Makalah Capillaria Philippinensis
Makalah Capillaria Philippinensis
CAPILLARIA PHILIPINENSIS
Di Susun Oleh :
Armadhana A (PO713251221058)
Tahun 2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Capillaria
Philipinensis” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tetang “Capillaria Philipinensis” bagi para pembaca dan juga
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan
Parasitologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami.
Kami juga menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Daftar Isi
JUDUL………………………………………………….…………………...…………...i
KATA PENGANTAR…………………………………..……………...………..………ii
DAFTAR ISI……………………………………..………………...…...………...…….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..……………………1
A. Latar Belakang………………………………………...……………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………...…………………….1
C. Tujuan…………………………………………………...…………………...2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………..…...…………………..3
A. Pengertian………………………….………………………...………………3
B. Sejarah………………………………………..…………………...…………3
C. Morfologi……….………………………………………………...………….4
D. Siklus Hidup…………………………………….…………………...………6
E. Cara Penularan…………………………………….…………………………7
F. Pengobatan dan Pencegahan…………………………………….…………...8
A. Kesimpulan…………………………………………...…………….………11
B. Saran…………………………………………….……………….…………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………….…………12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasit jarang dicurigai sebagai penyebab episode diare karena
penurunan tingkat infestasi dan zona endemik. Capillaria philippinensis (C.
philippinensis) adalah nematodiasis bawaan makanan langka yang telah muncul
di lebih dari 12 wilayah atau negara di seluruh dunia, termasuk Filipina,
Indonesia, Thailand, Republik Demokratik Rakyat Laos, India, Iran, Korea, dan
Jepang. Lebih dari 2000 kasus yang melibatkan hampir 200 kematian telah
didokumentasikan di seluruh dunia. Namun, tidak ada kasus yang dilaporkan di
Cina kecuali provinsi Taiwan. Capillaria philippinensis dapat menyebabkan
diare, hipoalbuminemia, dan kematian pada manusia. Di sini kami melaporkan
kasus diare serius dengan penurunan berat badan yang disebabkan oleh
Capillaria philippinensis dari provinsi Hainan di Cina.
Capillaria philippinensis pertama kali dilaporkan pada tahun 1963 di
Filipina. Wabah besar telah terjadi di Filipina dan Thailand. Artikel ini mengulas
30 kasus capillariasis usus yang diketahui di Taiwan dari Januari 1983 hingga
Desember 2003. Kasus yang terinfeksi didiagnosis setiap tahun dengan
pengecualian pada tahun 1984 dan 2002, menjadikan Taiwan sebagai daerah
prevalen Capillaria. Dua suku asli Taiwan, Ami dan Paiwan, menunjukkan
prevalensi yang tinggi. Laki-laki dan orang tua juga memiliki tingkat infeksi
yang tinggi. Sembilan kasus didiagnosis dengan spesimen biopsi histopatologis.
Sekitar setengah dari 30 kasus menyangkal telah mengkonsumsi ikan mentah
atau setengah matang. Semua kasus sembuh setelah menerima pengobatan,
tanpa kematian atau kekambuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Capillaria Philippinensis?
2. Apa saja penyebab terjadinya capillaria philippinensis?
3. Apa yang terjadi jika terjangkit penyakit Capillaria Philippinensis?
4. Bagaimana sejarah ditemukannya Capillaria Philippinensis?
5. Bagaimana cara penularan penyakit ini serta cara mengatasi atau pencegahan
Capillaria Philippinensis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari capillaria philippinensis.
2. Mengetahui penyakit-penyakit yang di sebabkan oleh capillaria
philippinensis.
3. Mengetahu ciri-ciri ketika terkena penyakit Capillaria Philippinensis.
4. Mengetahui sejarah ditemukannya Capillaria Philippinensis.
5. Mengetahui cara penularan penyakit tersebut serta cara mengatasi atau
mencegah Capillaria Philippinensis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Sejarah
C. Morfologi
D. Siklus Hidup
E. Cara Penularan
Berbagai jenis hewan misalnya rodensiasia, karnivora, babi dan kera
dapat menularkan Capillaria ke manusia, namun hewan-hewan yang dapat
bertindak sebagai hospes alami belum jelas jenisnya. Gejala klinis dan
diagnosis. Capilariasis yang berat dapat menyebabkan terjadinya enteropati yaitu
hilangnya protein dalam jumlah besar yang disertai sindroma malabsorpsi.
Penderita juga mengalami asites dan transudasi pleura. Gejala klinis kapilariasis
intestinal yang dialami penderita dapat berupa diare berat, malabsorpsi,
gangguan cairan tubuh, asites dan kekurangan protein. Penderita kapilariasis
hepatik dapat mengalami pembesaran hati, asites yang nyata dan anemia.
Kapilariasis dapat menyebabkan kematian penderita sampai sebesar 5-10%.
Pada pemeriksaan darah gambaran darah menunjukkan adanya eosinofilia dan
anemia.
Untuk menetapkan diagnosis pasti kapilariasis hepatik harus ditemukan
telur cacing Capillaria hepatica melalui biopsi hati penderita atau pada waktu
dilakukan otopsi pada jenasah penderita. Sedangkan diagnosis pasti kapilariasis
intestinalis ditetapkan dengan ditemukannya telur cacing Capillaria
philippinensis pada tinja penderita.
Kebiasaan mengkonsumsi ikan kecil yang tidak dimasak dengan baik
atau mengkonsumsi ikan mentah diketahui sebagai penyebab timbulnya
penyakit. Pada percobaan laboratorium larva infektif berkembang dalam usus
ikan air tawar setelah ikan tersebut menelan telur cacing. Monyet dan sejenis
tikus Mongolia dan beberapa jenis burung pemakan ikan, terinfeksi parasit dan
parasit ini menjadi dewasa didalam usus binatang tersebut.
Masa inkubasi pada manusia tidak diketahui. Penelitian yang dilakukan pada
hewan, masa inkubasi kira-kira1 bulan atau lebih.
Masa penularan : Tidak ditularkan dari orang ke orang.
Pencarian kasus dan kontak serta pengobatan yang tepat dari penderita.
Memberikan informasi pada penduduk tentang pentingnya memasak
semua jenis ikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran