Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

KONSEP DASAR DAN ASKEP MIOMA UTERI

KELOMPOK 8

YOHANES DITA KODI


SATRIA BOBY J. PARALOMI
CANDRA WANTO J.H WALI
ATMI KALIKIT RIWU
HERMINTO NGUNJU DIMA

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukursaya panjatkan kepada tuhan yang maha kuaasa, tatas berkat dan karunianya yang
tuhan limpah kan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusuna makalah ini masih banayk kekuranga di karenakan
ilmu pengetahuan yang kurang , oleh karena itu kritik dan saran saya harapkan dari pembaca
agar makalah ini dapat disusun lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian.......................................................................................................5
1.2 Etiologi...........................................................................................................5
1.3 Tanda dan Gejala............................................................................................5
1.4 Patofisiologi....................................................................................................7
1.5 Pathway..........................................................................................................8
1.6 Pemeriksaan Penunjang..................................................................................9
1.7 Penatalaksanaan Medis.................................................................................10
1.8 Pendidikan Kesehatan...................................................................................10
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1.1 Pengkajian....................................................................................................11
1.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................12
1.3 Intervensi......................................................................................................12
1.4 Implementasi................................................................................................14
1.5 Evaluasi........................................................................................................14
BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB 1

A. LATAR BELANG

Mioma kadang-kadang disebut juga fibroid atau lemiomata adalah tumor   jinak yang
berasal berasal dari sel-sel sel-sel otot polos. Tumor itu mengandung mengandung sejumlah
sejumlah  jaringan ikat  jaringan ikat yang berbeda yang yang berbeda yang mungkin terdiri
mungkin terdiri dari sel-sel dari sel-sel otot polos yang otot polos yang telah mengalami
degenerasi. Umumnya fibroid ditemukan dalam dekade ke empat atau kelima dari kehidupan

Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertil, bisa terjadi
sebagai akibat keguguran spontan, berulang atau uran spontan, berulang atau tertutupnya
bagian  bagian tuba yang berbeda berbeda di dalam rahim. Komplikasi Komplikasi
kehamilan kehamilan bisa berbentuk  berbentuk   persalinan  persalinan premature,
premature, abortus, abortus, solutio solutio plasenta plasenta dan distocia distocia fibroid
fibroid biasa tumbuh cepat dalam masa hamil dan mengalami infark. Sebuah fibroid yang
mengalami infark dapat menimbulkan rasa nyeri dan bias merupakan sebuah komplikasi
kehamilan yang sangat sulit menanganinya.

Berdasarkan otopsi norax menemukan 27% wanita berumur 25% tahun memiliki sarang
mioma. Mioma uteri sarang mioma. Mioma uteri belum pernah & dilaporkan' terjadi kan'
terjadi sebelum menarche. Setelah che. Setelah menopause hanya ause hanya kira-ki kira-kira
10% myoma yang masih tumbuh masih tumbuh.di indonesia myoma uteri ditemukan2,39-
11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirajat.

Adapun dampak bila myoma uteri tidak diangkat yaitu terjadi pertumbuhan
leimiosarkoma, nekrosis, dan infeksi. Untuk mencegah agar tidak terjadi dampak yang lebih
parah, maka ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah terapi
operatif yaitu dengan histerektomi total abdominal.

Histerektomi total abdominal dengan atau tanpa salphingektomi adalah salah satu operasi
ginekologi yang paling sering dilakukan sehingga hal ini menjadi salah satu salah satu
tindakan standar bagi kan standar bagi ahli bedah ginekolog ahli bedah ginekologi yang
berprakt yang berpraktek. Meskipun klien telah mengalami pembedahan bukan bebrarti
masalah sudah teratasi, tapi akan timbul dampak-dampak akibat pembedahan antara lain
perubahan  perubahan siklus hormone, hormone, menopause menopause dini, timbul masalah
masalah coitus, coitus, peningkatan peningkatan insien osteoporosis, adanya nyeri, lebih
lama dalam mendapatkan kembali fungsi usus, kesulitan miksi. 0leh karena itu diperlukan
pera$atan yang tepat untuk  mengurangi rasa sakit pada klien, mencegah komplikasisetelah
operasi dan menolong penyembuhan dalam fungsi-fungsi yang normal.

