Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP

Jl. PHH. Mustopa No. 68 Bandung - 40124


Telp 7275489 - email : info@usbypkp.ac.id atau sia@usbypkp.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Mata Kuliah(Kode/Kls) : Ekonomi Manajerial (PSM 1101) Semester : I
Sks :2 Hari/tanggal : Sabtu, 8 Januari 2022
Dosen Pembina : Dr. Didin Saepudin, SE, M.Si Waktu : 90 (sembilan puluh)
Program Studi : Magister Manajemen Pukul Menit
Fakultas/Direktorat : Pascasarjana Sifat : Buka Buku

I. INFORMASI AKADEMIK DAN PETUNJUK UJIAN :


1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengisi Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM), di KULON.
2. Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan baik.
3. Soal nomor 3 dan 4, pilih salah satu.

II. SOAL

1. Berdasarkan teori terdapat 4 bentuk struktur pasar.

a. Berikan masing masing contoh industri pasar tersebut yang ada di Indonesia,
dan berikan penjelasannya.

Terdapat empat bentuk struktur pasar, yaitu:

 Monopoli: Terdapat satu produsen yang menguasai pasar dan tidak ada pesaing
yang signifikan. Produsen monopoli dapat menentukan harga secara bebas karena
tidak ada pesaing yang mempengaruhi harga.

 Oligopoli: Terdapat beberapa produsen yang bersaing di pasar. Produsen oligopoli


memiliki kekuatan pasar yang cukup besar sehingga dapat mempengaruhi harga,
namun tidak sebesar produsen monopoli.

 Monopsoni: Terdapat satu pembeli yang menguasai pasar dan tidak ada pesaing
yang signifikan. Pembeli monopsoni dapat menentukan harga yang harus dibayar
oleh produsen karena tidak ada pembeli lain yang bersaing untuk membeli barang
tersebut.

 Persaingan sempurna: Terdapat banyak produsen dan pembeli di pasar, sehingga


tidak ada satu produsen atau pembeli yang dapat mempengaruhi harga. Produsen
harus menjual dengan harga yang ditetapkan pasar, dan pembeli harus membeli
dengan harga yang ditetapkan pasar. Persaingan sempurna adalah bentuk struktur
pasar yang paling idealkan, namun tidak terlalu banyak terjadi di dunia nyata.

b. Dari 4 bentuk struktur pasar tersebut, menurut saudara bentuk struktur pasar
mana yang paling baik, jelaskan jawaban saudara berdasarkan teori yang
saudara ketahui.

Dari empat bentuk struktur pasar yang ada, persaingan sempurna dianggap sebagai
bentuk struktur pasar yang paling baik dari segi ekonomi manajerial. Persaingan
sempurna terjadi ketika terdapat banyak produsen dan pembeli di pasar, sehingga tidak
ada satu produsen atau pembeli yang dapat mempengaruhi harga. Produsen harus menjual
dengan harga yang ditetapkan pasar, dan pembeli harus membeli dengan harga yang
ditetapkan pasar.

Di pasar persaingan sempurna, produsen akan berusaha meningkatkan efisiensi dan


menurunkan harga untuk dapat bersaing dengan produsen lain. Pembeli akan memiliki
banyak pilihan dan dapat membeli barang dengan harga terbaik. Persaingan sempurna
juga menciptakan keadilan bagi produsen dan pembeli karena tidak ada satu pihak yang
memiliki kekuatan pasar yang cukup besar untuk menentukan harga secara bebas.

c. Apa yang dimaksud “Price Taker”, di struktur pasar mana hal tersebut terjadi
dan kenapa hal itu terjadi ?. Jelaskan jawaban saudara dengan baik dan benar.

Price taker adalah produsen atau pembeli yang tidak memiliki kekuatan pasar yang
cukup besar untuk mempengaruhi harga di pasar. Di pasar persaingan sempurna, semua
produsen dan pembeli adalah price taker karena tidak ada satu pihak yang dapat
mempengaruhi harga. Produsen harus menjual dengan harga yang ditetapkan pasar, dan
pembeli harus membeli dengan harga yang ditetapkan pasar.

Di pasar oligopoli atau monopoli, hanya ada beberapa produsen atau pembeli yang
memiliki kekuatan pasar yang cukup besar untuk mempengaruhi harga. Produsen atau
pembeli yang tidak memiliki kekuatan pasar yang cukup besar disebut price taker karena
harus menerima harga yang ditetapkan oleh produsen atau pembeli yang memiliki
kekuatan pasar. Price taker tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga, tetapi
dapat memutuskan apakah akan membeli atau menjual barang dengan harga yang
ditetapkan pasar.

2. Praktek oligopoli terjadi pada lima komoditas pertanian. Berdampak kelangkaan,


mahalnya harga, dan iklim usaha yang tidak sehat. Indikatornya kuat. Misalnya
harga gula. Benny Kusbini, Ketua dewan kedelai nasional, mencontohkan pada
tahun 2009 harga gula per kilogram masih Rp 2.900,-. Tapi sekarang harganya
sudah dikisaran Rp 12.000,-. Pada hal harga gula masih US$ 489 per ton atau
4.700,- per kilogram. Ini berarti harga gula Indonesia hampir 3 kali lipat harga
gula dunia.
Padahal, dalam laporan tertulis itu, KEN menyebutkan bahwa kelompok
masyarakat yang sangat rentan mencapai 70 juta jiwa. Ini kelompok masyarakat
yang miskin atau agak miskin hingga menghabiskan dua pertiga penghasilan
mereka untuk membeli pangan. Karena itulah, Chaerul meminta pemerintah
segera bertindak membenahi pasar lima komoditas pangan tersebut. Sebab ada
kebutuhan pokok 70 juta jiwa yang jadi taruhan. Oligopoli internasional terjadi
dipasar agrokimia dan bibit. Laporan KEN menyebutkan bahwa industri
agrokimia global hanya di mainkan 6 perusahaan yakni Dupont, Monsanto,
Sygenta, Dow Bayer, dan BASF, yang menguasai 75% pasar dunia. Sedangkan
industri bibit, pemainya cuman empat, yakni Monsanto, Dupont, Sygenta, dan
Limagrain, Dengan penguasaan pasar sampai 50%.
Indonesia, sayangnya, seperti mulai ketularan gejala oligopoli internasional
tersebut. Untuk komoditas kedelai, misalnya laporan KEN menyebutkan bahwa
hanya ada tiga importir kedelai. Yakni PT Teluk Intan ( menggunakan PT Gerbang
Cahaya), PT Sungai Budi, dan PT Cargill Indonesia. Sedangkan komoditas gula,
yang dulu dikuasai sembilan pengusaha (kerap disebut “sembilan samurai”), kini
menyusut hanya di kuasai enam pengusaha.
Praktek serupa terjadi dikomoditas jagung, yang merupakan bahan baku untuk
industri pakan unggas. Laporan KEN menyebut empat perusahaan yang
menguasai sampai 40% pasar pakan unggas. Namun setelah dicek impor setengah
juta ton kedelai tadi hanya dilakukan tiga perusahaan. Pengimpor lain memang
masih ada tapi porsinya kecil.

Pertanyaan :
a. Jelaskan kenapa di pasar komoditi di atas bisa terjadi oligopoli ?

Di pasar komoditi, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya


oligopoli.pada kasus diatas, beberapa penyebabnya bias saja:

 Kekuatan pasar yang dimiliki oleh produsen: Produsen yang memiliki kekuatan
pasar yang cukup besar dapat mempengaruhi harga di pasar komoditi. Produsen
yang memiliki kekuatan pasar yang besar dapat menetapkan harga yang lebih
tinggi dibandingkan produsen lain, sehingga menyebabkan produsen lain tidak
dapat bersaing dan akhirnya keluar dari pasar. Hal ini dapat menyebabkan
oligopoli di pasar komoditi.
 Barier masuk yang tinggi: Di pasar komoditi, barier masuk yang tinggi dapat
menjadi penghalang bagi produsen baru untuk masuk ke pasar. Barier masuk
yang tinggi dapat berupa biaya investasi yang tinggi, persyaratan regulasi yang
ketat, atau ketergantungan pada sumber daya yang terbatas. Hal ini dapat
membatasi jumlah produsen yang ada di pasar, sehingga menyebabkan oligopoli.

b. Kenapa oligopoli di pasar komoditi di atas dikhawatirkan ?, padahal oligopoli


secara eksplisit tidak diatur dalam UU anti monopoli dan persaingan tidak
sehat.
Oligopoli di pasar komoditi dapat menimbulkan beberapa masalah yang dapat
dipertimbangkan sebagai kekhawatiran. Beberapa di antaranya adalah:

 Harga yang tidak wajar: Produsen oligopoli memiliki kekuatan pasar yang cukup besar
untuk mempengaruhi harga. Produsen dapat menetapkan harga yang lebih tinggi
dibandingkan harga yang seharusnya, yang dapat merugikan pembeli dan mengakibatkan
distorsi harga di pasar., HAL INI PERSIS YANG MENJADI PERMASALAHAN
DIATAS.

 Kualitas yang tidak sehat: Produsen oligopoli tidak terlalu terpengaruh oleh pesaing,
sehingga tidak terlalu terdorong untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Produsen
oligopoli dapat menurunkan kualitas produk untuk meningkatkan keuntungan mereka,
yang dapat merugikan konsumen.

 Inovasi yang terhambat: Produsen oligopoli tidak terlalu terdorong untuk berinovasi
karena tidak ada pesaing yang signifikan yang dapat mengganggu posisi mereka di pasar.
Inovasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas dan
menurunkan biaya produksi, sehingga dapat menguntungkan konsumen. Namun, jika
inovasi terhambat, maka konsumen tidak akan mendapatkan manfaat dari inovasi
tersebut.

 Ketidakadilan bagi produsen kecil: Produsen kecil yang tidak memiliki kekuatan pasar
yang cukup besar dapat kesulitan bersaing dengan produsen oligopoli. Produsen kecil
dapat terpaksa menjual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga yang
seharusnya, sehingga merugikan produsen kecil.

c. Berikan komentar dan saran (solusi) saudara untuk kasus di atas ?

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah harga yang tidak
wajar di pasar oligopoli adalah:

 Pemberlakuan harga minimum: Pemerintah dapat menetapkan harga minimum yang


harus dibayar oleh pembeli kepada produsen. Harga minimum ini dapat menjadi batas
bawah harga yang dapat ditetapkan oleh produsen, sehingga produsen tidak dapat
menetapkan harga yang terlalu tinggi.

 Pemberlakuan harga maksimum: Pemerintah dapat menetapkan harga maksimum yang


boleh ditetapkan oleh produsen. Harga maksimum ini dapat menjadi batas atas harga
yang dapat ditetapkan oleh produsen, sehingga produsen tidak dapat menetapkan harga
yang terlalu tinggi.

 Pemberian subsidi kepada produsen kecil: Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada
produsen kecil untuk meningkatkan kemampuan bersaing mereka dengan produsen
oligopoli. Subsidi ini dapat berupa bantuan biaya produksi atau bantuan promosi.
 Pembatasan impor: Pemerintah dapat membatasi impor produk yang sama dari negara
lain untuk mengurangi persaingan di pasar. Hal ini dapat meningkatkan kekuatan pasar
produsen dalam negeri dan mengurangi tekanan harga yang diberikan oleh produsen
asing.

 Pemberian lisensi: Pemerintah dapat memberikan lisensi kepada produsen baru untuk
memproduksi produk yang sama dengan produk dari produsen oligopoli. Lisensi ini dapat
meningkatkan jumlah produsen di pasar dan mengurangi kekuatan pasar produsen
oligopoli.

3. Gambar di bawah ini adalah matriks payoff keuntungan (positif) dan kerugian
(negatif) dari dua perusahaan ( Perusahaan A dan B).

From the following payoff matrix, where the payoffs are the profits or losses of two
forms, determine :

a. Whether Firm A has a domiant strategy ?

Firma A memiliki strategi dominan dan terbaik pada saat firma A memutuskan untuk
menetapkan harga rendah (4) disaat firma B menetapkan harga tinggi (-2), dengan capaian
minimal di (2) jika ternyata lawan juga ikut mengaplikasikan harga rendah.

Strategi dominan firma A pada harga RENDAH

b. Whether Firm B has a domiant strategy ?

Firma B memiliki strategi dominan dan terbaik pada saat firma B memutuskan untuk
menetapkan harga rendah (4) disaat firma A menetapkan harga tinggi (-2), dengan capaian
minimal di (2) jika ternyata lawan juga ikut mengaplikasikan harga rendah.

Strategi dominan firma B pada harga RENDAH


c. The optimal strategy for each firm ?

Firma A dapat menetapkan harga tinggi dengan raupan payoff (5) disaat firma B memutuskan
untuk mengaplikasikan harga tinggi juga (3)

Firma B dilain sisi dapat bertahan dengan menetapkan harga rendah dimana apabila firma A
mengaplikasikan harga rendah juga maka keduanya akan even, apabila firma A sebagai lawan
justru mengaplikasikan harga tinggi maka firma B dapat mengekspektasikan keuntungan
maksimal di angka (4)

d. The Nash equilibrium, if there is one.

Nash equilibrium adalah sebuah kondisi di mana setiap pemain dalam permainan strategi
tidak memiliki keuntungan lagi dengan mengubah taktiknya, dengan asumsi bahwa pemain lain
tidak akan mengubah taktiknya juga. Pada kondisi diatas, taktik terbaik untuk firma a adalah
dengan mengaplikasikan harga tinggi dengan capaian maks (5) dan firma B dengan
mengaplikasikan harga rendah dengan ekspektasi capaian maks (4)

4. Sebagai manajer proyek, saudara diminta untuk menentukan pilihan proyek A atau
B. Informasi yang anda miliki terdapat pada tabel di bawah ini. Berikan
penjelasan/perhitungan saudara sebagai dasar penentuan pilihan saudara.

PROBABILITY OF OUTCOME OF
PROJECT STATE OF ECONOMY
OCCURRENCE INVESTMENT
Boom 0 .3 0 $ 800
A Normal 0 .5 0 $ 700
Recession 0 .2 0 $ 700

Boom 0 .3 0 $ 1000
B Normal 0 .5 0 $ 700
Recession 0 .2 0 $ 400

PROJECT A :
(800x0,3) + (700x0,5) + (700x0,2) = 240 + 350 + 140 = 730

PROJECT B :
(1000x0,3) + (700x0,5) + (400x0,2) = 300 + 350 + 80 = 730
Berdasarkan perhitungan diatas maka saya akan memilih project A, walau keduanya memiliki
expected return of investment yang sama, saya lebih menyukai project A karena memiliki
outcome of investment yang lebih merata disetiap state yang mungkin terjadi. Hal ini karena
investor juga perlu memperhatikan bahwa ada kemungkinan hasil yang lebih baik atau lebih
buruk dari yang diharapkan, tergantung pada probability of occurrence dan state yang sedang
terjadi dari setiap hasil tersebut. Jadi saya lebih memilih opsi defensive alias “main aman”

Anda mungkin juga menyukai