A. Tujuan Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem based learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
Media : Laptop, power point, spidol, papan tulis,
Sumber Belajar :
Sumiyati, Muhammad Achsan (2017). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SMP/MTs Kelas VIII. Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan kebudayaan.
Nu online
C. Kegiatan Pembelajaran
Yang menjawab
pertanyaan akan ditunjuk
oleh kelompok lain,
sehingga semua orang
harus saling berdiskusi. 10
menit
Aktivitas 1.
Mengamati gambar yang Baik pak. Sambil perhatikan gambar
ditayang oleh guru. yang bapak tayangkan
“Anak-anak tolong perhatikan
penjelasan yang bapak
sampaikan.
Terimakasih kalian sudah
menyimak penjelasan yang
bapak sampaikan
Aktivitas 2.
Mencari jawaban.dari soal Siswa menjawab Materi pokok sudah 30
yang disajikan. pertanyaan , dengan terdapat pada buku paket, menit
membuka buku dan tetapi untuk meyakinkan
1. Bagaimana Hukum puasa searching. dan memperluas wawasan
orang yang sahur setelah bisa searching.
matahari terbit.? Jelaskan !
2. Bagaimana hukum puasa
seorang anak berusia 7
tahun ? jelaskan !
3. Apakah boleh orang tidak
berpuasa karena sedang
berpergian ? Jelaskan !
4. Apakah boleh bagi orang
yang sakit bisul tidak
berpuasa ? jelaskan
5. Bagaimana puasa orang
yang tidak sahur ?
6. Bagaimana orang yang niat
puasa setelah adzan
subuh ? Jelaskan.!
7. Bagaimana puasa orang
yang makan karena lupa ?
jelaskan !
Aktivitas ke 3
Melakukan games Setiap kelompok Guru menyuruh siswa 40
Semacam monopoli berkonsentrasi untuk melaporkan hasil kerja Menit
menjawab pertanyaan kelompok siswa dalam
game dan guru
memberikan poin kepada
siswa dan kelompok yang
menjawab benar, disertai
penguatan dan penjelasan.
Penutup:
Apa yang sudah di pelajari hari Syarat sah, syarat wajib, Kalian hebat semuanya. 5 menit
ini? rukun, hal yang
membatalkan dan
disunahkan dalam
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka sesuai dengan kriteria berikut:
4 = sangat baik 2 = cukup
3 = baik 1 = kurang
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna di beri sekor 4
Bila jawaban sempurna di beri sekor 3
Bila jawaban kurang sempurna di beri sekor 2
Bila jawaban tidak sempuna di beri sekor
× nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah perolehan skor : Nilai =..........
jumlah skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan Rata-Rata
No Nama
Penguasaan materi Keaktifan Kreatifitas Nilai
Kolom aspek keterampilan diisi dengan angka sesuai dengan kriteria berikut:
4 = sangat baik 2 = cukup
3 = baik 1 = kurang
Jatinangor, ……………………
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Model
……………………………………………………………………………...
Apakah boleh bagi
……………………………………………………………………………...
orang yang sakit bisul
tidak berpuasa ? ……………………………………………………………………………...
jelaskan ……………………………………………………………………………...
Bagaimana puasa
orang yang tidak
sahur ?
Bagaimana orang
yang niat puasa
setelah adzan subuh ?
Jelaskan.!
Bagaimana puasa
orang yang makan
karena lupa ? jelaskan
!
JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Prinsip Kedaulatan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia)
1. Penjelasan konsep
Konsep Penjelasan
Puasa orang tersebut tidak sah, karena awal mula puasa pada saat terbitnya fajar
Bagaimana Hukum
shodiq.
puasa orang yang
sahur setelah
matahari terbit.?
Jelaskan !
Bagaimana hukum
Hukumnya sunnah, pahalanya akan mengalir untuk anak tersebut dan mengalir
puasa seorang anak
juga kepada orang tuanya karena telah mengjarkan kebaikan kepadanya.
berusia 7 tahun ?
jelaskan !
Tidak boleh, karena menurut jumhur ulama jika sakit tersebut tidak membuat
Apakah boleh bagi
seseorang semakin parah sakitnya ketika berpuasa orang tersebut haruslah
orang yang sakit bisul berpuasa.
tidak berpuasa ?
jelaskan
Bagaimana puasa Puasanya tetap sah, karena sahur hukumnya sunnah bukan bagian dari rukun
orang yang tidak puasa
sahur ?
Bagaimana orang
yang niat puasa Tidak sah, karena niat untuk puasa ramadhan atau yang berhukum wajib harus
ramadhan setelah dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu subuh.
adzan subuh ?
Jelaskan.!
Bagaimana puasa Puasanya tidak batal, orang tersebut harus menyempurnakan puasanya sampai
orang yang makan akhir, dan tidak wajib baginya qodho dan fidyah.
karena lupa ? jelaskan
!
MATERI IBADAH PUASA
A. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan yang merupakan
rukun Islam keempat. Puasa wajib ini mulai diperintahkan pada tahun kedua hijrah, setelah Nabi
Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Hukumnya adalah fardu ‘ain. Oleh karena itu, jangan
sekali-kali meninggalkan puasa Ramadan tanpa adanya halangan yang dibenarkan menurut
syariat. Apabila sedang berhalangan melaksanakan puasa Ramadan, kita wajib menggantkannya
pada hari yang lain.
Agar puasa kita menjadi lebih sempurna dan bermakna, marilah kita pahami ketentuan-
ketentuannya.
1. Syarat wajib puasa
Orang Islam berkewajiban untuk melaksanakan puasa apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berakal,
b. balig, dan
c. mampu berpuasa.
2. Syarat sahnya puasa
Di samping syarat wajib ada syarat lain agar puasa kita menjadi sah, antara lain:
a. beragama Islam,
b. mumayiz (sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tdak baik
c. suci dari darah haid dan nifas, dan
d. dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.
3. Rukun puasa
Orang yang akan melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa antara lain yaitu:
a. Niat untuk berpuasa
Ketika hendak berpuasa di bulan Ramadan, lakukan niat di dalam hati dengan ikhlas. Apabila
diucapkan, maka niat puasa tersebut adalah sebagai berikut :
ان هَ ِذ ِه ال َّسنَ ِة فَرْ ضًا هّلِل ِ تَ َعالى
ِ ض ِ ْص ْو َم َغ ٍّد َع ْن اَ َدا ِء فَر
َ ض َشه ِْر َر َم ُ نَ َوي
َ ْت
Artinya: “Saya berniat puasa Ramadan esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan
Ramadan tahun ini karena mentaat perintah Allah Ta’ala.”
Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa dan selambat-
lambatnya sebelum terbit fajar. Untuk menjaga agar niat puasa ini tdak terlewatkan, kita boleh
mengucapkan niat puasa ini setelah selesai śalat tarawih.
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya
matahari.
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
Berpuasa merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah Swt. Untuk itu kita harus berhat-hat dalam
melaksanakannya. Ada enam perkara yang bisa membatalkan puasa kita, yaitu:
a. Makan dan minum
Makan dan minum yang membatalkan puasa adalah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalau makan
minum dilakukan dengan tidak sengaja karena lupa, hal ini tdak membatalkan puasa.
b. Muntah yang disengaja atau dibuat-buat
Apabila muntahnya tdak sengaja, tdak membatalkan puasa.
c. Berhubungan suami istri
Orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan dapat membatalkan
puasanya. Ia wajib menggant puasa itu serta harus membayar kifarat ;dendaͿ. Ada tga macam
kifaratnya, antara lain͗ memerdekakan hamba sahaya, kalau tidak sanggup memerdekakan hamba
sahaya maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, kalau tdak kuat berpuasa maka bersedekah
dengan memberikan makanan yang mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin dan tiap-tiap
orang mendapatkan 3/4 liter beras atau yang setara.
d. Keluar darah haid atau nifas bagi perempuan
e. Gila atau sakit jiwa
f. Keluar cairan mani dengan sengaja
5. Hal-hal yang disunnahkan dalam puasa
Orang yang sedang berpuasa disunnahkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. berdoa ketka berbuka puasa,
b. memperbanyak sedekah,
c. śalat malam, termasuk śalat tarawih, dan
d. tadarus atau membaca al-Qur’ān.
6. Hal-hal yang mengurangi pahala puasa
Hal yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa adalah semua perbuatan yang dilarang
oleh Islam. Contohnya membicarakan kejelekkan orang lain, berbohong, mencaci maki orang lain, dan
sebagainya.
7. Orang-orang yang boleh berbuka pada bulan Ramadan
Berpuasa adalah kewajiban bagi setap muslim. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu boleh tdak
berpuasa. Adapun orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa sebagai berikut:
a. Orang yang sedang sakit dan tdak kuat untuk berpuasa atau apabila berpuasa sakitnya semakin
parah. Eamun, ia harus menggantkannya di hari lain apabila sudah sembuh nant.
b. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Ia pun wajib mengqada puasanya di hari lain.
c. Orang tua yang sudah lemah sehingga tdak kuat lagi untuk berpuasa.
Ia wajib membayar Įdyah, yakni bersedekah tap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu
kepada fakir miskin.
d. Orang yang sedang hamil dan menyusui anak. Kedua perempuan ini kalau khawatr akan menjadi
mudarat kepada dirinya sendiri atau beserta anaknya mereka wajib mengqada puasanya
sebagaimana orang yang sedang sakit. Kalau hanya khawatr akan menimbulkan mudarat bagi
anaknya, ia wajib mengqada puasanya dan membayar fidyah kepada fakir miskin
LAMPIRAN
Materi :
Games
Keterangan
P= pengertahuan
K keterampilan
T= Tantangan
H= Hukuman