Anda di halaman 1dari 1

Sebuah kisah persahabatan tiga siswa dari salah satu Sekolah di Jkarta.

Mereka selalu
saling menyayangi dan saling membantu satu sama lain. Persahabatan mereka terjalin sejak kecil
ketika duduk di bangku Taman kanak-kanak hingga saat ini duduk di bangku SMA. Kemana pun
selalu sama, dilakukan bersama karena kebetulan rumah mereka berada di kota yang sama.
Membuat mereka juga saling mengunjungi rumah satu sama lain. Kedua keluarga mereka juga

mengetahui kedekatan persahabatan kedua anak-anak mereka.

Suatu ketika ada terjadi kesalahan antara oca dan ica. Dimana icamerasa iri dengan oca
karena ia lebih unggul darinya dalam bertarung bermain basket. Mana pula oca adalah ketua tim
basket di sekolah hal ini lah yang membuat ica merasa kalah dengan oca.

Suatu Ketika ica menyukai temennya dekatnya oca. Namun karena keegoisannya dan
terjadi salah paham di antara ica dan oca akhirnya aca tidak berteman.Mereka bersikap acuh tak
acuh satu sama lain.

Esoknya mereka sekolah, ica dan aca  juga duduk bersama dalam satu meja. Apa
–apa dikerjakan bareng, main juga bersama. Tiba-tiba oca kehilangan jam tangan miliknya. Oca
bertanya kepada ica . Apakah ia melihat jam kesayanganya itu.Namun ica dan oca menuduh jika
aca lah yang menghilangkannya. Aca bersikap keras membela dirinya kalu bukan dia yang
mengambil jam kesayangannya. Namun oca dan ica tidak percaya dengan penjelasan yang
diberikan aca. Sampai suatu Ketika terjadi perkelahian antara oca dan aca. Ica hanya terdiam
menatapi kedua sahabatnya yang sedang berkelahi tersebut. “ kamu masih menyangkal kalua
bukan kamu yang mengambil jam ku siapa lagi ? “ kata oca. Dengan nada yang penuh dengan
keyakinan aca menjawab pertanyaan oca tersebut. “ Tidak mungkin aku melakukan hal sebodoh
itu kepada sahabatku, lagi pula kita sudah kenal dari kecil, tidak sewajarnya kamu menuduhku
begitu saja “. Mendengar ucapan aca tadi oca pun merasa bersalah. Sampai hati dia menuduh
sahabat kecilnya begitu saja, kami sudah lama kenal satu sama lain bahkan orang tua kami pun
sudah paham dengan tingkah laku kami sehari hari.

Akhirnya bberapa hari kemudian Oca dan Ica meminta maaf dan percaya kepada aca
bahwa bukan ia lah yang mengambil jam kesayangannya itu. Ica pun meminta maaf kepada oca
dan aca karena terlalu egois dan iri dengki tidak memperdulikan orang lain.Setelah kejadian
tersebut ketiga siswa ini mulai menjalani hari dengan biasa tanpa adanya suatu masalah.

Anda mungkin juga menyukai