LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT
NOMOR: /Per/RSGS/II/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT TENTANG
PANDUAN MANAJEMEN DATA DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT GRAHA
SEHAT
KEDUA : Panduan Manajemen Data di lingkungan Rumah Sakit Graha Sehat
sebagaimana terlampir dalam peraturan ini.
KETIGA : Panduan Manajemen Data di lingkungan Rumah Sakit Graha Sehat
digunakan dalam kegiatan pengelolaan data pengumpulan indikator
mutu di Rumah Sakit Graha Sehat.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
4
Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 14 Februari 2017
dr. Kertodinoto
5
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Graha Sehat
Nomor : /Per/RSGS/II/2017
Tanggal :14 Februari 2017
BAB I DEFINISI
A. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data akurat, mutakhir, aman dan
tersedia bagai pemakai. Data digunakan untuk mengetahui proses yang digunakan RS
dalam pengumpulan, analisis, interpretasi dan penggunaan data untuk memperbaiki
pelayanan dan keselamatan pasien.
B. Clinical Pathways adalah alur asuhan klinis yang dibuat secara kolaboratif semua
tenaga kesehatan yanag terlibat untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi
yang efektif dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien.
C. Indikator klinis adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses yang
berhubungan dengan pelayanan klinis.
D. Indikator manajemen adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses yang
behubungan dengan pelayanan manajemen.
E. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada
pelanggan.
F. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan
yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif / kualitatif yang
digunakan untuk mengukur terjadinya perubahane terhadap besaran target atau
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang
harus dicapai.
6
BAB II RUANG LINGKUP
7
BAB III TATA LAKSANA
A. Pengumpulan Data
1. Pelaksanaan pengumpulan data tentang standarisasi asuhan pasien dimonitor oleh
Subkomite Mutu Profesi di bawah Komite Medis:
a. Audit Panduan Praktik Klinis
b. Audit Clinical Pathways
1) Pra implementasi yaitu dengan mengumpulkan data selama 6 bulan
terakhir kasus-kasus yang termasuk high volume/ high risk/ high cost &
predictable yang dipilih dan dipakai sebagai data dasar seberapa besar
varian pelayanan untuk kasus yang sama.
2) Pasca implementasi, pengumpulan data dari form Clinical Pathway yang
telah diisi dan dilakukan audit tentang kepatuhan pelaksanaan dan melihat
varian yang telah menurun atau tidak.
Pelaksanaan audit adalah setiap minggu pertama bulan berikutnya dari bulan data
yang dikumpulkan melalui 2 – 3 kali rapat Subkomite Mutu Profesi dari Komite
Medis.
9
1) kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh, bunuh
diri)
2) kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait
dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari
penyakitnya
3) salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien operasi; dan
4) penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan
orang tuanya
d. Kesalahan pengobatan baik Kejadian tidak diharapkan (KTD) obat maupun
KTD reaksi obat
Data insiden diperoleh dari laporan insiden keselamatan pasien rumah sakit dan
dikumpulkan tiap bulan sekali pada minggu pertama bulan berikutnya.
5. TMKPRS memonitor untuk semua indikator & insiden keselamatan pasien
6. Cara memonitor pengumpulan data:
a. Pimpinan klinis, pimpinan manajerial, Komite Medis dan TMKPRS melakukan
visit ke unit pelayanan secara terpisah atau bersama-sama
b. Melakukan wawancara kepada :
1) Ka unit pelayanan
2) Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
3) Perawat pelaksana
c. Menggunakan check list
d. Membahas hasil visit ke unit pelayanan dengan TMKPRS dan Komite Medis
e. Telusur dilakukan dimana Panduan praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway
(CP) di implementasikan dan Asessor internal harus mengetahui 5 PPK && 5
CP yang sudah ditetapkan untuk diimplementasikan
f. Hasil telusur di catat di check list
B. Validasi Data
1. Validasi data dilakukan oleh TMKPRS untuk memastikan bahwa data yang benar,
bermanfaat telah dikumpulkan, maka dilakukan validasi data secara internal.
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil Peraturan
terhadap data itu sendiri.
2. Validasi data dilakukan pada kondisi :
a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan
untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses
atau hasil klinis yang penting)
b. Agar diketahui publik, data dimuat di web site rumah sakit atau dengan cara
lain maka rumah sakit mempunyai tanggung jawab secara etik untuk
memberikan informasi akurat dan terpercaya kepada publik.
c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan - data diubah atau proses abstraksi data, atau abstraktor diganti
d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-rata
pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek
yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/dilaksanakan.
3. Cara validasi data adalah:
10
a. dengan melakukan pengumpulan data kembali oleh personil yang independen
dan tidak terlibat pada proses pengumpulan data yang sebelumnya.
b. Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain. Sample
100 % dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau data lainnya
berjumlah kurang dari 30.
c. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang .
d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90 %
adalah patokan yang baik.
e. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
f. Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
C. Analisa
1. Proses analisis dilakukan dengan cara statistik yang sesuai dengan data yang ada,
antara lain:
a. Rata-rata, formulanya :
o Numerator (pembilang): penambahan seluruh angka (4,7,8,3,8,6,5)
o Denominator (penyebut): total angka (7)
o Rata-rata (4+7+8+3+8+6+5)
7
b. Median adalah angka yang berada di tengah setelah ditata dari angka terkecil
sampai angka terbesar
c. Mode adalah nilai yang sering muncul
d. Rentang nilai
e. Jumlah kasus
f. Diagram tulang ikan untuk memetakan kemungkinan penyebab masalah mutu
Man – Material – Machine – Method
g. Grafik, Pareto chart, control chart
h. Secara statistik yang sesuai dengan datanya.
i. Membandingkan data dengan unit lain di dalam rumah sakit, dengan data
rumah sakit lain yang sesuai dengan profil datanya, dengan standar, dengan
praktik terbaik
j. Root Cause Analysis dilakukan untuk kasus insiden keselamatan pasien yang
termasuk dalam grading kunign dan merah
k. Investigasi sederhana untuk insiden keselamatan pasien yang termasuk dalam
grading biru dan hijau.
l. Analisis secara intensif terhadap data dilakukan jika terjadi penyimpangan
tingkatan, pola atau kecenderungan dari KTD
m. Analisis semua reaksi transfusi yang terjadi di rumah sakit
2. Telusur Proses
a. Telusur proses yang kompleks terutama kasus kesalahan pengobatan dan
pengendalian infeksi.
1) Cara pemilihan
2) Metode pengumpulan data
3) Analisis data dan interpretasi
b. Telusur dilakukan oleh:
1) Pimpinan RS
2) Para pimpinan RS
3) TMKPRS
11
4) Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
5) Kelompok Kerja Manajemen Penggunaan Obat
6) Asesor Internal
c. Mekanisme telusur sistem manajemen data:
1) Telaah dokumen
2) Telusur data ke unit pelayanan
3) Pertemuan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
D. Desiminasi
temuan dan masalah dikomunikasikan ke unit yang bersangkutan dan yang dapat juga
disampaikan ke seluruh unit di RS apabila dapat memperbaiki sistem rumah sakit
E. TINDAK LANJUT
untuk memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien
F. Monitor kinerja/perbaikan
Melakukan evaluasi efektifitas :
pengumpulan& analisa data dalam program PMKP.
pelaksanaan rencana program PMKP
proses peningkatan mutu pelayanan & keselamatan pasien.
12
BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN
B. Alur Pelaporan
1. Laporan data mutu dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing dan
diserahkan ke TMKPRS dalam batasan waktu sesuai dengan ketentuan.
2. TMKPRS melakukan laporan khusus dan rekomendasi setiap saat ke Pimpinan
rumah sakit bila diperlukan adanya tindak lanjut segera.
3. TMKPRS membuat laporan mutu setiap semester untuk semua kajian mutu pada
setiap minggu kedua bulan Juli dan Januari.
4. Pimpinan rumah sakit melaporkan kegiatan peningkatan mutu rumah sakit setiap
tahun sekali kepada Pemilik.
5. Ulasan analisis dan umpan balik dari TMKPRS oleh pimpinan rumah sakit di
lanjutkan ke jajaran struktural dibawahnya sampai kepala unit untuk perbaikan
berkelanjutan.
13
LAMPIRAN CONTOH – CONTOH FORM
FORM SENSUS
14
SURVEI HARIAN IAK 3
16
Evaluasi persiapan pre anastesi pada pasien operasi
elektif dengan anastesi umum
BULAN:
TANGGA NO REKAM PERSIAPAN PRE PARAF
NO
L MEDIS ANESTHESI* PETUGAS
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
L / TL
SURVEI IAK 8
MONITORING REAKSI TRANSFUSI
NO
N TANGGA REAKSI GOL. DIAGNOSI RUANG KETERANGA
REKAM
O L TRANSFUSI DARAH S RAWAT N
MEDIS
SURVEI IAM 1
Kekosongan stok obat formularium
17
NAMA OBAT PARAF
TANGGA
NO FORMULARIUM YANG KETERANGAN PETUGA
L
KOSONG S
SURVEI IAM 2
SURVEI IAM 3
SURVEI IAM 8
18
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan
pasien rawat inap
BULAN:
NO KETENTUA REALISAS
N TANGGA REKAM RUANG N WAKTU I WAKTU
O L MEDIS RAWAT TAGIHAN TAGIHAN PETUGAS
SURVEI IAM 9
INSIDEN TERTUSUK JARUM
N TANGGA NAMA TEMPAT TINDAK
KRONOLOGIS
O L PETUGAS KEJADIAN LANJUT
N Y T
HAL YANG DISURVEI
O
1 Amati minimal … percakapan di unit pada pelaporan via telepon, apakah
telah dilakukan read back ?
2 Amati minimal … rekam medis pada rekam medis Pasien, apakah intruksi
dokter via Telepon/SMS sudah diverifikasi berupa tanda tangan dokter ?
3 Amati minimal … percakapan pada instruksi dokter via telepon mengenai
obat yang tergolong Sound Alike , apakah dilakukan spelling huruf sesuai
phoenetic alphabet (Alpha, Bravo, Charlie dst)?
20
FORM SURVEI SKP III
NAMA UNIT: .................................
N HAL YANG DISURVEI Y /
O T
1 Apakah ada informasi mengenai high alert medications di unit yang Y /
dimonitor/evaluasi T
Penjelasan: …………………………………………………………….
2 Tempat penyimpanan diberikan label yang jelas ? Y /
Penjelasan: ............................................................................................ T
3 Obat High Alert dipisahkan dengan obat-obatan rutin lainnya ? Y /
Penjelasan: .................................................................... T
4 Label dan tanda “peringatan” untuk obat-obat yg tergolong high alert Y /
medications ada? T
Penjelasan: ........................................................................................
5 Perawat melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat Y /
high alert medications? T
Penjelasan: ........................................................................................
6 Di lingkup atau area perawatan pasien BEBAS DARI;
KCl Y /
NaCl > 0.9% T
Obat Kemoterapi Y /
Penjelasan: ........................................................................................ T
Y /
T
Y = ya; T = tidak
21
FORM SURVEI SKP V
Ruangan :
Jumlah petugas kesehatan :
Jumlah Tempat tidur :
Jumlah Pasien :
No Sarana cuci tangan Ada / Tidak Keterangan / Jumlah
1 Wastafel
2 Sabun cair
3 Sabun antiseptik
4 Alkohol rub
5 Pengering / handuk / Tissue
HAL YANG DISURVEI Ya / Tidak
7 Kebersihan tangan dengan teknik 6 langkah
2 Periksa pasien yang tergolong memakai gelang risiko jatuh, minimal pada
… pasien
3 Periksa pasien yang tergolong risiko jatuh yang harus dipasang pinggiran
tempat tidur, minimal pada … pasien
22
FORM AUDIT CLINICAL PATHWAY (CP)
dr. Kertodinoto
23