Anda di halaman 1dari 15

LK. 2.

1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

Nama : Fitrotul Aini, S.Pd.


NIM : 2201670034

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Minat belajar peserta Metode Berdasarkan hasil eksplorasi kajian literatur dan Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi
didik rendah pembelajaran wawancara, maka diperoleh beberapa alternatif yang telah dilakukan, maka diperoleh
monoton solusi yaitu : hasil analisisnya senagai berikut.
1. Menerapkan metode diskusi.
1. Menerapkan metode diskusi
a. Kelebihan:
2. Menerapkan metode tutor sebaya
• Dapat merangsang siswa untuk
3. Menerapkan Metode Pembelajaran Course lebih kreatif khususnya dalam
Review Horay (CRH) memberikan gagasan dan ide-ide
4. Menerapkan metode demonstrasi • Dapat melatih untuk
5. Guru memperbanyak referensi metode membiasakan diri bertukar
pembelajaran pikiran dalam mengatasi setiap
6. Belajar dengan guru sejawat yang sudah permasalahan
• Dapat melatih siswa untuk dapat
mempraktikkan metode pembelajaran dengan
mengemukakan pendapat atau
baik gagasan secara verbal
b. Kekurangan:
Hasil Kajian Literatur : • Sering terjadi pembicaraan
1. Hasil penelitian Sanubari dkk (2014) dalam diskusi dikuasai oleh 2
menyatakan bahwa penerapan metode tutor atau 3 orang siswa yang memiliki
teman sebaya dapat meningkatkan minat belajar keterampilan berbicara
• Ada kecenderungan pembahasan
dan hasil belajar siswa. Metode ini merupakan
dalam diskusi meluas, sehingga
salah satu metode pembelajaran yang berpusat kesimpulan menjadi kabur
pada siswa (student centered learning) sehingga • Memerlukan waktu yang cukup
siswa lebih aktif dan guru hanya sebagai panjang sehingga terkadang
fasilitator. Strategi ini merupakan cara praktis tidak sesuai dengan yang
untuk menghasilkan kegiatan saling mengajar direncanakan
antar teman sebaya di dalam kelas. Melalui • Dalam diskusi sering terjadi
metode ini siswa yang aktif diharapkan dapat perbedaan pendapat yang
bersifat emosional dan tidak
membantu menumbuhkan minat siswa lain yang
terkontrol
cenderung pasif, sehingga prestasi belajar siswa
secara keseluruhan dapat meningkat. 2. Menerapkan metode tutor sebaya.
a. Kelebihan:
2. Hasil penelitian Yennita (2021) menyatakan • Membantu beberapa anak yang
bahwa penerapan metode pembelajaran Course mempunyai perasaan takut atau
Review Horay (CRH) mampu meningkatkan hasil enggan bertanya kepada guru
• Bagi tutor, pekerjaan tutoring
belajar dan minat siswa selama proses
akan bermanfaat bagi dirinya
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat sendiri untuk memperkuat
Suyatno dalam Yennita (2021) yang menyatakan konsep yang dibahas
bahwa metode Course Review Horay (CRH) dapat • Bagi tutor merupakan
menciptakan suasana belajar yang kesempatan untuk melatih diri,
menyenangkan sehingga dapat merangsang memegang tanggung jawab
minat belajar siswa. dalam mengemban tugas dan
melatih kesabaran
• Mempererat hubungan antar
3. Hasil penelitian Irwan dkk (2018) menyatakan sesama siswa sehingga
bahwa metode diskusi mampu meningkatkan mempertebal perasaan sosial
minat belajar siswa. Hal ini sejalan dengan b. Kekurangan :
Rustaman dkk (2004) menyatakan bahwa metode • Siswa yang dibantu seringkali
diskusi dapat merangsang siswa dalam belajar belajar kurang serius karena
dan berfikir secara kritis dan mengeluarkan merasa hanya berhadapan
dengan temannya
pendapatnya dalam memecahkan suatu masalah
• Ada beberapa anak yang malu
yang berhubungan dengan dirinya dan
bertanya karena takut
lingkungan sekitarnya. Metode belajar ini cocok rahasianya diketahui oleh teman
dan diperlukan apabila guru hendak sebayanya
mengembangkan minat dan motivasi untuk • Bagi guru sulit menentukan
belajar lebih lanjut. tutor yang tepat bagi seseorang
atau beberapa orang yang
Sumber : dibimbingnya
Irwan , Hasbi & Rosdiana. 2018. Penerapan Metode
3. Menerapkan metode Course Review
Diskusi dalam Peningkatan Minat Belajar. Horay (CRH).
Journal of Islamic Education 1 (1) : 43–54 a. Kelebihan :
Sanubari, Fajar., Sri Yamtinah., dan Tri Redjeki. • Pembelajaran lebih menarik
2014. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor • Mendorong siswa untuk aktif
Teman Sebaya Dilengkapi dengan Media dalam pembelajaran.
Interaktif Flash untuk Meningkatkan Minat Dan • Pembelajaran tidak monoton
karena diselingi dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri
hiburan atau game
1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada
• Siswa lebih semangat belajar
Materi Larutan Penyangga. Jurnal Pendidikan karena suasana belajar lebih
Kimia 3 (4) menyenangkan
Yennita & Rendi Zulni Eka Putri. 2021. Penerapan • Adanya komunikasi dua arah
Metode Course Review Horay (CRH) untuk antara siswa dengan guru
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi b. Kekurangan :
Umum. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran • Penilaian bagi siswa aktif dan
siswa yang tidak aktif sama,
Biologi 5 (1): 128-139
karena guru menilai kelompok
yang banyak mengatakan
Hasil Wawancara Rekan Sejawat dengan Pak horay.
Prasetyo Anggun Pribadi, S.Pd. (Guru Penggerak di • Adanya peluang untuk berlaku
SMA N 1 Karanganyar) : curang karena guru sulit
1. Mempelajari lebih banyak referensi tentang mengontrol siswanya.
metode pembelajaran
4. Menerapkan metode demonstrasi.
2. Bertanya tentang praktik baik metode
a. Kelebihan :
pembelajaran pada rekan sejawat
• Peserta didik memahami obyek
3. Bertanya pada anak, ingin metode pembelajaran yang sebenarnya
seperti apa
Hasil Wawancara Pakar dengan Ibu Tri Wahyu • Peserta didik dibiasakan
Setyaningrum, S.Pd., M.Si. (Dosen Biologi bekerja secara sistematis
Universitas Mataram) : • Dapat membuat pengajaran
Solusi alternatif untuk mengatasi akar lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari
permasalahan metode pembelajaran yang monoton
verbalisme (pemahaman secara
yaitu dengan improvisasi metode pembelajaran, kata-kata atau kalimat)
misalnya : • Peserta didik lebih mudah
1. Menerapkan model discovery learning. memahami apa yang dipelajari
Metode ini dapat membuat siswa tertarik dan • Proses pengajaran lebih
sangat bagus untuk memicu minat siswa karena menarik
siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan • Peserta didik dirangsang untuk
sesuai dengan keadaan sekitarnya. Kemudian aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan,
siswa dituntut untuk menemukan pemecahan
dan mencoba melakukannya
dari permasalahan yang mereka temui baik sendiri
secara individu maupun kelompok baik dengan • Memberi pengalaman praktis
kajian literatur ataupun dengan eksperimen. yang dapat membuat perasaan
2. Menerapkan metode demonstrasi. dan kemauan anak
Siswa dapat memperagakan alat peraga yang b. Kekurangan :
dibuat sendiri atau menggunakan alat yang • Peserta didik terkadang sukar
melihat dengan jelas bedna
sudah tersedia di sekolah yang memicu minat
yang dipertunjukkan
belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa terlibat • Sukar dimengerti apabila
langsung dalam menemukan pemahamannya didemonstrasikan oleh guru
sendiri melalui peraga yang nyata. yang kurang terampil
• Demonstrasi memerlukan
persiapan yang matang
• Memerlukan alat-alat khusus
yang kadang sukar didapat
2 Peserta didik sulit Media Berdasarkan hasil eksplorasi kajian literatur dan Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi
memahami konsep pembelajaran wawancara, maka diperoleh beberapa alternatif yang telah dilakukan, maka diperoleh
materi virus belum sesuai solusi yaitu : hasil analisisnya senagai berikut.
1. Guru menugaskan peserta didik
karakteristik 1. Guru mencari referensi media yang cocok dengan
untuk membuat media berupa peraga
materi virus materi virus virus atau video melalui pembelajaran
2. Guru menugaskan peserta didik untuk membuat project based learning.
media pembelajaran peraga virus melalui project a. Kelebihan :
based learning • Dapat melatih keterampilan
3. Guru menugaskan peserta didik untuk membuat didik mengolah sumber belajar
media pembelajaran berupa video yang berisi • Meningkatkan kolaborasi
animasi melalui project based learning • Dapat mengembangkan
keterampilan komunikasi
4. Guru menggunakan media pembelajaran
peserta didik
interaktif b. Kekurangan :
5. Guru menggunakan media berupa macromedia • Membutuhkan fasilitas peralatan
flash dan bahan memadai
6. Guru menggunakan media berupa flipbook • Membutuhkan waktu
pembelajaran yang relatif lama
Hasil Kajian literatur :
2. Guru menggunakan media
1. Menurut Widowati (2008) media pemodelan atau
pembelajaran interaktif.
simulasi akan membantu siswa memahami a. Kelebihan :
materi yang bersifat abstrak. • Sistem pembelajaran lebih
inovatif dan interaktif
2. Menurut Widyatyastuti dkk (2016) media • Guru akan lebih kreatif dan
pembelajaran macromedia flash mempermudah inovatif dalam mencari terobosan
siswa lebih memahami suatu hal yang sulit pembelajaran
diamati dan menambah daya tarik siswa serta • Dapat membantu guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran
dapat memotivasi siswa untuk lebih mengetahui
karena media interaktif
dan mengenal lebih dalam materi virus. gabungan dari teks, gambar,
audio dan animasi dalam
kesatuan
3. Menurut Lestari dkk (2016) media pembelajaran • Mampu memvisualisasikan
interaktif membantu siswa memperoleh materi yang sulit diajarkan
gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang dengan media konvensional
sukar diamati secara langsung karena • Melatih peserta didik untuk lebih
mandiri dalam pembelajaran
ukurannya yang tidak memungkinkan, baik
b. Kekurangan :
karena terlalu besar maupun terlalu kecil. • Memerlukan kegiatan intensif
yang memerlukan banyak waktu
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari dkk dan keahlian khusus untuk
(2016) menunjukkan data hasil belajar siswa mendesain dan memproduksi
meningkat dengan pembelajaran kooperatif media interaktif
berbantuan flipbook pada materi virus.
3. Menggunakan media macromedia
flash.
Sumber : a. Kelebihan :
Lestari, I., Ariyati, E., & Marlina, R. (2016). • Pengguna program macromedia
Efektivitas pembelajaran kooperatif berbantuan flash dapat dengan mudah dan
flipbook terhadap hasil belajar siswa pada bebas berkreasi membuat
materi virus di sma. Jurnal Pendidikan dan animasi dengan gerakan sesuai
Pembelajaran 5 (6) adegan animasi yang
dikehendakinya
Widowati,Asri. 2016. Pemilihan Media Pembelajaran.
• Membantu peserta didik lebih
Cilacap :Balai Badan Diklat dan Perpusda memahami materi yang disajikan
Kabupaten Cilacap dalam bentuk simulasinya
Widyatyastuti, A., Wibowo, Y., & Umniyatie, S.2016 . • Dapat berinteraksi dengan media
Pengembangan media ispring presenter pada karena bersifat interaktif
materi virus untuk melatih berpikir kritis siswa b. Kekurangan :
sma. Pend. Biologi-S1 5 (8) : 19-31 • Membutuhkan keahlian khusus
serta dibutuhkan waktu belajar
yang lama untuk mendesain dan
membuat maedia ini
• Bahasa pemrogramannya agak
susah
• Perlu banyak referensi tutorial
Hasil Wawancara Rekan Sejawat dengan Pak
Prasetyo Anggun Pribadi, S.Pd. (Guru Penggerak di
SMA N 1 Karanganyar) :
1. Membuka referensi lagi mengenai membuat
media yang sesuai dengan karakteristik materi
2. Melihat di internet berbagai media yang
digunakan untuk mengajar materi virus

Hasil Wawancara Pakar dengan Ibu Tri Wahyu


Setyaningrum, S.Pd., M.Si. (Dosen Biologi
Universitas Mataram) :
Solusi alternatif yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan akar masalah media pembelajaran
belum sesuai dengan karakteristik materi virus
adalah :
1. Guru melakukan improvement media yang
digunakan dalam pembelajaran.
2. Media pembelajaran sebenarnya bisa dibuat
sendiri oleh siswa melalui project based learning
atau metode pembelajaran berbasis proyek.
Siswa diminta untuk membuat peraga virus
menggunakan bahan-bahan yang mudah
didapat.
3. Siswa juga diberi tugas untuk membuat video.
Media video ini bisa berisi animasi misalnya
animasi siklus virus. Selain itu bisa juga
membuat video pembelajaran virus yang dikemas
dalam bentuk drama, misalnya dengan tema
”bagaimana cara agar manusia terhindar dari
virus?”
3 Guru belum optimal Guru belum Berdasarkan hasil eksplorasi kajian literatur danBerdasarkan eksplorasi alternatif solusi
dalam paham sintaks wawancara, maka diperoleh beberapa alternatif yang telah dilakukan, maka diperoleh
mengimplementasikan model solusi yaitu : hasil analisisnya senagai berikut.
1. Guru melakukan bimbingan kelompok
model pembelajaran pembelajaran 1. Guru melakukan bimbingan kelompok dengan
dengan guru yang sudah menerapkan
problem based problem based guru yang sudah menerapkan model problem
model problem based learning (PBL)
learning (PBL) learning (PBL) based learning (PBL) dengan baik
dengan baik
2. Mengikuti kegiatan pelatihan atau workshop
a. Kelebihan :
implementasi model pembelajaran problem based
• Guru akan memperoleh
learning (PBL)
pemahaman sintaks PBL yang
3. Mengikuti kegiatan lesson study tingkat sekolah valid karena bimbingan dilakukan
ataupun MGMP terkait model problem based oleh guru lain yang sudah
learning (PBL) mempraktikkan PBL dengan baik
4. Guru melakukan refleksi setelah menerapkan • Guru lebih memahami cara
pembelajaran problem based learning (PBL) mengkondisikan kelas yang diajar
sesuai sintaks menggunakan PBL
• Guru memperoleh contoh nyata
persiapan pembelajaran PBL yang
Hasil Kajian Literatur : matang
1. Menurut hasil penelitian Sukarman (2020) yang • Guru lebih leluasa untuk
berjudul upaya meningkatkan keterampilan menanyakan hal yang belum
mengajar guru dalam menerapkan model problem dipahami karena bimbingan
based learning melalui bimbingan berkelompok” dilakukan dengan rekan sesama
disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru guru.
b. Kekurangan :
dalam menerapkan model problem based learning
• Sulit menentukan waktu yang
mengalami peningkatan melalui bimbingan tepat untuk melakukan kegiatan
kelompok. bimbingan kelompok karena
kesibukan mengajar masing-
2. Jumanto dkk (2020) mengungkapkan bahwa masing guru.
kemampuan dan keterampilan guru dalam • Beberapa guru enggan
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran membentuk komunitas bimbingan
dapat ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan
atau workshop. Hasil penelitian ini juga karena sudah sibuk dengan beban
menyatakan bahwa guru lebih memahami sintaks mengajar serta tugas tambahan.
dari model pembelajaran setelah mengikuti
2. Mengikuti kegiatan pelatihan atau
pelatihan.
workshop implementasi model
pembelajaran problem based learning
3. Menurut Kayamuddin (2018) menyatakan bahwa
(PBL).
keterampilan guru dalam mengimplementasikan
a. Kelebihan :
pembelajaran di kelas dapat ditingkatkan melalui
• Mengembalikan semangat guru
kegiatan Lesson Study. Kegiatan Lesson study
dalam merancang pembelajaran
meningkatan kualitas pembelajaran secara PBL sehingga pelaksanaan
bertahap dengan cara belajar dari pengalaman pembelajaran PBL sesuai sintaks
sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan • Guru memperoleh keterampilan
pembelajaran. Kegiatan Lesson study dibedakan serta pemahaman yang lebih
menjadi dua jenis berdasarkan pelaksanaannya dalam terkait pelaksanaan PBL
yaitu : sesuai sintaksnya
• Guru lebih terlatih dalam
a) Lesson Study berbasis sekolah
menyesuaikan diri menggunakan
Lesson study berbasis sekolah dilaksanakan model PBL dalam pembelajaran
oleh semua guru dari berbagai bidang studi • Menambah koneksi guru sehingga
dengan kepala sekolah yang bertujuan memperluas jaringan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil bertukar pengalaman dalam
pembelajaran dari semua mata pelajaran di menerapkan PBL
sekolah. b. Kekurangan :
• Guru harus pandai membagi
b) Lesson study berbasis MGMP
waktu untuk bisa mengikuti
Lesson study berbasis MGMP dilaksanakan oleh pelatihan ataupun workshop.
kelompok guru mata pelajaran tertentu dengan • Guru merasa enggan menanyakan
pendalaman kajian tentang proses hal yang belum dipahami kepada
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu pemateri/narasumber
yang dapat dilaksanakan pada tingkat wilayah,
kabupaten atau mungkin bisa lebih diperluas 3. Mengikuti kegiatan lesson study
lagi. tingkat sekolah ataupun MGMP
terkait penerapan model problem
Sumber : based learning (PBL).
Jumanto, J., & Wicaksono, A. G. 2020. Pelatihan a. Kelebihan :
Penerapan Model Discovery Learning dan Project • Guru memperoleh pemahaman
Based Learning dalam Pembelajaran di Sekolah yang lebih baik tentang
Dasar. Jurnal Pengabdian Masyarakat 4(2) : 118– bagaimana siswa belajar dan guru
124 mengajar sesuai sintaks PBL
Kayamuddin. 2018. Meningkatkan Kemampuan • Guru memperoleh teknik
Guru dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran menyusun rencana pelaksanaan
Inovatif melalui Lesson Study di SD Negeri pembelajaran PBL dengan baik
056601 Pekan Sawah Sei Bingai Tahun 2017- • Guru memperoleh pengetahuan
2018. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED 15 (3) : pedagogis karena menimba
259-271 pengetahuan dari guru lainnya
Sukarman. 2020. Upaya Meningkatkan terkait model PBL
Keterampilan Mengajar Guru dalam Menerapkan • Guru memperoleh umpan balik
Model Problem Based Learning melalui dari guru lainnya
Bimbingan Berkelompok. Jurnal PAJAR • Kegiatan lesson study
(Pendidikan dan Pengajaran) 4 (1) : 177 berkelanjutan sehingga guru lebih
mudah mengkaji mutu
Hasil Wawancara Rekan Sejawat dengan Pak pembelajaran berdasarkan data
Prasetyo Anggun Pribadi, S.Pd. (Guru Penggerak di dan fakta yang sesungguhnya.
SMA N 1 Karanganyar) : b. Kekurangan :
1. Mencari referensi mengenai model pembelajaran • Guru perlu meluangkan waktunya
PBL untuk mengikuti kegiatan Lesson
2. Wawancara atau melihat langsung praktik baik Study
dari guru yang sedang menggunakan model PBL • Diperlukan adanya dukungan
kepala sekolah ataupun MGMP
Hasil Wawancara Pakar dengan Ibu Tri Wahyu sehingga kegiatan dapat
Setyaningrum, S.Pd., M.Si. (Dosen Biologi
Universitas Mataram) :
1. Guru harus mempelajari secara mendalam diselenggarakan secara baik dan
mengenai problem based learning, bisa dengan berkelanjutan
belajar otodidak, mengikuti workshop atau • Perlunya konsistensi anggota
seminar. dalam melaksanakan kegiatan
2. Guru bisa belajar secara langsung, yaitu learning lesson study
by doing. Lakukan saja dulu sesuai sintaks yang
ada, kemudian jika ada yang perlu dievaluasi bisa 4. Guru melakukan refleksi setelah
diperbaiki di kelas selanjutnya. Hal ini bisa menerapkan pembelajaran problem
dijadikan sebagai penelitian tindakan kelas based learning (PBL).
sehingga akan terarah dan jelas mana yang masih a. Kelebihan :
salah dan perlu dievaluasi. • Guru dapat mengetahui
3. Guru sebaiknya melaksanakan refleksi setelah kekurangan dalam pembelajaran
mengajar menggunakan model problem based PBL yang telah dilaksanakan
learning (PBL). • Guru memperoleh pelajaran
berharga untuk memperbaiki
kekurangan dalam melaksanakan
pembelajaran PBL
• Melalui kegiatan refleksi, guru
akan lebih bijak untuk
menentukan solusi yang tepat
mengatasi kekurangan
b. Kekurangan :
• Guru perlu mempersiapkan
pertanyaan untuk diri sendiri,
terutama terkait keterlaksanaan
PBL
• Guru perlu menentukan jadwal
yang tepat untuk melakukan
refleksi
4 Pemanfaatan teknologi Guru kurang Berdasarkan hasil eksplorasi kajian literatur dan Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi
dalam pembelajaran terampil wawancara, maka diperoleh beberapa alternatif yang telah dilakukan, maka diperoleh
kurang maksimal mengintegrasikan solusi yaitu : hasil analisisnya senagai berikut.
1. Guru mengikuti kegiatan
teknologi dalam 1. Guru mengikuti kegiatan pengembangan
pengembangan keterampilan
pembelajaran keterampilan teknologi melalui pelatihan,
teknologi melalui pelatihan,
workshop, seminar ataupun lokakarya.
workshop, seminar ataupun
2. Guru melakukan bimbingan dengan atasan atau
lokakarya.
teman sejawat yang memiliki keterampilan
a. Kelebihan :
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran
3. Guru belajar mandiri terkait penggunaan • Peningkatan keterampilan lebih
teknologi sederhana terarah
4. Guru membiasakan pemanfaatan teknologi • Ilmu yang diperoleh berasal dari
dalam pembelajaran ahli di bidangnya
• Memperoleh relasi sehingga dapat
Hasil Kajian Literatur : bertukar ilmu dengan guru lain
1. Cara dan strategi yang dapat dilakukan untuk b. Kekurangan :
mengembangkan kualitas guru menurut Junaidi • Guru perlu meluangkan waktu
(2015) yaitu melalui : untuk mengikuti pelatihan
a. Pendidikan formal; workshop, seminar ataupun
b. Pendidikan dan pelatihan; lokakarya
c. Bimbingan atasan; • Motivasi guru cenderung rendah
d. Bimbingan teman sejawat; untuk menngikuti kegiatan
e. Workshop, lokarya, seminar, dan sosialisai pelatihan workshop, seminar
program; ataupun lokakarya karena sudah
f. Magang, tukar menukar tenaga dalam bentuk disibukkan kegiatan mengajar
kerjasama; serta tugas tambahan
g. Studi banding, outbond dan rekreasi. • Diperlukan konsistensi guru
Cara-cara tersebut yang dapat dengan cepat dalam mengikuti kegiatan
meningkatkan kompetensi guru dalam pelatihan workshop, seminar
ataupun lokakarya
menggunakan teknologi pada proses belajar 2. Guru melakukan bimbingan dengan
mengajar adalah pendidikan dan pelatihan. atasan atau teman sejawat yang
memiliki keterampilan
2. Menurut Busono (2016) upaya peningkatan mengintegrasikan teknologi dalam
kinerja guru dapat dilakukan melalui pendidikan pembelajaran.
dan pelatihan menggunakan metode ‘on the job’. a. Kelebihan :
Metode ini dilakukan dengan cara guru dilatih • Bimbingan dengan atasan
menerapkan pekerjaan baru dengan supervisi ataupun rekan sejawat lebih
langsung seorang ‘pelatih’ yang berpengalaman fleksibel
(instruktur atau guru lain). • Guru leluasa untuk bertanya
hal-hal yang belum dipahami
3. Menurut Slameto (2017) melalui program b. Kekurangan :
pelatihan, guru diberikan pengetahuan, • Guru harus pandai mencari
keterampilan dan sikap untuk meningkatkan celah waktu bimbingan di antara
kompetensinya dalam menggunakan teknologi kesibukan mengajar dengan
untuk menunjang kegiatan belajar mengajarnya jadwal atasan ataupun rekan
di dalam kelas. Teknologi yang sejawat
diimplementasikan guru dalam pembelajaran • Pelaksanaan kegiatan kurang
dapat mempermudah proses belajar dan evaluasi terarah karena tidak bisa
terhadap siswa di abad ke-21. Teknologi tersebut dijadwalkan secara sistematis
dapat berupa:
1. Presentasi, contohnya Prezi dan Emaze 3. Guru belajar mandiri terkait
2. Kelas virtual, contohnya Google Classroom penggunaan teknologi sederhana
dan Edmodo a. Kelebihan :
3. Media Sosial, contohnya dalam pengumpulan • Ilmu yang dipelajari lebih banyak
tugas sekolah siswa dapat mengumpulkannya dan lebih beragam karena guru
melalalui media sosial berupa facebook, bebas eksplor sebanyak-
instagram, twitter atau youtube. banyaknya
4. Penilaian, contohnya Plickers dan Zipgrade • Guru bebas menentukan waktu
dan tempat belajar
Sumber : c. Kekurangan :
Busono, G. A. 2016. Pengaruh Sistem Pelatihan dan • Membutuhkan waktu lama
Pengembangan Karyawan terhadap Kinerja karena tidak ada pembimbing
Karyawan Pt. Persada Sawit Mas (PSM) yang membantu mengarahkan
Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan • Cenderung sering melakukan
Komering Ilir. Muqtashid 1(1) : 81-114 kesalahan yang sama
Junaidi. 2015. Upaya Meningkatkan Kompetensi • Belajar otodidak tidak sistematis
Guru Melalui Pendidikan dan Pelatihan.
Semarang : Balai Diklat Keagamaan
Slameto, B.S. Sulasmono & K.W. Wardan. 2017.
Peningkatan Kinerja Guru Melalui Pelatihan
Beserta Faktor Penentunya. Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial 27 (2) : 39-47

Hasil Wawancara Rekan Sejawat dengan Pak


Prasetyo Anggun Pribadi, S.Pd. (Guru Penggerak di
SMAN 1 Karanganyar) :
1. Menggunakan teknologi yang paling sederhana
agar lebih mudah dipelajari dalam waktu singkat
2. Mulai belajar secara otodidak
3. Meminta rekan sejawat untuk memberikan
training

Hasil Wawancara Pakar dengan Ibu Tri Wahyu


Setyaningrum, S.Pd., M.Si. (Dosen Biologi
Universitas Mataram) :
1. Guru harus selalu update dalam hal teknologi
2. Belajar dengan guru yang sudah terampil
mengintegrasika teknologi dalam pembelajaran
3. Guru mengikuti pelatihan-pelatihan dasar yang
terkait pengembangan keterampilan teknologi

Anda mungkin juga menyukai