Anda di halaman 1dari 5

Hukum Pajak

SUBJEK DAN OBJEK PAJAK

NAMA :RICARD ENRIKO SILABAN

NIM :2274201063

A. SUBJEK PAJAK

1. Subjek PPh ( Pajak Penghasilan)

Orang pribadi dan warisan yg belum terbagi sbg satu kesatuan menggantikan yg berhak. Badan
yg terdiri dari PT, Perseroan CV, Perseroan Lainnya, BUMN BUMD dgn nama dan dlm bentuk
apapun, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau organisasi yg
sejenis, lembaga dana pensiun, dan bentuk badan usaha lainnya. Bentuk Usaha Tetap BUT BUT
bentuk usaha yg dipergunakan oleh orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di Indo atau berada di
Indo tdk lebih dari 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan atau badan yg tdk didirikan dan tdk
bertempat kedudukan di Indo, menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indo.

A. Subjek Pajak Pph Dalam Negeri

a Orang pribadi yg bertempat tinggal di Indo atau orang pribadi yg berada di Indo lebih dari 183
hari dlm jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yg dlm satu tahun pajak berada di Indo dan
mempunyai niat u bertempat tinggal di Indo.

b Badan yg didirikan atau bertempat kedudukan di Indo.

c Warisan yg blm terbagi sbg satu kesatuan menggantikan yg berhak.

B. Subjek Pajak Pph Luar Negeri

a Orang pribadi yg bertempat tinggal di Indo atau berada di Indo tidak lebih dari 183 hari dlm
jangka waktu 12 bulan, dan badan yg tdk didirikan dan tdk berkedudukan di Indo yg
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indo.

b Orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di Indo atau berada di Indo tdk dari lebih 183 hari dlm
jangka waktu 12 bulan, dan badan yg tdk didirikan tdk berkedudukan di Indo yg dpt menerima
atau memperoleh penghasilan dari Indo bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indo.

C. Saat Mulai dan Berakhirnya PPh


a. U orang pribadi yg bertempat tinggal di Indoberada di Indo lebih dari 183 hari, dimulai saat
dilahirkan, berakhir saat meninggal duniameninggalkan Indo u selama-lamanya.

b. U badan yg didirikanberkedudukan di Indo, dimulai saat badan tsb didirikanberkedudukan di


Indo berakhir saat dibubarkantdk lagi berkedudukan di Indo.

c. U orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di Indoberada di Indo tdk lebih dari 183 haribadan yg
tdk didirikantdk berkedudukan di Indo yg menjalankan usaha melalui BUT di Indo, dimulai saat
orang pribadibadan tsb menjalankan usahamelakukan kegiatan berakhir saat tdk lagi
menjalankan usahamelakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap.

d. U orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di Indoberada di Indo tdk lebih dari 183 haribadan
yg tdk didirikan tdk berkedudukan di Indo yg dpt menerimamemperoleh penghasilan dari Indo
bukan dari menjalankan usahamemperoleh penghasilan melakukan kegiatan melalui BUT di
Indo, dimulai saat orang pribadibadan tsb memperolehmenerima penghasilan dari Indo berakhir
saat tdk lagi menerimamemperoleh penghasilan tsb.

e. U warisan yg belum terbagi, dimulai saat timbulnya warisan tsb berakhir saat warisan tsb
selesai dibagi.

2. Subjek PPN Subjek PPN Pengusaha Kena Pajak PKP pengusaha yg melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yg dikenakan pajak berdasarkan UU
PPN, tdk termasuk pengusaha kecil yg batasannya ditetapkan MenKeu, kecuali pengusaha kecil
tsb memilih u dikukuhkan menjadi PKP.

3. Subjek PBB Subjek Pajak Bumi Bangunan orang atau badan yg mempunyai kewajiban u
melunasi PBB sesuai dgn ketentuan UU PBB.

4. Materai Subjek Bea Materai pihak yg mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak atau
pihak-pihak yg bersangkutan menentukan lain.

5. Pengecualian Sebagai Subjek Pajak

1 Kantor perwakilan negara asing

2 Pejabat-2 perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-2 lain dari negara asing orang-2 yg
diperbantukan kpd mereka yg bekerja pd dan bertempat tinggal bersama-2 mereka dgn syarat
bukan WNI di Indo tdk menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau
pekerjaannya tsb serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

3 organisasi-2 internasional dgn syarat

a. Indo menjadi anggota organisasi tsbdan


b. tdk menjalankan usaha atau kegiatan lain u memperoleh penghasilan dari Indo selain
memberikan pinjaman kpd pemerintah yg dananya berasal dari iuran para anggota

4 Pejabat-2 perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud pd huruf c, dgn syarat


bukan warga negara Indo dan tdk menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain u
memperoleh penghasilan dari Indo.

B. OBJEK PAJAK

1. Objek PPh Objek PPh penghasilan, setiap tambahan kemampuan ekonomis yg


diterimadiperoleh baik dari Indo maupun dari luar Indo yg digunakan baik u investasi maupun
konsumsi.

PPh Pasal 21 Penghasilan yg diterimadiperoleh secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan,
upah, honorarium termasuk honorarium anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas,
premi bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi, tunjangan istri,
tunjangan anak, tunjangan kehamilan, tunjangan jabatan, tunjangan khusus, tunjangan transport,
tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, tunjangan pendidikan anak, bea siswa, hadiah, premi
asuransi yg dibayar pemberi kerja, penghasilan teratur lainnya dgn nama apapun.

Penghasilan yg diterimadiperoleh secara tdk teratur berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi,
tunjangan cuti, tunjangan hari raya, tunjangan tahun baru, bonus, premi tahunan, penghasilan
sejenis lainnya yg sifat tdk tetap.

Ph Pasal 22

a. Penyerahan barang dan atau jasa kepada institusi pemerintah.

b. Kegiatan impor kedalam daerah pabean.

PPh Pasal 23

a. Deviden.

b. Bunga, termasuk premium, disconto dan imbalan sehubungan dgn jaminan pengembalian
hutang.

c. Royalty.

d. Sewa penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta.

e. Imbalan sehubungan dgn jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi jasa lain selain jasa yg
telah dipotong PPh Psl 21, antara lain 1 Jasa perancang interior dan jasa perancang pertamanan.

PPh Pasal 26
Psl 26 UU PPh mengatur ttg pemotongan atas penghasilan yg bersumber dari Indo yg diterima
atau diperoleh WP luar negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT.

2. Objek PPN

Objek dlm PPN penyerahan atau kegiatan yg dilakukan oleh pengusaha kena pajak, yaitu

1 Penyerahan barang kena pajak dibdlm daerah pabean yg dilakukan oleh pengusaha.

2 Impor barang kena pajak

3 Penyerahan jasa kena pajak yg dilakukan di dlm daerah pabean oleh pengusaha.

4 Pemanfaatan barang kena pajak tdk berwujud dari luar daerah pabean di dlm daerah pabean. 5
Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dlm daerah pabean. Ekspor barang kena
pajak oleh pengusaha kena pajak. tidak dikenai ppn Jenis barang yg tdk dikenai Pajak
Pertambahan Nilai barang tertentu dlm kelompok barang sbb

3. Objek PBB

Objek PBB benda tdk bergerak berupa bumi bangunan. Jalan lingkungan yg terletak dlm suatu
kompleks bangunan seperti hotel, pabrik dan emplasemennya, dan lain-lain yg merupakan satu
kesatuan dgn komplek bangunan tsb 1 Jalan TOL 2 Kolam Renang 3 Pagar Mewah 4 Tempat
olah raga 5 Galangan kapal, dermaga 6 Taman Mewah 7 Tempat penampungankilang minyak,
air gas, pipa minyak 8 Fasilitas lain yg memberikan manfaat.

4. Objek BPHTB Objek BPHTB perolehan hak atas tanah dan atau bangunan yg dpt berupa
tanah tanaman diatasnya, tanah bangunan, yg meliputi 1 Pemindahan hak 2 Pemberian hak baru.
Pemindahan hak terjadi karena adanya 1 Jual beli 2 Tukar menukar 3 Hubah 4 Wasiat 5 Waris 6
Pemasukan dlm perseroan atau badan hk lainnya 7 Pemisahan hak yg mengakibatkan peraliahan
8 Penunjukkan pembeli dlm lelang 9 Pelaksanaan putusan hakim yg mempunyai kekuatan hk
tetap 10 Penggabungan usaha 11 Pemekaran usaha 12 Hadiah.

5.Objek Bea Materai

Bea Meterai merupakan pajak atas dokumen yg terutang sejak saat dokumen tsb ditanda tangani
oleh pihak-pihak yg berkepentingan, atau diserahkan kpd pihak lain bila dokumen tsb hanya
dibuat oleh satu pihak. Jika dokumen tsb dibuat di luar negeri, maka Bea Meterainya baru
terutang sejak dokumen tsb digunakan di Indo.

Bea Meterai terutang oleh pihak yg menerima atau pihak yg mendapat manfaat dari dokumen,
kecuali pihak atau pihak-pihak yg bersangkutan menentukan lain. Objek Bea Materai Dokumen.
Dokumen yg telah disebutkan dlm UU seperti
1 Surat perjanjian surat-surat lainnya yg dibuat dgn tujuan u digunakan sbg alat pembuktian
mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan yg bersifat perdata.

2 Akta-akta notaris sbg salinannya.

3 Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT termasuk rangkap-rangkapnya.

4 Surat yg memuat jumlah uang.

Anda mungkin juga menyukai