Dianjurkan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak Program Studi
Profesi Ners
Disusun Oleh :
Ai Hadi (KHGD22081)
Ai Rindi Antika (KHGD22024)
Aldi Yusuf (KHGD22017)
Aliyaksa (KHGD22096)
Alvi Riansyah (KHGD22071)
Asep Mimar Moch A (KHGD22025)
Epul Saepuloh (KHGD22001)
Gina Sonia (KHGD22084)
Ramzi Mohamed (KHGD22074)
Risti Pujianti (KHGD22005)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama : By. Ny. A
Tempat tanggal lahir : Garut, 17 Januari 2023
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Balong
Tanggal masuk RS :25-01-2023
Tanggal Pengkajian : 26-01-2023
Diagnosa medik :
No. RM 01339929
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
Nama : Tn. A
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Supir
Agama : Islam
Alamat : Kp. Balong
2.
Nama : Ny. A
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Kp. Balong
II. Keluhan Utama
Bayi lahir premature dengan gestasi 32 minggu, jarang nangis,dengan keadaan lemah.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pada saat dikaji tanggal 26 Januari 2023 pukul 11.35, klien tampak lemah, dan tampak
kekuningan dibagian wajah, serta ada penurunan berat badan.
83 Mg/dl <140
Faktor prematur
DS : ↓ Ikterik neonatur
DO : - Kadar bilirubin total Bayi lahir < 32 minggu
10.98mg/dl ↓
- Lahir Fungsi organ tubuh belum
prematur pada usia sempurna
kehamilan 32 ↓
minggu
Kinerja hati belum optimal
- Terdapat jaundice
↓
pada wajah & ektermitas
Konjungasi bilirubin belum baik
atas, bawah
↓
- Sklera tampak Hiperbilirubin dalam tubuh
kekuningan ↓
- Terdapat terapi Ikterik neonatur
fototerapi 1x4jam
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d keabnormalan masa protombin
DS:-
DO: GCS 9
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan ( imaturnitas system
pencernaan)
DS: -
DO: -IMT bayi Ny.A : 4,4 -Tidak terdapat reflex menelan.
-terpasang OGT. -KU bayi tampak lemah.
-Bayi Ny.A lahir premature pada usia kandungan 32 minggu.
-BB:2050gr, TB:46cm, LK:29cm, LD:27cm, LP:25cm, LiLA:8cm.
3. Ikterik neonatus b.d kesulitan transisi ke kehidupan ekstrauterin (premature)
DS:-
DO: -Kadar bilirubin total pada bayi Ny.A >10.98mg/Dl.
-Bayi Ny.A lahir premature pada usia kehamilan32 minggu.
-terdapat jaundice (warna kekuningan) pada area wajah dan ekstremitas atas bawah.
-sklera tampak kekuningan.
-Bayi Ny.A mendapat fototerapi 1x24jam.
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO NO EVALUASI PARAF
DX
1 1 S:
O:GCS 9
A : masalah belum teratasi P :
-Identifikasi penyembab peningkatan TIK
- minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu normal I :
-mengidentifikasi penyembab peningkatan TIK
-meminalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
- mencegah terjadinya kejang
- mempertahankan suhu normal E :
GCS 9 R :
Lanjutkan intervensi
2 2 S:-
O : bayi mendapatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan
A : Masalah teratasi sebagian
P:
-Monitor & evaluasi reflex menelan pada bayi.
-Hitung jenis kebutuhan kalori yang dibutuhkan sebelum memberikan
nutrisi.
-Berikan asupan nutrisi terjadwal 3 jam sekali.
-Pertahankan akses OGT untuk pemberian nutrisi.
-Monitor BB 1x/hari.
-Monitor IMT bayi.
-Kolaborasi penggantian susu formula sesuai dengan kondisi
I:
-Memonitor reflex menelan pada bayi Ny.A
- Menghitung jenis kebutuhan kalori:
-Kebutuhan .kalori.
-susu rekomendasi : jenis PF.
-Memberikan asupan nutrisi 3jam sekali.
- Mempertahankan OGT.
-Memonitor BB: 2050gr, IMT=4,4.
-Merekomendasikan penggantian susu SF menjadi PF.
E:
-tidak ada refleks menelan
- keb kall 166 kal/24jam
-memberiakn susu 3 jam sekali
3 3 S:
O:
-kadar billirubin 10,98 mg/dl
-area wajah dan ekstremitas masih kuning
-kerusakan mata dapat dicegah
A : masalah teratasi sebagian
P:
-Monitor keadaan ikterik pada bayi.
-Monitor suhu dan tanda-tanda vital setiap difototerapi.
-Monitor efek samping fototerapi.
-Lepaskan semua pakaian bayi pada saat fototerapi.
-Berikan penutup mata pada bayi.
-Jelaskan tujuan fototerapi kepada keluarga.
I:
-Memonitor keadaan ikterik pada bayi Ny.A.
-terdapat ikterik pada wajah dan ekstremitas atas dan bawah.
-Memonitor suhu dan ttv saat fototerapi.
S: 36℃, RR: 44x/m, N:135x/m, SpO2:95%.
-Memonitor efek samping fototerapi: tidak terjadi hipotermi.
-Melepaskan semua pakaian bayi ketika fototerapi.
-Menjelaskan tujuan fototerapi pada keluarga.
- keluarga paham akan tujuan fototerapi untuk mengatasi kekuningan
pada bayi