Anda di halaman 1dari 15

Bab 10

Kebijakan Akuntansi dalam


Suatu Pasar Efisien
Setiap pencarian untuk kriteria yang mana kebijakan-kebijakan akuntansi akan
dirumuskan harus dipertimbangkan tingkat di mana pasar modal adalah efisien dalam
pengguanaan informasinya. Klasifikasi-klasifikasi Fama berikut ini secara luas banyak
digunakan,1 tiga bentuk dari efisiensi pasar adalah biasanya dibedakan. Bentuk yang lemah
dari hipotesa pasar efisien (EMH) menyatakan bahwa harga-harga (surat-surat berharga, jika
pasar tersebut merupakan pasar yang dibahas) secara penuh dan dengan tanpa bias yang
mncerminkan kandungan informasi dalam pola masa lalu dari harga-harga pasar. Bentuk
semikuat dari EMH menyatakan bahwa harga-harga secara penuh dan dengan tanpa bias
mencerminkan semua informasi yang tersedia secara publik. (Hal ini mengimplikasikan
bahwa informasi tersebut secara cepat sebagaimana secara penuh dinyatakan dalam harga-
harga.) Bentuk kuat dari hipotesa tersebut menyatakan bahwa harga-harga secara penuh dan
dengan tanpa bias mencerminkan semua informasi, apakah itu tersedia secara publik ataukah
tidak (i.e., bahwa inside information adalah secara penuh dicerminkan dalam harga-harga).
Sekarang terdapat kesepakatan umum yang wajar bahwa EMH adalah berlaku dalam bentuk
semikuatnya untuk sebagian besar pasar modal dari perekonomian yang sangat maju seperti
perekonomian negara Amerika Serikat. Sebagian besar penelitian mengenai hal itu telah
berkenaan dengan Bursa Saham New York (NYSE), akan tetapi bukti yang mendukung hal
itu juga telah didapat dari Bursa Saham Amerika (ASE)2 dan, untuk luas yang lebih kecil lagi,
dari pasar over-the-counter3 dan dari pasar-pasar surat-surat berharga di Eropa Barat.4

Penelitian Pasar Efisien dan Signifikansi dari Informasi Akuntansi


Suatu penelitian yang ekstensif telah dilakukan mengenai kandungan informasi dari
angka-angkat akuntansi. Penelitian ini telah berkenaan dengan ketergantungan harga-harga
secara statistik atas informasi akuntansi yang terkait dengan earnings, perubahan-perubahan
dalam earnings, komponen-komponen dari earnings (e.g., disagregasi dari earinings oleh
segmen-segmen dari suatu bisnis), dan arus kas. Penelitian tersebut juga banyak berkenaan
dengan pengaruh-pengaruh (atau selain pengaruh-pengaruh) dari perubahan-perubahan dalam
bagaimana earings diukur dan dengan kandungan informasi dari informasi pelengkap (e.g.,
data biaya penggantian). Penelitian itu sendiri telah banyak diteliti—sekian banyak, dalam
kenyataannya, bahwa kita tidak mengusulkan untuk mengandalkan pada semua hal itu di sini.

1
Para pembaca harus berkonsultasi salah satu atau lebih karya oleh Abdel-Khalik dan Ajinkya
(1981), Beaver (1981), Benston (1981), Griffin (1982), dan Kaplan (1978) dikutip pada akhir
dari bab ini. Semua dari studi-studi ini melakukan survey atas studi “pasar efisien”,
sebagaimana yang biasa mereka sebut, yang telah dilakukan dalam tahun-tahun terakhir ini.
Akan menjadi cukup di sini untuk meringkas kesimpulan-kesimpulan pokok yang dapat
diambil dari karya ini:

1. Sebagaimana yang dinilai dengan volume transaksi dan perubahan-perubahan


dalam harga-harga saham di sekitar waktu pengumuman earnings, pengumuman
seperti itu benar-benar mempunyai kandungan informasi, (Beaver 1968). Secara
kuartalan sebagaimana pengumuman tahunan digabungkan dengan perubahan-
perubahan harga dan volume (Mei 1971; Kiger 1972).
2. Kesalahan yang besar dalam meramalkan earnings (digabungkan dengan
perubahan-perubahan yang besar dalam earnings) digabungkan dengan
perubahan-perubahan yang besar dalam harga-harga. Akan tetapi prosentase
perubahan dalam harga adalah kurang dari pada prosentase perubahan dalam
earnings, sebagai bagian dari perubahan dalam earnings tidaklah diharapkan
untuk menjadi permanen. Juga, sebagian besar perubahan dalam earnings telah
diantisipasi dan dicerminkan dalam harga-harga sebelum pengumuman earnings.
3. Beberapa studi (Foster 1973; Patell 1976; Gonedes, Dopuch, dan Penmann 1976)
telah menemukan bahwa peramalan earnings oleh manajemen dan oleh analis
keuangan mempunyai kandungan informasi. Pengetahuan mengenai peramalan
seperti itu sebelum ramalan tersebut dipublikasikan akan memungkinkan seorang
investor untuk membuat pengembalian abnormal.
4. Perubahan-perubahan kebijakan dalam metode akuntansi (i.e., perubahan-
perubahan yang tidak diperintahkan oleh FASB atau SEC) yang mempengaruhi
earnings akan tetapi tidak mempengaruhi arus kas tidak kelihatan untuk
mempengaruhi harga-harga dari surat-surat berharga . perubahan-perubahan yang
telah dipelajari meliputi perubahan-perubahan metode akuntansi (untuk akuntansi,
meskipun tidak untuk tujuan pajak) dari dipercepat sampai dengan garis lurus
(Archibald 1967), dan dari metode pengunduran dari memperlakukan investasi
kredit pajak terhadap metode flow-through (Kaplan dan Roll, 1972). Perusahaan-
perusahaan baja yang meningkatkan earnings yang dilaporkan dengan mengganti
penyusutan dari dipercepat manjadi garis lurus dalam tahun 1968 menunjukkan

2
penurunan yang signifikan dalam rasio harga-earings sedangkan perusahaan-
perusahaan lain yang dapat dibandingkan menunjukkan suatu peningkatan
(Comiskey, 1971).
5. Suatu hal yang serupa, perubahan-perubahan selain kebijakan yang
mempengaruhi earnings akan tetapi tidak mempengaruhi arus kas telah
menunjukkan tidak mempengaruhi harga-harga saham. Pembelanjaan mengenai
pengeluaran-pengeluaran penelitian dan pengembangan muncul untuk mnejadi
tidak dihiraukan oleh pasar, yang tetap dalam menganggap pengeluaran-
pengeluaran ini sebagai sesuatu yang mempunyai manfaat di masa yang akan
datang (Dukes 1976). Akan tetapi hasil yang berlawanan diperoleh oleh dua studi
mengenai pengaruh dari SFAS No. 8, yang membawa pengaruh atas perubahan-
perubahan tingkat pertukaran dalam laporan laba rugi dari perusahaan-perusahaan
multinasional. Makin (1978) menemukan suatu penurunan yang signifikan dalam
pengembalian dari perusahaan-perusahaan yang terpengaruh, sedangkan Dukes
(1978) tidak menemukannya.
6. Sepanjang informasi yang relevan diungkapkan, dampaknya pada harga-harga
surat-surat berharga terlihat menjadi independen dari apakah hal itu
mempengaruhi earnings atau tidak ditunjukkan dalam laporan keuangan. Sebagai
contoh, menurut (1977), tidak adanya pengakuan atas keuntungan dan kerugian
yang tidak direalisasi diperlakukan oleh pasar sebagai earnings, meskipun tidak
diperhitungkan untuk sebagaimana dalam laporan keuangan.
7. Hal yang serupa, signifikansi dari informasi mengenai posisi keuangan tidak
terlihat tergantung pada apakah informasi tersebut diungkapkan dalam laporan
keuangan atau di tempat lain ataukah tidak diungkapkan, sepanjang informasi
tersebut dilaporkan. Jadi, informasi mengenai lease disyaratkan oleh SEC dalam
kesesuaiannya dengan ASR 147 (Oktober 1973). SFAS No. 13 oleh FASB,
menyebutkan kapitalisasi atas lease tertentu dalam neraca, diterbitkan dalam bulan
November 1976. Kapitalisasi lease terlihat tidak menghasilkan reaksi pasar yang
signifikan (Martin, Anderson, dan Keown, 1979).

Tidak semua studi pasar efisien telah mencapai kesimpulan-kesimpulan yang sama
sebagaimana studi-studi yang telah dilaporkan, dan hal itu mungkin bahwa pengembangan
dari metode penelitian yang disempurnakan akan mengubah beberapa kesimpulan-
kesimpulan tersebut. Salah satu kesimpulan yang secara luas dipertentangkan oleh para

3
investor dan para analis keuangan adalah ketidakmungkinan yang seringkali diduga dalam
hal membuat keuntungan-keuntungan abnormal dengan menyamakan surat-surat berharga
yang dinilai terlalu rendah (kecuali melalui kepemilikan informasi yang tidak tersedia secara
publik). Hal ini mengikuti dari asersi bahwa informasi-informasi yang tersedia secara publik
adala dengan cepat dicerminkan dalam harga-harga surat-surat berharga. Asersi tersebut,
apakah itu benar atau tidak, adalah tidak mungkin untuk tidak dibuktikan, bagi para
pendukung EMH dapat meragukan, sebagaimana Beaver, bahwa “mungkin terdapat persepsi-
persepsi yang tersebar luas mengenai inefisiensi pasar meskipun harga-harga surat-surat
berharga secara penuh mencerminkan informasi-informasi yang tersedi . . . mungkin sulit
untuk memahami harga-harga dan perubahan-perubahan harga dengan tanpa pengetahuan
mengenai harapan-harapan yang terkandung dalam harga-harga.”5 Akan tetapi hal ini tidak
dapat dikatakan bahwa pasar yang efisien tidak mengurangi informasi yang tidak benar
secepat informasi yang benar jika tidak mempunyai alasan untuk mempercayai bahwa
informasi tersebut adalah benar. Jika informasi tersebut tidak demikian, maka tidak akan
terdapat Pendanaan Ekuitas atau kasus Penn Central. Kepekaan yang sangat besar mengenai
suatu pasar efisien terhadap informasi baru membuatnya menjadi lebih mudah terpengaruh
terhadap penipuan, apakah berbagai kecurangan atau ketidaksengajaan, dari pada jika kurang
responsif terhadap “berita-berita.”

Signifikansi dari EMH: Beberapa Batasan-Batasan

Sebelum mempertimbangkan implikasi-implikasi dari EMH bagi kebijakan akuntansi,


adalah penting untuk memperhatikan beberapa batasan-batasan penting dalam apa yang telah
diklaimkan terhadap hal itu. Pertama, ketika suatu pasar yang menggunakan informasi secara
efisien akan mengalokasikan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dari pada pasar yang
tidak menggunakan informasi secara tidak efisien, efisiensi informasional tidak dapat
memastikan efisiensi alokasional. Efisiensi dalam pengertian tersebut melibatkan jauh lebih
banyak—hal itu mensyaratkan suatu pergerakan yang bebas dari sumber-sumber daya,
ketidakberadaan dari halangan-halangan untuk memasuki pasar, harga-harga yang fleksibel,
dan sekian banyak pertimbangan-pertimbangan yang lain yang berjalan di luar kegunaan dari
informasi. Kedua, efisiensi dalam pengertian EMH bukanlah merupakan suatu keistimewaan
yang penting dari semua pasar dalam semua tempat dan pada semua waktu. Dalam sekian
banyak perekonomian yang kurang berkembang, pasar modal tidaklah pada umumnya efisien

4
dalam pengertian apapun. Ketiga, meskipun dalam suatu perekonomian yang sangat maju
seperti pada perekonomian Amerika Serikat, pasar efisien terbatas pada perusahaan-
perusahaan yang diperdagangkan secara publik yang kinerja perusahaan-perusahaan tersebut
ditelusuri oleh para analis, dan ruang lingkup mereka kurang dari total keseluruhan. Di luar
area perdagangan publik semuanya merupakan jumlah yang sangat besar atas perusahaan-
perusahaan yang dimiliki secara pribadi. Perusahaan-perusahaan ini juga menggunakan
informasi akuntansi; akan tetapi sedikit yang mengetahui mengenai seberapa besar daya
responsif harga dari saham-saham kepemilikan mereka terhadap informasi baru.
Ketika mempertimbangkan implikasi-implikasi dari EMH untuk kebijakan akuntansi,
seperti yang akan kita bahas secara singkat, yang juga penting adalah untuk mengingat bahwa
laporan keuangan adalah secara luas digunakan dalam keputusan-keputusan untuk
meminjamkan. Harga-harga surat-surat berharga dalam suatu pasar efisien tidak segera keluar
di pasar tersebut, dan pertimbangan-pertimbangan mengenai jenis lain mungkin relevan.
Informasi yang mungkin menekan harga-harga saham, bagaimanapun juga, adalah juga
mungkin merendahkan peringkat kredit atau untuk mendorong para kreditur dari permohonan
untuk meminjamkan.
Terdapat suatu skeptisme yang tidak diragukan lagi yang sudah tersebar luas
mengenai validitas dari EMH. Suatu survey yang diselenggarakan dengan hati-hati mengenai
masalah ini, diselesaikan dalam tahun 1976, disimpulkan bahwa “didasarkan pada respon-
respon dari para penyusun dan para pemakai informasi akuntansi, tingkat pemahaman yang
rendah mengenai EMH dan implikasi-implikasi akuntansinya sebagaimana tingkat
penerimaan yang sangat rendah atas penemuan-penemuan penelitian EMH dapat ditarik
kesimpulan.”6 Kesimpulan ini didasarkan pada respon-respon yang diperoleh dari para
kontroler dari perusahaan-perusahaan Fortune 500, para partner dari “Delapan Besar” firma-
firma akuntansi, para analis keuangan yang terdaftar, dan para akademisi akuntansi, dan
meskipun pemahaman dan penerimaan dari EMH berbeda dari kelompok satu dengan
kelompok yang lain, peringkat pada kedua harapan tersebut secara rata-rata rendah. Studi-
studi belakangan ini telah mengkonfirmasikan penemuan ini. Bagaimanapun juga,
perwujudan dari EMH mampu untuk berbelok meskipun sikap skeptisme ini terhadap
pertimbangan bagus, untuk, secara paradoks, dapat dikatakan bahwa dengan menyebabkan
pencarian untuk skeptisme atas keuntungan-keuntungan abnormal membuat pasar menjadi
efisien. “Hal ini merupakan kasus mengenai suatu hipotesa yang mana, jika dipercaya, gagal.
Hanya jika suatu jumlah yang memadai dari para pihak yang meragukannya maka beberapa
tingkatan efisiensi dapat dipelihara.”7

5
Implikasi-Implikasi dari EMH bagi Penyusunan Standar-Standar Akuntansi
Hipotesa pasar efisien mempunyai implikasi-implikasi tertentu bagi kebijakan
akuntansi, dan implikasi-implikasi tersebut harus diakui sebelum kita dapat melanjutkan
pengujian kita mengenai kriteria yang seharusnya menuntun pihak-pihak yang membuat
kebijakan.
Pertama, apa yang diungkapkan adalah jauh lebih penting dari pada bagaimana cara
mengungkapkannya. Informasi yang diproses dan digabungkan oleh pasar efisien dalam
harga-harga dapat berasal dari manapun. Tidaklah harus berasal dari laporan keuangan.
Bagaimanapun juga, laporan keuangan, dan terutama yang telah diaudit, mempunyai suatu
aura mengenai keandalan yang akan mempengaruhi sekian banyak pemakai untuk memikul
beban yang lebih berat pada diri mereka dari pada terhadap informasi dari sumber-sumber
lain. Biaya pada para pemakai atas informasi yang diproses mungkin juga lebih rendah jika
informasi tersebut disajikan dalam suatu cara yang teratur dalam laporan keuangan dari pada
dengan cara lain.
Kedua, tidak semua pertanyaan yang penting terhadap para akuntan, dan bahkan
(seperti yang akan kita lihat) terhadap sekian banyak penyusun laporan kuangan dan
perusahaan-perusahaan mereka, adalah penting pada pasar. Sejumlah masalah-masalah
pengukuran dapat dikesampingkan setelah hal ini dimengerti, terutama jika informasi tersebut
disajikan dalam suatu cara yang memungkinkan seorang pemakai (seorang pemakai yang
kebingungan, paling tidak) untuk mengkonversi dari satu metode pengukuran ke metode
pengukuran yang lain. Suatu contoh yang sering dikutip adalah alokasi pajak penghasilan,
salah satu dari masalah-masalah pengukuran yang paling kontroversial, dan merupakan salah
satu masalah yang kembali digeluti oleh FASB. Sepanjang infromasi dibuat tersedia untuk
memungkinkan seorang pemakai untuk mengkonversi dari alokasi penuh menjadi alokasi
parsial atau menjadi selain alokasi, kebebasan bagi pihak penyusun untuk membuatnya,
meskipun para penyusun tersebut tidak akan menjadi sangat pasti dan oleh karena itu akan
menjadi sangat memakan biaya.
Selain masalah-masalah akuntansi tidaklah selalu terlihat seperti itu. Dyckman,
Downers, dan Magee mengomentari mengenai perhatian yang tidak penting atas industri
asuransi (selama perdebatan atas SFAS No. 12) “yang mempertentangkan mengenai
memasukkan informasi atas surat-surat berharga yang dapat dipasarkan dalam laporan laba
rugi meskipun nilai pasar telah dilaporkan pada neraca.”8 Signifikansi atau tidaknya

6
mengenai masalah tersebut akan terlihat sama pentingnya ketika, dalam Bab 11, kita
membahas mengenai dampak-dampak dari politik terhadap akuntansi.
Tentu saja, apakah setiap masalah pengukuran akuntansi layak menggunakan waktu
pada hal itu? Terhadap para pendukung EMH, jawabannya adalah tidak.

Akhirnya, perhatikan garis yurisdiksional yang seringkali diambil antara SEC


dan FASB. SEC berkenaan dengan masalah pengungkapan (yang mana
disusun secara cukup luas untuk memasukkan data biaya penggantian
(replacement cost)), sedangkan FASB berkenaan dengan tugas pengukuran.
Dalam masalah-masalah dari pengaruh-pengaruh substantif dari informasi
pada harga-harga surat-surat berharga, daerah SEC mungkin adalah saham
perusahaan-perusahaan kelas atas. Jauh dari masalah-masalah pengungkapan,
tidaklah jelas mengenai apa, jika ada, yang terlewat. (Italics added)9

Resolusi mengenai pertanyaan ini adalah fundamental bagi akuntansi. Seperti yang
dinyatakan oleh Beaver, “adalah terkait pada masalah-masalah yang lebih luas mengenai
agregasi dari (laporan keuangan) data. Sebagai contoh, mengapa menyusun laporan keuangan
(e.g., ringkasan-ringkasan)? Mengapa tidak hanya menempatkan sumber-sumber dokumen
yang mendasari dalam daerah publik?” Fokus dari aktivas-aktivitas agregasi dari para
akuntan merupakan faktor-faktor penentu dari laba, dan meskipun Beaver tidak cukup siap
untuk berhenti meratapi terhadap aktivitas tersebut, beliau datang mendekatinya. “Ketika hal
itu terlalu awal untuk disimpulkan bahwa nilai marjinal dari penentuan laba adalah nol, hal
itu merupakan suatu masalah yang tetap tidak teruji pada intinya.” 10 Dalam bab sebelumnya,
kita menunjukkan keraguan diri kita sendiri mengenai signifikansi dari angka-angka laba, dan
angka-angka tersebut tidak tak terkait terhadap milik Beaver. Akan tetapi dengan menyajikan
para investor dan para pemakai laporan keuangan lainnya dengan suatu “tumpukan data” dari
mana mereka diundang untuk mengambil apa yang mereka inginkan dengan susah payah
merupakan suatu alternatif yang dapat diterima.
Terdapat pertanyaan-pertanyaan baik mengenai biaya dan manfaat di sini. Beaver
berkenaan dengan hilangnya informasi ketika dat diagregasikan. Akan tetapi, tentu saja, juga
terdapat keuntung-keuntungan dari pengagregasian data. Suatu ruangan yang penuh dengan
formulir-formulir sensus adalah kaya akan data; akan tetapi data-data ini adalah jauh kurang
berguna dari pada tabulasi sensus yang diperoleh dari formulir-formulir sensus tersebut. Dan
(terpisah dari pertanyaan-pertanyaan mengenai kepentingannya) akan sangat memakan biaya

7
bagi sekian banyak peneliti yang tidak dapat dihitung jumlahnya untuk membuat suatu
tabulasi yang independen. Apa yang kita hadapi di sini adalah suatu pertanyaan sentral
mengenai pelaporan keuangan—bagaimana cara untuk membuat laporan keuangan yang
bertujuan umum memuaskan berbagai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda dari para
pemakai yang heterogen, dengan keseimbangan hak atas agregasi dan disagregasi,
menghentikan dengan segera suatu “tumpukan data” akan tetapi berjalan dengan baik di luar
sesuatu yang hanya “lini dasar.”11 Tentu saja, tidak ada satupun perangkat laporan yang dapat
berharap untuk memuaskan semua orang secara sama.
Hal itu, secara insidental, merupakan sesuatu yang ironis bagi para pendukung pasar
efisien untuk mempertanyakan nilai dari pengukuran laba, untuk sejumlah besar dari
penelitian EMH mengenai penelitian itu sendiri dengan perilaku dari angka-angka earnings
dan hubungan antara earnings dan harga-harga, dan terdapat suatu kesepakatan umum bahwa
angka-angka earnings mempunyai kandungan informasi. Beberapa studi EMH telah
menyimpulkan bahwa harga-harga lebih terkait secara erat dengan angka-angkat earnings
biaya historis dari pada dengan ukuran-ukuran kinerja lain seperti arus kas atau angka-angka
laba berdasarkan biaya penggantian. Kita akan segera kembali pada pokok masalah ini.

Penelitian Empiris Apa yang Dapat Berkontribusi pada Perumusan Kebijakan


Akuntansi
Tugas dari suatu badan seperti FASB akan jauh lebih mudah jika hasil-hasil dari
penelitian empiris dapat secara langsung dihubungkan dengan pilihan-pilihan kebijakan.
Tidak dapat dipertanyakan lagi penelitian-penelitian empiris tersebut mempunyai relevansi
yang tinggi terhadap pilihan-pilihan tersebut; akan tetapi sebagaimana yang telah dinyatakan
oleh beberapa sarjana, tidak terdapat suatu hubungan langsung. Meskipun penelitian empiris
dapat membantu penyusunan standar, dan memang telah membantu, akan tetapi hal itu tidak
dapat mendorong kita pada suatu perangkat standar, kerena suatu keempirisan berkenaan
dengan pertanyaan apa, sedangkan standar-standar berkenaan dengan apa yang seharusnya.
Seperti yang dinyatakan oleh Nils Hakansson: “Suatu studi empiris per se hanya dapat
menghasilkan pengetahuan yang bersifat deskriptif. Kelayakan, dalam pengertian kebijakan
publik, merupakan suatu proposisi logis yang tegas dan hanya dapat dievaluasi dalam suatu
model yang normatif dengan seperangkat penuh asumsi-asumsi termasuk kriteria yang dapat
diterima dengan tanpa bukti mengenai ‘kebaikan,’”12 Penelitian empiris dapat memperjelas
mengenai bagaimana keputusan-keputusan pada saat ini dibuat dan informasi apa yang
digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tersebut. Hal itu dapat memperjelas

8
mengenai dampak dari standar akuntansi terhadap perilaku bisnis dan oleh karena itu, dengan
implikasi, mengenai kemungkinan besar pengaruh atas perilaku dari suatu standar yang
belum dikeluarkan. Hal itu dapat memberikan informasi mengenai pendapat-pendapat yang
dipegang oleh berbagai kelompok yang berminat mengenai standar-standar yang aktual atau
yang berpotensi. Akan tetapi kesemuanya ini merupakan informasi mengeani asumsi-asumsi
pada mana suatu standar mungkin didasarkan. Untuk mendapatkan dari asumsi-asumsi
menjadi suatu standar, seseorang harus membuat suatu penilaian yang bersifat normatif, suatu
penilaian mengenai akuntansi yang mana yang diinginkan. Pada pokok masalah tersebut,
beberapa pertanyaan yang berbeda memaksa masalah tersebut pada perhatian seseorang—
Diinginkan untuk siapa? Dan penilaian normatif siapa yang akan unggul? Pertanyaan-
pertanyaan ini tentu saja penting untuk setiap pertimbangan mengenai hubungan dari politik
terhadap akuntansi.13
Adalah menarik untuk dipertimbangkan suatu analogi antara kebijakan akuntansi dan
merokok. Terdapat suatu bukti empiris yang luas mengenai pengaruh-pengaruh yang
merugikan dari merokok pada kesehatan. Belum lagi belum ada sanksi hukum terhadap
merokok, dan pemerintah Amerika Serikat melanjutkan untuk memberikan subsidi pada
petani tembakau. Masyarakat terlihat lebih bersedia untuk menerima biaya yang sangat besar
dari merokok, tidak semua yang jatuh pada individu-individu perokok, dari pada untuk
mencampuri urusan mereka dengan hak dari para perokok untuk merusak kesehatan mereka.
Dan terdapat suatu konsekuensi-konsekuensi perekonomian dengan mengeluarkan subsidi
tembakau yang terlihat secara politis tidak dapat diterima pada Konggres. Intinya di sini
adalah, tentu saja, bukan mengenai setuju atau tidak setuju atas merokok; hal itu merupakan
teluk yang memisahkan penemuan-penemuan empiris dari kebijakan sosial.
Terdapat banyak sekali dukungan untuk pandangan bahwa penelitian empiris hanya
dapat membawa kita sejauh ini. Berikut ini merupakan dua pendapat lagi mengenai subyek
tersebut:
Adalah tidak benar . . . bahwa studi-studi [empiris] ini dapat digunakan untuk
menentukan alternatif akuntansi yang paling disuka, i.e. satu-satunya yang
kegunaannya mendorong kepada penggabungan yang tertinggi dengan
perubahan-perubahan harga saham. . . . Preferensi untuk sistem informasi
alternatif secara mutlak mengharuskan suatu analisa mengenai pertimbangan
kesejahteraan sosial yang mana tidak dapat hanya diputuskan dengan
penggabungan harga saham. Pada suatu dasar praktis, para akuntan berusaha
untuk menghasilkan ukuran-ukuran yang mempunyai penggabungan

9
maksimum dengan harga-harga pasar akan mungkin saja dipicu untuk
mendefinisikan laba akuntansi sebagai perubahan dalam nilai pasar selama
periode yang bersangkutan.14
Dengan keadaan teknologi kita dalam penelitian akuntansi saat ini, tidak
terdapat metode penelitian yang akan mengidentifikasi alternatif kebijakan
akuntansi yang paling diinginkan. Juga, tidak terdapat kemungkinan yang
besar bahwa metode seperti itu akan muncul, memberikan dimensi pilihan
sosial mengenai pembuatan kebijakan akuntansi.15
Akan menjadi mungkin untuk bicara mengenai standar-standar yang disusun secara
empiris jika hal ini berarti tidak lebih dari pada menentukan, dengan suatu bukti yang singkat
atau dengan metode-metode survey, praktik saat ini apa yang memperhatikan beberapa
masalah akuntansi dan kemudian memberikan praktik tersebut stempel persetujuan dari
badan penyusun standar. Jika, sebagaimana memungkinkan, beberapa praktik yang berbeda
ditemukan untuk digunakan saat ini, kemudian praktik mayoritas akan dipilih untuk
mendapat persetujuan. Suatu prinsip atau praktik akan diumumkan untuk menjadi “benar”
karena hal itu telah diterima secara umum; hal itu tidak akan menjadi diterima secara umum
karena hal itu adalah “benar.” Zelf mengutip sebuah kutipan dari laporan tahun 1950 dari
Canadian Institute of Chartered Accountants’ Accounting and Auditing Research Committee
(Institut Akuntan Terdaftar Kanada Komite Penelitian Akuntansi dan Auditing) yang sesuai
dengan pandangan ini:

Adalah tidak dapat dielakkan, dan pada pencerminan bahwa hal itu sudah pasti
diinginkan, bahwa buletin dalam urutan ini akan terdiri dari sedikit yang baru
kepada anggota-anggota dari profesi. Hal itu, dalam kenyataannya, akan
menjadi patut disesalkan jika buletin tersebut benar-benar berisi kejutan-
kejutan seperti itu, untuk apa yang diusahakan oleh komite dalam urutan ini
adalah untuk menyelesaikan apa yang dipercaya untuk menjadi prinsip-prinsip
atau prosedur-prosedur tersebut yang mana diterima secara umum oleh
profesi. . . . Nilai dari buletin tersebut, jika dapat diterima secara umum oleh
anggota-anggota dari profesi, berada dalam kenyataan bahwa profesi itu
sendiri dan bukan orang lain yang mengatakan apa yang mungkin
dipertimbangkan untuk menjadi praktik akuntansi yang baik di Kanada.16

10
Tidak ada seorang pun pada saat ini yang akan mempertimbangkan bahwa suatu cara
yang memuaskan untuk menyusun standar-standar akuntansi. Seseorang dapat berspekulasi
berapa lama waktu yang akan diambil untuk itu, dalam wadah akuntansi manajemen, untuk
mengganti metode payback dalam mengevaluasi proyek pengeluaran modal dengan metode
arus kas yang didiskontokan jika praktik akuntansi manajemen yang diterima secara umum
telah secara resmi dikukuhkan sebagai GAAP.

Suatu Pandangan yang Dimodifikasi mengenai Penggabungan Antara Pergerakan


Pasar dan Angka-Angka Akuntansi

Untuk sesaat, terdapat dukungan untuk pandangan bahwa dari di antara alternatif-
alternatif akuntansi, satu-satunya yang berakibat dalam angka-angka akuntansi (biasanya
earnings) yang paling terkait dengan harga-harga pasar seharusnya dipilih. Akan tetapi
sebagaimana pandangan-pandangan yang dipilih lebih awal mengindikasikan, suatu peran
yang lebih bagus adalah sekarang biasanya dibebankan pada penemuan-penemuan empiris.
Beaver telah menyatakan bahwa merupakan suatu yang keliru untuk “dengan mudah
menemukan metode apa yang paling terkait dengan harga-harga surat-surat berharga dan
melaporkan metode tersebut dalam laporan keuangan,” karena biay untuk memberikan
informasi masuk ke dalam pilihan dari metode-metode. Lebih lagi, suatu metode yang tidak
digunakan akan menunjukkan penggabungan yang lebih tinggi dengan harga-harga surat-
surat berharga dari pada metode yang sekarang digunakan, akan tetapi hal itu mungkin tidak
perlu untuk menerapkannya karena pasar telah memperoleh informasi tersebut pada biaya
yang lebih rendah dari sumber-sumber alternatif.17
Juga, jika satu atau dua alternatif metode pelaporan benar-benar menunjukkan suatu
keterkaitan yang lebih dekat dengan harga-harga surat-surat berharga dari pada yang lain, hal
itu mungkin dapat diambil sebagai bukti bahwa metode tersebut lebih dapat dipercaya untuk
menyajikan kejadian-kejadian dan kondisi-kondisi ekonomi yang terkait dengan perusahaan
yang bersangkutan. Kepercayaan mengenai penyajian merupakan suatu kriteria yang penting
untuk penilaian kebijakan-kebijakan akuntansi, dan suatu tingkatan yang tinggi atas
keterkaitan pasar, hal-hal yang lain dianggap sama, merupakan bukti bahwa kriteria tersebut
terpenuhi. Salah satu contoh dari hal ini telah diberikan, dalam demonstrasi Dukes (Dukes
1976) bahwa pasar muncul untuk memperlakukan pengeluaran untuk penelitian dan
pengembangan sebagai suatu aktiva, sebagai kebalikan dari persyaratan SFAS No. 2 bahwa
pengeluaran-pengeluaran tersebut harus dibebankan.

11
Salah satu batasan yang penting dari estimasi kegunaan dari pengujian keterkaitan
pasar yang lebih terkini ini adalah bahwa hal itu tidak dapat diterapkan pada suatu metode
yang belum digunakan (kecuali informasi yang cukup tersedia untuk membuatnya menjadi
mampu untuk digunakan meskipun metode tersebut berada di luar GAAP, seperti kapitalisasi
dari pengeluaran-pengeluaran R&D). Suatu metode yang dapat digunakan sebagai suatu
alternatif terhadap metode yang sudah ada jika infromasi yang tepat yang dapat diperoleh
oleh para pemakai laporan keuangan tidak dapat diuji oleh suatu pengujian keterkaitan pasar
dalam ketidakberadaan informasi tersebut. Metode yang potensial tidak dapat
diimplementasikan dan oleh karena itu tidak dapat dilakukan pengujian.
Suatu Kriteria Nilai yang Bersifat Prediktif

Dengan membawa suatu persamaan keluarga pada kriteria keterkaitan pasar akan
tetapi berbeda dari hal itu merupakan kriteria nilai yang bersifat prediktif. Meskipun kekuatan
prediktif dari pengukuran akuntansi telah diuji sebelum tahun 1968, sebuah artikel oleh
Beaver, Kennelly, dan Voss yang muncul dalam tahun tersebut berisi usulan pertama bahwa
kemampuan prediktif digunakan sebagai suatu kriteria untuk memilih di antara pengukuran-
pengukuran alternatif. Pendapat mereka dikembangkan dengan sarana proyek penelitian
hipotetis untuk mengevaluasi keunggulan dari metode-metode alternatif untuk melaporkan
lease keuangan dalam istilah prediksi atas gagal bayar pinjaman. “Jika kapitalisasi dari lease
benar-benar memberikan suatu ukuran hutang dan aktiva yang ‘lebih berarti’, kemudian rasio
hutang-aktiva yang memasukkan nilai yang dikapitalisasi dari lease dalam komponen-
komponennya seharusnya menjadi suatu alat prediksi yang lebih baik atas gagal bayar
pinjaman dari pada rasio hutang-aktiva yang tidak menghiraukan kapitalisasi.” 18 Proyek
penelitian hipotetis akan menggunakan suatu pengujian klasifikasi yang dibagi menjadi dua
kelompok (dichotomous), untuk mengklasifikasikan suatu sampel perusahaan-perusahaan
sebagai gagal bayar atau tidak gagal bayar, hanya berdasarkan pada rasio hutang-aktiva yang
dihitung untuk masing-masing perusahaan berdasarkan masing-masing perlakuan lease dari
keduanya. Klasifikasi yang bersifat prediktif kemudian dapat dibandingkan dengan status
gagal bayar aktual, untuk menentukan bentuk rasio hutang-aktiva yang mana, dengan atau
tanpa kapitalisasi lease, memberikan prosentasi yang lebih rendah atas prediksi yang tidak
benar. Perlakuan lease dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi secara tentatif akan
dinilai sebagai alternatif pengukuran yang lebih baik untuk memprediksi gagal bayar
pinjaman.

12
Pilihan akuntansi yang diuji dalam artikel ini, dan pengujian kemampuan untuk
memprediksi pada mana merupakan subyek secara hipotetis, merupakan pilihan yang baik
untuk tujuannya, untuk memungkinkan pengarangnya untuk mengumumkan kekuatan dan
kelemahan dari pendekatan tersebut secara lebih jelas dan adil. Seperti yang dinyatakan oleh
mereka, properti logis dari kedua metode alternatif tersebut adalah salah satu dasar untuk
mengevaluasinya. Akan tetapi jika kedua metode tersebut lolos dalam pengujian tersebut,
seseorang harus mempertanyakan yang mana yang lebih baik dalam menangkap aspek-aspek
realita yang relevan. Kekuatan prediksi relatif metode-metode tersebut, yang mana
merupakan tujuan dari ukuran tersebut, dapat memberikan suatu jawaban operasional
terhadap pertanyaan tersebut. “Pendekatan kemampuan prediktif tersebut memberikan suatu
metode untuk menarik implikasi-implikasi operasional dari pendapat a priori seperti itu
bahwa kontroversi pengukuran menjadi dapat diuji secara empiris menurut kriteria yang
bersifat tujuan.”19
Pengujian kemampuan prediksi menimbulkan sejumlah masalah, sebagian besar dari
masalah tersebut diakui oleh Beaver, Kennelly, dan Voss, meskipun beberapa kritik ditujukan
pada dasar konsepnya. Hal itu menyajikan suatu langkah maju yang berpotensi pentingdalam
pencarian kriteria tersebut, dan oleh karena itu layak suatu pengujian yang lebih dekat.
Adalah tidak benar, sebagaimana beberapa asersi, bahwa para pendukung dari
pengujian kemampuan prediksi bingung antara akuntansi dan peramalan. Apa yang mereka
klaim adalah bahwa salatu satu metode akuntansi dapat memberikan suatu masukan yang
lebih baik dalam suatu model prediksi dari pada suatu yang diberikan oleh metode akuntansi
alternatif, dan hal ini akan menghasilkan prediksi-prediksi yang lebih baik. Tidak ada
keraguan bahwa terdapat suatu cara alternatif untuk menyusun bagan secara meteorologis,
yang menunjukkan isotherm (suhu yang sama), isobar (tekanan angin yang sama), arah angin,
dan begitu selanjutnya—semuanya menunjukkan kondisi-kondisi aktual, bukan ramalan-
ramalan—dan mungkin salah satu dari metode-metode ini (mengenai penyusunan bagan)
akan memungkinkan peramal untuk menghasilkan ramalan cuaca yang berhasil dari pada
metode-metode yang lain. Metode yang terbaik dari semuanya adalah dengan menggunakan
foto satelit dari pada hanya menggunakan bagan-bagan. Tidak ada satupun dari metode-
metode ini merupakan ramalan; ramalan-ramalan tersebut merupakan masukan dari mana
para paramal menghasilkan suatu ramalan. Tentunya akan masuk akal untuk menggunakan
nilai yang bersifat prediktif sebagai suatu dasar untuk memilih antara membuat bagan atau
metode foto satelit.

13
Metode tersebut tidak diklaim untuk kriteria nilai yang bersifat prediktif bahwa
ukuran akuntansi yang mendorong pada prediksi-prediksi yang terbaik harus menghasilkan
keputusan-keputusan yang terbaik, untuk faktor-faktor lain dapat masuk dalam keputusan-
keputusan. Sebagai contoh, dalam situasi gagal bayar pinjaman, jika suatu pengembalian
yang cukup tinggi dapat diperoleh pada pinjaman-pinjaman yang berisiko, tingkat gagal
bayar yang tinggi mungkin dapat diterima. Meskipun begitu, dengan suatu prediksi yang
lebih baik, tradeoff dapat dibuat dengan suatu pengetahuan yang lebih baik mengenai
perbandingan; jaid, terlihat mungkin bahwa keputusan-keputusan yang lebih baik akan
mengikuti dari prediksi-prediksi yang lebih baik. Akan tetapi keputusan apa yang lebih baik
tidak dapat diketahui dengan tanpa pengertian yang baik mengenai kemungkinan besar hasil
dari keputusan tersebut. Sebagai contoh, salah satu dari ukuran-ukuran akuntansi alternatif
mungkin lebih baik dari pada yang lain pada sisi memungkinkan para pembuat keputusan
untuk meminimalkan angka total dari prediksi-prediksi yang salah mengenai gagal bayar dan
tidak gagal bayar. Akan tetapi biaya atas kesalahan dalam memprediksi gagal bayar akan
menjadi kuranga dari biaya dari kesalahan dalam memprediksi yang tidak gagal bayar. Jadi,
dengan memilih metode akuntansi yang mendorong pada prediksi-prediksi yang “terbaik”
adalah lebih dari hanya menghitung angka total dari hasil-hasil yang benar.
Orang-orang yang tidak menyukai kriteria nilai yang bersifat prediktif menyatakan
bahwa sekian banyak ukuran-ukuran akuntansi yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang
selain bersifat prediktif, sebagai contoh, akuntabilitas dan pelaporan atas pengelolaan. Akan
tetapi seperti yang telah kita nyatakan sebelumnya, sasaran-sasaran akuntansi ini tidak hanya
melihat kebelakang. Semua akuntansi adalah berorientasi pada keputusan, meskipun
keputusan-keputusan yang akan dibuat tersebut kadang kala dirumuskan lebih eksplisit dari
pada waktu-waktu yang lain. Jadi, nilai yang bersifat prediktif juga relevan pada tujuan
pengelolaan dari akuntansi. Akan tetapi dua pertimbangan yang cukup memperlemah adalah
munculnya nilai yang bersifat prediktif sebagai suatu kriteria dalam haknya sendiri.
Pertama hal itu harus diakui, sebagaimana kritik-kritik yang mendesak dari
pendukung pengujian nilai yang bersifat prediktif dan para pendukungnya telah sepakat,
bahwa masukan-masukan akuntansi dan suatu model prediktif dengan digabungkan akan
mendorong pada suatu prediksi, sehingga nilai yang bersifat prediktif dari pengukuran
akuntansi tidak dapat dievaluasi dengan tanpa beberapa asumsi mengenai karakteristik dasar
dari model tersebut yang akan digunakan. Hal itu mengikuti bahwa jika bisnis-bisnis yang
berbeda menggunakan model-model yang berbeda, mereka dapat sesuai dengan metode-
metode akuntansi yang berbeda. Dalam kenyataannya, hal ini mungkin merupakan suatu

14
faktor yang penting yang mendorong pada perkembangan baru dari metode-metode akuntansi
di mana standar-standar atau peraturan-peraturan lain memperbolehkannya.
Kedua, yang benar-benar merupakan kenyataan bahwa prediksi-prediksi mendorong
pada keputusan-keputusan berarti bahwa tujuan dari suatu prediksi akan seringkali untuk
mengubah suatu hasil. Dengan telah diprediksi sebelumnya bahwa seorang pelanggan atau
seorang debitur akan gagal, hal yang terbaik untuk dilakukan adalah mengambil tindakan
untuk memperkuat pelanggan atau debitur tersebut sehingga mereka tidak gagal. Setelah
dimensi keperilakuan ini diperkenalkan, kriteria nilai yang bersifat prediktif mulai untuk
dengan mudah melihat seperti salah satu sisi dari kriteria yang jauh lebih luas—bahwa
informasi akuntansi harus berguna untuk membuat keputusan-keputusan. Kegunaan, seperti
yang telah kita tekankan, merupakan gabungan dari relevansi dan keandalan, dan nilai yang
bersifat prediktif bukan merupakan bagian penting yang terkecil dari relevansi.

Ringkasan

Tingkat di mana pasar modal adalah efisien dalam penggunaan informasinya harus
dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang membuat kebijakan akuntansi, di mana reaksinya
terhadap informasi baru memberitahukan pada para pembuat kebijakan apa yang
dipertimbangkan penting dan apa yang tidak dipertimbangkan. Terdapat sekian banyak
penelitian empiris dalam masalah ini, dan kesimpulan-kesimpulan yang paling penting yang
dapat diambil dari penelitian tersebut direview dalam bab ini.
Bertentangan dengan volume dari penelitian empiris yang mendukung

15

Anda mungkin juga menyukai