5) Data Perilaku
Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka
di data pemindai toko, pembelian katalog, dan database
pelanggan. Pemasar dapat belajar banyak dengan
menganalisis data ini.
6) Riset Eksperimen
Riset ini dirancang untuk menangkap hubungan sebab-
akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan tentang
temuan yang diteliti. Jika eksperimen itu dirancang dan
dilaksanakan dengan baik, manajer riset dan pemasaran
bisa 100% mengandalkan kesimpulannya.
3. INSTRUMEN RISET
Periset pemasaran mempunyai 3 pilihan instrumen riset utama dalam
mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif, dan
peralatan teknologi.
1) Kuesioner
Kuesioner terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan
kepada responden. Berkat fleksibelnya, sejauh ini, kuesioner
menjadi instrumen paling umum yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer.
2) Pengukuran Kualitatif
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam
mengukur pendapat konsumen karena tindakan konsumen tidak
selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survei.
3) Peralatan Teknologi
Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset pemasaran.
Contohnya, galvanometer yang dapat mengukur minat atau emosi
yang ditimbulkan akibat paparan iklan.
4. RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL
Setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset,
periset pemasaran harus merancang rencana
pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga
keputusan yaitu:
1. Unit Pengambilan Sampel
2. Ukuran Sampel
3. Prosedur Pengambilan Sampel
5. METODE KONTAK
Sekarang periset pasar harus memutuskan
bagaimana ia akan menghubungi subjek melalui surat,
telepon, tatap muka atau online.
Karakteristik penelitian pemasaran yg baik
Untuk menjadikan riset pemasaran yang baik terdapat 7
karakteristik inti yang dibutuhkan. Karakteristik
tersebut adalah:
1. Metode ilmiah
2. Kreativitas penelitian
3. Metode berganda
4. Interdepensi model dan data
5. Nilai dan biaya infomasi
6. Pemasaran yang etis
1. Metode ilmiah, riset pemasaran yang efektif menggunakan
prinsip metode ilmiah yang dimulai dengan pengamatan,
perumusan hipotesis, prediksi, dan pengujian serta
penganalisaan.
2. Kreativitas riset, sebaiknya riset pemasaran mengembangkan
cara-cara inovatif untuk dapat menyelesaikan sebuah masalah.
Sehingga dari berbagai inovasi tersebut akan didapat berbagai
alternatif pilihan untuk pengambilan keputusan.
3. Metode beragam, peneliti yang baik akan berusaha untuk tidak
terlalu bergantung pada satu metode saja dan lebih suka
menyesuaikan metode dengan masalahnya daripada yang
sebaliknya.
4. Interdepedensi dari model dan data, peneliti yang baik
menyadari bahwa data diinterpretasikan melalui model yang
melandasinya. Model-model ini memberikan pedoman atas
jenis informasi yang dicari dan harus dinyatakan sejelas
mungkin.
5. Nilai dan biaya dari informasi,
peneliti yang baik akan menunjukkan perhatian pada
estimasi nilai informasi dan biayanya. Pertimbangan
nilai/biaya membantu bagian riset dalam menentukan
proyek riset mana yang akan dijalankan dan
rancangan riset mana yang akan digunakan.
7. Pemasaran yang etis, peneliti pemasaran yang baik
harus dapat memberikan keuntungan yang baik
terhadap perusahaan yang mensponsorinya dan
pelanggan yang menjadi tujuan objek penelitian.
Pengguna penelitian pemasaran o/ manajemen ada
Beberapa faktor perlu u/d pertimbangkan agar lebih
besar penggunaannya:
1. Konsep penelitian pemasaran yg sempit
2. Kualitas penelitian pemasaran yg tdk sama
3. Kesalahan umum dan keterlambataan hsl penelitian
4. Perbedaan intelektual