Kelompok 8 MIOMA UTERI
Kelompok 8 MIOMA UTERI
KELOMPOK 8
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukursaya panjatkan kepada tuhan yang maha kuaasa, tatas berkat dan karunianya yang
tuhan limpah kan kepada saya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa dalam penyusuna makalah ini masih banayk kekuranga di karenakan
ilmu pengetahuan yang kurang , oleh karena itu kritik dan saran saya harapkan dari pembaca
agar makalah ini dapat disusun lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian.......................................................................................................5
1.2 Etiologi...........................................................................................................5
1.3 Tanda dan Gejala............................................................................................5
1.4 Patofisiologi....................................................................................................7
1.5 Pathway..........................................................................................................8
1.6 Pemeriksaan Penunjang..................................................................................9
1.7 Penatalaksanaan Medis.................................................................................10
1.8 Pendidikan Kesehatan...................................................................................10
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1.1 Pengkajian....................................................................................................11
1.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................12
1.3 Intervensi......................................................................................................12
1.4 Implementasi................................................................................................14
1.5 Evaluasi........................................................................................................14
BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB 1
A. LATAR BELANG
Mioma kadang-kadang disebut juga fibroid atau lemiomata adalah tumor jinak yang
berasal berasal dari sel-sel sel-sel otot polos. Tumor itu mengandung mengandung sejumlah
sejumlah jaringan ikat jaringan ikat yang berbeda yang yang berbeda yang mungkin terdiri
mungkin terdiri dari sel-sel dari sel-sel otot polos yang otot polos yang telah mengalami
degenerasi. Umumnya fibroid ditemukan dalam dekade ke empat atau kelima dari kehidupan
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertil, bisa terjadi
sebagai akibat keguguran spontan, berulang atau uran spontan, berulang atau tertutupnya
bagian bagian tuba yang berbeda berbeda di dalam rahim. Komplikasi Komplikasi
kehamilan kehamilan bisa berbentuk berbentuk persalinan persalinan premature,
premature, abortus, abortus, solutio solutio plasenta plasenta dan distocia distocia fibroid
fibroid biasa tumbuh cepat dalam masa hamil dan mengalami infark. Sebuah fibroid yang
mengalami infark dapat menimbulkan rasa nyeri dan bias merupakan sebuah komplikasi
kehamilan yang sangat sulit menanganinya.
Berdasarkan otopsi norax menemukan 27% wanita berumur 25% tahun memiliki sarang
mioma. Mioma uteri sarang mioma. Mioma uteri belum pernah & dilaporkan' terjadi kan'
terjadi sebelum menarche. Setelah che. Setelah menopause hanya ause hanya kira-ki kira-kira
10% myoma yang masih tumbuh masih tumbuh.di indonesia myoma uteri ditemukan2,39-
11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirajat.
Adapun dampak bila myoma uteri tidak diangkat yaitu terjadi pertumbuhan
leimiosarkoma, nekrosis, dan infeksi. Untuk mencegah agar tidak terjadi dampak yang lebih
parah, maka ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah terapi
operatif yaitu dengan histerektomi total abdominal.
Histerektomi total abdominal dengan atau tanpa salphingektomi adalah salah satu operasi
ginekologi yang paling sering dilakukan sehingga hal ini menjadi salah satu salah satu
tindakan standar bagi kan standar bagi ahli bedah ginekolog ahli bedah ginekologi yang
berprakt yang berpraktek. Meskipun klien telah mengalami pembedahan bukan bebrarti
masalah sudah teratasi, tapi akan timbul dampak-dampak akibat pembedahan antara lain
perubahan perubahan siklus hormone, hormone, menopause menopause dini, timbul masalah
masalah coitus, coitus, peningkatan peningkatan insien osteoporosis, adanya nyeri, lebih
lama dalam mendapatkan kembali fungsi usus, kesulitan miksi. 0leh karena itu diperlukan
pera$atan yang tepat untuk mengurangi rasa sakit pada klien, mencegah komplikasisetelah
operasi dan menolong penyembuhan dalam fungsi-fungsi yang normal.
Perawat sebagai bagian dari integral dari pelayanan kesehatan memiliki peranan peranan
yang besar dalam proses penyembuhan penyembuhan penderita. Penderita. Sehingga
Sehingga perawat perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan yang benar pada
pasien myoma uteri. Tumor merupakan salah satu penyakit yang diikuti oleh wanita,
sehingga masalah yang muncul pada klien myoma uteri ini tidak hanya masalah fisik tetapi
juga terkait terkait dengan masalah masalah psikososial, psikososial. Masalah fisik umumnya
umumnya menyangkut menyangkut nyeri, perdarahan dan masalah psikkososial mencakup
cemas, gangguan body image dan proses kehilangan.
B. TUJUAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan jaringan ikat
yang menumnpang, sehingga dalam kepustakaan dikenal dengan istilah Fibromioma,
leiomioma, atau fibr , leiomioma, atau fibroid (mansjoer 2007)
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal berasal
dari otot polos dan jaringan jaringan ikat fibrous. Biasa fibrous. Biasa juga disebut disebut
fibromioma fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma jinak yang paling se paling sering ditemukan ring ditemukan pada traktus pada
traktus genitalia genitalia $anita,terutama $anita,terutama wanita usai produktif. 4 usai produktif.
4alaupun tidak sering, disfungsi alaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang dik reproduksi
yang dikaitkan dengan aitkan dengan mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan
prematur, dan malpresentasi (crum 2013)
Mioma umumnya digolongkan berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka tumbuh.
Klasifikasinya sebagai berikut :
1. Mioma intramural
Merupakan mioma yang mioma yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar tumbuh di
antara lapisan uterus yang paling tebal dan paling tengah, yaitu miometrium.
2. mioma subserosa
Merupakan mioma yang tumbuh keluar dari lapisan uterus yang paling luar, yaitu serosa dan
tumbuh ke arah rongga peritonium. jenis mioma ini bertangkai &pedunculated' atau memiliki
dasar lebar. apabila terlepas dari induknya dan berjalan-jalan berjalan-jalan atau dapat
menempel menempel dalam rongga peritoneum peritoneum disebut wandering/parasitic fibroid
ditemukan kedua terbanyak.
3. Mioma Submukosa
Merupakan mioma yang tumbuh dari dinding uterus paling dalam sehingga menonjol ke
dalam uterus. jenis ini juga dapat bertangkai atau berdasarkan lebar. dapat tumbuh bertangkai
menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui irkan melalui saluran serviks, yang disebut mioma
geburt ( chelmow, 2015)
2.3. ETIOLOGI
1. Usia penderita
Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia reproduksi dan sekitar 4%-50% pada
wanita usia di atas 40 tahun (Suhatno, 2007). Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarke
(sebelum mendapatkan haid). Sedangkan pada wanita menopause mioma uteri ditemukan
sebesar 10%
2. Hormon Endogenous
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada jaringan miometrium
normal.
3. riayat Keluarga
wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5
kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan dengan $anita tanpa garis keturunan
penderita mioma uteri.(parkir,2007)
5. Makanan
dilaporkan bahwa daging sapi, daging setengah matang (red meat ), dan daging babi
menigkatkan babi menigkatkan insiden mioma insiden mioma uteri, namun uteri, namun
sayuran hijau sayuran hijau menurunkan insiden menurunkan insiden mioma uteri.
6. kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar esterogen dalam
kehamilan dan bertambahnya 7askularisasi ke uterus. hal ini mempercepat pembesaran mioma
uteri.
7. paritas
Mioma uteri lebih banyak terjadi pada wanita dengan multipara dibandingkan dengan wanita
yang mempunyai riwayat frekuensi melahirkan.
2.4. PATOFISIOLOGI
ammature muscle cell nest dalam miometrium akan berproliferasi hal tersebu tersebut
diakibatkan oleh rangsanga oleh rangsangan hormon estrogen. ukuran myoma sangat berfariasi.
sangat sering ditemukan pada bagian body uterus tapi dapat juga terjadi terjadi pada serdiks.
Tumot subcutan subcutan dapat tumbuh diatas pembuluh pembuluh darah endometrium dan
menyebabkan perdarahan. Bila tumbuh dengan sangat besar tumor ini dapat menyebab dapat
menyebabkan penghambat terhadap uterus dan menyebabk dan menyebabkan perubahan
perubahan rongga uterus. uterus. ada beberapa beberapa keadaan keadaan tumor subcutan
subcutan berkembang berkembang menjadi bertangkai dan menonjol melalui bagina atau cerdik
yang dapat menyebabkan terjadi infeksi atau ulserasi. Tumor fibroid sangat jarang bersifat ganas,
infertile mungkin terjadi akibat dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan kelainan
bentuk uterus atau tuba falofii. Myoma pada badan uterus dapat menyebabkan aborsi secara
spontan, dan hal ini menyebabkan kecilnya pembukaan cervik yang membu pembukaan cervik
yang membuat bayi lahir sulit.
2.5. PATHWAY
2.6 manifestasi klinis
Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat mioma, besarnya tumor, perubahan dan
komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul diantaranya ;
Terdarahan abnormal, berupa hipermenore, menoragia dan metroragia. Faktor-faktor
yang menyebabkan perdarahan antara lain.
o Terjadin erjadinya hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma
endometrium karena pengaruh ovarium
o Permukaan mukaan endometrium endometrium yang lebih luas daripad luas
daripada biasanya a biasanya
o Atrofi endometrium endometrium di atas mioma submukosum submukosum
o Miometrium tidak miometrium tidak dapat berkon dapat berkontraksi optimal
kotraksi optimal karena adanya arena adanya mioma di mioma di antara serabut
miometrium.
Rasa nyeri yang mung rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan kin timbul
karena gangguan sirkulasi darah pada sar sirkulasi darah pada sarang mioma, yang
disertai nekrosis setempat dan peradangan. Nyeri terutama saat menstruasi.
o Pembesaran perut bagian basah
o Uterus membesar membesar merata
o Infertilitas
o Perdarahan setelah b setelah bersenggama
o Dismenore
o Bortus berulang
1oliuri, retention urine, kon 1oliuri, retention urine, konstipasi serta edema tu stipasi serta
edema tungkai dan nyeri panggul. ngkai dan nyeri panggul.
2.6. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan miom ganan mioma menurut usia, pari a menurut usia, paritas, lokasi dan ukur
tas, lokasi dan ukuran tumor an tumor 1enanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas,
lokasi dan ukuran tumor, dan terbagi atas;
a. Penanganan konservatif
Miomektomi
Histerektomi
histerektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat rahim, baik
sebagian sebagian tanpa serviks uteri ataupun seluruhnya berikut berikut serviks histerektomi
dapat di lakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang ingin
memiliki mioma yang simptomatik atau yang sudah bergejala .
Selama kehamilan, terapi asal yang memadai adalah tirah baring, analgesia dan obser7asi
terhadap mioma. penatalaksanaan konservatif selalu lebih disukai apabila janin imatur.
Seksio sesarea merupakan indikasi untuk kelahiran apabila mioma uteri menimbulkan
kelainan letak janin, inersia uteri atau obstruksi mekanik.
BAB III
1. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas Klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
pernikahan, pendidikan, pekerjaan, alamat.
b. Identitas Penanggung jawab: Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan keluarga,
pekerjaan, alamat.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan yang paling utama dirasakan oleh pasien mioma uteri, misalnya timbul benjolan
diperut bagian bawah yang relatif lama, kadang-kadang disertai gangguan haid
Keluhan yang di rasakan oleh ibu penderita mioma saat dilakukan pengkajian, seperti
rasa nyeri karena terjadi tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri setelah bedah dan
adapun yang yang perlu dikaji pada rasa nyeri adalah lokasih nyeri, intensitas nyeri,
waktu dan durasi serta kualitas nyeri.
Tanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita dan jenis pengobatan yang
dilakukan oleh pasien mioma uteri, tanyakan
penggunaan obat-obatan, tanyakan tentang riwayat alergi, tanyakan riwayat kehamilan
dan riwayat persalinan dahulu, penggunaan alat kontrasepsi, pernah dirawat/dioperasi
sebelumnya.
Tanyakan kepada keluarga apakah ada anggota keluarga mempunyai penyakit keturunan
seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung, penyakit kelainan darah dan riwayat
kelahiran kembar dan riwayat penyakit mental.
e. Riwayat obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien mioma uteri yang perlu diketahui adalah :
1) Keadaan haid
Tanyakan tentang riwayat menarhe dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak
pernah ditemukan sebelum menarhe dan mengalami atrofi pada masa menopause.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan
Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma uteri, dimana mioma uteri
tumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan hormon estrogen, pada
masa ini dihasilkan dalam jumlah yang besar.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah, nadi,suhu, pernapasan.
c. Pemeriksaan fisik head to toe
1. Kepala dan rambut : lihat kebersihan kepala dan keadaan rambut.
2. Mata : lihat konjungtiva anemis, pergerakan bola mata simetris
3. Hidung : lihat kesimetrisan dan kebersihan, lihat adanya
pembengkakan konka nasal/tidak.
4. Telinga : lihat kebersihan telinga.
5. Mulut : lihat mukosa mulut kering atau lembab, lihat kebersihan rongga
mulut, lidah dan gigi, lihat adanya pembesaran tonsil.
6. Leher dan tenggorokan : raba leher dan rasakan
adanya pembengkakan kelenjar getah bening/tidak.
7. Dada atau thorax : paru-paru/respirasi, jantung/kardiovaskuler dan sirkulasi,
ketiak dan abdomen.
8. Abdomen
Infeksi: bentuk dan ukuran, adanya lesi, terlihat menonjol,
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi: timpani, pekak
Auskultasi: bagaimana bising usus
9. Ekstremitas/ muskoluskletal terjadi pembengkakan pada ekstremitas atas dan
bawah pasien mioma uteri.
10. Genetalia dan anus perhatikan kebersihan,adanya lesi,
perdarahan diluar siklus menstruasi.
B. ANALISIS DATA
N Kemungkinan
O Data Penyebap/Dampak MASALAH
1. DS ; Herediter, pola Nyeri
1. Pasien hidup, hormonal berhubungan
2. mengatakan nyeri myoma uteri dengan
pada vagina dan subserosum penekanan syaraf
menjalar pada tanda/gejala
pinggang
DO ;
1. Ekspresi wajah yang pembesaran uterus
menahan sakit.
2. Sering memegang penekanan organ sekitar
perut.
penekanan syaraf
P : nyeri terjadi pada saat
ma uteri
bergerak
Nyeri
Q: Nyeri dirasakan
seperti tertusuk- tusuk
R: Nyeri dirasakan pada
area perut
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri dirasakan
hilang timbul
2. DS : Herediter, pola hidup, Retensi urin
1. Pasien hormonal berhubungan dengan
mengatakan susah pola eliminasi
BAK myoma uteri myoma terganggu
DO : subserosum
1 Tampak tanda/gejala
memegang perut pembesaran uterus
penekanan organ sekitar
menekan vesika
A. Diagnosa
D INTERVESI
N Diagnosa
O keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
kembali normal
2. Monitor tanda dan
2. Bau urin tidak ada
gejala retensio urin
3. Jumlah urin dalam Rasional : untuk melihat
batas normal frekuensi urin
4. Warna urin normal
3. Ajarkan pasien tanda
5. Intake cairan
dan gejala infeksi saluran
dalam batas normal
kemih
6. Nyeri saat kencing
Rasional : agar pasien
tidak ditemukan
mengetahui
tanda dan gejala infeksi
saluran kemih
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mioma Uteri merupakan suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal
berasal dari otot polos dan jaringan jaringan ikat fibrous. Biasa fibrous. Biasa juga disebut
disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma jinak yang paling sering ditemukan ring ditemukan pada traktus genitalia genitalia
wanita ,terutama wanita usai produktif.
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertil, bisa terjadi
sebagai akibat keguguran spontan, berulang atau uran spontan, berulang atau tertutupnya bagian
bagian tuba yang berbeda berbeda di dalam rahim. Komplikasi Komplikasi kehamilan kehamilan
bisa berbentuk berbentuk persalinan persalinan premature, premature, abortus, abortus, solutio
solutio plasenta plasenta dan distocia distocia fibroid fibroid biasa tumbuh cepat dalam masa
hamil dan mengalami infark. Sebuah fibroid yang mengalami infark dapat menimbulkan rasa
nyeri dan bias merupakan sebuah komplikasi kehamilan yang sangat sulit menanganinya.
DAFTAR PUSTAKA