Perawat sebagai bagian dari integral dari pelayanan kesehatan memiliki  peranan  peranan
yang besar dalam proses penyembuhan penyembuhan penderita. Penderita. Sehingga
Sehingga perawat perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan yang benar pada
pasien myoma uteri. Tumor merupakan salah satu penyakit yang diikuti oleh wanita,
sehingga masalah yang muncul pada klien myoma uteri ini tidak hanya masalah fisik tetapi
juga terkait terkait dengan masalah masalah psikososial, psikososial. Masalah fisik umumnya
umumnya menyangkut menyangkut nyeri, perdarahan dan masalah psikkososial mencakup
cemas, gangguan body image dan proses kehilangan.

B. TUJUAN

setelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:

1. Mengetahuidefinisi tentang mioma uteri.


2. Mengetahui Mengetahui etiologi mioma etiologi mioma uteri
3. Mengetahui manifestasi klinik dari klinik dari mioma uteri mioma uteri.
4. Mengetahui komplikasi miom komplikasi mioma uteri.
5. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan mioma uteri.
C. MANFAAT
1. Manfaat Bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengetahuan tentang laporan dan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pada ibu dengan mioma uteri.
2. Manfaat bagi klien
Klien mendapatkan asuhan keprawatan dengan baik mengenai asuhan keprawatan
uteri.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.2. DEFINISI MIOMA UTERI

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan  jaringan  jaringan ikat
yang menumnpang, sehingga dalam kepustakaan dikenal dengan istilah  Fibromioma,
leiomioma, atau fibr , leiomioma, atau fibroid (mansjoer 2007)

Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang  berasal  berasal
dari otot polos dan jaringan jaringan ikat fibrous. Biasa fibrous. Biasa juga disebut disebut
fibromioma fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma  jinak yang paling se paling sering ditemukan ring ditemukan pada traktus pada
traktus genitalia genitalia $anita,terutama $anita,terutama wanita usai produktif. 4 usai produktif.
4alaupun tidak sering, disfungsi alaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang dik reproduksi
yang dikaitkan dengan aitkan dengan mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan
prematur, dan malpresentasi (crum 2013)

2.2. KLASIFIKASI MIOMA UTERI

Mioma umumnya digolongkan berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka tumbuh.
Klasifikasinya sebagai berikut :

1. Mioma intramural

Merupakan mioma yang mioma yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar tumbuh di
antara lapisan uterus yang paling tebal dan paling tengah, yaitu miometrium.

2. mioma subserosa

Merupakan mioma yang tumbuh keluar dari lapisan uterus yang paling luar, yaitu serosa dan
tumbuh ke arah rongga peritonium. jenis mioma ini bertangkai &pedunculated' atau memiliki
dasar lebar. apabila terlepas dari induknya dan  berjalan-jalan  berjalan-jalan atau dapat
menempel menempel dalam rongga peritoneum peritoneum disebut wandering/parasitic fibroid
ditemukan kedua terbanyak.

3. Mioma Submukosa
Merupakan mioma yang tumbuh dari dinding uterus paling dalam sehingga menonjol ke
dalam uterus. jenis ini juga dapat bertangkai atau berdasarkan lebar. dapat tumbuh bertangkai
menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui irkan melalui saluran serviks, yang disebut mioma
geburt ( chelmow, 2015)

2.3. ETIOLOGI

a. peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri mempengarui


pertumbuhan tumor.
b. faktor predisposisi yang sposisi yang bersifa bersifat herediter, telah diidentifi telah
diidentifikasi kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan berpengaruh pada
pertumbuhan fibroid. Sebagian ahli mengatakan bah$a fibroid uteri di$ariskan dari gen sisi
paternal.
c. Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil setelah menopause jarang
ditemukan sebelum menarke (crum 2015)
d. faktor resiko terjadinya mioma uteri yaitu :

1. Usia penderita

Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia reproduksi dan sekitar 4%-50% pada
wanita usia di atas 40 tahun (Suhatno, 2007). Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke
(sebelum mendapatkan haid). Sedangkan pada wanita menopause mioma uteri ditemukan
sebesar 10%

2. Hormon  Endogenous

Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada jaringan miometrium
normal.

