PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DISUSUN OLEH
1. SELLA APRILIANTI
2. YETI APRIL LIANI
3. MARIA IMAKULATA NOVITA W
4. RIDHO ANGGARA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendidikan Multikultura ”
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang. Sehingga semoga makalah
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pendidikan sebagai sebuah proses pengembangan sumberdaya manusia
agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang
optimal memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan
lingkungan budaya sekitarnya . Lebih dari itu pendidikan merupakan proses
“memanusiakan manusia” dimana manusia diharapkan mampu memahami
dirinya, orang lain, alam dan lingkungan budayanya . Atas dasar inilah
pendidikan tidak terlepas dari budaya yang melingkupinya sebagai
konsekwensi dari tujuan pendidikan yaitu mengasah rasa, karsa dan karya.
Pencapaian tujuan pendidikan tersebut menuai tantangan sepanjang masa
karena salah satunya adalah perbedaan budaya.
Olehnya, kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu mengakomodasi
dan memberikan pembelajaran untuk mampu menciptakan budaya baru dan
bersikap toleran terhadap budaya lain sangatlah penting atau dengan kata lain
pendidikan yang memiliki basis multikultural akan menjadi salah satu solusi
dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mempunyai karakter yang
kuat dan toleran terhadap budaya lain.
Pertautan antara Pendidikan dan Multikultural merupakan solusi atas
realitas budaya yang beragam sebagai sebuah proses pengembangan seluruh
potensi yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekwensi
keragaman budaya, etnis, suku dan aliran atau agama.3 Pluralitas budaya, -
sebagaimana terdapat di Indonesia,- menempatkan pendidikan Multikultural
menjadi sangat urgen.4 Keberagaman budaya di Indonesia merupakan
kenyataan historis dan sosial yang tidak dapat disangkal oleh siapapun.
Keunikan budaya yang beragam tersebut memberikan implikasi pola pikir,
tingkah laku dan karakter pribadi masing– masing sebagai sebuah tradisi yang
hidup dalam masyarakat dan daerah. Tradisi yang terbentuk akan berlainan
dari satu suku/ daerah dengan suku/daerah yang lain.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan
multikulturalisme adalah melalui pendidikan yang multikultural. Pengertian
1
pendidikan multikultural menunjukkan adanya keragaman dalam pengertian
istilah tersebut. Artikel ini akan membahas tentang pengertian, prinsip,
tujuan, dan relevansi pendidikan multikultural dengan tujuan pendidikan
Islam.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keterbelakangan pendidikan interkultural yang mencakup subjek-subjek atas
adanya ketidakadilan, kemiskinan, penindasan dan yang lainnya.
Pendidikan multikultural sangat dibutuhkan oleh Indonesia karena jika
melihat dari konsep dasar pendidikan ini. Indonesia merupakan negara
dengan banyak ragam, tak hanya suku dan budaya tetapi juga agama yang
memang sudah melekat sejak kemerdekaan diraih di tahun 1945. Meski
begitu, sudahkah penerapan pendidikan multikultural berhasil di negara ini.
Sama halnya dalam tujuan pendidikan agama Islam yang tak hanya
sebatas mengisi pikiran siswa dengan ilmu pengetahuan. Tetapi juga
membersihkannya, kondisi jiwa yang dibersihkan dan diisi dengan akhlak
serta nilai-nilai yang baik. Selain itu dikondisikan agar biasa dalam menjalani
hidup dengan baik, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan multikultural.
4
C. Fungsi Pendidikan Multikultural
Sangat penting dalam menyadari bahwa sebuah identifikasi terdiri dari
susunan hierarki, kurikulum dan pembelajaran tentu harus dimajukan lewat
pengenalan identitas terlebih dulu. Karena itulah pendidikan multikultural
dipakai, hal ini tak lepas dari fungsi yang diberikannya. Setidaknya ada
beberapa hal yang menjadi fungsi jenis pendidikan ini, berikut di antaranya.
1. Fungsi pertama pendidikan multikultural adalah sebagai langkah dalam
menguatkan karakter terhadap peserta didik.
2. Kedua adalah cara yang dipakai dalam mengajarkan kepada peserta didik
jika konflik akan selalu ada, hal itu membuat mereka dapat
mengedepankan perilaku positif meski beragam.
3. Sebagai langkah dalam pembinaan dan pemahaman terkait pentingnya
menjaga keutuhan bangsa yang di dalamnya memuat keberagaman.
5
E. Konsep Pendidikan Multikultural
Dikutip dari pernyataan Pusat Pendidikan Multikultural Universitas
Washington, James Banks yang menegaskan bahwa konsep dasar pendidikan
multikultural berasal dari setiap peserta didik yang diberi kesempatan sama
dalam memandang suatu perbedaan dalam banyak hal. Seperti kondisi
suku,budaya, jenis kelamin dan lain sebagainya layaknya pendidikan
multikultural di Indonesia.
Para siswa berhak mendapatkan hal yang sama atau kesamaan dalam
semua aspek pendidikan, dalam hal ini tenaga pengajar atau seorang guru
harus memberi perhatian. Dan tak cukup sampai di situ, guru dan dosen juga
harus memberi bimbingan dan arahan yang sama di semua peserta didik saat
berada di dalam kelas.
Menerapkan konsep ini di sekolah diharap memberi dampak berubah
pencegahan terhadap tindakan diskriminasi yang kemungkinan bisa datang di
masa mendatang. Selain itu semakin banyak generasi yang menyadari betapa
pentingnya dalam menjaga perdamaian, semakin kecil kemungkinan yang
buruk muncul tindakan diskriminasi berupa rasial dan etnosentrisme.
6
2. Dimensi Konstruksi
Dalam bahan kedua, pendidikan multikultural memiliki dimensi
konstruksi yang lebih mengarah pada peserta didik. Pemahaman yang
terdapat bisa dicapai peserta didik, hal ini dipengaruhi karena adanya
ilmu pengetahuan yang mereka terima dan pelajari.
7
2. Tidak memiliki penafsiran tunggal terhadap kebenaran yang terdapat di
dalam sejarah yang dipelajari siswa di sekolah.
3. Pencapaian kurikulum mengacu pada analisis komparatif yang muncul
dari berbagai sudut pandang berbeda.
4. Menjunjung tinggi adanya pemberantasan negatif terhadap ras, suku,
budaya dan agama yang ada di lingkungan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan multikultural adalah sebuah proses penanaman cara hidup
menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya, agama
yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural (Introduction to multikultureal
education, ed. Boston; Allyn & Bacon 2002). Pendidikan multikultural
senantiasa mengedepankan pengagungan keanekaragaman, keterbukaan,
kesamaan dan pluralitas yang meliputi sikap penghargaan, menjunjung tinggi
hak asasi manusia dan secara khusus berhubungan dengan kebudayaan,
agama, etnik, dan jender serta identitas sosial.
Melalui pendidikan multikultural, diharapkan tumbuh kesadaran dan
kedewasaan pada setiap insan terdidik dalam menghadapi masyarakat
majemuk dan benturan konflik sosial. Dalam konteks pendidikan di sekolah,
keanekaragaman latar belakang budaya, keluarga, agama, dan lingkungan
peserta didik maupun pendidik dapat dijadikan sebagai lingkungan yang
strategis untuk mengelola kemajemukan secara kreatif, sehingga konflik yang
muncul sebagai dampak dari perubahan sosial dapat dikelola secara nalar
dalam zona pendidikan di sekolah.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pendidikan-multikultural/
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/pendidikan-multikultural/
https://www.scribd.com/doc/315267443/MAKALAH-
MULTIKULTURALISME-DI-INDONESIA2-docx
10