Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH KOGNITIF

DAN MENTAL DIMASA PANDEMI


MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK

Dosen Pengampu : Erika Noorratri, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
1. Septiana Ruspandi C2018148
2. Shela Meliana Putri C2018149
3. Sherly Dinda Marcelia C2018150

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2021
A. DEFINISI
Kesehatan mental adalah kemampuan unntuk menyesuaikan diri
dengan diri sendiri, dengan oranglain dan masyarakat serta lingkungan
dimana dia hidup. Selain itu, kesehatan mental juga diartikan sebagai
pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal
mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain;
serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.
Kelompok lanjut usia (lansia) memiliki kelemahan fisik dan psikis
pada pandemic COVID-19. Penderita COVID-19 usia lanjut umumnya
akan mengalami keterlambatan penyembuhan perburukan kondisi
penyakit, dan gagal napas. Mereka juga umumnya sudah mengonsumsi
beberapa obat-obatan secara rutin karena ada penyakit kronis yang
dideritanya seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, maupun
kencing manis (Yuliana, 2020)
B. DAMPAK COVID-19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL
Efek karantina adalah kesepian, kesedihan dan stress
berkepanjangan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan
depresi, stress pascatrauma, dan gangguan penyesuaian pada usia lanjur,
serta risiko bunuh diri meningkat tajam. Stress menurunkan kekebalan
tubuh, keadaan ini dapat memperparah kondisi lansia yang memang sudah
lemah secara fisik, serta memperparah kondisi pasien yang memiliki
masalah psikiatri sebelumnya.
Keadaan emosional pasien demensia akan lebih tidak stabil
dibandingkan dengan lansia pada ummnya. Mereka akan merasa
terkurung, bingung, bahkan takut. Kunjungan anak dan saudara juga akan
jauh berkurang. Disaat inilah para lansia harus berusaha belajar memakai
alat komunikasi dalam berkontak dengan sanak saudara untuk mengurangi
kesepian. Pada pasien dengan demensia, komunikasi harus lebih
diperhatikan (Yuliana, 2020).
C. BERBAGAI STRATEGI MENJAGA KESEHATAN MENTAL
LANSIA SELAMA PANDEMI COVID-19
Menjaga kesehatan mental lansia selama pandemic COVID-19
memerlukan bantuan dari semua pihak. Keluarga, petugas kesehatan,
pemerintah dan lansia itu sendiri wajib bekerjasama. Yang harus
ditingkatkan adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku lansia menghadapi
kondisi pandemic. Adaptasi dan bertahan menjadi kunci penting dalam
mengatasi kondisi pandemic ini. Strategi yang dianggap penting untuk
dilakukan adalah memastikan lansia selalu menjaga jarak, mencuci tangan,
menggunakan masker, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga
ringan. Hobi yang dilakukan di dalam ruangan bisa tetap dilakukan
Penjelasan harus diberikan seringkas mungkin kepada lansia, jika
lansia mengerti, maka mereka akan merasa aman dan damai, kualitas
hidup akan meningkat, hubungan social dengan keluarga dan sahabat
melalui alat komunikasi harus tetap dilakukan. dukungan emosional sangat
penting untuk lansia yang hidup sendirian.
Kunjungan ke dokter hendaknya digantikan dengan telemedicine
atau melalui social media dan alat komunikasi. Semua kegiatan
pembedahan yang tidak mendesak hendaknya ditunda. Segala informasi
yang berlebihan terkait COVID-19 hendaknya dikurangi, hal ini untuk
mencegah panic dan kesalahpahaman. Informasi hendahnya difokuskan
pada tindakan pencegahan, bukan sekedar mitos saja. Pemerintah
hendaknya menyediakan layanan konseling telepon secara gratis untuk
masyarakat, terutama lansia. Informasi kesehatan, update seputar
pandemic, dan konsultasi psikologi hendaknya disediakan secara online.
Keluarga dan tetangga hendaknya saling menjaga lansia yang
tinggal didekat mereka. Walauppun lansia terlihat lemah dari luar, namun
keluarga harus berusaha memberikan rasa kebebasan, hormat, dan
perhatian yang tulus bagi mereka. Lansia tetap harus dilibatkan dalam
pengambilan keputusan.
Pemerintah diharapkan dapat menyediakan kebutuhan pokok bagi
para lansia terutama mereka yang kurang mampu secara finansial dan
psikologi. Hal-hal yang penting disiapkan adalah makanan, obat-obatan,
maupun desinfektan. Kebutuhan akan rasa aman termasuk hal penting dan
tidak boleh diabaikan (Yuliana, 2020).
D. MASALAH KESEHATAN LANSIA DI MASA PANDEMI
Penurunan kognitif pada kelompok lansia menjadi masalah yang
timbul dalam pandemic yang terjadi. Kognitif yang didefinisikan sebagai
proses dimana informasi diperoleh, disimpan, dan digunakan. Penurunan
kapasitas kognitif dapat berpengaruh pada daya ingat, proses belajar,
kecepatan kinerja, perhatian atau daya konsentrasi, dan daya tanggap pada
lingkungan social. Hal tersebut dapat berakibat pada sulitnya lanjut usia
untuk dapat mencerna beberapa himbauan yang diberikan pemerintah
terkait upaya menjaga diri, seperti menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), social distancing dan physical distancing dalam melakukan
kegiatan sehari-hari serta mengurangi aktivitas diluar rumah agar tidak
terpapat virus covid-19 (Tristanto, A 2020)
E. PATOFISIOLOGI
Pada dasarnya mengelola kecemasan agar tetap pada tingkatan
yang proporsional, merupakan hasil dari proses penilaian (perception of
situation) yang terjadi berulang kali. Proses penilaian dapat berubah
seiring seseorang terpapar oleh informasi. Perubahan penilaian ini
kemudian berdampak pada bentuk coping. Pada awal-awal masa pandemi
COVID-19, tindakan membeli kebutuhan secara berlebihan (beli
panik/panic buying) merupakan salah satu contoh penilaian individu
terhadap ancaman kelangkaan bahan kebutuhan pokok.
Mungkin saja keputusan untuk beli panic ini dilakukan karena
input informasi dari media digabung dengan pengalaman masa lalu ketika
ketersediaan bahan-bahan pokok menipis pada masa krisis moneter.
Namun beli panic kemudian tidak berlangsung lama karena dianggap tidak
efektif lagi (Vibriyanti, 2020).
F. PATHWAY

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
MMSE awalnya dirancang sebagai media pemeriksaan status
mental singkat serta terstandardisasi yang memungkinkan untuk
membedakan antara gangguan organik dan fungsional pada pasien
psikiatri. Sejalan dengan penggunaan tes ini selama bertahun-tahun,
kegunaan utama MMSE berubah menjadi suatu media untuk mendeteksi
dan mengikuti perkembangan gangguan kognitif yang berkaitan dengan
kelainan neurodegenerative, misalnya penyakit Alzheimer.
Menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi, registrasi,
perhatian, dan kalkulasi mengingat kembali dan bahasa. Nilai paling tinggi
adalah 30, di mana nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya
kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Dalam
pengerjaan asli MMSE, lanjut usia biasanya mendapat angka tengah 27,6
klien dengan demensia depresi dan gangguan kognitif membentuk angka
9, 7. 19 dan 25. Pemeriksaan bertujuan untuk melengkapi dan menilai,
tetapi tidak dapat digunakan untuk tujuan diagnostik. Karena pemeriksaan
MMSE mengukur beratnya kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan
perubahan kognitif pada waktu dengan tindakan sehingga dapat berguna
untuk mengkaji kemajuan klien berhubungan dengan intervensi.
MMSE dapat dilaksanakan selama kurang lebih 5-10 menit. Tes ini
dirancang agar dapat dilaksanakan dengan mudah oleh semua profesi
kesehatan atau tenaga terlatih manapun yang telah menerima instruksi
untuk penggunaannya.
MMSE merupakan pemeriksaan status mental singkat dan mudah
diaplikasikan yang telah dibuktikan sebagai instrumen yang dapat
dipercaya serta valid untuk mendeteksi dan mengikuti perkembangan
gangguan kognitif yang berkaitan dengan penyakit neurodegenerative.
Hasilnya, MMSE menjadi suatu metode pemeriksaan status mental yang
digunakan paling banyak didunia. Tes ini telah diterjemahkan ke beberapa
bahasa dan telah di gunakan sebagai instrument skrining kognitif primer
pada beberapa studi epidemiologi skala besar demensia. Penentuan kriteria
gangguan memori sehubungan dengan gangguan usia tua di perlihatkan
dengan adanya gangguan fungsi memori dan penurunan akibat demensia
(mengarah pada gangguan intelektual) yang di tandai oleh MMSE
(Rizkhy, 2013)
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada kelompok lansia di panti atau di masyarakat
dilakukan dengan melibatkan penanggung jawab kelompok lansia,
kultural, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan. Menurut Aspiani,
(2014) pengkajian pada asuhan keperawatan lansia dengan masalah
kognitif dan mental di masa pandemi meliputi :
a. Identitas klien
Identitas klien yang biasa dikaji pada klien dengan masalah
kognitif dan mental di masa pandemic adalah usia (tempat/ tanggal
lahir) karena banyak klien lansia yang mengalami masalah
kognitif dan mental di masa pandemic. Identitas lainnya yang perlu
ditanyakan adalah nama lengkap, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, diagnosis medis (bila
ada), alamat.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan masalah
kognitif dan mental di masa pandemic adalah klien kehilangan
ingatan.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai keadaan klien
saat ini mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai dilakukan
pengkajian.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan yang lalu seperti riwayat adanya masalah
kognitif dan mental sebelumnya dan bagaimana penanganannya.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang mengalami
masalah kognitif dan mental seperti yang dialami oleh klien, atau
adanya penyakit genetik yang mempengaruhi psikososial.
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum klien lansia yang mengalami masalah kognitif
dan mental di masa pandemic biasanya lemah.
2) Kesadaran
Kesadaran klien biasanya composmentis.
3) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh dalam batasan normal 36,5 C - 37,5 C; nadi normal
(N : 70 – 82 x/menit); tekanan darah kadang meningkat atau
menurun; pernafasan biasanya mengalami normal atau
meningkat
g. Pola fungsi kesehatan
Yang perlu dikaji adalah aktivtias apa saja yang biasa dilakukan
sehubungan dengan adanya masalah kognitif dan mental di masa
pandemic.
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Klien mengalami gangguan persepsi, klien mengalami
gangguan dalam memelihara dan menangani masalah
kesehatan.
2) Pola nutrisi
Klien dapat mengalami makan berlebih/ kurang karena
kadang lupa apakah sudah makan atau belum.
3) Pola eliminasi
Tidak ada masalah terkait pola eliminasi
4) Pola tidur dan istirahat
Klien mengalami insomnia
5) Pola aktivitas dan istirahat
Klien mengalami gangguan dalam pemenuhan aktivitas
sehari-hari karena penurunan minat.
6) Pola hubungan dan peran
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien
terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal,
pekerjaan, tidak punya rumah, dan masalah keuangan.
7) Pola sensori dan kognitif
Klien mengalami kebingungan, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan minat dan motivasi, mudah lupa,
gagal dalam melaksanakan tugas, cepat marah, disorientasi.
8) Pola persepsi dan konsep diri
Klien dengan masalah kognitif dan mental di masa pandemic
umumnya mengalami gangguan persepsi, tidak mengalami
gangguan konsep diri.
9) Pola seksual dan reproduksi
Klien mengalami penurunan minat.
10) Pola mekanisme/penanggulangan stress dan koping
Klien menggunakan mekanisme koping yang tidak efektif
dalam menangani stress yang dialaminya
11) Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien tidak mengalami gangguan dalam spiritual.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Sesuai dengan standar diagnosa keperawatan Indonesia oleh PPNI
(2016) masalah keperawatan yang bisa muncul pada klien masalah
kognitif dan mental di masa pandemic adalah sebagai berikut:
a. Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan.
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
demensia.
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan demensia.
d. Risiko jatuh berhubungan dengan perubahan fungsi kognitif,
demensia.
e. Hambatan komunikasi visual berhubungan dengan gangguan
persepsi.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 1. Perencanaan Keperawatan Lansia dengan masalah kognitif
dan mental di masa pandemic
No Diagnosa NOC NIC
.
1. Gangguan a. Setelah dilakukan a. Stimulasi ingatan
memori tindakan dengan cara
berhubungan keperawatan mengulangi pemikiran
dengan proses selama 3x24 jam klien yang terakhir
penuaan. klien menunjukkan diekspresikan dengan
kemampuannya cara yang tepat.
untuk mengingat b. Kenangkan kembali
sesuatu dengan mengenai pengalaman
kriteria hasil : Skor klien yang disenangi
MMSE klien klien.
bertambah ≥ 2 c. Beri latihan orientasi
poin. misalnya klien berlatih
b. Klien mampu mengenai informasi
mengingat perilaku pribadi dan tanggal.
tertentu yang baru d. Berikan kesempatan
saja dilakukan untuk berkonsentrasi
misalnya misalnya bermain
mengingat gerakan kartu, menirukan
yang dicontohkan, gerakan yaitu brain
mengingat kata gym.
benda yang e. Berikan kesempatan
disebukan perawat, untuk menggunakan
mengingat nama ingatan kejadian yang
praktikan, baru saja terjadi,
mengingat bulan misalnya menanyakan
dan tahun serta klien mengenai
tanggal hari ini. kegiatan pagi yang
baru saja dilakukan.
f. Implementasikan
teknik mengingat
misalnya visual
imagery, alat yang
membantu ingatan,
permainan ingatan,
teknik asosiasi,
membuat daftar,
menggunakan papan
nama.
g. Diskusikan dengan
klien dan keluarga
yang mengalami
masalah ingatan.
h. Bantu dalam tugas-
tugas yang bisa
dibantu misalnya
mempraktikan
pembelajaran dan
mengulangi secara
verbal dan
memberikan informasi
dengan gambar.
i. Pilih aktivitas yang
diarahkan pada
kemampuan kognitif
dan minat diri klien.
2. Pemeliharaan Setelah dilakukan a. Diskusikan dengan
kesehatan tindakan keperawatan klien akibat dari kamar
tidak efektif selama 3x24 jam klien yang kotor (yang akan
berhubungan menunjukkan memperburuk keadaan
dengan kemampuannya untuk gatal di kulitnya).
demensia memelihara kesehatannya b. Motivasi klien untuk
dengan kriteria : berlatih senam dengan
1. Kamar klien berdiri agar tubuh
bersih. lebih bugar Diskusikan
2. Tidak ada plastik dnegan klien mengenai
yang berserakan di kebiasaan, budaya,
kamar herediter,asupan
makanan, peningkatan
berat badan serta
olahraga.
3. Defisit Setelah dilakukan a. Observasi kebersihan
perawatan tindakan keperawatan kuku, pakaian, kulit
diri selama 3 x 24 jam klien
berhubungan perawatan diri klien b. Berikan lingkungan
dengan terpenuhi dengan kriteria : yang terapeutik dengan
demensia a. Kebersihan tubuh memastikan
klien dapat lingkungan yang aman,
dipertahankan santai, tertutup
dengan bantuan c. Edukasi keluarga
keluarga untuk memberikan
b. Memasukkan bantuan dalam
makanan dengan melakukan kegiatan
sendok perawatan diri klien.
c. Klien dapat masuk
dan keluar dari
kamar mandi

4. Risiko jatuh Setelah dilakukan a. Gunakan simbol


berhubungan tindakan keperawatan daripada hanya tanda-
dengan selama 3x 24 jam risiko tanda tertulis untuk
perubahan jatuh klien tidak terjadi membantu klien
fungsi dengan kriteria : menemukan kamar
kognitif, 1. Laporan dari mandi, ruangan atau
demensia. keluarga klien area lain untuk
bahwa selama menghindari tersesat
perawatan klien dan terjatuh
tidak terjatuh b. Edukasi kepada klien
atau keluarga untuk
melakukan pembatasan
area dengan
menggunakan alat
pelindung misalnya
deteksi gerakan, alarm,
pagar, pintu, terali sisi
tempat tidur,

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Menurut Kholifah (2016) tindakan keperawatan gerontik adalah
realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pada tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal,
diantaranya bahaya-bahaya fisik dan perlindungan pada lansia, teknik
komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman
tentang hak-hak dari lansia dan memahami tingkat perkembangan
lansia. Pelaksanaan tindakan keperawatan diarahkan untuk
mengoptimalkan kondisi agar lansia mampu mandiri dan produktif.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Kholifah (2016) menjelaskan bahwa evaluasi keperawatan gerontik
adalah penilaian keberhasilan rencana dan pelaksanaan keperawatan
gerontik untuk memenuhi kebutuhan lansia. Beberapa kegiatan yang
harus dilakukan oleh perawat dalam evaluasi keperawatan antara lain:
a. Mengkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan,
b. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang
diharapkan,
c. Mengukur pencapaian tujuan,
d. Mencatat keputusan atau hasil pencapaian tujuan,
e. Melakukan revisi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan
bila perlu.
I. DAFTAR PUSTAKA
Dayamaes, Rizhky. 2013 Gambaran Fungsi Kognitif Klien Usia Lanjut Di
Posbindu Rosella Legoso Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur
Tanggerang Selatan. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Priyoto. 2015. Komunikasi & Sikap Empati dalam Keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Tristanto, Aris. 2020. Masalah Kesehatan Jiwa dan Psikososial Lanjut
Usia Ditengah Pandemi Covid-19. https://www.rancah.com/berita-
opini/68168/masalah-kesehatan-jiwa-dan-psikososial-lanjut-usia-di
tengah-pandemi-covid-19
Vibriyanti, Deshinta. 2020. Kesehatan Mental Masyarakat: Mengelola
Kecemasan di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Kependudukan
Indonesia. Halaman 69-74
Yuliana. 2020. Menjaga Kesehatan Mental Lansia Selama Pandemi
COVID-19. Jurnal Biologi. Vol 6 (1). Halaman 6-10
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Tn. A
Tempat/Tgl Lahir : Surakarta / 2 Januari 1959
Jenis Kelamin : Pria
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Terakhir: SMP
Diagnosa Medis (Bila ada) : tidak ada
Alamat : Surakarta
Keluarga atau orang lain yang penting/Dekat yang dapat dihubungi
Nama : Ny. B
Alamat : Surakarta
No.Telepon : 081375382906
Hubungan dengan klien : Istri
GENOGRAM

Klien

2. Alasan utama datang ke RS:


Klien mengatakan sering lupa dan merasa cemas.
3. Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan sering mengalami lupa ingatan
4. Riwayat Pekerjaan dan status Ekonomi
a) Pekerjaan saat ini : Pensiunan polri
b) Pekerjaan sebelumnya : polri
c) Sumber Pendapatan : klien mengatakan sumber pendapatan
berasal dari gaji pensiunan dan dari bertani.
d) Kecukupan Pendapatan : klien mengatakan pendapatan perbulan
sudah lebih dari cukup.
e) Aktivitas Rekreasi : klien mengatakan biasanya berekreasi
dengan keluarga duduk dan menyantap makanan di gazebo rumah.
f) Hobi : klien mengatakan memiliki hobi berkebun
dan olahraga tennis meja.
g) Berpergian/wisata : klien mengatakan jarang berpergian
berwisata.
5. Riwayat Keluarga

No Nama Pekerjaan Keadaan saat ini


(Hidup/Meninggal)
1 Ny. B Ibu rumah Hidup
tangga Domisili (Surakarta)
2 An. C Guru Hidup
Domisili (Surakarta)
3 An.D Mahasiswa Hidup
Domisili (Surakarta)

B. Pola Kebiasaan sehari-hari


1. Nutrisi
a) Frekuensi makan : klien mengatakan frekuensi makan 3x dalam
sehari.
b) Nafsu makan : klien mengatakan nafsu makan sedikit berkurang.
c) Jenis makanan : klien mengatakan jenis makanan terdiri dari nasi,
sayur, dan lauk pauk. Paling sering memakan lauk pauk tahu, tempe,
dan ikan asin.
d) Kebiasan sebelum makan : klien mengatakan kebiasaan sebelum
makan yaitu ngemil gorengan bakwan.
e) Makanan yang tidak disukai : klien mengatakan tidak memiliki menu
makanan yang tidak disukai.
f) Alergi terhadap makanan : klien mengatakan tidak memiliki alergi
terhadap makanan.
g) Pantangan makanan : klien mengatakan tidak memiliki makanan
pantangan.
h) Keluhan yang berhubungan dengan makan : klien mengatakan tidak
memiliki keluhan yang berhubungan dengan makan.
2. Eliminasi
a. BAK
a) Frekuensi dan waktu : klien mengatakan BAK sebanyak 8x
selama 24 jam.
b) Kebiasaan BAK pada malam hari : klien mengatakan biasanya
saat tengah malam sering terbangun untuk BAK
c) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : klien mengatakan
tidak ada keluhan yang berhubungan dengan BAK.
b. BAB
a) Frekuensi dan waktu : klien mengatakan frekuensi BAB sebanyak
1x saat pagi hari.
b) Konsistensi : klien mengatakan konsistensi BAB lembek.
c) Keluhan yang berhubungan dengan BAB : klien mengatakan
tidak ada keluhan yang berhubungan dengan BAB.
d) Pengalaman memakai Laxanti/pencahar : klien mengatakan tidak
ada pengalaman memakai obat pencahar.
3. Personal Hiegene
a. Mandi
a) Frekuensi dan waktu mandi : klien mengatakan mandi sebanyak
kadang 2x kadang sekali kalau lupa.
b) Pemakaian sabun (ya/tidak) : klien mengatakan saat mandi
memakai sabun.
b. Oral Hiegene
a) Frekuensi dan waktu gosok gigi : klien mengatakan frekuensi
menggososk gigi tidak pasti kadang 2x sehari kadang sekali.
b) Menggunakan pasta gigi : klien mengatakan saat menggosok gigi
menggunakan pasta gigi.
c. Cuci Rambut
a) Frekuensi : klien mengatakan frekuensi mencuci rambut sebanyak
2x dalam seminggu.
b) Penggunaan shampo (ya/tidak) : klien mengatakan saat mencuci
rambut menggunakan shampo.
d. Kuku dan Tangan
a) Frekuensi gunting kuku : klien mengatakan frekuensi memotong
kuku sebanyak 1x dalam seminggu.
b) Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : klien mengatakan saat
mencuci tangannya juga menggunakan sabun.
4. Istirahat dan tidur
a) Lama tidur malam : klien mengatakan lama tidur di malam hari hanya
5 jam.
b) Tidur siang : klien mengatakan jarang tidur siang.
c) Keluhan yang berhubungan dengan tidur : klien mengatakan sulit tidur
karena merasa cemas.
d) Kebiasaan mengisi waktu luang : klien mengatakan memiliki
kebiasaan berkebun untuk mengisi waktu luang.
5. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
(jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai)
a. Merokok (ya/tidak): klien mengatakan tidak pernah merokok.
b. Minuman Keras (ya/tidak) : klien mengatakan tidak pernah meminum
minuman keras.
c. Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : klien mengatakan tidak
ketergantungan terhadap obat.
6. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. bersih-bersih halaman 1 jam di pagi hari
2. bertani 2 jam di pagi hari
3. pingpong 2 jam di sore hari

C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : klien mengatakan sering
mengalami lupa ingatan.
b. Gejala yang dirasakan : sering lupa kegiatan apa saja yang sudah
dilakukan sebelumnya.
c. Faktor pencetus : karena banyak pikiran dan usia sudah tua.
d. Timbulnya Keluhan : ( ) Mendadak ( v ) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : klien mengatakan waktu mulai
timbulnya keluhan yaitu beberapa tahun setelah pensiun dari
pekerjaan.
f. Upaya mengatasi : klien mengatakan belum ada upaya untuk
mengatasinya.
2. Riwayat Kesehatan Masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : klien mengatakan penyakit yang
pernah diderita yaitu hipertensi.
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dan lain-lain): klien
mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.
c. Riwayat Kecelakaan : klien mengatakan tidak memiliki riwayat
kecelakaan.
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : klien mengatakan pernah memiliki
riwayat dirawat di rumah sakit karena mengalami nyeri di pinggang.
e. Riwayat pemakaian Obat : klien mengatakan riwayat pemakaian obat
yaitu obat penurun demam, obat asam urat, dan obat flu.
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik (Observasi, pengukuran, auskultasi,
perkusi dan palpasi)
a. Keadaaan umum (TTV) :
a) TD : 140/80
b) Nadi: 88 x/mnt
c) RR: 20 x/mnt
d) S: 37 oC
b. Nyeri : klien mengatakan tidak mengeluhkan nyeri.
c. Status Gizi : BB Saat ini : 72 kg ; TB : 170 cm
d. BMI :
[√] Gizi cukup
[] Gizi Lebih
[] Gizi Kurang
e. Personal Hygiene : klien mengatakan masih bisa melakukan
kegiatan mandi dan BAB/BAK dengan sendiri tanpa bantuan dari
orang lain.
f. Rambut : rambut tampak beruban, berminyak, ada ketombe, tidak
ada luka
g. Mata : klien tampak memakai kaca mata
h. Telinga : telinga klien tampak bersih,tidak ada luka
i. Mulut, gigi, dan bibir : terdapat karang gigi, tidak ada luka, jumlah
gigi mulai berkurang.
j. Dada :
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada edema, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
k. Abdomen :
Inspeksi : tampak simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
edema, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus ±10x/menit
Perkusi : thympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati
l. Kulit : kulit berwarna sawo matang,tidak ada luka, kulit tampak
kering.
m. Ekstremitas atas : Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, kulit kering.
n. Ekstremitasi Bawah : Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, kulit kering.
a. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)
1. Masalah kesehatan kronis : klien mengatakan jika tidak memiliki
penyakit kronis.
2. Fungsi Kognitif : klien mengatakan sering lupa perihal hari, tanggal, dan
tahun saat ini. Selain itu klien juga sering lupa kegiatan apa saja yang
sudah dilakukan ataupun akan dilakukan.
3. Status Fungsional : klien mengatakan masih merasa di hormati sebagai
kepala rumah tangga.
4. Status psikologis (Skala depresi) : klien mengatakan merasa sering
cemas.
5. Dukungan keluarga : klien mengatakan jika keluarganya selalu
mendukung dan menyemangatinya.
b. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Ruangan tampak bersih dan rapi
2. Penerangan : penerangan dirumah cukup
3. Sirkulasi udara : terdapat ventilasi yang cukup untuk pergantian udara
4. Keadaan kamar mandi dan WC : kamar mandi tampak bersih
5. Pembuangan air kotor : pembuangan air kotor tertampung dengan benar
6. Sumber air minum : sumber air berasal dari rebusan air pam
7. Pembungan sampah : di kebon kosong belakang rumah kemudian
dibakar.
8. Sumber Pencemaran : klien mengatakan tidak ada pencemaran di
lingkungan tempat tinggalnya.
9. Penataan halaman (kalau ada) : halaman rumah klien banyak di tumbuhi
pohon buah-buahan.
10. Privasi : klien mengatakan saat ini privasinya selalu terjaga.
c. Masalah Kesehatan Kronis
Keluhan Kesehatan atau
Tidak
gejala yang dirasakan klien Selalu Sering Jarang
No Pernah
dalam waktu 3 bulan (3) (2) (1)
(0)
terakhir
A Fungsi Penglihatan

1. Penglihatan Kabur
0
2. Mata Berair 1

3. Nyeri pada Mata 0

B Fungsi Pendengaran

4. Pendengaran
0
Berkurang

5. Telingan 0
Berdenging
C Fungsi Paru ( Pernafasan)

6. Batuk lama
1
disertai keringat
malam
7. Sesak nafas 0
8. Berdahak / sputum 1
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-
0
debar

10. Cepat lelah 1

11. Nyeri dada 0

E Fungsi Pencernaan

12. Mual / muntah


1
13. Nyeri ulu hati 1

14. Makan/minum
0
banyak (
berlebihan)

15. Perubahan 0
kebiasaan buang
air besar (
mencret / sembelit)
F Fungsi Pergerakan

16. Nyeri kaki saat


2
berjalan

17. Nyeri pingang atau 2


belakang

18. Nyeri persendiaan


2
atau bengkak
G Fungsi Persarapan

19. Lumpuh atau


0
kelemahan pada
kaki dan tangan
20. Kehilangan rasa 1
0
21. Gemetar / tremor
2
22. Nyeri / pegal pada
daerah tekuk
H Fungsi Saluran
Perkemihan

23. Buang air kecil


banyak

24. Sering buang air


kecil

25. Pengeluaran air


kemih ( gompol)

jumlah : 18 point

Analisa Hasil : 18
Skor - ≤ 25 tidak ada masalah kesehatan kronis s/d
masalah kesehatan kronis ringan

- 26 – 50 masalah kesehatan kronis sedang

- ≥ 51 masalah kesehatan kronis berat

Jadi disimpulkan menurut hasil masalah kesehatan kronis


pada Tn. A tergolong dengan maslah kesehatan kronis ringan.

Fungsi Kognitif
No Item Pertanyaan Benar Salah
1. Jam Berapa Sekarang : 09.35 wib 1
2. Kapan Tn. A Lahir : 27 Agustus 1

1954
3. Tahun Berapa Sekarang : 2018 1
4. Berapa Umur Tn. A : 64 thn 1
5. Dimana Alamat Tn. A Sekarang : 1

koto baru batu basa


6. Berapa jumlah anggota keluarga 1
yang tinggal bersama Tn. A : 2
Orang
7. Siapa nama anggota keluarga yang 1
tinggal bersama Tn. A : Tn. PS dan
anak yang lainnya
8. Tahun berapa hari kemerdekaan 1

Indonesia : 17 Agustus 1945


9. siapa nama presiden republic 1

Indonesia sekarang : Bpk Jokowi


10. Coba hitung angka terbalik dari 1
angka 20 ke 1 : 19 18, 17, 16, 15,
14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3,

2, 1

Jumlah : 10 Tidak ada gangguan

Analisa Hasil

Skor Benar : 8 – 10
Tidak ada gangguan
Skor Benar : 0 – 7 ada
gangguan

Fungsi Fungsional
No Aktivitas Mandiri Tergantung

( nilai 1) ( 0)
1. Mandi dikamar mandi ( mengosok, 1
membersihkan, dan mengeringkan
badan)
2. menyiapkan pakian, membuka dan 1

mengenakan
3. memakan makanan yang telah 1

disiapkan
4. memelihara kebersihan diri untuk 1
penampilan diri ( menyisir rambut,
mencuci rambut, mengosok gigi)
5. Buang air besar di WC ( 1
membersihkan dan mengeringkan
daerah bokong )
6. Dapat mengontrol pembuangan feses 1

(tinja)
7. Buang air kecil dikamar mandi ( 1
membersihkan dan mengeringkan
daerah kemaluan.
8. Dapat mengontrol pengeluaran air 1

kemih.
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal 1
atau keluar ruangan tanpa alat bantu
seperti tongkat
10. menjalankan ibadah sesuai 1

kepercayaan yang dianut


11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti 1
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak dan
membersihkan ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sehari 1
dan kebutuhan keluarga
13. mengelola keuangan ( menyiapkan 1

dan menggunakan uang sendiri )


14. menggunakan sarana transfortasi 1

umum untuk berpergian


15. Menyiapkan obat dan meminum 1

obat sesuai aturan


16. Merencanakan dan mengambil 1
keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam penggunaan uang,
aktivitas social yang dilakukan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17. melakukan aktivitas diwaktu luang ( 1
kegiatan keagamaan, social, rekreasi,
olahraga, dan menyalurkan hobi.

Jumlah : 17 dapat melakukan


aktivitas secara mandiri

Analisa Hasil

Point : 13 – 17 Mandiri

Point : 0- 12 ketergantungan

Status Psikologis
No Apakah bapak dalam satu minggu Jawaban

Terakhir
1. Merasa puas dengan kehidupan yang ya 0

Dijalani
2 Banyak meninggalkan kesenangan / Tidak 0

minat dalam aktivitas anda


3. Merasa bahwa kehidupan anda Tidak 0

Hampa
4. Sering merasa bosang Tidak 0
5. Penuh Pengharapan akan masah ya 0

Depan
6. Mempunyai semangat yang baik ya 0

setiap waktu
7. Diganggu oleh pikiran yang tidak Tidak 0

dapat di ungkapkan
8. Merasa bahagia disebagian besar ya 0

Waktu
9. Merasa takut sesuatu terjadi pada Tidak 0

Anda
10. Sering kali merasa tidak berdaya Tidak 0
11. Sering merasa gelisah dan gugup Tidak 0
12. Memilih tinggal dirumah dari pada Tidak 0
pergi melakukan sesuatu yang
bemanfaat
13. Sering kali merasa khawatir akan Tidak 0

masa depan
14. Merasa mempunyai lebih banyak Tidak 0
masalah dengan daya ingat
dibandingkan orang lain
15. Berfikir bahwa hidup ini sangat ya 1
menyenangkan sekarang
16. Sering kali merasa merana Tidak 0
17. Merasa kurang bahagia Tidak 0
18. Sangat khawatir terhadap masa lalu Tidak 0
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat ya 1

Mengairahkan
20. Merasa berat untuk memulai sesuatu Tidak 0

hal yang baru


21. Merasa dalam keadaan penuh ya 1

semangat
22. Berfikir bahwa kehidupan anda tida Tidak 0

ada harapan
23. Berfikir bahwa banyak orang yang Tidak 1

lebih baik dari pada anda


24. Sering kali menjadi kesal dengan hal Tidak 0

yang spela
25. Sering kali merasa ingin menangis Tidak 0
26. Marasa sulit untuk berkonsentrasi Tidak 0
27. Menikmati tidur ya 1
28. Memilih menghindar dari Tidak 0

perkumpulan Sosial
29. Mudah mengambil keputusan ya 0
30 mempunyai pikiran yang jernih ya 0