3. riayat Keluarga

wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5
kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan dengan $anita tanpa garis keturunan
penderita mioma uteri.(parkir,2007)

4. indeks masa tubuh (imt)


0besitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri.( Parker,2007)

5. Makanan

dilaporkan bahwa daging sapi, daging setengah matang (red meat ), dan daging  babi
menigkatkan  babi menigkatkan insiden mioma insiden mioma uteri, namun uteri, namun
sayuran hijau sayuran hijau menurunkan insiden menurunkan insiden mioma uteri.

6. kehamilan

Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar esterogen dalam
kehamilan dan bertambahnya 7askularisasi ke uterus. hal ini mempercepat  pembesaran mioma
uteri.

7. paritas

Mioma uteri lebih banyak terjadi pada wanita dengan multipara dibandingkan dengan wanita
yang mempunyai riwayat frekuensi melahirkan.

2.4. PATOFISIOLOGI

ammature muscle cell nest dalam miometrium akan berproliferasi hal tersebu tersebut
diakibatkan oleh rangsanga oleh rangsangan hormon estrogen. ukuran myoma sangat  berfariasi.
sangat sering ditemukan pada bagian body uterus tapi dapat  juga terjadi terjadi pada serdiks.
Tumot subcutan subcutan dapat tumbuh diatas pembuluh pembuluh darah endometrium dan
menyebabkan perdarahan. Bila tumbuh dengan sangat besar  tumor ini dapat menyebab dapat
menyebabkan penghambat terhadap uterus dan menyebabk dan menyebabkan  perubahan
perubahan rongga uterus. uterus. ada beberapa beberapa keadaan keadaan tumor subcutan
subcutan berkembang berkembang menjadi bertangkai dan menonjol melalui bagina atau cerdik
yang dapat menyebabkan terjadi infeksi atau ulserasi. Tumor fibroid sangat jarang bersifat ganas,
infertile mungkin terjadi akibat dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan kelainan
bentuk uterus atau tuba falofii. Myoma pada badan uterus dapat menyebabkan aborsi secara
spontan, dan hal ini menyebabkan kecilnya  pembukaan cervik yang membu  pembukaan cervik
yang membuat bayi lahir sulit.

2.5. PATHWAY
2.6 manifestasi klinis

Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat mioma, besarnya tumor, perubahan dan
komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul diantaranya ;
 Terdarahan abnormal, berupa hipermenore, menoragia dan metroragia. Faktor-faktor
yang menyebabkan perdarahan antara lain.
o Terjadin erjadinya hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma
endometrium karena pengaruh ovarium
o Permukaan mukaan endometrium endometrium yang lebih luas daripad luas
daripada biasanya a biasanya
o Atrofi endometrium endometrium di atas mioma submukosum submukosum
o Miometrium tidak miometrium tidak dapat berkon dapat berkontraksi optimal
kotraksi optimal karena adanya arena adanya mioma di mioma di antara serabut
miometrium.
 Rasa nyeri yang mung rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan kin timbul
karena gangguan sirkulasi darah pada sar sirkulasi darah pada sarang mioma, yang
disertai nekrosis setempat dan peradangan. Nyeri terutama saat menstruasi.
o Pembesaran perut bagian basah
o Uterus membesar membesar merata
o Infertilitas
o Perdarahan setelah b setelah bersenggama
o Dismenore
o Bortus berulang
 1oliuri, retention urine, kon 1oliuri, retention urine, konstipasi serta edema tu stipasi serta
edema tungkai dan nyeri panggul. ngkai dan nyeri panggul.

2.6. PENATALAKSANAAN

1. Penanganan miom ganan mioma menurut usia, pari a menurut usia, paritas, lokasi dan ukur
tas, lokasi dan ukuran tumor  an tumor  1enanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas,
lokasi dan ukuran tumor, dan terbagi atas;

a. Penanganan konservatif

Cara penanganan konservatif dapat dilakukan sebagai berikut

o 0bservasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan


o Monitor Monitor keadaan keadaan hb
o pemberian zat besi
o penggunaan agonis gnrh untuk mengurangi ukuran mioma
b. Penanganan operatif

Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita mioma uteri adalah

1. Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemia.


2. Nyeri pelvis yang hebat
3. Ketidakmampuan untuk mengevuluasi adneksa
4. Gangguan buang air kecil
5. Pertumbuhan mioma setelah mioma setelah
6. Infertilitas
7. Meningkatnya pertumbuhan mioma

jenis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa ;

 Miomektomi

Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan rahim/uterus.


Miomektomi lebih sering di lakukan pada penderita mioma uteri secara umum.
penatalaksanaan ini paling disarankan kepada $anita yang belum memiliki keturunan setelah
penyebab memiliki keturunan setelah penyebab lain disingkirkan.

 Histerektomi

histerektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat rahim,  baik
sebagian sebagian tanpa serviks uteri ataupun seluruhnya berikut berikut serviks histerektomi
dapat di lakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang ingin
memiliki mioma yang simptomatik atau yang sudah bergejala .

2. penatalaksanaan mioma uteri uteri pada wanit hamil

Selama kehamilan, terapi asal yang memadai adalah tirah baring, analgesia dan obser7asi
terhadap mioma. penatalaksanaan konservatif selalu lebih disukai apabila janin imatur.
Seksio sesarea merupakan indikasi untuk kelahiran apabila mioma uteri menimbulkan
kelainan letak janin, inersia uteri atau obstruksi mekanik.

BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

1. Anamnesa
a. Identitas Klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
pernikahan, pendidikan, pekerjaan, alamat.
b. Identitas Penanggung jawab: Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan keluarga,
pekerjaan, alamat.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama

Keluhan yang paling utama dirasakan oleh pasien mioma uteri, misalnya timbul benjolan
diperut bagian bawah yang relatif lama, kadang-kadang disertai gangguan haid

b. Riwayat penyakit sekarang

Keluhan yang di rasakan oleh ibu penderita mioma saat dilakukan pengkajian, seperti
rasa nyeri karena terjadi tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri setelah bedah dan
adapun yang yang perlu dikaji pada rasa nyeri adalah lokasih nyeri, intensitas nyeri,
waktu dan durasi serta kualitas nyeri.

c. Riwayat penyakit dahulu

Tanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita dan jenis pengobatan yang
dilakukan oleh pasien mioma uteri, tanyakan
penggunaan obat-obatan, tanyakan tentang riwayat alergi, tanyakan riwayat kehamilan
dan riwayat persalinan dahulu, penggunaan alat kontrasepsi, pernah dirawat/dioperasi
sebelumnya.

d. Riwayat penyakit keluarga

Tanyakan kepada keluarga apakah ada anggota keluarga mempunyai penyakit keturunan
seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung, penyakit kelainan darah dan riwayat
kelahiran kembar dan riwayat penyakit mental.

e. Riwayat obstetri

Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien mioma uteri yang perlu diketahui adalah :

1) Keadaan haid
Tanyakan tentang riwayat menarhe dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak
pernah ditemukan sebelum menarhe dan mengalami atrofi pada masa menopause.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan
Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma uteri, dimana mioma uteri
tumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan hormon estrogen, pada
masa ini dihasilkan dalam jumlah yang besar.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum

Kaji tingkat kesadaran pasien mioma uteri

b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah, nadi,suhu, pernapasan.
c. Pemeriksaan fisik head to toe
1. Kepala dan rambut : lihat kebersihan kepala dan keadaan rambut.
2. Mata : lihat konjungtiva anemis, pergerakan bola mata simetris
3. Hidung : lihat kesimetrisan dan kebersihan, lihat adanya
pembengkakan konka nasal/tidak.
4. Telinga : lihat kebersihan telinga.
5. Mulut : lihat mukosa mulut kering atau lembab, lihat kebersihan rongga
mulut, lidah dan gigi, lihat adanya pembesaran tonsil.
6. Leher dan tenggorokan : raba leher dan rasakan
adanya pembengkakan kelenjar getah bening/tidak.
7. Dada atau thorax : paru-paru/respirasi, jantung/kardiovaskuler dan sirkulasi,
ketiak dan abdomen.
8. Abdomen
Infeksi: bentuk dan ukuran, adanya lesi, terlihat menonjol,
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi: timpani, pekak
Auskultasi: bagaimana bising usus
9. Ekstremitas/ muskoluskletal terjadi pembengkakan pada ekstremitas atas dan
bawah pasien mioma uteri.
10. Genetalia dan anus perhatikan kebersihan,adanya lesi,
perdarahan diluar siklus menstruasi.

B. ANALISIS DATA

N Kemungkinan
O Data Penyebap/Dampak MASALAH
1. DS ; Herediter, pola Nyeri
1. Pasien hidup, hormonal berhubungan
2. mengatakan nyeri myoma uteri dengan
pada vagina dan subserosum penekanan syaraf
menjalar pada tanda/gejala
pinggang
DO ;
1. Ekspresi wajah yang pembesaran uterus

menahan sakit.
2. Sering memegang penekanan organ sekitar

perut.
penekanan syaraf
P : nyeri terjadi pada saat
ma uteri
bergerak
Nyeri
Q: Nyeri dirasakan
seperti tertusuk- tusuk
R: Nyeri dirasakan pada
area perut
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri dirasakan
hilang timbul
2. DS : Herediter, pola hidup, Retensi urin
1. Pasien hormonal berhubungan dengan
mengatakan susah pola eliminasi
BAK myoma uteri myoma terganggu
DO : subserosum
1 Tampak tanda/gejala
memegang perut pembesaran uterus
penekanan organ sekitar
menekan vesika
A. Diagnosa

1. Nyeri berhubungan dengan penekanan syaraf


2. Retensi urin berhubungan dengan pola eliminasi terganggu
3. Konstipasi berhubungan dengan pola eliminasi terganggu

D INTERVESI

N Diagnosa
O keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

1. 1. Nyeri Noc : setelah dilakukan Manajemen nyeri


berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Lakukan
penekanan syaraf selama 1 x 24 jam pasien pengkajian nyeri
mioma uteri mampu komprehensip yang
mengontrol nyeri meliputi lokasi,
dibuktikan dengan kriteria karakteristik,
hasil : onset/durasi,
Mengontrol nyeri frekuensi, kualitas,
1. Mengenali kapan intensitas atau
nyeri terjadi beratnya nyeri dan
2. Menggambarkan faktor pencetus

faktor penyebab Rasional : untuk

nyeri mengurangi nyeri


pasien
3. Menggunakan
tindakan pencegahan 2. Observasi adanya
nyeri petunjuk nonverbal
mengenai ketidak
4. Menggunakan
nyamanan terutama
tindakan
pada mereka yang
pengurangan nyeri
tidak dapat
tanpa analgesic
5. Menggunakan berkomunikasi

analgesic yang secara efektif

direkomendasikan Rasional : agar


pasien merasa
6. Melaporkan
nyaman
perubahan terhadap
gejalah 3. Pastikan
perawatan
analgesik bagi
pasien dilakukan
dengan
pemantauan yang
ketat Rasional :
untuk
mengurangi nyeri
yang dialami
oleh pasien
4. Gunakan
strategi
komunikasi
terpeutik untuk
mengetahui
pengalaman
nyeri dan
sampaikan
penerimaan
pasien terhadap
nyeri Rasional :
untuk
mengetahui
skala nyeri
pasien
5. Gali
pengetahuan
dan
kepercayaan
pasien
mengenai nyeri

2. Retensi urin Noc : Manajemen eliminasi urin:


berhubungan dengan setelah dilakukan tindakan 1. Monitor eliminasi
pola eliminasi keperawatan 1x 24 jam urin termasuk frekuensi,
terganggu diharapkan eliminasi urin konsistensi, bau, volume
kembali dan warna urin sesuai
normal dengan kriteria kebutuh an.
hasil: Rasional : untuk melihat
1. Pola eliminasi warna urin

kembali normal
2. Monitor tanda dan
2. Bau urin tidak ada
gejala retensio urin
3. Jumlah urin dalam Rasional : untuk melihat
batas normal frekuensi urin
4. Warna urin normal
3. Ajarkan pasien tanda
5. Intake cairan
dan gejala infeksi saluran
dalam batas normal
kemih
6. Nyeri saat kencing
Rasional : agar pasien
tidak ditemukan
mengetahui
tanda dan gejala infeksi
saluran kemih

4. Anjurkan pasien atau


keluarga untuk
melaporkan urin uotput
sesuai kebutuhan
Rasional : untuk
mengetahui seberapa
banyak pengeluaran urin
5. Anjurkan pasien untuk
memonitor
tanda dan gejalah
infeksi saluran kemih.

3. Konstipasi Noc: Manajemen saluran


berhubungan dengan Setelah dilakukan cerna
pola eliminasi perawatan selama 1 x 24 1. Monitor bising usus
terganggu jam pasien diharapkan
Rasional : untuk
konstipasi tidak ada dengan
mengetahui normal atau
kriteria hasil:
tidaknya pergerakan usus
1. Tidak ada irita 2. Lapor peningkatan
bilitas
frekuensi dan bising
2. Mual tidak ada usus bernada tinggi
3. Tekanan darah Rasional : untuk

dalam batas normal mengetahui normal


atau tidaknya
4. Berkeringat
pergerakan usus
3. Lapor berkurangnya
bising usus
Rasional : untuk
mengetahui normal
atau tidaknya
pergerakan usus
4. Monitor adanya
tanda dan gejalah
diare, konstipasi dan
impaksi Rasional :
untuk mengatasi
masalah Konstipasi
5. Catat masalah BAB
yang sudah ada
sebelumnya, BAB
rutin, dan
penggunaan laksatif
Rasional : untuk
mengetahui ada atau
tidaknya kelainan
yang terjadi pada
eliminasi fekal
6. Kolaborasi dalam
pemberian terapi
pencahar (laxatif)
Rasional : untuk
membantu dalam
pemenuhan kebutuuhan
eliminasi
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mioma Uteri merupakan suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang  berasal
berasal dari otot polos dan jaringan jaringan ikat fibrous. Biasa fibrous. Biasa juga disebut
disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma  jinak yang paling sering ditemukan ring ditemukan pada traktus genitalia genitalia
wanita ,terutama wanita usai produktif.

Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertil, bisa terjadi
sebagai akibat keguguran spontan, berulang atau uran spontan, berulang atau tertutupnya  bagian
bagian tuba yang berbeda berbeda di dalam rahim. Komplikasi Komplikasi kehamilan kehamilan
bisa berbentuk  berbentuk   persalinan  persalinan premature, premature, abortus, abortus, solutio
solutio plasenta plasenta dan distocia distocia fibroid fibroid biasa tumbuh cepat dalam masa
hamil dan mengalami infark. Sebuah fibroid yang mengalami infark dapat menimbulkan rasa
nyeri dan bias merupakan sebuah komplikasi kehamilan yang sangat sulit menanganinya.
DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Yosi. (2013) Analisa Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUD dr. Adhyatma

Semarang. Jurnal Kebidanan. Vol. 2 No. 5

Aspiani, Y, R. ( 2010 ). Buku Ajar Asuhan Keperawatan

Maternitas. Jakarta: TIM Aimee, et al. ( 2017 ). Association of

Intrauterine and Early-Life Exposures with

Diagnosis of Uterine Leimyomata by 35 Years of Age in

the Sister Study. Enνironmental Health Perpectiνes.

Volume 118. No 3 pages 375-

Bararah, T., Mohammad Jauhar. (2013). Asuhan Keperawatan;


panduan Lengkap

menjadi Perawat Profesional. Jilid 2. Jakarta : Prestasi


Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai