ILEUS PARALITIK
Disusun Oleh :
BANDUNG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
“ILEUS PARALITIK”
A. KONSEP MEDIK
a. Pengertian Ileus Paralitik
Ileus Paralitik adalah isyilah gawat abdomen atau gawat perut
menggambarkan keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut yang
biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan
ini memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa tindakan
bedah, misalnya pada obstruksi, perforasi, atau perdarahan massif di
rongga perut maupun saluran cerna, infeksi,obstruksi atau strangulasi
saluran cerna dapat menyebabkan perforasi yangmengakibatkan
kontaminasi rongga perut oleh isi saluran cerna sehingga terjadilah
peritonitis.
Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun
penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus.Obstruksi
usus terdiri dari akut dan kronik, partial atau total. Obstruksi usus
biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya
lambat.Sebagian dasar dari obstruksi justru mengenai usus halus.
Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan
diagnosis dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap
hidup. Ada dua tipe obstruksi, yaitu:
1. Mekanis (Ileus Obstruktif) Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan
tidak dapat diatasi oleh peristaltik.Ileus obstruktif ini dapat akut
seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang
melingkari. Misalnya intusepsi, tumor polipoid dan neoplasma
stenosis, obstruksi batu empedu, striktura, perlengketan, hernia dan
abses.
2. Neurogenik/Fungsional (Ileus Paralitik) Obstruksi yang terjadi karena
suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti
sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Contohnya
amiloidosis, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes
mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakit parkinson.
Ileus Paralitik
Akumulasi isi usus, caira, dan gas didaerah diatas usus yang mengalami ostruksi
Distensi abdomen
Peritonitis Refluk
Medulla spinalis
Talamus
h. Penatalaksanaan
1. Konservatif
a) Penderita dirawat di rumah sakit.
b) Penderita dipuasakan
c) Kontrol status airway, breathing and circulation.
d) Dekompresi dengan nasogastric tube.
e) Intravenous fluids and electrolyte
f) Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
2. Farmakologis
a) Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
b) Analgesik apabila nyeri.
3. Operatif
a) Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis.
b) Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi
nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
c) Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan
teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui
laparotomi.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
c. Intervensi Keperawatan
2
DAFTAR PUSTAKA
Ahern, Wilkinson. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
(2001) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, alih
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Itervensi Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia