Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DISUSUN OLEH

1. SELLA APRILIANTI
2. YETI APRIL LIANI
3. MARIA IMAKULATA NOVITA W
4. RIDHO ANGGARA

DOSEN PENGAMPU : HIDARI AKRAMIDA, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023.1

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendidikan Multikultura ”

Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam


berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan makalah ini. Penulis melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Dimana penulis juga memiliki
keterbatasan kemampuan.

Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang. Sehingga semoga makalah
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Way Tuba, November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1


A. Pendahuluan............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan Dan Manfaat ..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3


A. Pengertian Pendidikan MUltikultura ......................................................3
B. Tujuan Pendidikan Multikultura.............................................................4
C. Fungsi Pendidikan Multikultura..............................................................5
D. Manfaat Pendidikan Multikultural..........................................................5
E. Konsep Pendidikan Multikultural...........................................................6

BAB III PENUTUP ..........................................................................................9


A. Kesimpulan ............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Pendidikan sebagai sebuah proses pengembangan sumberdaya manusia
agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang
optimal memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan
lingkungan budaya sekitarnya . Lebih dari itu pendidikan merupakan proses
“memanusiakan manusia” dimana manusia diharapkan mampu memahami
dirinya, orang lain, alam dan lingkungan budayanya . Atas dasar inilah
pendidikan tidak terlepas dari budaya yang melingkupinya sebagai
konsekwensi dari tujuan pendidikan yaitu mengasah rasa, karsa dan karya.
Pencapaian tujuan pendidikan tersebut menuai tantangan sepanjang masa
karena salah satunya adalah perbedaan budaya.
Olehnya, kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu mengakomodasi
dan memberikan pembelajaran untuk mampu menciptakan budaya baru dan
bersikap toleran terhadap budaya lain sangatlah penting atau dengan kata lain
pendidikan yang memiliki basis multikultural akan menjadi salah satu solusi
dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mempunyai karakter yang
kuat dan toleran terhadap budaya lain.
Pertautan antara Pendidikan dan Multikultural merupakan solusi atas
realitas budaya yang beragam sebagai sebuah proses pengembangan seluruh
potensi yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekwensi
keragaman budaya, etnis, suku dan aliran atau agama.3 Pluralitas budaya, -
sebagaimana terdapat di Indonesia,- menempatkan pendidikan Multikultural
menjadi sangat urgen.4 Keberagaman budaya di Indonesia merupakan
kenyataan historis dan sosial yang tidak dapat disangkal oleh siapapun.
Keunikan budaya yang beragam tersebut memberikan implikasi pola pikir,
tingkah laku dan karakter pribadi masing– masing sebagai sebuah tradisi yang
hidup dalam masyarakat dan daerah. Tradisi yang terbentuk akan berlainan
dari satu suku/ daerah dengan suku/daerah yang lain.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan
multikulturalisme adalah melalui pendidikan yang multikultural. Pengertian

1
pendidikan multikultural menunjukkan adanya keragaman dalam pengertian
istilah tersebut. Artikel ini akan membahas tentang pengertian, prinsip,
tujuan, dan relevansi pendidikan multikultural dengan tujuan pendidikan
Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pendidikan Multikultura Itu Penting ?

2. Apa Manfaat Dari Pendidikan Multikultura?

3. Apa Tujuan Dari Pendidikan Multikultura?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan dari multikultura

2. untuk mengetahui manfaat Dari pendidikan multikultura

3. untuk mengetahui Tujuan Dari pendidikan multikultura

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural


Pendidikan multikultural termasuk dalam suatu pendekatan progresif
yang tujuannya untuk mengubah pendidikan secara menyeluruh dengan
kritikan dan kekurangan, serta kegagalan hingga praktek diskriminasi di
bidang pendidikan. Bukan tanpa alasan mengapa pendidikan seperti ini ada,
muncul berdasarkan cita-cita tentang keadilan sosial, persamaan pendidikan
dan dedikasi.
Pendidikan ini mengakui adanya sekolah merupakan hal penting dalam
meletakkan dasar untuk perubahan masyarakat. Khususnya dalam
menghilangkan tekanan dan ketidakadilan, sementara tujuan utama dari
pendidikan ini adalah memengaruhi perubahan sosial dengan menggabungkan
tiga hal, diri sendiri, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan multikultural adalah salah satu jenis pendidikan yang
berfokus pada pentingnya menghargai heterogenitas, termasuk pada suku,
budaya, etnis dan masih banyak lagi. Pendidikan ini termasuk penting,
diterapkan pada anak sejak dini. Untuk tumbuh menjadi generasi terhadap
toleransi keberagaman.
Jenis pendidikan ini bisa diberi secara langsung oleh sekolah, lewat
guru dan diterapkan orang tua di rumah. Pada umumnya, masing-masing
individu cenderung membentuk konsep sendiri dan menyesuaikan terhadap
fokus tertentu. Beberapa di antaranya fokus pada masalah institusional dan
sistemik, terhadap standarisasi test dan ketidaksesuaian pembiayaan.
Pendidikan ini awalnya berkembang dari gagasan dan kesadaran
interkulturalisme yang terjadi setelah Perang Dunia II. Muncul atas gagasan
dan kesadaran mengenai perkembangan politik internasional terkait hak asasi
manusia atau HAM. Selain itu juga pada kemerdekaan dari kolonialisme,
diskriminasi rasial dan lain sebagainya.
Selain itu, jenis pendidikan ini melihat masyarakat secara luas
berdasarkan pandangan bahwa sikap indiference dan non-recognition tak
hanya berasal dari ketimpangan struktur sosial, tetapi juga berdasarkan

3
keterbelakangan pendidikan interkultural yang mencakup subjek-subjek atas
adanya ketidakadilan, kemiskinan, penindasan dan yang lainnya.
Pendidikan multikultural sangat dibutuhkan oleh Indonesia karena jika
melihat dari konsep dasar pendidikan ini. Indonesia merupakan negara
dengan banyak ragam, tak hanya suku dan budaya tetapi juga agama yang
memang sudah melekat sejak kemerdekaan diraih di tahun 1945. Meski
begitu, sudahkah penerapan pendidikan multikultural berhasil di negara ini.

B. Tujuan Pendidikan Multikultural


Dalam suatu sistem pendidikan tentu harus memiliki tujuan yang dalam
penerapannya diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidup manusia.
Termasuk juga pendidikan multikultural, pendidikan jenis ini memiliki
beberapa tujuan yang ingin dicapai. Sama seperti pendidikan pada umumnya,
berikut beberapa tujuan pendidikan multikultural.
1. Membuat maksimal fungsi sekolah, khususnya dalam menghadapi
keberagaman anak didik atau siswa yang diajar.
2. Melakukan pelatihan terdapat peserta didik untuk bisa bersikap positif
terhadap keberagaman, khususnya pada suku, etnis, budaya dan kelompok
berbeda.
3. Mengasah keterampilan sosial dari peserta didik, khususnya dalam
melakukan interaksi di lingkungan yang heterogen.
4. Melatih peserta didik dalam menerapkan cara hidup damai, khususnya
dalam keberagaman kehidupan bersama.

Sama halnya dalam tujuan pendidikan agama Islam yang tak hanya
sebatas mengisi pikiran siswa dengan ilmu pengetahuan. Tetapi juga
membersihkannya, kondisi jiwa yang dibersihkan dan diisi dengan akhlak
serta nilai-nilai yang baik. Selain itu dikondisikan agar biasa dalam menjalani
hidup dengan baik, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan multikultural.

4
C. Fungsi Pendidikan Multikultural
Sangat penting dalam menyadari bahwa sebuah identifikasi terdiri dari
susunan hierarki, kurikulum dan pembelajaran tentu harus dimajukan lewat
pengenalan identitas terlebih dulu. Karena itulah pendidikan multikultural
dipakai, hal ini tak lepas dari fungsi yang diberikannya. Setidaknya ada
beberapa hal yang menjadi fungsi jenis pendidikan ini, berikut di antaranya.
1. Fungsi pertama pendidikan multikultural adalah sebagai langkah dalam
menguatkan karakter terhadap peserta didik.
2. Kedua adalah cara yang dipakai dalam mengajarkan kepada peserta didik
jika konflik akan selalu ada, hal itu membuat mereka dapat
mengedepankan perilaku positif meski beragam.
3. Sebagai langkah dalam pembinaan dan pemahaman terkait pentingnya
menjaga keutuhan bangsa yang di dalamnya memuat keberagaman.

D. Manfaat Pendidikan Multikultural


Pendidikan multikultural hadir di saat bersamaan adanya perkembangan
sosial yang sejak awal terdiri dari budaya dari imigran. Beberapa negara ini
memperlihatkan secara jelas bahwa pendidikan jenis ini memiliki pola
tersendiri, dan sesuai dengan kesadaran serta proses pengolahan. Pendidikan
multikultural diarahkan untuk mewujudkan beberapa manfaat berikut ini.
1. Anak didik dalam hal ini siswa dan siswi memiliki kebebasan dalam
mengekspresikan kreativitas mereka, tanpa perasaan khawatir mendapat
perlakuan diskriminasi.
2. Kemudian manfaat yang kedua adalah membuat peserta didik terlatih
dalam menyikapi banyaknya keberagaman yang ada di lingkungan
sekitar.
3. Peserta didik diberi motivasi dengan menjadi sebuah agen perubahan
sosial, diharapkan agar mampu menghapus tindakan rasial dan
etnosentrisme.

5
E. Konsep Pendidikan Multikultural
Dikutip dari pernyataan Pusat Pendidikan Multikultural Universitas
Washington, James Banks yang menegaskan bahwa konsep dasar pendidikan
multikultural berasal dari setiap peserta didik yang diberi kesempatan sama
dalam memandang suatu perbedaan dalam banyak hal. Seperti kondisi
suku,budaya, jenis kelamin dan lain sebagainya layaknya pendidikan
multikultural di Indonesia.
Para siswa berhak mendapatkan hal yang sama atau kesamaan dalam
semua aspek pendidikan, dalam hal ini tenaga pengajar atau seorang guru
harus memberi perhatian. Dan tak cukup sampai di situ, guru dan dosen juga
harus memberi bimbingan dan arahan yang sama di semua peserta didik saat
berada di dalam kelas.
Menerapkan konsep ini di sekolah diharap memberi dampak berubah
pencegahan terhadap tindakan diskriminasi yang kemungkinan bisa datang di
masa mendatang. Selain itu semakin banyak generasi yang menyadari betapa
pentingnya dalam menjaga perdamaian, semakin kecil kemungkinan yang
buruk muncul tindakan diskriminasi berupa rasial dan etnosentrisme.

a. Dimensi Pendidikan Multikultural


Masih sama dengan yang disebutkan James Banks, terkait adanya lima
dimensi yang terdapat di dalam pendidikan. Dimensi yang ada ini
nantinya dijadikan sebagai bahan bantuan, membantu guru dalam
bersikap secara baik, benar dan sepantasnya pada perbedaan dari peserta
didik karena memang saling berkaitan, berikut beberapa dimensi yang
dimaksud.
1. Dimensi Integrasi
Dimensi yang di dalamnya membuat guru memiliki kecakapan di
dalam integrasi beberapa materi berbeda, kemudian dijadikan menjadi
satu kata kunci yang sama, Hasil dari integrasi selanjutnya masuk ke
dalam kurikulum, tetapi dengan adanya penambahan materi secara
multikultural sebagai dasar konsep pendidikan ini.

6
2. Dimensi Konstruksi
Dalam bahan kedua, pendidikan multikultural memiliki dimensi
konstruksi yang lebih mengarah pada peserta didik. Pemahaman yang
terdapat bisa dicapai peserta didik, hal ini dipengaruhi karena adanya
ilmu pengetahuan yang mereka terima dan pelajari.

3. Dimensi Pengurangan Prasangka


Merupakan dimensi yang melibatkan peran guru, dalam hal
menghilangkan berbagai prasangka terhadap suatu ras, agama hingga
etnis. Yang artinya, guru harus memberi bentuk perilaku positif
terhadap anak didik mereka ketika dihadapkan dengan keberagaman di
sekolah. Perbedaan suku dan agama yang muncul bukan masalah
besar.

4. Dimensi Pendidikan yang Sama


Dimensi pada pendidikan tampak sama dengan wujud yang sering kali
guru memberi pengembangan kerja yang muncul di antara para siswa.
Dimensi ini menjadi yang paling sulit dicapai guru, tentunya masih
ada fase di mana guru harus membiasakan perilaku kompetitif.

5. Dimensi Pemberdayaan Budaya Sekolah dan Struktur Sosial


Dimensi tak dapat diterapkan atau dilakukan secara instan, namun
mudah dilakukan apabila guru dan anak didik terlibat secara aktif.
Guru wajib memberdayakan kembali di kelas setiap peserta berada di
kelompok yang berbeda. Kemudian aktivitas ini disusun menjadi
struktur sosial yang identik dengan karakteristik sekolah ini.

F. Prinsip Pendidikan Multikultural


1. Menerapkan desain kurikulum beragam, kurikulum yang dibuat ini harus
mampu mewakili pandangan banyak orang.

7
2. Tidak memiliki penafsiran tunggal terhadap kebenaran yang terdapat di
dalam sejarah yang dipelajari siswa di sekolah.
3. Pencapaian kurikulum mengacu pada analisis komparatif yang muncul
dari berbagai sudut pandang berbeda.
4. Menjunjung tinggi adanya pemberantasan negatif terhadap ras, suku,
budaya dan agama yang ada di lingkungan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan multikultural adalah sebuah proses penanaman cara hidup
menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya, agama
yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural (Introduction to multikultureal
education, ed. Boston; Allyn & Bacon 2002). Pendidikan multikultural
senantiasa mengedepankan pengagungan keanekaragaman, keterbukaan,
kesamaan dan pluralitas yang meliputi sikap penghargaan, menjunjung tinggi
hak asasi manusia dan secara khusus berhubungan dengan kebudayaan,
agama, etnik, dan jender serta identitas sosial.
Melalui pendidikan multikultural, diharapkan tumbuh kesadaran dan
kedewasaan pada setiap insan terdidik dalam menghadapi masyarakat
majemuk dan benturan konflik sosial. Dalam konteks pendidikan di sekolah,
keanekaragaman latar belakang budaya, keluarga, agama, dan lingkungan
peserta didik maupun pendidik dapat dijadikan sebagai lingkungan yang
strategis untuk mengelola kemajemukan secara kreatif, sehingga konflik yang
muncul sebagai dampak dari perubahan sosial dapat dikelola secara nalar
dalam zona pendidikan di sekolah.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pendidikan-multikultural/

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/pendidikan-multikultural/

https://www.scribd.com/doc/315267443/MAKALAH-
MULTIKULTURALISME-DI-INDONESIA2-docx

Banks, J (1993), Multicultural Eeducation: Historical


Development,Dimension, and Practice. Review of Research in Education.

10

Anda mungkin juga menyukai