Anda di halaman 1dari 15

Kemuhammadiyahan, Kelas C

PERAN

KEBANGSAAN

MUHAMMADIYAH
M Naufal Faruq (200313183)
Meiva Aulia Ayu N (200313158)
Bagian 1
Bangsa Sebagai

Komunitas Terbayang
Benedict Anderson (1983)

para anggota bangsa terkecil sekali pun tidak akan tahu dan kenal sebagian besar anggota

lain, tidak akan bertatap muka dengan mereka, bahkan mungkin pula tidak pernah

mendengar tentang mereka.


Halaman 3

jalin a n
Publikasi cetak
Iden tita s Sedjak tahun 1915

Majalah
Pamflet

Ada jalinan identitas yang saling melekat pada

aktivis Muhammadiyah yang membuat mereka

sadar bahwa bahasa adalah perantara pokok

gagasan, identitas dan gerakan.


"Soeara Moehammadijah"
Halaman 4

Peran Kebangsaan

Muhammadiyah

Dan dalam masa negara-bangsa Republik Indonesia, peran

kebangsaan Muhammadiyah itu bekerja dengan logika yang

sama yakni menjadi “sekelompok orang” yang bekerja untuk

tujuan-tujuan mulia.
Bagian 2
TIGA STANDAR
PERAN MUHAMMADIYAH

feeding schooling healing


(Penyantunan dan Pemberdayaan) (Pendidikan) (Pengobatan)
Bagian 3
ENAM FASE PERAN

KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH

Simak Fase-fase berikut ini...


Halaman 7

fASE HINDIA-TIMUR

1912-1942
4 Peristiwa Penting pada fase ini:

Menyelenggarakan pendidikan untuk kaum bumi putra

penyebaran Muhammadiyah ke berbagai daerah di Jawa, dan perlahan merambah

ke Sumatera dan Sulawesi

ketika Muhammadiyah mulai menerbitkan Soeara Moehammadijah pada 1915 dan

majalah Soeara Aisjijah yang sudah dirintis melalui lembaran Isteri-Islam tahun 1925

(Mu’arif & Setyowati, 2020)

masa kosmopolitanisme Muhammadiyah yang ditandai dengan keterlibatan aktivis

Aisyiyah dalam Kongres Perempuan tahun 1928.


Halaman 8

fASE PENDUDUKAN JEPANG


1942-1945

Pada November 1943...

Ki Bagus Hadikusumo, Soekarno, dan Mohammad Hatta, diundang Pemerintah Jepang di Tokyo. Menurut

Hatta ini tidak lain adalah pembuangan politik. Di sana, ketiganya bertemu dengan Perdana Menteri

Jenderal Tojo, Count Kodama, dan Kaisar Hirohito “Showa” Tenno Heika. Kaisar menganugerahi ketiganya

Bintang Ratna Suci. Peristiwa ini menggemparkan golongan Kenpentai atau pemerintah militer di

Indonesia (Hatta, 1982). Sebab utamanya karena Kaisar yang begitu jarang bersalaman dengan

bawahannya sendiri, ternyata menjabat tangan Ki Bagus, Soekarno dan Hatta.

Keberangkatan Ki Bagus, Soekarno dan Hatta ke Tokyo menjadi pembuka jalan kemerdekaan Indonesia.

Seperti diceritakan Hatta dalam biografinya, dengan dianugerahinya mereka bertiga Bintang Ratna Suci,

itu artinya Jepang akan memerdekakan Indonesia dalam waktu dekat.


Halaman 9

fASE Kemerdekaan RI

1945

Pada fase ini...

Satu tokoh Muhammadiyah akan diajukan sebagai simbol peran kebangsaan, yakni Mr. Kasman

Singodimedjo. Dua belas hari setelah deklarasi Kemerdekaan, Kasman ditunjuk menjadi Ketua Komite

Nasional Indonesia Pusat (KNIP) atau cikal bakal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tepatnya antara

tanggal 29 Agustus hingga 16 Oktober 1945. KNIP merupakan badan pembantu Presiden. KNIP Pusat

terdiri atas 137 orang.

Kasman menduduki jabatan penting selama tahun awal Kemerdekaan. Kasman merupakan Jaksa

Agung Republik Indonesia yang pertama. Ia menjabat posisi itu antara tanggal 6 November 1945 hingga

tanggal 10 Mei 1946. Kemudian, Kasman menjabat Jenderal Mayor sebagai Kepala Urusan Kehakiman

dan Mahkamah Tinggi Kementrian Pertahanan RI antara tanggal 20 Mei 1946 hingga 22 Juni 1946.
Halaman 10

fASE KELAHIRAN REPUBLIK 1945

Pada fase ini...

Sejumlah peristiwa penting yang melibatkan tokoh Muhammadiyah tidak terelakkan lagi. Di antaranya

seputar momen pembentukan fondasi negara. Salah satunya adalah...

Momen perumusan dasar negara (Pancasila)

...yang berakhir pencoretan “tujuh kata” Piagam Jakarta (versi pertama Pancasila). Dan ini memicu

polemik berkepanjangan
Halaman 11

fASE POLITIK ORDE BARU 1965-1998

Selama Order Baru...

Muhammadiyah fokus pada pendirian sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit. terbukti, selama era ini,

peningkatan mutu amal usaha Muhammadiyah makin membaik. Kreativitas dakwah dialihkan untuk

urusan umat dan jamaah Muhammadiyah.

Muhammadiyah tetap menjalankan tanggungjawabnya untuk mengontrol pemerintahan dan menolak

intervensi. Tokoh Muhammadiyah seperti Buya Hamka juga tidak segan-segan menarik diri dari

jabatannya sebagai Ketua MUI yang pertama ketika intervensi mulai masuk ke dalam organisasi tersebut.

Puncaknya relasi antara Muhammadiyah dan negara adalah aturan pemberlakuan asas tunggal.

Beruntung, KH. AR. Fakhruddin yang menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah berhasil mengatasi

polemik yang muncul akibat aturan tersebut.


Halaman 11

fASE REFORMASI 1998 – hingga sekarang

Pada tahun 2010...

Muhammadiyah merumuskan konsep jihad konstitusi, yang tujuan pokoknya adalah meluruskan produk

aturan supaya harmonis dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945. Berkaitan dengan ini, Muhammadiyah

mendapat apresiasi dari publik karena berhasil menggugat UU Migas dan UU Privatisasi Air.

Selama masa reformasi, Muhammadiyah berhasil mengukuhkan diri sebagai elemen masyarakat sipil

yang paling penting. Terbukti dengan mempelopori pembentukan lembaga lingkungan hidup (kemudian

menjadi Majelis Lingkungan Hidup), mitigasi kebencanaan (Sekarang bernama Muhammadiyah Disaster

Management Crisis atau MDMC) dan kini selama pandemi ada Muhammadiyah Covid-19 Command
Center (MCCC).

Tak kalah monumentalnya adalah pada tahun 2016 Muhammadiyah merumuskan konsep Darul Ahdi

wa Syahadah. Tujuan konsep ini adalah mengukuhkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Sungguh bukan hanya ketika Indonesia

merdeka saja, Muhammadiyah merasa

memiliki bangsa ini. Tapi sudah sejak

kelahiran dan pertumbuhannya.


HATUR NUHUN!
Masih merasa bingung dengan pertanyaan tertentu?

Ayo bahas satu persatu!

Anda mungkin juga menyukai