Anda di halaman 1dari 53

ASKEP ANAK DENGAN GANGGUAN

HEMODINAMIK DI RUANG PICU

Ns. JOJOR SIHOTANG, S.Kep


OUTLINE

v Pemantauan Hemodinamik
v Masalah keperawatan : Hemodinamik
v Asuhan Keperawatan : Gangguan Hemodinamik

Jojor sihotang’22
resistensi
Fungsi Jantung vaskular sistemik
( SVR )

Sirkulasi
darah

Tujuan pemantauan Hemodinamik:

vMenegakkan diagnosis yang tepat


vMenentukan terapi yang sesuai
vEvaluasi respons terhadap terapi / tindakan yang diberikan
vMenilai kecukupan perfusi, khususnya dalam mempertahankan kecukupan tekanan
perfusi dalam penghantaran oxygen ke jaringan
Jojor sihotang’22
SISTEM KARDIOVASKULER

PEMBULUH
JANTUNG DARAH DARAH/CAIRAN
SISTEM KARDIOVASKULER

5
PENYEBAB PERUBAHAN
HEMODINAMIK

Ø Gangguan pada organ jantung, paru-paru, ginjal

Ø Obat-obatan/terapi seperti analgesik dan sedasi dapat


mempengaruhi status hemodinamik

Ø Status psikologi yang buruk atau psychological distress

Ø Aktifitas yang berlebih

Ø Mode Ventilator
MASALAH KEPERAWATAN :
GANGGUAN HEMODINAMIK PADA ANAK

1.Ketidakefektifan / gangguan perfusi jaringan perifer


2.Resiko penurunan kardiak output
3.Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
4.Gangguan pertukaran gas
5.Intoleransi aktivitas
6.Resiko Gangguan tumbuh kembang
TANDA DAN GEJALA

• Kesulitan makan
• Pertumbuhan lambat Gangguan perfusi
• Tachipnu
• Takikardia 1. Kualitas nadi sentral lebih besar dari
• Edema paru perifer
• Hipotensi 2. Ekstremitas dingin, pucat atau mottled
• Penurunan kesadaran 3. CRT > 2 detik
• Cyanosis 4. Penurunan tekanan nadi < 20 mmHg
• Kulit dingin dan lembab 5. Diuresis < 1 ml/kg/jam utk BB < 30 kg
• Hiperkapnia atau <0,5 ml/kg/jam utk BB > 30 kg
• Aritmia 6. Penurunan kesadran
• Nyeri dada
• Perfusi jaringan buruk, nadi lemah
• Produksi urine menurun- tidak ada
bertujuan untuk mengoptimalkan tekanan perfusi dan pengiriman oksigen

TINDAKAN KEPERAWATAN

Manajemen hemodinamik → mengoptimalkan tekanan perfusi dan pengiriman oksigen

1. PERAWATAN JANTUNG (I.02075) SIKI:


2. PERAWATAN SIRKULASI (I.02079)
3. MANAJEMEN SENSASI PERIFER (I. 06195)
4. MANEJEMEN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (I. 06198)
5. PEMANTAUAN TEKANAN INTRAKRANIAL (I.06198
6. PEMANTAUAN RESPIRASI (I.01014)
7. TERAPI OKSIGEN (I.01026)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, takipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
TINGKAT KESADARAN

Kompos Mentis
GCS : 14-15

Apatis
GCS : 12 - 13
Somnolen
GCS : 10 - 11

Sopor/stupor
GCS : 7-9

Koma
GCS di bawah 7
adalah metaloprotein
(protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai
HEMOGLOBIN pengangkut oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh

ANEMIA • Hb < 12 g %
• Pucat ( konjungtiva, bibir, telapak tangan/kaki)
DENYUT JANTUNG / HEART RATE
PEMASANGAN ELEKTRODA
YANG BAIK

KULIT YANG BERSIH DARI SEL


KULIT MATI/LEMAK DAN
KOTORAN

REKATKAN ELEKTRODA
DENGAN TEPAT
Jenis Elektroda Warna Elektroda Lokasi Pemasangan

Lengan kanan
POSISI ELEKTRODA SESUAI MERAH proksimal pergelangan tangan kanan
(right arm / RA)
KEBUTUHAN
Lengan kiri
KUNING proksimal pergelangan tangan kiri
(left arm / LA)

GANTI ELEKTRODA /24 JAM Kaki kiri


HIJAU proksimal pergelangan kaki kiri
(left leg / LL)
TEKANAN DARAH

Untuk menghindari inakurasi pengukuran tekanan darah, perawat perlu


memastikan hal-hal berikut yang perlu dilakukan:
•Kalibrasi alat dilakukan secara berkala
•Pastikan posisi pasien senyaman mungkin
•Pastikan posisi lengan sudah benar
•Pastikan ukuran cuff sudah tepat, yaitu melingkupi 80% atau 2/3 lengan
atas
•Tidak memompa tensimeter terlalu jauh di atas estimasi tekanan darah
sistolik (bila menggunakan manual)
•Tidak mengempiskan tensimeter dengan terlalu cepat (bila menggunakan
manual)
UKURAN
MANSET
CARA PEMASANGAN
MANSET

Arteri dorsalis pedis


CAPILLARY REFILL
TIME (CRT)
CARA menekan ujung jari, tumit, atau
PENGUKURAN sternum selama 5 detik, kemudian
dilepas. Dicatat waktu mulai saat
melepaskan tekanan sampai kulit
Kembali merah

NILAI NORMAL CRT >2 detik menunjukkan perfusi


perifer yang buruk dan mungkin
merupakan tanda awal syok
(Hernández et al, 2020

CRT MEMANJANG penyakit pembuluh darah perifer;


DIPENGARUHI Hipotermia; Suhu lingkungan yang
OLEH dingin; Pencahayaan yang buruk;
Usia tua
Warna kulit

SIANOSIS

Cutis mermorata/
mottled
SATURASI OKSIGEN ( SaO2)

Rasio antara jumlah oksigen aktual


PENGERTIAN yang terikat oleh hemoglobin
terhadap kemampuan total Hb
darah mengikat oksigen

Nilai normal SaO2 adalah 95-


100% (Fergusson, 2008)
CARA PEMASANGAN PROBE
SATURASI/OXIMETRY

Probe ini baik-baik saja diposisikan di jari.


Jarinya pas dan probe tidak terlalu kencang
(yang akan menyempitkan sirkulasi)
atau terlalu longgar (mungkin jatuh atau biarkan cahaya
lain masuk).

Probe ini telah dipasang di jempol kaki dan salah


diposisikan sebagai jari kaki terlalu besar untuk
probenya, akibatnya sirkulasi berkurang dan cahaya
sulit mendeteksi dengan baik
Penyebab pembacaan pulse oksimetri yang tidak
akurat:

Cat kuku atau pigmen,


(Henna) di jari →
Oksimeter mungkin
mendeteksi denyut nadi
tetapi tidak dapat
mengukur SpO2 karena
pigmen memblokir
sinyal
DIURESIS

Diuresis normal pada anak


1-2 ml/kgBB/jam

Cara menghitung diuresis :


Jumlah urine / BB/jam (waktu perawatan) = .......ml/kg/jam

Misal: an. W, BB 12 kg, jumlah urine selama 3 jam 100 ml, maka diuresis anak tersebut
adalah

100 : 12 = 8,3 ml
8,3 ml : 3 jam = 2,7 ml/kg/jam
CARA MENGUKUR
JUMLAH URINE

1 ml = 1 gr
GRAFIK CVP
ARTERIAL LINE
Ns. JOJOR SIHOTANG, S.Kep
OUTLINE

Asuhan keperawatan pada anak terpasang ventilator:


• Diagnosa Keperawatan dan Tindakan keperawatan
• Pencegahan infeksi paru akibat pemakaian ventilator
• Bundel Ventilator-associated pneumonia (VAP)
• Monitoring

Jojor sihotang’22
SISTIM RESPIRASI

MEMENUHI KEBUTUHAN
METABOLISME SEL AKAN O2 DAN
MENGELUARKAN CO2 SEBAGAI SISA
METABOLISME SEL

Napas Spontan Ventilasi mekanik/Ventilator


fase ventilasi mekanis:
inisiasi, pemeliharaan, penyapihan, dan ekstubasi
FUNGSI VENTILATOR

Memperbaiki Membantu Membantu kerja


oksigenasi eliminasi otot pernafasan
carbondioksida

TANPA
MERUSAK PARU
Diagnosa Keperawatan
.

Enam (6) diagnosa keperawatan pasien terpasang


ventilator
Kaji posisi ETT:
Gangguan ventilasi spontan Observasi kenaikan simetris dari kedua sisi dada.
Auskultasi suara nafas bilateral.
konfirmasi sinar-X.

Mobilisasi tiap 2-3 jam


Suctioning
Ketidakefektifan jalan napas Hindari Brochial Washing
Kecukupan cairan
Chest Fisioterapi

Kaji pemahaman klien tentang kebutuhan ventilasi mekanik


Kaji tanda – tanda kecemasan
Kecemasan Fasilitasi dukungan keluarga/teman
Tehnik relaksasi/distraksi
Libatkan keperawatan jiwa
Diagnosa Keperawatan
.

Enam (6) diagnosa keperawatan pasien terpasang


ventilator
Kaji persepsi dan pemahaman klien tentang ventilasi mekanis
Kaji kesiapan dan kemampuan klien untuk belajar
Kurang pengetahuan
Dorong pasien mengungkapkan perasaan dan bertanya
Jelaskan semua tindakan yang dilakukan : intubasi, ventilator,
suctioning, mobilisasi, fisioterapi dada

Resiko ketidakefektifan Setting ventilator : Mode, FIO2, RR, I:E,


perlindungan IT rasio, PEEP, PIP, TV, MV
Terapkan bundel VAP
Terapkan tehnik steril

Kaji hemodinamik : perfusi perifer, TTV, ABP,CVP


Resiko penurunan Kaji tingkat kesadaran
kardiak output Monitor balans cairan : intake -output
Bundel Ventilator-associated pneumonia
(VAP)

Jojor sihotang’22
Jojor sihotang’22
Jojor sihotang’22
Monitoring pemakaian ventilator

Jojor sihotang’22
MONITORING ON VENTILATOR

Cek pasien Cek monitor ventilator Radiologi Laboratorium

Nyaman/tidak
Target : PO2 dan PCO2 yang adekuat
Posisi ETT: 1,5 cm di AGD: pH, PO2,
Volume tidal : 5-8 ml/kgBB
atas carina/ setinggi Torakal 3 PCO2
Distress ↑ O2 (oksigenasi) : ↑FIO2 dan MAP
pernapasan/tidak MAP = (IT x PIP) + (ET x PEEP)
IT + ET Pengembangan paru
Kembang dada Target sampai torakal 9 -10
cukup/tidak ↓PCO2 (ventilasi):- ↑MV (MV = RR x TV)
Saturasi sesuai - Dead space Kelainan dasar pasien
target/tidak Grafik loop: Press/V dan Flow/V
Grafik scalar : Paw/T , Flow/T dan Vol/T
Referensi

1. Mechanical Ventilation Nursing Care Plans – Nurseslabs


2. Pediatric Critical Care Medicine
3. Buku Pedoman Pencegahan Pengendalian Infeksi, 2021
Peran perawat dalam
penanganan kegawatan
pada pediatrik di ruang
PICU

Jojor Sihotang
•Caring Peduli, hormat, dan menghargai orang lain
PERAN & SIKAP
•Helping PERAWAT
Siap membantu dengan asuhan keperawatan
•Respecting rasa hormat dan penghargaan terhadap orang
Pemberi asuhan (care lain
provider) •Listening Mau mendengar keluhan pasien
•Feeling Menerima, merasakan, dan memahami perasaan
Pemimpin komunitas pasien
(community leader) •Sharing Berbagi pengalaman dan ilmu/berdiskusi dengan
pasien.
Pendidik (educator) •Smiling Tersenyum untuk meningkatkan rasa nyaman
pasien
•Crying Dapat menerima respons emosional
Pembela (advocate)
•Touching sentuhan yg bersifat fisik/psikologis bagian dari
kom. simpati pd Learning Selalu belajar dan
Peneliti
mengembangkan diri serta keterampilan.
(researcher)
•Believing in others Meyakini bahwa orang lain memiliki
Pemberi asuhan
(care provider)

L o ve
yuuu

Mau healing
dulu,,,,,hehehe

50
Pendidik (educator)

51 Presentation title 20XX


ADVOCATOR PASIEN

Primary
goals
Annual Revenue
Growth

Anda mungkin juga menyukai