Anda di halaman 1dari 1

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

Pendekatan komprehensif yang mencatumkan seluruh intervensi dalam kerangka


penanggulangan pneumonia. Kerangka ini menganjurkan diimplementasikannya
paket intervensi yang terintegrasi secara efektif, layak (feasible) dan terjangkau
(affordable). Dianjurkan pula dalam implementasi kerangka ini setiap negara dapat
memilih intervensi yang diperlukan sesuai dengan kondisi lokal. Sesuai dengan
norma hak azasi manusia, maka setiap balita Indonesia mempunyai hak untuk diberikan
perlindungan, pencegahan dan pengobatan terhadap kejadian pneumonia.

Dalam pengendalian penumonia balita, kegiatan penemuan dan tatalaksana


kasus merupakan intervensi utama. Upaya penemuan kasus meliputi:

a. Penemuan kasus secara pasif.


Upaya penemuan dilakukan terhadap balita yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan Puskesmas dan jaringannya atau Rumah Sakit termasuk Rumah sakit
swasta.
b. Penemuan kasus secara aktif.
Dalam hal ini, petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan kasus
baru di lapangan dan kunjungan ke rumah pada pasien pneumonia yang tidak
datang untuk kunjungan ulang.

Langkah-langkah penemuan kasus:

a. Menanyakan balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas


b. Melakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur <2 bulan dan 2 bulan
sampai 59 bulan
c. Melakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian bawah keda
lam (TDDK) dan hitung napas.
d. Melakukan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapas; pneumonia berat,
pneumonia dan batuk bukan pneumonia

Kasus pneumonia balita yang ditemukan segera ditindak lanjuti dengan tatalaksana
kasus yang efektif, melalui upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pengobatan dengan menggunakan antibiotik: amoksisilin dosis tinggi selama 3


hari dan obat simptomatis yang diperlukan seperti parasetamol, salbutamol (dosis
dapat dilihat pada bagan Tatalaksana ISPA).
b. Kunjungan ulang bagi penderita pneumonia setelah 2 hari mendapat antibiotik di
fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Rujukan bagi penderita pneumonia berat atau penyakit sangat berat.

Memperhatikan tingkat kinerja penanggulangan pneumonia, baik dalam cakupan


penemuan kasus maupun kualitas tatalaksana kasus, maka dipandang perlu untuk
melakukan intensifikasi terhadap pendekatan yang dilakukan serta pengembangan
upaya terobosan yang dapat memberi dampak terhadap kinerja penanggulangan
pneumonia balita.

17

Anda mungkin juga menyukai