DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS TRAJENG
Jalan Maluku Nomor 01 Pasuruan
Telp. (0343) 421616, Email : puskesmastrajeng01@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS TRAJENG
KOTA PASURUAN
NOMOR : 440/ /423.104.08/2021
TENTANG
TIM KELOMPOK KERJA (POKJA) TUBERKULOSIS DAN HIV AIDS
DI UPT PUSKESMAS TRAJENG TAHUN 2021
MEMUTUSKAN
Kesatu : Membentuk Tim Pokja Layanan Tuberkulosis dan HIV AIDS pada UPT
Puskesmas Trajeng dengan susunan anggota sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini;
Kedua : Seluruh tugas, tanggung jawab dan wewenang Layanan Tuberkulosis
dan HIV AIDS UPT Puskesmas Trajeng tertuang dalam lampiran Surat
Keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan
dibetulkan sebagaimana mestinya.
1. LATAR BELAKANG
Epidemi HIV menunjukkan pengaruhnya terhadap peningkatan epidemic TB di
seluruh dunia yang berakibat meningkatnya jumlah penderita TB di tengah
masyarakat. Pandemic ini merupakan tantangan besar dalam pengendalian TB dan
banyak bukti menunjukkan bahwa pengendalian TB tidak akan berhasil dengan baik
tanpa keberhasilan pengendalian HIV. Sebaliknya TB merupakan penyebab utama
kematian pada ODHA.
Oleh karena itu WHO bekerja dengan stop TB Partnership mengembangkan
pedoman untuk pelaksanaan kegiatan kolaborasi TB-HIV yang disusun berdasarkan
tingkat prevalensi HIV. Di banyak negara yang telah melaksanakan kegiatan
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV, kegiatan kolaborasi ini dimulai sebagai
bagian dari upaya pengendalian TB dan upaya meningkatkan keberhasilan program
AIDS.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah TB terbesar ke tiga di
dunia, setelah India dan Cina, tetapi dengan prevalensi HIV tidak terlalu tinggi dan
tidak menyebar merata di seluruh wilayah.
Tiap tahun diperkirakan terjadi 239 kasus baru TB per 100.000 penduduk dengan
estimasi prevalensi HIV diantara pasien TB sebesar 0,8% secara nasional
(WHO,2007). Survei yang dilaksanakan oleh Balitbang Nasional tahun 2003
menunjukkan bahwa pasien dengan koinfeksi TB-HIV pada umumnya ditemukan di
RS dan Lapas di beberapa propinsi dan TB ditemukan sebagai infeksi oportunistik
utama pada pasien AIDS.
2. TUJUAN
Tujuan umum : memberikan arahan serta pelayanan dengan kolaborasi aktif TB-HIV
untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit ini.
Tujuan khusus dari pelaksanaan kolaborasi TB-HIV :
a. Membentuk mekanisme kolaborasi antara program TB dan HIV;
b. Menurunkan beban TB pada ODHA;
c. Menurunkan beban HIV pada pasien TB.
3. SUSUNAN ANGGOTA
Dokter : dr. Moh. Yhoni Dwi Kurniansyah
Perawat : Anita Ratnasari A.Md, Kep.
Laboratorium : 1. Nunuk Daryati A.Md, AM.
2. Mukti Ali A.Md, AK.
Farmasi : Ayek Rezka Trialvianti S.Farm, Apt.
RR : Atik Tri Pratiwi S. A.Md, Kep.