Anda di halaman 1dari 10

NAMA : AHMAD ROIS AS SHIDIQ

NPM : 18040006

MK : METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

SEMESTER : 5

JUDUL : KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MENGIKUTI


PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING MAN 1
PRINGSEWU
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pandemi covid 19 masih berlanjut sampai saat ini, dan belum
berakhir. Dampak besar yang dirasakan tidak hanya dalam sektor yang
kecil, namun sampai sektor yang berskala besar, salah satunya adalah
sektor pendidikan yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan
negara. Pendidik harus bisa memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun peserta didik berada dirumah. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi penyebaran virus covid 19, apabila belajar mengajar
dilakukan secara langsung. Solusi yang dibuat pemerintah adalah
membuat keputusan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada
tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020-2021 pada masa pandemi
covid-19 dengan menggunakan protokol kesehatan.

Metode pembelajaran yang awal mulanya secara normal atau tatap-


muka, antara guru dan peserta didik bertemu di dalam kelas, kini harus
beralih kepada metode pembelajaran daring atau online. Selama pandemi
covid-19, MAN 1 Pringsewu menggunakan aplikasi E-Learning Madrasah
yang disediakan oleh Kementerian Agama, aplikasi tersebut dapat diakses
oleh guru dan peserta didik melalui situs laman resmi E-Learning
Madrasah MAN 1 Pringsewu dan juga melalui aplikasi android. Aplikasi
tersebut diharapkan membantu mengoptimalkan kinerja guru dalam
berinteraksi, menyampaikan materi bahan ajar, serta pemberian tugas
kepada peserta didik. Begitupun bagi peserta didik, dengan adanya aplikasi
tersebut diharapkan siswa-siswa MAN 1 Pringsewu dipermudah dalam
proses pembelajaran dan pengumpulan tugas. Jadi, walaupun antara guru
dan peserta didik tidak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan tatap-muka, guru dan peserta didik masih dapat berinteraksi secara
daring melalui aplikasi E-Learning Madrasah. E-Learning Madrasah
merupakan website dan aplikasi belajar resmi yang digunakan untuk
madrasah-madrasah se-Indonesia yang ditujukan untuk menunjang proses
pembelajaran. Tampilannya yang simpel sangat memudahkan guru dan
peserta didik dalam memahami fitur-fitur yang tersedia. Apabila kita
mengaksesnya melalui website di komputer kita maka kita dapat melihat
tampilannya yang tampak seperti laman Facebook.

Penerapan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh sebagai langkah


pencegahan penularan virus Covid-19 tentu menjadi tantangan baru di
dunia pendidikan Indonesia. Bagaimana pihak mitra sekolah atau
madrasah harus siap dalam menghadapi kondisi tersebut bukan hanya
karena perubahan alur sistem pembelajaran ke sistem daring, tapi juga
pengoptimalan sistem pembelajaran tersebut agar kegiatan pembelajaran
tetap berjalan dengan maksimal. MAN 1 Pringsewu telah mempersiapkan
hal tersebut dengan baik, dengan menggunakan aplikasi belajar resmi dari
Kementerian Agama yaitu E-Learning Madrasah. Tampilannya yang
simpel, pengunaan yang praktis, serta fitur-fitur yang lengkap mampu
membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan proses kegiatan
pembelajaran daring menjadi lebih mudah dan berjalan lancar. Dengan
begitu, diharapkan bahwa guru dan siswa bahkan pihak mitra sekolah
dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi belajar dan berharap dapat
meningkatkan kemampuan baik akademis maupun melek terhadap
teknologi informasi.

B. Fokus Penelitian
1. Bentuk pembelajaran berbasis e-learning MAN 1 Pringsrewu
2. Proses pembelajaran berbasis e-learning MAN 1 Pringsewu
3. Respon siswa terhadap pembelajaran berbasis e-learning MAN 1
Pringsewu
4. Hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis e-learning
MAN 1 Pringsewu

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk pembelajaran berbasis e-learning MAN 1
Pringsrewu
2. Bagaimana proses pembelajaran berbasis e-learning MAN 1
Pringsewu
3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran berbasis e-learning
MAN 1 Pringsewu
4. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis e-
learning MAN 1 Pringsewu

D. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi bentuk pembelajaran berbasis e-learning MAN 1
Pringsewu
2. Menganalisa proses pembelajaran berbasis e-learning MAN 1
Pringsewu
3. Mengidentifikasi respon siswa terhadap pembelajaran berbasis e-
learning MAN 1 Pringsewu
4. Mengukur hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis e-
learning MAN 1 Pringsewu

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menggunakan teknologi IT dengan penerapan
bentuk pembelajaran berbasis e-learning.
2. Bagi guru, penerapan pembelajaran berbasis e-learning dapat
memberikan wawasan baru tentang pola pembelajaran yang
dilaksanakan secara online.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian tentang proses pembelajaran berbasis e-
learning MAN 1 Pringsewu ini adalah memberikan referensi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru. Serta sekolah dapat mendukung guru untuk terus
belajar dan menciptakan bentuk pembelajaran yang bervariasi lagi
4. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai proses
pembelajaran berbasis e-learning pada belajar mengajar siswa di
sekolah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Definisi Kemampuan
Setiap anak yang dilahirkan pasti memiliki keterampilan dan
kemampuan masing masing. Di dalam kamus bahasa Indonesa,
kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa,
sanggup, melakukan sesuatu, dapat, mempunyai harta berlebihan).
Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.
Sesorang dikatakan mampu apabila ia tidak melakukan sesuatu yang
harus ia lakukan. Menurut Chaplin ability (kemampuan, kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan)
untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan menurut Robbins
kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau
merupakan hasil latihan atau praktek.
Adapun menurut Akhmat Sudrajat, ability adalah menghubungkan
kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki
kecakapan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan.
Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu
tersebut. Proses pembelajaran yang mengharuskan
siswamengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki. Kemampuan
juga bisa disebut dengan kompetensi. Kata kompetensi berasal dari
bahasa Inggris “competence” yang berarti ability, power, authotity,
skill,
knowledge, dan kecakapan, kemampuan serta wewenang. Jadi kata
kompetensi dari kata competent yang berarti memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam bidangnya, sehingga ia mempunyai kewenangan
atau otoritas untuk melakukan sesuatu dalam batas ilmunya tersebut.
Kompetensi merupakan perpaduan dari tiga domain pendidikan yang
meliputi ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang terbentuk
dalam pola berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Atas
dasar ini, kompetensi dapat berarti pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian
dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemammpuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu
keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil
latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang
diwujudkan melalui tindakannya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan


Robbins menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua factor, yaitu:
a. Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk


melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan
memecahkan masalah.

b. Kemampuan Fisik

Kemampuan fisik adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut


stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

3. Definisi Belajar
Belajar sendiri diartikan sebagai sebuah proses perubahan yang
relative permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil
dari sebuah pengalaman atau latihan yang diperkuat. Definisi belajar
secara singkat adalah upaya dan berusaha untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Gagne (1977) definisi
belajar menurut Gagne merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya
berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku
yang hanya bersifat naluriah.

Menurut Moh. Surya (1981) definisi belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa
diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar
adalah perubahan dari diri seseorang.
Menurut Nasution Pengertian belajar menurut Nasution didefinisikan
sebagai proses untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah
pengetehuan.

4. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan belajar.
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksikan pengetahuan baru. Pembelajaran juga menjadi
sebuah upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi
pelajaran. Definisi pembelajaran adalah sebuah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Gagne (1977) pengertian pembelajaran menurut Gagne
adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal.Menurut
Munif Chatib pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah,
antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima
informasi. Menurut Warsita arti pembelajaran menurut Warsita
merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.

5. Definisi E-Learning
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Fitur dalam e-Learning
Madrasah yaitu kelas online, berisi konten mulai dari awal proses
pembelajaran, pembuatan standar kompetensi, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, jurnal guru, pengolahan penilaian
harian, ujian berbasis komputer (CBT) hingga pengolahan nilai
rapor.Kemudian, kedua Guru Berbagi. Fitur Guru Berbagi adalah platform
yang akan menampung kreatifitas guru madrasah di seluruh Indonesia untuk
saling berbagi informasi apapun yang bermanfaat.Selanjutnya, Forum
Komunitas Madrasah, siswa dan guru dapat dengan mudah berbagi ide dan
membuka forum diskusi karena di dalamnya terdapat media sosial untuk
saling berkomunikasi antara guru dan siswa. User juga dapat saling
berkomentar dan berbagi ide atau gagasan dalam fitur chat. Selain
penggunaan teknologi yang memadai dalam pembelajaran daring atau
pembelajaran jarak jauh ini peran seorang pendidik juga sangat penting.
Dimana pendidik merupakan salah satu unsur penting yang harus ada dalam
proses pembelajaran setelah peserta didik. Tugas utama seorang pendidik
yaitu untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam pembelajaran daring seperti
sekarang ini sangat diperlukan pendidik yang memiliki kekreatifan dalam
proses pembelajaran agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan saat
mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

Bukan hanya kreatif, pendidik juga harus mampu menjadi motivator


dan innovator dalam pembelajaran daring. Mengingat pendidik
merupakan wadah pencetak generasi bangsa. Maka dari itu pendidik
harus tetap memberikan materi dan penugasan terhadap siswa disertai
dengan motivasi pada siswa untuk tetap semangat dalam belajar.
Dalam kesempatan yang sama pendidik juga harus memberikan
nasihat atau hal-hal yang positif. Agar peserta didik tidak hanya
berpikir tentang ilmu yang bisa mengakibatkan peserta didik jenuh
ketika kegiatan belajar mengajar (KBM). Pendidik juga harus
memerhatikan mood belajar siswa agar tidak terlalu stress akibat tugas,
dengan berbagai pendekatan. Pendidik hendaknya mengajar daring
dengan tetap memberikan penjelasan pada siswa. Bukan semata-mata
hanya dengan memberikan tugas secara terus menerus, sebab siswa
juga butuh penjelasan untuk memahami materi yang dibahas. Akan
tetapi tugas pendidik tidak hanya sebagai penyampai materi saja.
Namun pendidik sebagai inovator perlu diperlihatkan pada siswa
dalam proses belajar yang dilakukan secara online. Pendidik harus
inovatif terhadap media maupun metode yang digunakan dalam
pembelajaran. Pendidik hendaknya menguasai beberapa cara untuk
belajar secara online .Tak lupa pendidik juga harus menguasai metode
yang diterapkan. Bahwa ini akan berbeda dari biasanya, sebab belajar
tidak berlangsung secara langsung. Pendidik harus pintar-pintar
memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar daring ini. 
Dengan berganti-ganti metode diharapkan siswa tidak bosan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Pringsewu yang beralamatkan di

Jalan Imam Bonjol Pekon Fajar Agung Barat, Kecamatan Pringsewu,

Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Kode Pos 35373, Telp. (0729)

7374088. Lokasi tersebut dipilih karena tempat dekat dengan tempat

peneliti, sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian.

B. Informan Penelitian

Penelitian ini bersumber dari wawancara Ibu Rina Qurniati, M.Pd. selaku

guru Bahasa Indonesia, wawancara beberapa siswa kelas X dan XII MAN 1

Pringsewu, sasaran penelitian adalah kemampuan belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia berbasis e-learning.

Anda mungkin juga menyukai