Anda di halaman 1dari 3

Konsep Perubahan Sosial Berasal Dari Teori Sistem

A. Pengertian Perubahan Sosial


Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem sosial
sebagai satu kesatuan.Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata
kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang
dinamis dan bisa terus berubah. dan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada individu dalam masyarakat dan juga lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, adat, budaya,
sikap-sikap sosial dari individu masyarakat tersebut, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pemikiran tentang sistem merupakan satu
kesatuan yang kompleks, terdiri dari berbagai antar-hubungan dan dipisahkan dari
lingkungan sekitarnya oleh batas tertentu. Organisme jelas merupakan contoh sebuah
sistem, begitu pula molekul, bangunan, planet, dan galaksi. Pemikiran umum seperti
ini dapat pula diterapkan pada masyarakat manusia dengan berbagai tingkat
kompleksitasnya. Pemikiran tentang sistem dapat diterapkan di berbagai tingkat
masyarakat: makro, mezo, dan mikro.
1) Makro
Makro adalah bentuk ikatan sosial yang terjalin dari beberapa kelompok
sosial di masyarakat dalam upaya mengakomodir segala bentuk kepentingan
maupun kemampuan yang berbeda hingga akhirnya memberikan dorongan untuk
berkembang. Makro adalah bagian paling besar dan berada secara global atau
umum cakupannya tidak hanya pada masyarakat di satu tempat saja, melainkan
bisa menjangkau secara lebih luas misalnya suatu negara, atau komunitas dunia.
Begitu pula perubahan sosial pun dapat dibayangkan terjadi pada tingkat makro
seperti: sistem internasional, bangsa, dan negara.Proses makro terjadi di tingkat
paling luas yakni di tingkat masyarakat global, bangsa, kawasan, dan kelompok
etnik.Proses makro ini terjadi dalam jangka panjang. Proses globalisasi, resesi
dunia, kerusakan lingkungan, gelombang gerakan sosial, demokratisasi sistem
politik, kemajuan pendidikan, penyeragaman kultur dan sekularisasi merupakan
contoh proses makro.Di tingkat makro terjadi perubahan ekonomi, politik, dan
kultur. Contohnya:
1. Adanya proses pembentukan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
sebagai wadah menyatukan organisasi Indonesia.
2. Adanya pembentuk Forum Komunikasi Informasi Antar Rektor. Contohnya
saja seperti Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)
3. Adanya perkumpulan negara negara ASEAN

2) Meso
Tingkatan meso adalan bagian daripada proses sosial dan interaksi sosial di
dalam kelompok sosial masyarakat dengan tujuan untuk memberikan cangkupan
menegah ke atas. Pada tingkat menengah (mezo) negara bangsa (nation-state)
dan kesatuan politik regional atau aliansi militer pun dapat dipandang sebagai
sebuah sistem. Proses mezo mencakup kelompok besar, komunitas, asosiasi,
partai politik, angkatan bersenjata, dan birokrasi. Proses mikro terjadi dalam
kehidupan sehari-hari individu, dalam kelompok kecil seperti keluarga, sekolah,
lingkungan tempat kerja dan pertemanan. Di tingkat mezo terjadi perubahan
kelompok, komunitas, dan organisasi. Di tingkat mezo, apa saja yang diwarisi
komunitas atau kelompok dari fase kehidupannya terdahulu merupakan “warisan
kelompok”. Contoh mezo :
1. Hubungan bentuk kerjasama antara organisasi profesi seperti IDI (Ikatan
Dokter Indonesia) dengan kementrian kesehatan.

2. Adanya hubungan ikatan pekerjaan sebagai trender dengan membntuk wadah


dalam media sosial tertentu untuk memberikan informasi terkait pergerakan
mata uang digital.

3) Mikro
Tingkatan mikro adalah terjadinya hubungan sosial antar individu yang di
fungsikan sebagai pelicin, jembatan, dan perekat. Artinya sebagai pelicin di
dalamnya terdapat kemudahan akses informasi, barang, jasa, maupun kekuasaan
sehingga terjadi penjembatan kemudahan untuk berhubungan dengan pihak lain
(keluarga dan tipe lembaga sosial lainya). Hingga akhirnya terjadi perekat yang
memberikan kemudahan untuk membentuk tatanan dan makna seperti
pelaggan.Pada tingkat mikro, komunitas lokal, asosiasi, perusahaan, keluarga, atau
ikatan pertemanan dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem kecil. Proses mikro
terjadi dalam kehidupan sehari-hari individu; dalam kelompok kecil seperti
keluarga, sekolah, lingkungan tempat kerja dan pertemanan, pada tingkat mikro,
apa saja yang diwarisi individu dari biografinya terdahulu merupakan “warisan
pribadi”. Contohnya:

1. Adanya sebuah tokoh sembako dalam swalayan tertentu yang memberikan


kemudian bagi para pelanggannya dalam memesan maupun membeli barang
untuk kemudian di jual maupun di konsumsi sendiri. Prihal ini biasanya
terjadi antara individu dengan individu maupun industri.
2. Bentuk hubungan sosial yang terjadi hanya termuat cukup kecil meskipun
demikian ada prioritas tertentu bagi kedua belah pihak untuk saling
menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai