Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
KELAS E

1. Asmija Hannum Hasibuan (12280124133)


2. Fitri (12280121268)
3. Rafy Aditya (12280111343)
4. Rahmat Hadi Cahyono (12280114395)
5. Rico Afindo Putra (12280115153)
6. Vyola Dheoni (12280121333)

LABORATOIRUM REPRODUKSI DAN PEMULIAAN


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2022/2023
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh:
KELAS E

1. Asmija Hannum Hasibuan (12280124133)


2. Fitri (12280121268)
3. Rafy Aditya (12280111343)
4. Rahmat Hadi Cahyono (12280114395)
5. Rico Afindo Putra (12280115153)
6. Vyola Dheoni (12280121333)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Praktikum Mata Kuliah Biologi

LABORATOIRUM REPRODUKSI DAN PEMULIAAN


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tetap
praktikum biologi ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum tetap ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 23 Desember 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum..................................................................................................................2
1.3 Manfaat.................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................4
2.1 Pengertian Mikroskop...........................................................................................................4
2.1.1. Sejarah Mikroskop............................................................................................................4
2.1.2. Macam-Macam Mikroskop...............................................................................................5
2.2 Dasar Teori Pengamatan Struktur Sel Dan Pembuatan Sediaan Segar…...……………….7
2.3 Dasar Teori Anatomi Dan Fisiologi Unggas….…………………………………………...8

BAB III.......................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................9
3.1 Alat dan bahan mikroskop....................................................................................................9
3.1.1 Prosedur kerja....................................................................................................................9
3.1.1 Hasil dan pembahasan mikroskop...................................................................................10
3.2 Pembahasan Anatomi dan fisiologi ayam………………………………………………..16

3.3 Pembahasan tinjauan umum tentang bawang merah..........................................................19


BAB IV.....................................................................................................................................24
PENUTUP................................................................................................................................24
a.Kesimpulan...........................................................................................................................24
B. Saran....................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam mengamati
benda atau objek berukuran mikro.Oleh karena itu kita membutuhkan alat bantu untuk
membantu kita mengamatinya salah satunya Mikroskop berasal dari bahasa Yunani: micros =
kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar agar terlihat dengan jelas struktur penyusun objek tersebut. Orang
yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van Luenhouk dalam bentuk
sederhana pada bidang mikrobiologi. kemudian pada tahun 1600 Hanz dan Z Jensen telah
menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda.kita sekarang tidak
lagi harus menemukan mikroskop , tetapi kita hanya perlu mengetahui bagaimana untuk
menggunakannya dan merawatnya. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun
mikroskop. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler, Bagian
non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus
dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.Tujuan mikroskop cahaya dan elektron
adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.

Dan Tubuh makhluk hidup bersel banyak memiliki bentuk dan susunan sel yang
beranekaragam. Sel-sel tersebut berkelompok membentuk massa dengan berbagai spesialisasi
lapisan sel yang berbeda. Pada makhluk hidup yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel,
segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tersebut (Tianaizta, 2014). Sel disebut satuan
fungsional, karena di dalam sel terjadi proses metabolisme dan berbagai proses kehidupan,
seperti reproduksi dan eksresi. Semakin besar ukuran tubuh makhluk hidup, semakin banyak
pula jumlah sel penyusunnya. Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut dengan
membran plasma (membran sel),sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Di dalam
sitoplasma terdapat organel sel dan inti sel (nukleus) (Tianaizta, 2014). Sel tumbuhan dibatasi
oleh dinding sel yang di dalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
diperlukan untuk kehidupan sel. Pengamatan tentang sel hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop, hal ini terjadi karena sel merupakan unit fungsional dan struktural yang tidak
dapat dijangkau oleh mata telanjang.

Unggas merupakan hewan ternak yang didalam kehidupan ternak sering dimanfaatkan
untuk dikonsumsi. Baik daging maupun organ dalam unggas dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk diolah menjadi makanan. Untuk menjaga kualitas kesehatan unggas untuk
konsumsi diperlukan peran dari dokter hewan. Struktur organ dalam unggas berbeda dengan
v
hewan mamalia maupun primata, sehingga kami selaku calon dokter hewan harus mengetahui
struktur organ dalam unggas.
Sistem digesti adalah suatu lintasan organ yang menghubungkan antara lingkungan dengan
proses metabolisme alamiah pada hewan. Pencernaan diartikan sebagai pengelolaan pakan
sejak masuk dalam mulut sehingga diabsorbsi. Secara garis besar fungsi saluran pencernaan
adalah sebagai tempat pakan ditampung, tempat pakan dicerna, tempat pakan diabsorbsi dan
tempat pakan sisa yang dikeluarkan. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan (paruh,
mulut, tenggorok, lambung kelenjar, empedal, usus halus, usus buntu, usus besar, kloaka,
anus) dan alat tambahan (hati, pankreas, lien).
Dalam bereproduksi, Unggas adalah dengan cara bertelur sehingga pada unggas ini
memilki organ reproduksi yang berbeda dengan mamalia. Kelompok unggas merupakan
hewan ovipar. Sehingga tidak memiliki alat kelamin luar. Walaupun demikian, fertilisasi tetap
terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada unggas organ reproduksi jantan berupa testes, epididimis dan ductus deferens.
Sedangkan pada betina terdiri dari satu ovarium dan satu ovidak. Dari organ reproduksi
tersebut maka akan diketahui fungsi dari masing-masing bagian yang berbeda dengan yang
ada pada mamalia.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop
2. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
3. Mengetahui cara menggunakan dan merawat mikroskop
4. Mengetahui dan mampu membuat sediaan segar (preparat irisan)
5. Mampu mengamati dan menyebutkan bagian-bagian sel yang terdapat pada sediaan segar
6. Mengetahui fisiologis ternak unggas berdasarkan anatomi yang dilakukan
7. Mengetahui, mengenali dan membedakan secara detail biologi unggas yang meliputi
bagian eksterior dan interior pada sistem tubuh ayam

vi
1.3 Manfaat
Adapun manfaat praktikum kali ini adalah untuk:

1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop yang dipergunakandi laboratorium peternakan.


2. Mengetahui bagian-bagian pada mikroskop dan fungsinya
3. Mengetahui tata cara pembuatan sediaan segar (preparat irisan)
4. Mengetahui bagian-bagian sel yang terdapat pada sediaan segar
5. Mampu mengamati dan menyebutkan bagian-bagian sel yang terdapat pada sediaan
segar
6. Mengetahui fisiologis ternak unggas berdasarkan anatomi yang dilakukan
7. Mengetahui, mengenali dan membedakan secara detail biologi unggas yang meliputi
bagian eksterior dan interior pada sistem tubuh ayam

vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat utama yang penting dalam melakukan pengamatan dan penelitian
yang bersifat mikroskop, karena tanpa mikroskop manusia tidak dapat melihat benda yang
sangat halus dan kecil dengan mata telanjang.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek (1682-1723) yang
berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari ata lensa tunggal
yang digosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan perak (Pramesti,
2000).
Pada tahun 1689 mikroskop berhasil ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan belanda
bernama antoni van. Pemeliharaan mikroskop sangat penting, karena mikroskop sangat
berguna untuk pengamatan dan penelitian dalam kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip
kerjanya, mikroskop dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop optik dan elektron.
2.1.1. Sejarah Mikroskop
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga
merupakan mikroskop yang anda gunakan di laboratorium, adalah mikroskop cahaya (light
microscope, LM). Cahaya tampak dilewatkan melalui specimen dan kemudian menembus
lensa kaca. Lensa itu merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan
specimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata kita. Dua nilai penting
sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi.
Sekitar 1590, dua pembuat pertunjukan Belanda, Zaccharias Janssen dan putranya Hans,
sementara melakukan percobaan didekatnya terlihat sangat membesar, itu adalah pendahulu
dari mikroskop majemuk teleskop. Pada tahun 1609, Gallileo bapak fisika modern astronomi,
mendengar tentang percobaan awal, bekerja diluar prinsip lensa, dan membuat instrumen
yang lebih baik dengan perangkat fokus.

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua
titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah .
2.1.2. Macam-Macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.

viii
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali.
Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran
obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek
serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena
cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang
dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya
pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang
khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar.
6. Mikroskop medan gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor
khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi
warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras.

ix
2.1.3. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA
 LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
 LENSAOBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
 TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
 MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat.
 MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
 REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
 ·REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya
maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
 DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
 KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat
ini dapat putar dan di naik turunkan.
 MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
 PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.
 LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
 KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
 SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.

x
2.2 Dasar Teori Pengamatan Struktur Sel Dan Pembuatan Sediaan Segar

Dalam melihat bentuk dan ukuran sel, perlu dilakukan pembuatan sediaan terlebih dahulu.
Pembuatan sediaan adalah suatu tindakan atau proses pembuatan maupun penyiapan suatu
objek menjadi media yang siap diawetkan atau diperiksa.

Sediaan adalah sample spesimen yang diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas
objek (object glass), dengan atau tanpa pewarnaan yang selanjutnya diamati di bawah
mikroskop.

Histologi merupakan salah satu cabang ilmu dalam Biologi. Histologi mempelajari
tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan yang dipotong
secara tipis. Secara garis besar, sediaan histologik dibagi menjadi dua bagian:

2.2.1 Sediaan segar (non-permanen)

Adalah sediaan yang dibuat dengan tidak ada perlakuan apapun selain pengirisan
bahan atau objek menjadi bagian yang tipis. Bahan segar langsung diamati di bawah
mikroskop. Dengan sediaan segar ini, kita dapat mengamati bagian alamiah sediaan misalnya
warna, bentuk, jumlah, jenis komponen penyusun jaringan, adanya gerakan serta aktivitas
tertentu. Pembuatan sediaan segar ini sangatlah mudah dan praktis, akan tetapi terdapat
beberapa kelemahan dari sediaan segar , yaitu sediaan mudah rusak dan kontras antara bagian
satu dengan lainnya tidak terlalu nyata (Budiyanto, 2014).

2.2.2 Sediaan permanen

Adalah sediaan dimana dalam pembuatannya dilakukan proses histologis yang


kemudian diawetkan. Dalam pembuatannya, sediaan permanen ini diperolah dengan
melakukan fiksasi yang bertujuan untuk membuat sel agar dapat menyerap warna, membuat
sel tidak bergerak, mematikan sel dan mengawetkannya (Anonim, 2014). Pada praktikum kali
ini, macam sediaan yang akan dibuat dan diamati adalah sediaan segar (non-permanen).
Dalam pembuatan sediaan segar ini, perlu dilakukan pengirisan bahan menjadi bagian yang
tipis Tujuannya membentuk irisan tipis tersebut adalah agar objek dapat ditembus oleh
cahaya, sehingga dapat dengan mudah dilihat di bawah mikroskop. Pengirisan dilakukan
apabila bahan terlalu tebal.
Pengirisan dapat dilakukan dengan tangan ataupun menggunakan alat bantu yang
disebut dengan mikrotom. Preparat irisan biasanya dari batang, akar, daun, otot dan
sebagainya. Berdasarkan prinsipnya , terdapat 2 jenis irisan berdasarkan bidang
pemotongannya, yaitu irisan melintang (cross section) dan irisan membujur (longitudinal
section).

xi
2.3 DASAR TEORI ANATOMI DAN FISIOLOGI UNGGAS
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein,
yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan
organisasi dari makhluk hidup. Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan
atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus
jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja. Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling
penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari tentang berbagai macam pendekatan
yang berbeda. Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk,
letak, ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh hewan sehat sehingga sering disebut
sebagai anatomi deskriptif atau topografis. Anatomi topografi harus dipelajari dengan
pembedahan dan pemeriksaan berulang kali pada tubuh ternak yang telah mati. Anatomi
bukan sekedar ilmu biasa, namun harus benar-benar mempunyai keakuratan yang tinggi
karena dapat digunakan dalam situasi yang darurat.
Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" dipinjam dari bahasa
Belanda, physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuna: φύσις, physis, berarti "asal-
usul" atau "hakikat" dan λογία, logia, yang berarti "kajian". Istilah "faal" diambil dari bahasa
Arab, berarti "pertanda", "fungsi", "kerja".
Fisiologi menggunakan berbagai metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi
manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat
universal, tidak bergantung padoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula
diterapkan seagian atau seluruhnya pada sel manusia.

xii
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

 Mikroskop biologi (mikroskop optic)


 Kaca benda
 Pisau silet
 Kaca Penutup
 Bahan latihan
 Aquadest

3.1.1 PROSEDUR KERJA

1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya. kemudian periksa bagian-bagian mikroskop dalam


keadaan lengkap dan baik.
2. 1.5Amati dan gambarlah mikroskop yang saudara pakai.Gambarkan semua bagian-bagiannya
secara detail dan pada lembar terpisah deskripsikan fungsi dari setiap bagian mikroskop yang
anda gambar.
3. Kemudian letakkan sediaan di atas meja mikroskop sedemikian rupa sehingga spesimen
terdapat di atas lubang meja. Pasanglah objektif paling lemah (10x).
4. Ada 2 tahap pepekerja yang harus dilakukan dalam penggunaan sediaan
dengan mikroskop,yaitu :
Mencari bidang pengelihatan:
 Buka diagfragma selebar-lebarnya.
 Sambil mata kita melihat ke dalam teropong, gerakkan cermin untuk menangkap sinar
hingga diperoleh bidang pengelihatan putih bersih.
Mencari bayangan sediaan:
 Turunkan Meja objekdengan memutar sekrup.
 Letakkan irisan tipis daun yang kita amati di atas meja benda dan tetesi dengan air lalu
jepit dengan plastik penjepit.
 Naikkan perlahan-lahan atau turunkanmeja benda hingga lensa obyektif hamper mengenai
kaca penutup irisan tipis daun.
 Amati teropong sampai diperoleh bayangan dan gambar yang jelas.

xiii
3.1.2. HASIL
Dari praktikum pertama ini didapat hasil yaitu sebagai berikut:
1. Jenis mikroskop yang ada di laboratorium peternakan ada dua yaitu,mikroskop cahaya
dan mikroskopstereo
2. Bagian-bagian mikroskop yaitu:

a. mikroskop cahaya

1).Lensa Okuler
2).Lensa Objektif
3).Tabung Mikroskop [ Tubus ]
4).Makrometer [ Pemutar Kasar ]
5).Mikrometer [ Pemutar Halus ]
6).Revolver Mikroskop
7).Reflektor Mikroskop
8).Diafragma
9).Kondensor
10).Cermin
11).Meja Mikroskop
12).Penjepit KacaMikroskop
13).Pengatur Letak Preparat
14).Lengan Mikroskop
15).Bagian Kaki Mikroskop
16).Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)

b. Mikroskop stereo

1).Bagian bagian optik mikroskop


2).Bagian lensa mikroskop
3).Lensa okuler
4).Lensa obyektif (objektif)
5).Bagian Kondensor Mikroskop
6).Bagian Diafragma ‘iris’ mikroskop
7).Bagian Iluminator
8).Bagian bagian mekanik mikroskop
9).Tabung lensa (eyepiece tube)
10).Revolver (nosepiece microscope)
11).Meja (stage)
12).Makrometer (coarse focusknob)dan Mikrometer (fine focus knob)
13).Sendi inklinasi
14).Bagian bagian pendukung mikroskop

xiv
3.1.3 .PEMBAHASAN

1) Jenis mikroskop yang ada di laboratorium peternakan


a. Mikroskop cahaya

Gambar 1.
Mikroskop cahaya

b. mikroskop elektron (Electron Microscope)

2) Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

Berikut bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya

1).Lensa Okuler

xv
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dibagian ujung atas tabung dekatdengan mata
pengguna, pengamat. Fungsi utama lensa okuler ini adalahuntuk membentuk bayangan maya,
tegak, dan diperbesar dari lensaobjektif.

2).Lensa Objektif
Lensa Objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan diamati,diteliti. Pada
umumnya terdapat tiga lensa objektif pada sebuahmikroskop, yakni dengan perbesaran 10, 40
dan 100 kali.Lensa objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik dan diperbesar. Dimana
lensa objektif ini di atur oleh revolver untuk menentukanpembesaran dan pengecilan lensa
objektif.ketika menggunakan lensa objektif biasayan para pengamat mengoleskanminyak
emersi ke objek, tujuannya dari pemberian minyak emersi iniadalah sebagai pelumas dan
untuk memperjelas bayanganbenda

3).Tabung Mikroskop [ Tubus ]


Fungsi, kegunaan tabung mikroskop ini adalah untuk mengatur fokus
sertamenghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.

4).Makrometer [ Pemutar Kasar ]


Fungsi utama Makromater (pemutar kasar) dalam bagian mikroskopadalah untuk
menarik dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan cepat.

5).Mikrometer [ Pemutar Halus ]


Fungsi utama Mikrometer (pemutar halus) dalam bagian mikroskop adalahuntuk
untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara tepatdan lambat, bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.

6).Revolver Mikroskop
Fungsi utama revolver dalam bagian mikroskop adalah untuk mengaturperbesaran,
pengecilan lensa objektif, cara penggunaan nya dengan caramemutarnya ke kanan atau ke
kiri.

7).Reflektor Mikroskop
Reflektor dalammikroskop terdiri dari 2 jenis cermin yaitu cermin cekungdan cermin
cermin datar. Fungsi utama relfektor pada mikroskop adalahuntuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubangyang terdapat pada meja objek kemudian diteruskan ke
mata pengamat.Cermin datar digunakan saat cahaya yang di butuhkan dapat
terpenuhi,sedangkan jika cahaya tidak terpenuhi maka akan menggunakan cermincekung
karena fungsi cermin cekung di sini adalah untuk mengumpulkancahaya.
8).Diafragma
Fungsi utama diafragma padabagian mikroskop adalah untuk mengaturbanyak atau
sedikitnya cahaya yang masuk atau cahaya yang digunakan.

9).Kondensor

xvi
Fungsi utama kondensor pada bagian mikroskop adalah untuk mengumpulkan cahaya
yang dipantulkan oleh cerimin kemudian memusatkannya padaobjek, cara menggunakan alat
ini bisa diputar ke kanan atau ke kiri danbisa juga di naik turunkan.

10).Cermin
Fungsi utama cermin pada bagian mikroskop adalah untuk menerima danmengarahkan
cahaya yang diterima dengan caramemantulkan cahayayang masuk tersebut

11).Meja Mikroskop
Fungsi utama meja mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagaitempat
meletakkan objek yang akan diteliti/diamati.

12).Penjepit Kaca Mikroskop


Fungsiutama penjepit kaca pada bagian mikroskop adalah untuk menjepitkaca yang
melapisi objek tujuanya agar objek tidak mudah geser. penjepitini berfungsi untuk menjepit
kaca yang melapisi objek agar tidak mudahbergeser.

13).Pengatur Letak Preparat


Fungsi utama dariPengatur Letak Preparatadalah untuk menentukan letak objek yang
diteliti dengan menggesernya kekiri atau kekanan, keatas ataukebawah tegantung kefokusan
objek yang diteliti.

14).Lengan Mikroskop
Fungsi utama lengan mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagaipegangan pada
mikroskop.
15).Bagian Kaki Mikroskop
Fungsi utama kaki mikroskop pada bagian mikroskop adalah untuk menopang atau
menyangga mikroskop agar tidak mudah jatuh
16).Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Fungsi utama sendi inklinasi pada bagian mikroskop adalah untuk mengatur
sudut atau tegaknya mikroskop.

b.Mikroskop stereo

1).Bagian bagian optik mikroskop


Bagian optik (optic) mikroskop disebut juga dengan bagian kepala/body(head/body).
Letaknya umumnya berada pada bagian atas strukturmikroskop. Berikut penjelasan bagian
bagian mikroskop yang termasuk bagian optik.
2).Bagian lensa mikroskop
Bagian optis suatu mikroskop adalah lensa. Lensa merupakan bagianterpenting
mikroskop untuk memperbesar bayangan benda. Ada 2 jenislensa dalam sebuah mikroskop,
yakni lensa okuler dan lensa obyektif.Berikut penjelasannya.

3).Lensa okulerLensa

xvii
okuler adalah bagian mikroskop yang menghasilkan bayanganmaya, tegak dan
diperbesar dari lensa obyektif. Lensa okuler adalah jenislensa pada mikroskop yang berfungsi
untuk memperbesar dan membalik bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Pengamat
atau penggunamikroskop melihat obyek melalui lensa okuler. Bisa dikatakan jika lensaokuler
adalah bagian mikroskop yang paling berdekatan dengan mata.Perbesaran bayangan yang
dihasilkan oleh lensa okuler standar (palingsering dijumpai) adalah 10 kali. Perbesaran
(power) lensa okuler tersediadalam rentang 5 kali hingga 30 kali.

4).Lensa obyektif (objektif)


Berbeda dengan lensa obyektif yang terletak di atas dan berdekatandenganmata
pengamat, lensa objektif mikroskop terletak pada bagian bawah danberdekatan dengan obyek
yang diamati. Faktor perbesaran (zoom) lensaobyektif yang umum dijumpai adalah 4x, 10x,
40x dan 100x. Lensaobyektif adalah bagian mikroskop yang menghasilkan bayangan
nyata,terbalik dan diperbesar.

Dalam sebuah mikroskop, biasanya dilengkapi dengan 3 buah lensaobyektif yang


berbeda perbesarannya. Lensa obyektif yang pendek, palingkecil powernya dan yang paling
panjang memiliki power perbesaran yangterbesar. Untuk menggerakan atau mengganti ukuran
lensa obyektif, andatinggal memutar revolver.

5).Bagian Kondensor Mikroskop


Kondenser mikroskop berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskancahaya yang
berasal dari iluminator selanjutnya diarahkan ke spesimenyang diamati. Biasanya letak
kondensor ini berada di bagian bawah mejadan berkonjungsi dengan iris diafragma. Untuk
mengatur fokus cahaya keatas dan ke bawah, kondensor dilengkapi dengan knob pengatutr
fokus.

6).Bagian Diafragma ‘iris’ mikroskop


Diafragma berfungsi untuk mengontrol intensitas cahaya yang diarahkankepada
spesimen (preparat). Letaknya berada di bawah meja dan di ataskondensor. Mikroskop
berkualitas tinggi biasanya menggunakan abbecondenser.

7).Bagian Iluminator
Iluminator adalah sumber cahaya atau penerangan bagi mikroskop,biasanya terletak di
bagian dasar mikroskop. Pada mikroskop listrik,cahaya berasal dari lampu halogen dengan
voltase rendah. Pada mikroskopcahaya konvensional, meggunakan cermin untuk
memantukkan sinarmataharike arah preparat. Disebut juga bagian reflektor pada mikroskop.
8).Bagian bagian mekanik mikroskop
Bagian mekanis atau non optik pada mikroskop terdiri atas:
•Tabung lensa (eyepiece tube)
•Revolver (nosepiece microscope)
•Meja (stage)
•Makrometer (coarse focus knob)
•Mikrometer (fine focus knob)
•Sendi inklinasi

xviii
9).Tabung lensa (eyepiece tube)
Bagian mikroskop ini menghubungkan lensa okuler dan obyektif. Padamikroskop
binokuler, umumnya menggunakan cincin pengatur diopteryang mengatasi
ketidakkonsistenan penglihatan,baik dengan satu matamaupun dengan dua mata. Mikroskop
monokuler tidak memerlukandiopter. Mikroskop binokuler jua dilengkapi dengan
pengaturanInterpupillary yang memungkinkan pengaturan jarak pandang olehpengamat yang
berbeda.

10).Revolver (nosepiece microscope)


Revolver merupakan rumah (house) bagi lensa obyektif. Lensa obyektif yang
diletakkan pada revolver umumnya 3 buah dengan perbesaran 4x,10x dan 100x. Cara
menggunakannya cukup mudah. Anda hanya perlumemutar revolver untuk mengganti
perbesaran lensa obyektif.

11).Meja (stage)
Meja adalah bagian mikroskop dimana anda meletakkan obyek pengamatan. Meja ini
merupakan bagian mekanis yang penting darisebuah mikroskop. Anda dapat menggerakan
meja mikroskop ke depan-belakang, ke kiri-kanan, dan ke atas-bawah.Dengan demikan, tidak
adalagi bagian sel yang tidak teramati mikroskop.Meja dilengkapi dengan penjepit (clip)
untuk mengunci preparat supayatidak jatuh atau bergeser. Ketika anda menggeser meja, maka
jepitlahpreparat anda supaya spesimen yang anda amati tidak bergerak liar.Lubang pada meja
disebut dengan aperture. Melalui aperture inilah cahayayang berasal dari iluminator dapat
menembus spesimen.

12).Makrometer (coarse focus knob)dan Mikrometer (fine focus knob)


Makrometer dan mikrometer pada mikroskop memiliki fungsi yang sama,yakni
menghasilkan image atau bayangan yang fokus alias memperjelasgambar. Cara kerjanya
simpel. Pertama anda putar knob makrometer untuk mendapatkan image. Ketika sudah
mendapatkan image, selanjutnyagunakan mikrometer dengan memutar kenopnya secara
perlahan sehinggabayangan yang anda lihat jelas (clear).
Makrometer dan mikrometer membantu anda melakukan identifikasiobyek secara
lebih cepat. Ketika melakukan penelitian dalam bidangmikrobiologi dan perlu dipublikasikan
dalam bentuk jurnal, makamikroskop menjadi salah satu alat laboratorium yang berjasa.
Kenalibagianya dengan baik untuk bekerja dengan mikroskop secara lebihprofesional.
13).Sendi inklinasi
Sendi inklinasi anda mengatur tingkat kemiringan meja preparat. Anda punbisa
bekerja lebih nyaman dan ergonomis. Namun perlu diperhatikan jika,preparat anda adalah
jenis preparat basah (segar). Bisa jadi jika terlalumiring membuat spesimen yang anda amati
tumpah.
14).Bagian bagian pendukung mikroskop
Bagian pendukung mikroskop adalah lengan (arm) mikroskop yangberfungsi sebagai
statif. Ketika memindahkan mikroskop cahaya, makasebaiknya memegang pada bagian arm
dan meja mikroskop dalam kondisidatar. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar mikroskop
dan keteranganbagian-bagiannya dalam bahasa Inggris (in english) berikut ini.

xix
3.2 PEMBAHASAN ANATOMI DAN FISIOLOGI UNGGAS

A. ALAT DAN BAHAN

1. Seperangkat alat tulis


2. Ayam boiler
3. Pisau
4. Plastic

1. organ sistem pencernaan ayam

xx
Gambar 2. Pencernaan ayam

2. Fungsi bagian bagian pencernaan ayam

Sistem Pencernaan
a. Paruh
Unggas mempunyai paruh yang terletak di bagian luar sebagai organ awal sistem serta di
dalamnya terdapat lidah, lidah di dalam paruh mendorong pakan masuk ke kerongkongan
kemudian masuk ke tembolok.
B. Esophagus (tenggorokan)

xxi
Esofagus merupakan organ yang terletak di antara paruh dan tembolok.
c. Tembolok
Tembolok merupakan organ pencernaan berbentuk kantung yang terletak diantara bawah
esophagus. Fungsi utama tembolok adalah sebagai tempat penyimpanan makanan sementara
serta pelunakan pakan dengan saliva. Hal ini sesuai dengan Yuwanta, (2014) bahwa dalam
tembolok sedikit bahkan tidak terjadi proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva
dari mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok sebagai pelunakan pakan.
d. Proventrikulus
Proventrikulus merupakan bagian perut unggas yang terletak sebelum ventrikulus,
berbentuk kecil dan tidak dapat menyimpan lama serta di dalamnya terdapat enzim pepsin
untuk memulai pencernaan protein, lipase untuk pemecahan lemak, dan amilase untuk
pemecahan karbohidrat sehingga membantu proses pencernaan.
e. Ampela/Gizzard/Ventrikulus
Ventrikulus adalah bagian daerah lambung yang letaknya setelah proventrikulus dan
dilapisi oleh sel-sel epitel silindris sebaris serta kelenjar ventrikulus bertipe tubulus sederhana.
Fungsi ventrikulus adalah menggiling makanan atau memecah partikel bahan pakan menjadi
lebih kecil dan penggilingan di ventrikulus akan lebih cepat jika ditambah dengan adanya
pasir, batu, dan grit (kerikil) pada bahan pakan tersebut yang masuk melalui mulut.
f. Usus halus
Fungsi usus halus berperan dalam pencernaan kimiawi yang menghasilkan getah
pencernaan serta dalam penyerapan sari- sari makanan karena usus halus merupakan organ
utama tempat berlangsungnya pencernaan dan menyerap sari-sari makanan karena terdapat
vili-vili, semakin banyak vili-vili semakin luas daerah penyeraapannya
Usus alus ada 3 bagian :
1. Duodenum fungsinya penyerapan air dan mineral
2. Jejenum meneruskan sisa penyerapan
3. Ileum penyerapan air dan mineral lanjutan
g. Usus buntu
Usus buntu adalah sekum pada ayam yang terletak di antara ileum dan usus besar. Terdiri dari
seka kanan dan seka kiri. Fungsi seka adalah tempat keluar masuk pakan yang sudah dicerna
menjadi lembut.
h. Usus besar
Usus besar terdiri dari kolon dan rektum yang terletak setelah usus halus dan seka.
Fungsi Usus Besar yaitu dalam menyerap bahan- bahan seperti vitamin, air dan menyerap
sedikit gula yang terdapat dalam bahan pakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
xxii
ditemukan hasil bahwa usus besar dalam keadaan normal ditandai dengan teksturnya yang
masih halus dan tidak ditemukannya bercak darah.

i. Kloaka
Kloaka adalah lubang pembuangan ekskreta dari tubuh yang sebelumnya ditampung di
bagian rektum, terletak dibagian paling ujung saluran pencernaan. Fungsi kloaka sebagai
lubang tempat pembuangan feses. Hal ini sesuai dengan pendapat Faza (2017) yang
menyatakan bahwa materi yang tidak terserap dari usus besar akan dikeluarkan berupa
ekskreta melalui lubang kloaka.
j. Hati
Hati terdiri dari dua lobus yang berwarna cokelat dan terletak pada daerah gizzard dan
duodenum yang menghasilkan empedu berwarna kehijauan dan bersifat alkali karena untuk
menetralkan asam lambung. Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah
produksi empedu. Menurut Yuwanta (2014) Hati berperan dalam sekresi empedu,
metabolisme lemak, protein, karbohidrat, zat besi dan vitamin, detoksifikasi, pembentukan
darah merah, dan penyimpanan vitamin.
k. Pankreas
Pankreas merupakan organ aksesoris sistem pencernan yang letaknya diapit oleh duodenum.
Mengkreasikan getah.
l. Empedu
Empedu terletak di dekat hati dan terdiri dari Dua saluran yang mentransfer empedu dari hati
ke usus. Fungsi empedu adalah menghasilkan getah empedu yang berfungsi untuk
mengemulsi lemak sehingga mudah dicerna.

3.3 PEMBAHASAN
TINJAUAN UMUM TENTANG BAWANG MERAH

Klasifikasi Bawang Merah (Allium cepa L.)

Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio :Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
xxiii
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa L. var. aggregatum

Gambar 3. bawang merah

3.3.1 ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengamatan struktur sel dan
pembuatan sediaan segar (non-permanen) antara lain :
1) Mikroskop
2) Pipet tetes
3) Kaca benda (object glass)
4) Kaca penutup (cover glass)
5) Silet atau cutter
6) Pinset
7) Cawan petri
8) Tissue (non perfume)
9) Bawang merah
10) Aquadest

3.3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2) Siapkan mikroskop yang akan digunakan.
a. Letakkan mikroskop di atas meja kerja dengan baik dan benar, jangan terlalu tepi.
b. Bersihkan badan mikroskop menggunakan tissue.
c. Bersihkan kaca benda (object glass) dan kaca penutup (cover glass) menggunakan tissue.
3) Aturlah masuknya cahaya ke dalam tubus.
a. Perhatikan ruangan laboratorium, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang
(depan, kiri atau kanan). Arahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Aturlah
cermin sedemikian rupa agar cahaya yang masuk pada kondensor baik untuk digunakan
dalam pengamatan.
b. Aturlah posisi revolver, sehingga lenca objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan
sampai bunyi “klik”.
c. Turunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun
maksimal

xxiv
4) Siapkan sediaan segar yang akan diamati.

Bawang merah
a. Ambillah kaca benda (object glass) dan kaca penutup (cover glass) yang sudah dibersihkan.
b. Irislah setipis mungkin bahan yang akan digunakan (bawang merah, umbi wortel, batang
cabai, kapas dan kapuk randu) , kemudIan letakkan di dalam cawan petri

Gambar 4. Irisan bawang

c. Pilihlah irisan yang paling tipis dan bagus, kemudian letakkan di atas kaca benda (object
glass) yang bersih.

Gambar 5. Kaca benda


d. Teteskan irisan preparat tersebut dengan medium (aquadest) menggunakan pipet tetes.
e. Tutuplah preparat menggunakan kaca penutup (cover glass) secara perlahan dengan
membentuk sudut 45° pada salah satu sisi kaca benda (object glass).
Usahakan agar tidak timbul gelembung udara pada medium, hal ini dapat diusahakan dengan
beberapa cara antara lain :
xxv
• Peganglah kaca penutup (cover glass) dengan posisi 45° terhadap kaca benda (object glass).
• Sentuhkan tepi bawah kaca penutup (cover glass) pada permukaan medium dan perlahan-
lahan rebahkan. Sehingga kaca penutup terletak di atas kaca benda (object glass).
• Jika masih timbul gelembung udara, ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak timbul
gelembung udara.

Gambar 6. kaca penutup

5) Mengatur jarak lensa dengan sediaan


a. Aturlah sekrup pengukur tubus kasar (makrometer) sedemikian rupa, jarak objektif
dengan meja objek mengecil.
b. Pasanglah kaca benda (object glass) yang sudah berisi preparat sediaan di atas meja
objek sedemikian rupa sehingga preparat sediaan bedara di tengan lubang meja objek,
kemudian jepitlah dengan penjepit objek agar tidak goyang.
c. Perhatikan jarak antara lensa objektif dengan kaca benda (object glass) , tidak lebih
dari 10 mm.
d. Amati melalui okuler sambil tangan memutar sekrup pengukur tubus kasar
(makrometer) dengan menaikkan tubus perlahanlahan.amati medan padan sampai muncul
bayangan. Amati preparat dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah
(10x10), jika sudah diketahui bayangan objek yang diamati kemudian menggunakan
perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).

Gambar 7. Pengamatan mikroskop


e. Catatlah dan gambar hasil pengamatan.
f. Setalah diamati, preparat dikeluarkan dan bersihkan kembali mikroskop serta alat dan
bahan yang digunakan.

xxvi
3.3.3 HASIL GAMBAR YANG DI AMATI DARI IRISAN BAWANG

Gambar 8. Hasil yang diamati

Yang terdiri dari:

 Dinding sel (Membran plasma)


Membran sel atau dinding sel adalah lapisan terluar yang menyelubungi seluruh
badan sel. Membran sel tersusun atas fosfolipid dan protein. Sehingga menyebabkan
membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan bahwa
membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja. Beberapa zat-zat
tersebut adalah asam amino, glukosa, dan gliserol. Fungsi utama membran sel adalah
untuk melindungi bagian dalam sel dan membatasi nya dengan lingkungan diluar sel.
Dengan sifat selektif permeabel maka membran sel juga berfungsi untuk mengatur
keluar dan masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel.
Sehingga zat-zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel (George,
2006).

 Inti sel (Nukleus)


Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel

xxvii
mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Sebagian
besar sel hanya mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai dua atau
lebih nukleus, adapula sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Fungsi utama
dari Nukleus adalah untuk mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut dijalankan dengan
mengelola ekspresi gen,mereka mengatur kapan dan dimana ekspresi gen dimulai,
diproses, dan diakhiri. Secara umum terdapat 3 bagian utama dari Inti Sel (Nukleus),
yaitu :

a. Membran inti
Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang menyelimuti seluruh intin
sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Sama halnya
seperti membran sel, membran inti juga berperan untuk mengatur proses pertukaran
zat di dalam inti sel dengan di luar inti sel.

b. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di dalam inti sel.
Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting seperti kromatin,
granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi dari cairan
nukleoplasma kurang lebih sama dengan fungsi sitoplasma.

c. Nukleolus
Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus
tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleus tidak
dilindungi oleh membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA dan
membuat ribosom. Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini bisa
menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan tugasnya (Campbell,
2003).

 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian cair pada sel yang terbungkus oleh membran sel.
Setiap sel memiliki sitoplasma, tetapi struktur dari sitoplasma antar sel ini berbeda
satu dengan yang lain, tergantung dari fungsi sel tersebut. 70 – 90% sitoplasma
merupakan cairan yang tidak berwarna. Selebihnya merupakan sitoskeleton (rangka
sel), dan berbagai organel. Sitoplasma merupakan salah satu dari tiga bagian utama sel
selain membran sel dan inti sel. Oleh karena itu sitoplasma merupakan bagian yang
sangat pending. Fungsi sitoplasma Sebagai perantara transportasi zat dari luar sel ke
organel atau inti sel, Tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesisi melalui
berbagai reaksi kimia dan memberikan bentuk pada suatu sel. Secara garis besar
sitoplasma bisa dibagi menjadi tiga yaitu sitosol, organel sel dan inklusi sitoplasma
(Campbell, 2003).

xxviii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. mikroskop
Pada praktikum kali ini didapat kesimpulan bahwa mikroskop yang digunakan
dilaboratorium peternakan yaitu hanyalah dua jenis, mikroskop cahaya dan mikroskop
opstereo, karena sesuai kebutuhan yang diperlukan di laboratorium peternakan.
Kalau menyediakan mikroskop seperti mikroskop ultarviolet atau lainnya, itu bisa di
digantikan, karena kegunaan dalam skala pembelajaran danpenelitian tingkat pertama. Namun
seharusnya demi pembelajaran semuamikroskop harus ada dan tersedia di laboratorium
peternakan.
Bagian-bagian mikroskopmikroskop nya masing-masing yaitu
a. Mikroskopstereo ; Lensa Okuler, Lensa Objektif, Tabung Mikroskop[ Tubus ]
Makrometer [Pemutar Kasar ], Mikrometer [ Pemutar Halus ], Revolver Mikroskop,
Reflektor Mikroskop, Diafragma, Kondensor, Cermin, Meja Mikroskop, Penjepit
Kaca Mikroskop, Pengatur Letak Preparat,Lengan Mikroskop,Bagian Kaki
Mikroskop,Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut);
b. Mikroskop stereo:Bagian bagianoptik mikroskop,Bagian lensa mikroskop,Lensa
okuler,Lensa obyektif (objektif),Bagian Kondensor Mikroskop,Bagian Diafragma
‘iris’ mikroskop,BagianIluminator,Bagian bagian mekanik mikroskop,Tabung lensa
(eyepiece tube),Revolver (nosepiecemicroscope),Meja (stage), Makrometer (coarse
focusknob)dan Mikrometer (fine focus knob),Sendi inklinasi,Bagian bagian
pendukung mikroskop

2. Sistem pencernaan pada ayam


Mahasiswa mengerti dan memahami bagian bagian pencernaan pada ayam beserta fungsi
dari bagian ayam tersebut. Serta hasil prkatek ini kita bisa melihat secara langsung dan mudah
mengenali bagian pencernaan pada ayam tersebut
.
3. Pengamatan Struktur Sel Dan Pembuatan Sediaan Segar
1. Pembuatan sediaan adalah suatu tindakan atau proses pembuatan maupun penyiapan suatu
objek menjadi media yang siap diawetkan atau diperiksa. Sediaan adalah sample spesimen
yang diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas objek (object glass), dengan atau
tanpa pewarnaan yang selanjutnya diamati di bawah mikroskop. Sediaan secara garis besar
dibagi 2 :
1.Sediaan Sediaan segar (non-permanen)
2.permanen

xxix
2. Umbi lapis bawang merah Pada saat kami mengamati umbi lapis pada bawang merah(
Allium cepa)dengan perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat
beberapa sel didalamnya yang tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti
sel. Bentuk selnya heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan
bawang merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan
polisakaridapektat, yang mana ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding
akan tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.

3. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bagian-bagian bawang merah terdiri dari:
 Dinding sel (membran plasma)
 Nukleus (inti sel)
 Sitoplasma

B. Saran
Praktikum kali ini kami merasa senang bisa mencoba secara langsung menggunakan
mikroskop dengan benar dan mencoba hingga bisa. Tapi sangat disayangkan kalau mahasiawa
hanya dua orang saja perwakilan perkelompok seharusnya praktikum ini dicoba semua peserta
praktikum agar semua memahami tentang mikroskop.
Saat melakukan pengamatan terhadap bawang merah lakukan sebisa mungkin untuk
mendapatkan irisan paling tipis, agar ketika meletakkan cover glass di atas objek glass tidak
ada gelembung, sehingga sel-sel yang ingin diamati tampak lebih jelas.
Dan untuk pembedahan pada ayam kami lebih mengetahui bagian pencernaan pada
ayam dan lebih mudah untuk mengenali atau mengingat bagian anatomi pada unggas.
Terimakasih asdor yang ceria dan baik hati.
Saran saya untuk ruanagam laboratoriumnya tidak nyaman karna kekurangan kipas
angin mudahan fasilitas kipas nya bertambah,demi kenyamanan bersama dan juga untuk
saluran air segera diperbaiki.

xxx
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Universitas Gadjah Mada.


Budiyanto, Agus Krisno. 2014. Perkembangan Mikroskop Sebagai Penem Sejarah
Mikrobiologi. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2014/01/14/perkemba
ngan-mikroskop-sebagai-penemu-sejarah-mikrobiologi/.
Diakses pada tanggal 26 Agustus 2017, pukul 15:00 WIB, Magelang.
Junitha I.K., Pharmawati M, Astiti P.A, Wirasiti N, Swaskara I.B.M. Suartini N.M.
2013. Petunjuk Praktikum Biologi Umum BI 111241. Prodi Biologi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.http://www.arauco.org
Tianaizta, A. 2013. Preparat Tumbuhan. http://Tiabiologika.blogspot.com, diakses
pada tanggal 26 Agustus 2017, pukul 11:00 WIB, Magelang

Donisia, W.2016.Fisiologi dan Fungsi mukofilia Bronkus. Graha Ilmu, Yogyakarta.


Enofri, R. 2015. Ukuran organ pencernaan ayam pedaging yang diberi tepung buah kurma
(phoenix dactilyfera ) dalam ransum komersial. Fakultas Pertanian dan Peternakan.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau , Pekan baru. ( Skripsi ).
Fadil. 2015. Organ- organ pencernaan pada ternak ruminansia, zat- zat toksik pada pakan
nabati dan mekanisme keracunan pada ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Tadulako.
(Skripsi)

null:nullNull. 2018. Bagian Mikroskop Stereo


(DARING)(https://www.alatalatlab.com/tag/bagian-mikroskop-stereo/Di diaksespada24
november 2018)

xxxi

Anda mungkin juga menyukai