Anda di halaman 1dari 1

Unsur Intrinsik dan Ektrinsik

( Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk )

- Tema
Tema dari film ini adalah tentang cinta setia antara laki-laki dan perempuan atau sepasang
kekasih tetapi tidak dapat dipersatukan karena tradisi adat minangkabau yang begitu
mengikat dan terlalu mendeskriminasi ada lainnya pada saat itu
- Penokohan
a.) Zainuddin (Protagonis)
Zainuddin adalah pemuda yang baik, alim, peduli, taat, sabar, penyayang, sederhana,
memiliki cita-cita yang tinggi, cerdas, menghargai orang lain, orang yang sangat
menghormati orang tuanya.
b.) Hayati (Protagonis)
Hayati adalah wanita yang baik, lemah lembut, pendiam, penurut hingga tidak bisa melawan,
memiliki sifat setia, sabar, Hayati juga sangat menghormati orang tuanya.
c.) Aziz (Antagonis) Aziz adalah pemuda yang kaya raya, orang terpandang, boros, kasar,
tidak setia, tidak memiliki tujuan hidup, orang yang tidak beriman, putus asa, dan
menelantarkan istrinya.
d.) Khadijah Perempuan yang berpendidikan, keras, suka mempengaruhi orang lain, kaya
raya, baik kepada teman, orang kota, memiliki keinginan yang kuat.
- Alur
Pada cerita ini menggunakan alur maju, sudah terlihat juga pada tema (novel roman) yang
menceritakan atau mengisahkan perjalanan kisah tokoh secara rinci dari kecil hingga mati.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang di gunakan dalam novel “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ adalah
bahasa melayu kental dengan dipadukan bahasa minangkabau
- Latar
a. Mangkasar ( tempat Zainuddin dilahirkan )
b. Dusun Batipuh ( tempat Hayati bertemu dengan Zainuddin )
c. Padang Panjang ( tempat Zainuddin )
d. Jakarta / Batavia ( tempat muluk dan Zainuddin pertama kali ke Jawa )
e. Surabaya (tempat Zainuddin mendapat pekerjaa dan menjadi orang sukses )
f. Lamongan ( tempat terakhir Zainuddin bertemu dengan Hayati ketika kapal van der wicjk
tenggelam )

Anda mungkin juga menyukai