Prodi : PAI
Semester : 6A Reguler
Mata Kuliah : Leadership dan Manajemen PAI
Dosen : Dr. Elly Sukmanasa, M.Pd.
Pengertian Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
1. Amanah, Sosok yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang
diberikan kepadanya
2. Menginspirasi, Dengan sikap optimisnya, pemimpin harus berani melakukan tugasnya dengan
baik untuk menginspirasi para anggotanya
3. Bertanggung Jawab, Adanya rasa tanggung jawab yang kuat untuk memimpin para
anggotanya.
5. Percaya Diri, Seorang pemimpin membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi untuk
memimpin para anggotanya
a. Menghasilkan Output yaitu prestasi pendidikan serta manajemen sekolah yang efektif dan
efisien
b. Kepala Sekolah menjadi tonggak dalam pergerakan mengoordinasikan dan menyelaraskan
seluruh sumber daya pendidikan yang tersedia
c. Lingkungan Belajar Yang Nyaman, tertib dan aman sehingga manajemen sekolah lebih
efektif.
d. Melakukan Analisa Kebutuhan Sumber Daya
e. Tansparansi Sekolah dan Transparansi Administrasi
Peningkatan
a. mutu manajemen sekolah yang dapat dibuktika melalui keuangan, transparansi, tanggung-
gugat (akuntabilitas) dan perencanaan partisipatif
b. Peningkatan pembelajaran yang dilakukan melalui PAKEM (Pembelajaran aktif kreatif
efektif dan menyenangkan).
c. Peningkatan partisipasi masyarakat melalui intensitas kepedulian masyarakat terhadap
sekolah
Implementasi MBS
a. Memberikan Peluang pada Tendik, Memberikan peluang kepada tenaga pendidik dan
kependidikan yang kompeten untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan dalam
peningkatan pembelajaran.
b. Memberi peluang kepada seluruh pihak, memberi peluang kepada seluruh pihak dalam
sekolah untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan yang penting. c. Meningkatkan
Motivasi Tendik, Meningkatkan motivasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam
mengembangkan keahlian manajemen dan kepemimpinanya.
c. Membuat rencana anggaran yang realistik, Membuat rencana anggaran yang realistik sesuai
kebutuhan karena harus bersifat terbuka dan memenuhi tanggung jawab penggunaan biaya
sekolah.
a. Kurangnya Minat, Beberapa orang tidak menginginkan tugas tambahan diluar tugas
pekerjaan yang telah mereka lakukan. Karena sebagian orang beranggapan dengan adanya
penerapan MBS maka hanya akan menambah beban.
b. Kurang Efisien, Pengambilan keputusan dalam sistem kerja MBS dilakukan secara
partisipatif sehingga menimbulkan frustasi dan kebanyakan memakan waktu yang lebih
lamban jika dibandingkan dengan cara yang sentralis.
c. Kepala sekolah kurang memahami penerapan MBS, kepala sekolah sudah terbiasa dengan
pola manajemen lama yang terasa sentralistis. Selain itu, tenaga pendidik kurang memahami
bagaimana menyelaraskan antara MBS dengan proses pembelajaran di sekolah.
a. Meningkatkan mutu, Meningkatkan mutu SDM dan profesionalitas kepala sekolah, guru,
dan pengawas
b. Mengadakan Penyuluhan, Mengadakan penyuluhan tentang kondisi tingkat pendidikan
orangtua siswa dan masyarakat
c. Memotivasi Peserta Didik, Mendorong siswa untuk lebih meningkatkan cara belajarnya agar
menjadi cara belajar yang efektif dan efisien.
d. Melakukan Koordinasi, Melaksanakan pertemuan mengembangakan rencana kegiatan,
evaluasi kegiatan, dan evaluasi hasil.