Jumlah : 5 Normal

Analisa Hasil
Ternganggu : nilai 1 Normal : nilai 0
Nilai : 6 – 15 Depresi ringan sampai sedang
Nilai : 16 – 30 Depresi Berat
Nilai : 0 – 5 Normal
A. ANALISA DATA
NO Data Fokus Problem Etiologi
.
1. DS : Proses Penuaan Gangguan
- Klien mengatakan tidak mampu Memori
mengenal,jam,hari,tanggal bulan
serta tahun,nama tempat tidak tau
mengatakan tinggal disini
- Klien mengatakan tidak
mengetahui kelurahan kecamatan
kabupaten dan provinsi
- Klien mengatakan hanya tau
namanya
DO :
- Klien tidak dapat menjawab hari
tanggal waktu tahun klien hanya
menjawab nama saja
- Pada fase registrasi klien mampu
menyebutkan 3 dari objek yang
disebutkan perawat
- Pada fase perhatian dan
perhitungan klien tidak mampu
menjawab 5 pertanyaan dari 5
pertanyaan pengurangan
- Pada fase mengingat kembali klien
dapat menyebutka 1 dari 3 benda
yang ditunjuk perawat
- Pada fase pengertian verbal klien
tidak mampu mengulang kata-kata
yang diucapkan perawat
2. DS : Gangguan Hambatan
- Klien mengatakan lupa nama Konsep diri Komunikasi
teman sewismanya Verbal
- Klien mengatakan hanya mengenal (00051)
wajah tapi lupa namanya
- Klien mengatakan lupa masa lalu
DO :
- Klien tampak tidak ada kontak
mata saat berbicara
- Klien tampak menjawab
pertanyaan dengan cepat, terkadang
tidak menjawab karena merasa
bosan dengan pertanyaan
- Klien hanya menceritakan hal yang
sama yaitu (Suaminya diambil Allah
dan tidak mau menikah jika diajak
berbicara selalu menceritakan hal
yang sama)
;3. DS : Gangguan Defisit
- Klien mengatakan tidak mandi Fungsi Kognitif Perawatan diri
karena dingin (00108)
- Klien mengatakan seluruh
tubuhnya terasa gatal
DO :
- Kulit klien tampak kotor,bersisik,
pakaian klien tampak kotor dan
berbau
- Klien tampak menggaruk-garuk
tubuhnya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gngguan Memori berhubungan dengan Proses Penuaan
2. Hambatan Komunikasi Verbal berhubungan dengan Gangguan konsep diri
(00051)
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan gangguan Fungsi Kognitif
(00108)
C. INTERVENSI
No Waktu Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan kriteria hasil
1 Senin Gangguan Setelah 1. Kaji - Untuk
11-10- Memori dilakukan kemampua mengetahui
2021 berhubungan tindakan n daya ingat
07.00 dengan 1x24 jam mengingat klien
WIB Proses kesadaran klien - Untuk
Penuaan Klien 2. Bantu klien membantu
terhadap untuk klien
identitas mengingat mengingat
personal Tanggal identitas
waktu dan lahir klien - Agar klien
tempat dapat 3. Edukasi mengetahui
meningkat, klien informasi
dengan mengenai tentang covid
kriteria hasil : Covid 19 19
- Klien tentang - Untuk melatih
mampu cara daya ingat
menging pecegahan klien
at kapan pengobatan
klien dll
lahir 4. Tanyakan
- Klien pada klien
mampu kegiatan
mengena apa saja
l yang telah
identitas dilakukan
diri hari ini
dengan 5. Kolaborasi
baik dengan
- Klien keluarga
mampu untuk
menjelas membantu
kan proses
tentang mengingat
covid 19

2. Senin Hambatan Setelah 1. Kaji - Untuk


11-10- Komunikasi dilakukan kemapuan mengetahui
2021 Verbal tindakan Verbal kemampuan
07.00 berhubungan selama 1x24 klien bicara klien
WIB dengan jam 2. Berikan - Untuk
Gangguan Hambatan salam merangsang
konsep diri komunikasi terapeutik respon klien
(00051) verbal dapat 3. Tanyakan - Untuk
teratasi kabar klien merangsang
dengan 4. Tanyakan respon klien
kriteria aktifitas - Untuk
Hasil : apa yang merangsang
- Klien sudah respon klien
mampu dilakukan - Untuk
berkomu klien merangsang
nikasi 5. Anjurkan daya ingat
secara klien unuk klien
verbal mengobrol - Untuk
dan non dengan merangsang
verbal pasien lain respon klien
- Klien 6. Kolaborasi dengan orang
mampu dengan lain
menjawa teman - Untuk
b lansia meningkatkan
pertanya untuk kemampuan
an mengajak verbal klien
dengan mengobrol
cepat
dan tepat
- Klien
mampu
menang
kap
informas
i yang
diberika
n oleh
perawat
3. Senin Defisit Setelah 1. Kaji ulang - Untuk
11-10- Perawatan dilakukan kondisi mengetahui
2021 Diri tindakan kebersihan kedaaan
07.00 berhubungan selama 1x24 klien klien
WIB dengan jam Defisit 2. Bantu - Untuk
gangguan Perawatan klien membantu
Fungsi diri dapat dalam meningkatk
Kognitif teratasi merawat an
(00108) dengan diri bila kebersihan
kriteria hasil : diperlukam klien
- Klien 3. Edukasi - Agar klien
tidak klien mengtahui
takut terkait pentingnya
lagi perawatan perawatan
untuk diri pada diri
mandi lansia - Untuk
- Klien 4. Kolaborasi meningkatk
tidak kan dengan an
lagi dokter kebersihan
menggar dalam klien
uk-garuk prosedur
tubuhny perawatan
a diri pada
lansia

D. IMPLEMENTASI
No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Senin Gangguan 1. Kaji S : Klien
11-10- memori kemampuan mengatakan mau
2021 berhubungan mengingat untuk dikaji
07.00- dengan proses klien O : Klien tampak
15.00 penuaan 2. Bantu klien kooperatif
WIB untuk S : Klien
mengingat mengatakan mau
Tanggal lahir untuk mencoba
klien mengingat
3. Edukasi klien O : Klien tampak
mengenai berusaha
Covid 19 mengingat
tentang cara S : Klien
pecegahan mengatakan mau
pengobatan dll untuk diberikan
4. Tanyakan pada endukasi
klien kegiatan O : Klien tampak
apa saja yang mendengarkan
telah S : Klien
dilakukan hari mencoba
ini mengatakan
5. Kolaborasi aktifitasnya hari
dengan ini
keluarga untuk O : Klien tampak
membantu mencoba
proses mengingat
mengingat S : Klien
mengatakan mau
untuk
berkolaborasi
O : Klien tampak
menyetujui
2. Senin Hambatan 1. Kaji kemapuan S : Klien
11-10- komunikasi Verbal klien mengatakan mau
2021 verbal 2. Berikan salam dikaji
15.00- berhubungan terapeutik O : Klien tampak
23.00 dengan 3. Tanyakan menyetujui
WIB gangguan kabar klien S : Klien
konsep diri 4. Tanyakan menjawab salam
(00051) aktifitas apa teraputik
yang sudah O : Klien tampak
dilakukan klien menjawab salam
5. Anjurkan klien S : Klien
unuk menjawab
mengobrol pertanyaan
dengan pasien perawat
lain O : Klien tampak
6. Kolaborasi menjawab
dengan teman pertanyaan
lansia untuk S : Klien
mengajak mengatakan
mengobrol aktifitasnya hari
ini
O : Klien tampak
berusaha
mengingat
S : Klien
mengatakan mau
untuk mencoba
mengobrol
O : Klien tampak
mengobrol
dengan teman
S : Klien
mengatakan mau
berkolaborasi
O : Klien tampak
mengobrol
dengan teman
lansia
3. Selasa Defisit 1. Kaji ulang S : Klien
12-10- perawatan diri kondisi mengatakan
2021 berhubungan kebersihan bersedia untuk
23.00- dengan klien dikaji
07.00 gangguan 2. Bantu klien O : Klien tampak
WIB fungsi dalam merawat kooperatif
kognitif diri bila S : Klien
(00108) diperlukan mengatakan mau
3. Edukasi klien untuk dibantu
terkait O : Klien tampak
perawatan diri menyetujui
pada lansia S : Klien
4. Kolaborasikan mengatakan mau
dengan dokter untuk diberikan
dalam prosedur edukasi
perawatan diri O : Klien tampak
pada lansia menyetujui
S : Klien
mengatakan mau
untuk
berkolaborasi
dengan dokter
O : Klien tampak
menyetujui

E. EVALUASI FORMATIF
No Waktu Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Senin Gangguan S:
11-10- memori - Klien mengatakan tidak mampu
2021 berhubungan mengenal,jam,hari,tanggal bulan
15.00 dengan proses serta tahun,nama tempat tidak tau
WIB penuaan mengatakan tinggal disini
- Klien mengatakan tidak
mengetahui kelurahan kecamatan
kabupaten dan provinsi
- Klien mengatakan hanya tau
namanya
O:
- Klien tidak dapat menjawab hari
tanggal waktu tahun klien hanya
menjawab nama saja
- Pada fase registrasi klien mampu
menyebutkan 3 dari objek yang
disebutkan perawat
- Pada fase perhatian dan
perhitungan klien tidak mampu
menjawab 5 pertanyaan dari 5
pertanyaan pengurangan
- Pada fase mengingat kembali klien
dapat menyebutka 1 dari 3 benda
yang ditunjuk perawat
- Pada fase pengertian verbal klien
tidak mampu mengulang kata-kata
yang diucapkan perawat
A : Gangguan memori berhubungan
dengan proses penuaan belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5
2. Senin Hambatan S:
11-10- komunikasi - Klien mengatakan lupa nama
2021 verbal teman sewismanya
23.00 berhubungan - Klien mengatakan hanya mengenal
dengan wajah tapi lupa namanya
gangguan - Klien mengatakan lupa masa lalu
konsep diri O :
(00051) - Klien tampak tidak ada kontak
mata saat berbicara
- Klien tampak menjawab
pertanyaan dengan cepat, terkadang
tidak menjawab karena merasa bosan
dengan pertanyaan
- Klien hanya menceritakan hal yang
sama yaitu (Suaminya diambil Allah
dan tidak mau menikah jika diajak
berbicara selalu menceritakan hal
yang sama)
A : Hambatan komunikasi verbal
berhubungan dengan gangguan
konsep diri belum teratasi
P : Lanjutkan interensi 1,2,3,4,5,6
3. Selasa Defisit S:
12-11- perawatan diri - Klien mengatakan tidak mandi
2021 Berhubungan karena dingin
07.00 dengan - Klien mengatakan seluruh
WIB gangguan tubuhnya terasa gatal
fungsi kognitif O :
(00108) - Kulit klien tampak kotor,bersisik,
pakaian klien tampak kotor dan
berbau
- Klien tampak menggaruk-garuk
tubuhnya
A : Defisit perawatan diri
berhubungan dengangangguan
fungsi kognitif belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4

F. EVALUASI SUMATIF
No Waktu Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Selasa Gangguan S:
12-10- memori - Klien mengatakan mampu
2021 berhubungan mengenal,jam,hari,tanggal bulan
14.00 dengan proses serta tahun
WIB penuaan - Klien mampu menyebutkan
kelurahan kecamatan kabupaten dan
provinsi tempat tinggalnya
- Klien mampu menyebutkan nama
angota keluarganya
O:
- Klien dapat menjawab hari tanggal
waktu tahun klien hanya menjawab
nama saja
- Pada fase registrasi klien mampu
menyebutkan 3 dari objek yang
disebutkan perawat
- Pada fase perhatian dan
perhitungan klien mampu menjawab
5 pertanyaan dari 5 pertanyaan
pengurangan
- Pada fase mengingat kembali klien
dapat menyebutka 3 dari 3 benda
yang ditunjuk perawat
- Pada fase pengertian verbal klien
mampu mengulang kata-kata yang
diucapkan perawat
A : Gangguan memori berhubungan
dengan proses penuaan teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Selasa Hambatan S:
12-10- komunikasi - Klien mamapu menyebutkan nama
2021 verbal teman sewismanya
14.00 berhubungan - Klien dapat mengenal nama dan
WIB dengan wajah orang yang ditemui
gangguan - Klien mengingat masalalunya
konsep diri O :
(00051) - Klien tampak berkontak mata
dengan lawan bicaranya
- Klien tampak menjawab
pertanyaan dengan cepat
- Klien mulai bercerita tentang
masalalunya
A : Hambatan komunikasi verbal
berhubungan dengan gangguan
konsep diri teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Selasa Defisit S:
12-10- perawatan diri - Klien mengatakan sekarang sudah
2021 berhubungan mulai mandi
14.00 dengan - Klien mengatakan tubuhnya sudah
WIB gangguan tidak gatal lagi
fungsi kognitif O :
(00108) - Kulit klien tampak bersih dan tidak
kotor lagi
- Klien tampak nyaman
A : Defisit perawatan diri
berhubungan dengangangguan
fungsi kognitif teratasi.
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai