ANALISIS JURNAL
Pengaruh Suplementasi Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) terhadap
Kadar Albumin, Kolesterol, Waktu Remisi dan Kejadian Relaps pada Anak
Sindrom Nefrotik
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak 1
1 P (Problem) Sindrom nefrotik (SN) adalah kumpulan Sindrom Nefrotik pada anak
gejala yang ditandai dengan proteinuria merupakan penyakit glomerulopati
masif, hipoalbuminemia 1 berat, edema yang paling sering ditemukan pada
dan hiperkolesterolemia, angka kejadian anak, merupakan suatu kumpulan
2–4 SN pada anak semakin meningkat. gejala-gejala klinis yang terdiri dari
Pengobatan steroid dosis tinggi selama 28 proteinuria masif,
hari menyebabkan remisi dalam waktu 2–4 hipoalbuminemia,
minggu,5 tetapi SN masih menimbulkan hiperkolesterolemia serta edema.
masalah karena 80% SN sensitif steroid Sindrom Nefrotik merupakan salah
(SNSS) mengalami 6 relaps, sehingga satu penyakit yang harus mendapat
morbiditas tetap tinggi. Infus albumin perhatian, karena penyebabnya
merupakan prosedur mahal, sedikit belum sepenuhnya diketahui dan
menaikkan albumin, bersifat sementara memiliki tatalaksana yang belum
dan hanya 7 dipertimbangkan pada edema sepenuhnya optimal. Sebagian
berat. Ikan gabus (Channa striata) besar penderita akan mengalami
mempunyai kandungan albumin paling sindrom nefrotik relaps sering,
tinggi 8 dibanding ikan lain. Kapsul dependen steroid, atau resisten
ekstrak ikan gabus (EIG) 500 mg memiliki steroid. Penyebab dari Sindrom
kandungan albumin 150 mg, asam amino 9 Nefrotik dibagi menjadi yaitu
esensial dan Zn. Suplementasi EIG kongenital, primer/idiopatik, dan
terbukti mempercepat penyembuhan luka sekunder mengikuti penyakit
luka pasca seksio 10 11 sesaria, sistemik. Sampai pertengahan abad
menurunkan indeks ulkus lambung, me 12 ke-20 morbiditas sindrom nefrotik
ningkatkan pre–albumin penderita stroke, pada anak masih tinggi yaitu
dan 13 pasien dewasa dengan fistula. melebihi 50% sedangkan angka
Penelitian suplementasi EIG pada anak SN mortalitas mencapai 23%.
sebelumnya, terbukti secara konsisten Mortalitas dan prognosis anak
meningkatkan kadar albumin, penurunan dengan sindrom nefrotik bervariasi
kadar 14–16 kolesterol masih bervariasi. berdasarkan etiologi, berat, luas
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan kerusakan ginjal, usia anak, kondisi
pengaruh suplementasi EIG terhadap yang mendasari dan responnya
peningkatan kadar albumin, penurunan terhadap pengobatan. Insidens
kadar kolesterol serum, mempercepat Sindrom Nefrotik pada anak dalam
waktu remisi dan mengurangi kejadian kepustakaan di Amerika Serikat
relaps pada anak SN serangan pertama dan dan Inggris adalah 2-7 kasus baru
relaps jarang. per 100.000 anak per tahun, dengan
prevalens berkisar 12-16 kasus per
100.000 anak di Negara
berkembang insidensnya lebih
tinggi. Angka kejadian sindrom
nefrotik pada beberapa negara
dilaporkan mencapai 6 per 100.000
per tahun pada anak berusia kurang
dari 14 tahun dimana perbandingan
anak laki-laki dan perempuan
sebesar 2:1.
3.1 Kesimpulan
Sindrom nefrotik (SN) adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan
proteinuria masif, hipoalbuminemia berat, edema dan hiperkolesterolemia,
angka kejadian SN pada anak semakin meningkat.
Suplementasi ekstrak ikan gabus (Channa striata) dosis 2x500 mg perhari
selama 21 hari, efektif meningkatkan kadar albumin serum dan mempercepat
waktu remisi, tetapi tidak efektif menurunkan kolesterol dan tidak
mengurangi kejadian relaps.
Pemberian suplementasi EIG dosis 2x500 mg selama 21 hari dapat
dipertimbangkan menjadi tata laksana meningkatkan kadar albumin dan
mempercepat waktu remisi pada anak SN.
Perlu penelitian dengan waktu suplementasi yang lebih lama dengan
melengkapi pemeriksaan parameter SGOT, SGPT, dan Zn.
3.2 Saran
Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat menjadikan makalah ini sebagai
tambahan informasi, sehingga mahasiswa mengetahui bukan hanya mengenai
tindakan klinis saja namun juga sangat penting untuk mengetahui pengobatan
yang bisa di berikan kepada anak dengan sindrom nefrotik akut.
DAFTAR PUSTAKA