Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DISKRIMINASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
AFIFAH UMU SARFIAH

ANNISA RUWAIDAH ADANG

DISAN BACO

FADILAH EMA SINUM

NAZWA SANIA AKLIS

PURI EL FIZA

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

JURUSAN XI IPA 2

TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-nya, penulis bisa
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Diskriminasi Dalam Dunia Pendidikan “.
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terimasi kasi kepada Ibu Fitriah Ningsih selaku guru mata
pelajaran untuk mata pelajaran bahasa indonesia yang telah membantu penulis agar bisa mengerjakan
karya ilmiah ini. Tidak lupa enulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah
memberikan masukan dalam pembuatan karya ilmiah.
Karya ilmiah ini penulis susun sebagai upaya agar kita semua bisa mengetahui dan sadar bahwa dalam
dunia pendidikan juga terdapat banyak kejadian diskriminasi. Tak hanya diskrimianasi antar individu
tetapi dalam berbagai hal. Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah yang saya buat ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya ilmiah ini. Penulis juga berharap agar karya ilmiah ini dapat
memberikan pengetahuan kepada pelajar pelajar tentang tindakan diskriminasi dalam pendidikan.

Kupang, 06 februari 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................iv


Latar Belakang ..................................................................................................................iv
Rumusan Masalah .............................................................................................................iv
Tujuan penelitian ..............................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................1
2.1. Pengertian Diskriminasi ......................................................................................1
2.2. Terjadinya Diskriminasi Dalam Pendidikan .....................................................1
2.3. Dampak Dari Diskriminasi .................................................................................2
2.4. Contoh Diskriminasi............................................................................................2
2.5. Mengatasi Diskriminasi Dalam Pendidikan .......................................................3

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................4


3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................4
3.2. Saran .....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................5

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang kompleks bagi kehidupan manusia dan perkembangan
peradabannya. Pendidikan tidak saja memainkan peran penting dalam mencerdaskan manusia
secara intelektual, tetapi juga merupakan sarana pembentukan sejati berkarakter baik,
bermoral, berwawasan luas serta ‘penyetaraan’. Hal yang terakhir ini sangat jarang dibahas.
Penyetaraan yang saya maksudkan di sini adalah peran pendidikan dalam memberikan
kesamaan dan kesetaraan manusia dalam hal kedudukan sosial di masyarakat.
Namun, bagaimana jika pendidikan dianggap sebagai sarana meninggikan diri bukan untuk
tujuan mulia untuk memajukan bangsa? Inilah fenomena yang sering dihadapi dalam dunia
pendidikan akhir-akhir ini. Pelaku pendidikan kadang saling tidak menghargai dan
menganggap dirinya tinggi karena gelar akademikya atau karena jurusan pilihannya
merupakan jurusan favorit. Pendidikan tidak lagi difungsikan sesuai dengan tujuan utama
pendidikan itu sendiri. Pendidikan yang seharusnya menjadi sarana penyetaraan bagi manusia
malah menjadi sarana untuk menindas dan merendahkan sesama. Orang yang bergelar tinggi
tidak menghargai orang lain yang mempunyai gelar di bawahnya atau mungkin tidak bergelar
akademik. Tindakan-tindakan ini kita kenal dengan istilah yang disebut diskriminasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok pembicaraan diatas, rumusan masalah yang dapat kita rumuskan adalah
sebagai berikut
1.2.1    Apakah yang dimaksud dengan diskriminasi ?
1.2.2    Bagaimana diskriminasi dalam pendidikan itu terjadi?

1.2.3    Bagaimana dampak dari diskriminasi terebut?

1.2.4    Bagaimana cara mengatasi diskriminasi dalam pendidikan?

1.3. Tujuan Penilitian


Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai penggetahuan kita bahwa masih
banyak terjadi perlakuan diskriminasi dalam dunia pendidikan ini. Tindakan ini sebagai
bahan pertimbangan kita semua selaku pembaca agar lebih berhati-hati dalam bertingkah.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diskriminasi


Secara formal, pengertian diskriminasi diatur di dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia pasal 1 ayat (3).  Undang-undang tersebut menyatakan, ‘Diskriminasi adalah
setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan
hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya’.
Adapun menurut PBB, diskriminasi diartikan sebagai “diskriminasi mencakup perilaku apa
saja, yang berdasarkan perbedaan yang dibuat berdasarkan alamiah atau pengkategorian
masyarakat, yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan individu atau jasanya”.
Sedangkan Theodorson & Theodorson (1979:115-116) mengartikan diskriminasi sebagai “…
perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu,
biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras,
kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial”. Diskriminasi merujuk kepada
pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu,  di mana layanan ini dibuat berdasarkan
karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian
yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan
manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diskriminasi merupakan pembedaan perlakuan terhadap
sesama warga negara. Bisa berdasarkan gender, warna kulit, golongan, suku, ekonomi,
agama, dan sebagainya.

2.2 Terjadinya Diskriminasi Dalam Pendidikan


Pada masa demokrasi seperti sekarang ini banyak pelanggaran yang mengenai diskriminasi.
Pelanggaran diskriminasi termasuk ke dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dari sekian
banyak kasus pelanggaran HAM, diskriminasilah yang paling sering terjadi. Misalnya
pergaulan yang pandang bulu. Ketika sekolah siswa yang memiliki orang tuaa dengan tingkat
ekonomi tinggi tidak mau berbaur dengan siswa yang memiliki orang tua yang tingkat
ekonominya rendah. Ada pula anak yang ditolak mendaftar di sekolah menengah kejuruan
dikarenakan anak tersebut cacat kaki. Ironisnya, diskriminasi dalam bidang pendidikan tidak
saja terjadi terhadap anak-anak cacat, tapi juga terhadap orang miskin yang tidak bisa
mengakses pendidikan karena mahalnya biaya.
Lalu adapula kasus diskriminasi yang terjadi pada masyarakat yang tinggal di wilayah
Indonesia bagian timur. Dimana setiap tahunnya saat Ujian Nasional  di wilayah terebut
tingkat kelulusannya masih sangat rendah dikarenakan sarana dan prasarana yang masih
kurang demi memenuhi kebutuhan belajar mengajar. Hal-hal seperti itulah yang masih
menggambarkan perlakuan dari diskriminasi yang tentunya sangat merugikan.

1
2.3. Dampak Dari Dikriminasi

Kita semua tentunya tahu pelakuan diskriminasi membuat korban yang mengalaminya
menjadi sedikit terganggu dengan perlakuan tersebut. Ada beberapa dampak yang terjadi
akibat diskriminasi dalam pendidikan diantaranya membuat individu yang menjadi korban
diskriminasi tidak mau terbuka dengan orang sekitarnya, tidak mau berbaur dengan individu
lain di sekolah, menjadi lebih tertutup, dan mungkin saja membuat individu tersebut tidak
mau kembali bersekolah. Dampak yang lainnnya berkaitan dengan ketertinggalan dalam
pendidikan dikarenakan akses untuk menempuh pendidikan masih kurang serta sarana dan
prasarana yang belum memadahi untuk menunjang pendidikan.
Selain dampak yang telah disebutkan tadi dimana dampak tersebut merupakan dampak
negative. Ada pula dampak positif. Dampak ini memang agak lebih kurang dirasakan oleh
masyarakat kebanyakan. Walaupun banyak masyarakat menganggap secara keseluruhan
diskriminasi adalah negative tetapi pada kenyataannya diskriminasi mempunyai dampak
positifnya juga. Seperti menumbuhkan rasa sadar diri sehingga bisa mengetahui perannya
sendiri di dalam keadaan sekitarnya.

2.4. Contoh Diskriminasi

Berdasarkan perlindungan anak, KPAI melaporkan beberapa diskriminasi yang dilakukan


sekolah kepada siswa. Sepanjang 2010-2013 ditemukan 15 bentuk-bentuk diskriminasi
pendidikan. Rinciannya sebagai berikut:

1. Tidak bisa sekolah karena tidak memiliki akte kelahiran

2. Tidak bisa masuk RSBI karena nilainya kurang, atau kursi sudah diplot

3. Tidak bisa ikut olimpiade karena tidak punya akte kelahiran

4. Sekolah membedakan status orang tua

5. Disabilitas

6. Anak mendapatkan nilai kecil karena tidak mau mengikuti les/kegiatan tambahan dari
sekolah lantaran tidak punya biaya

7. Stigma negatif karena pindahan dari sekolah lain

8. Orang tua ODHA anak dikembalikan ke orang tua

9. Tidak bisa masuk jurusan yang diinginkan karena jurusan sudah diisi oleh orang tua yang
punya pengaruh/ekonomi

10. Tidak dapat raport karena belum lunas SPP

11. Tidak mendapat nilai agama karena orang tua penghayat aliran kepercayaan

12. Tidak mendapatkan pendidikan agama yang sesuai karena sekolahnya dikelola orang
yang berbeda agama

13. Stigma negatif karena menjadi korban kekerasan seksual

2
14. Anak mendapat pelajaran yang menyemaikan diskriminasi gender

15. Anak tidak boleh masuk sekolah, dipersulit pindah karena keyakinannya

2.5. Mengatasi Diskriminasi Dalam Pendidikan


Agar diskriminasi dalam pendidikan tidak sering terjadi lagi ada cara yang dapat kita lakukan
anatar lain kita bisa merubah pandangan kita agar tidak selalumemandang individu lain
dengan satu sisi. Belajar untuk tidak membenci  orang, serta mencoba untuk memperluas
interaksi dengan orang lain.
Berkaitan dengan pendidkan tentu perlu adanya perhatian khusus bagi pihak-pihak terkait
agar tidak lagi terjadi diskriminasi seperti contohnya pemerataan kepada semua sekolah agar
masyarakat yang ingin mekakses pendidkan lebih mudah karena setiap masyarakat berhak
untuk mendapatkan pendidikan selayak mungkin. Dengan adanya program pemerintah wajib
belajar 12 tahun itu juga sudah cukup membantu mengurangi terjadinya deskriminasi dalam
pendidikan.

3
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kejadian diskriminasi dalam pendidkan ini merupakan kasus yang sering terjadi, tidak hanya
dalam individu biasa tapi dalam ruang lingkup yang lebih besar. Diskriminasi tersebut
menimbulkan dampak yang cukup serius sperti tidak mau berbaur dengan individu lain di
sekolah, menjadi lebih tertutup, dan mungkin saja membuat individu tersebut tidak mau
kembali bersekolah. Dampak yang lainnnya berkaitan dengan ketertinggalan dalam
pendidikan dikarenakan akses untuk menempuh pendidikan masih kurang serta sarana dan
prasarana yang belum memadahi untuk menunjang pendidikan.
Untuk itu perlu adanya perhatian khusus bagi pihak-pihak terkait agar tidak lagi terjadi
diskriminasi seperti contohnya pemerataan kepada semua sekolah agar masyarakat yang ingin
mekakses pendidkan lebih mudah karena setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan
pendidikan selayak mungkin.

3.2. Saran
Dengan merubah pandangan akan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Pendidikan itu untuk
kesetaraan bukan penindasan. Hal-hal berbau diskriminatif dalam dunia pendidikan tidak selayaknya
dipertahankan dan dibiarkan membudaya. Pelaku pendidikan jangan hanya menjadi penonton, namun
giat dan untuk sebuah reformasi dalam diri sendiri  dan bagi lingkungan kita masing-masing.

4
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Firdaus, Sulfasyah Sulfasyah, and Hanis Nur. "Diskriminasi Pendidikan Masyarakat
Terpencil." Equilibrium: Jurnal Pendidikan 6.1 (2018): 33-43.
Firdaus, F., Sulfasyah, S., & Nur, H. (2018). Diskriminasi Pendidikan Masyarakat
Terpencil. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 6(1), 33-43.
Handayani, Wuri. "Diskriminasi Gender Dalam Pendidikan." Muwazah: Jurnal Kajian Gender 10.2
(2018): 198-224.
Hasibuan, H. A. (2021). Pendidikan kewarganegaraan: internalisasi nilai toleransi untuk mencegah
tindakan diskriminatif dalam kerangka multikultural. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, 9(2), 440-453.
Yudanagara, B. B. H. (2020). Dampak Psikososial Diskriminasi pada Orang yang Pernah Mengalami
Kusta. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 18(01).
Fittrya, Laylatul. "Tionghoa dalam diskriminasi orde baru tahun 1967-2000." Avatara 1.2 (2013).
Elisa, S. (2013). Sikap guru terhadap pendidikan inklusi ditinjau dari faktor pembentuk
sikap (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Madyaningrum, M. E. (2012). Diskriminasi berdasar Identitas Sosial-Budaya dan Pendidikan HAM di
Indonesia dalam Perspektif Psikologi Sosial. Jurnal Insan Media Psikologi, 12(1).
Kian, S. H. T., & Setyawati, S. D. (2021). Mengatasi Diskriminasi Ras Melalui Organisasi
Kebudayaan. Visioner, 3(1 Juni), 310-318.
Akhadiyah, N. (2021). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Preventif Munculnya Sifat
Diskriminasi. Educare: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 1(3), 73-77.

Anda mungkin juga menyukai