Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

 Diuretika diambil dari akar kata diuresis

DIURETIKA  Diuresis = proses pembentukan kemih


 Diuretika = zat/senyawa yang memacu
diuresis
YULLIA SUKAWATY,M. Sc., Apt

PENDAHULUAN Pengaturan Cairan tubuh


 Sebelum berbicara masalah ini maka kita  Osmolalitas plasma selalu dipertahankan pada
285 m-osmol  ekresi air berulang-ulang
harus faham dulu mekanisme pengaturan  Kadar elektrolit plasma selalu dipertahankan
kesetimbangan cairan tubuh… dalam rentang normal  kadar elektrolit plasma
dipengaruhi jumlah cairan plasma
 pH plasma dipertahankan sekitar 7,4 
pengaturan ion H dan HCO3
 Sampah metabolit harus dibuang keluar tubuh
 urin, keringat, feses
 Cairan yang dikeluarkan tubuh juga harus
diganti  minuman dan makanan

1
Caranya…? Kuncinya…!
 Asupan makanan dan minuman Tubuh  Siklus pengaturan ini harus seimbang
metabolisme  metabolit dan elektrolit
meningkat  sampah metabolit dan kelebihan  Gangguan pengaturan dapat
elektrolit harus dibuang  metabolit larut di air menyebabkan :
 dibuang lewat urin  cairan tubuh berkurang
 Tubuh kekurangan cairan  volume cairan
1. Volume plasma meningkat  tekanan
ekstraseluler turun  plasma pekat  kadar pembuluh meningkat  hipertensi 
elektrolit dan osmolalitas plasma meningkat  stroke hemoragik
rangsang reseptor volume karotis dan torakal,
juga osmoreseptor di hipofisis  pelepasan 2. Gangguan kesetimbangan elektrolit 
ADH oleh hipofisis  pemekatan urin dan berbagai penyakit patologik
peningkatan rasa haus  makan dan minum 3. Ketidakmampuan ekresi urin  udema

Kuncinya…! GINJAL
 Pengaturan terutama oleh hipofisis dan  Fungsi Ekresi
- Mempertahankan osmolalitas plasma
ginjal - Mempertahankan elektrolit plasma
 Titik target obat : hipofisis dan ginjal - Mempertahankan pH plasma (7,4)
Mengekresikan metabolit (urea, asam urat, kreatinin)
 Bila titik target hipofisis  ESO lebih
-

banyak  umumnya target di fisiologi  Fungsi Non Ekresi


ginjal - Menghasilkan renin  pengaturan TD
 Diuretika umumnya bekerja di ginjal - Menghasilkan eritripoetin  pengaturan eritrosit
- Memetabolisme pro-vitamin D  vitamin D aktif
 Kita harus tahu fisiologi ginjal - Degradasi insulin

2
Anatomi GINJAL Proses pembentukan kemih
Distal
Proksimal

 Filtrasi Glomerulus
Kapsula
RBF (Rate Blood Flow) ~ 1200 ml/min 
ginjal  Kapsula Bowman  sel darah,
Bowman

Lengkung
Henle
molekul besar (> 300 dalton) seperti
protein tertahan  air dan kristaloid
tersaring  difusi pasif  ultrafiltrat
(sebagian zat masih ada yang bermanfaat
seperti glukosa dan beberapa garam)

Proses pembentukan kemih Mekanisme Kerja DIURETIK


 Reabsorbsi dan Sekresi Tubulus  Diuretik Osmotik
ultrafiltrat  tubulus proksimal   Diuretik Tiazid
reabsorbsi aktif air, glukosa, elektrolit, dan  Diuretik Loop
ureum  lengkung Henle  Reabsorbsi  Diuretik Hemat Kalium
elektrolit (ion Na dan K) tanpa air  difusi
pasif  tubulus distal  reabsorbsi aktif
ion Na tanpa air  filtrat
 Saluran pengumpul  urin

3
MANITOL TIAZID DIURETIK Osmotik
AMIROLID  Bekerja di Tubulus Proksimal
SPIRONOLAKTON  Bekerja secara osmotik
 Menghambat re-absorbsi air dan natrium
 Contoh : Manitol, Sorbitol
 Indikasi :
- Menurunkan cairan dan tekanan intraokuler 
FUROSEMID terapi galukoma
ASAM ETAKRINAT - Menurunkan cairan dan tekanan intracranial 
terapi udema otak, stroke hemoragik
BUMETAMID
- Menurunkan cairan cerebrospinal (volume CNS)

DIURETIK Tiazid DIURETIK Loop


 Bekerja di pars asenden ansa Henle
 Bekerja di pars asendens ansa Henle hingga awal  Menghambat reabsorbsi ion Cl, Na dalam jumlah besar
tubulus distal  pengeluaran air dan Kalium paling maksimal (efek
 Menghambat re-absorbsi ion Na, Cl (5-10%) juga Kalium singkat ~ 4 - 6 jam)
 efek diuresis lemah (efek panjang ~ 6 - 48 jam)  Contoh : Furosemid, Bumetamid, Asam Etakrinat
 Contoh : Hidroklortiazid (HCT)  Indikasi :
 Indikasi : - Meningkatkan pengeluaran urin  terapi udema dan
- Meningkatkan pengeluaran urin  terapi udema dan hipertensi, misalnya udema pada CHF
hipertensi - Meningkatkan pengeluaran ion Na  mencegah retensi
- Meningkatkan pengeluaran ion Na  mencegah retensi air  menurunkan volume pembuluh
air  menurunkan volume pembuluh  ESO :
 ESO : - Hipokalemia  kelemahan (diatasi dengan suplemen K)
- Hipokalemia  kelemahan - Hiperglikemia  tidak cocok untuk pasien Diabetes
- Hiperglikemia  tidak cocok untuk pasien Diabetes - Hiperurisemia  Gout (asam urat)
- Hiperurisemia  Gout (asam urat) - Ototoksisitas  paling tinggi asam etakrinat, paling
minimal bumetamid

4
DIURETIK Hemat Kalium MANITOL TIAZID

 Bekerja pada tubulus kontortus distal AMIROLID


 Secara lansung meningkatkan eksresi Na dan SPIRONOLAKTON
menurunkan ekresi Kalium  Amilorid
 Mengantagonisasi aldosteron  mencegah
retensi Na dan air  Spironolakton
 Efek lemah  kombinasi dengan diuretik lain 
mencegah hipokalemia
FUROSEMID
 Indikasi : Anti hipertensi
ASAM ETAKRINAT
 ESO :
BUMETAMID
- Hiperkalemia
- Hiponatremia

QUIZ…
Bapak Tono (50 thn) menderita CHF dengan
udema di kakinya, selama ini mendapat terapi
dengan digoxin. Untuk mengurangi udema kaki
maka obat yang paling tepat dipilih ialah ……,
apa ESO paling penting yang beresiko pada
terapi pasien ini........? bagaimana saran
anda……..?
sukawatyyullia@gmail.com

kata kunci : digoxin berkompetisi dengan Kalium


untuk meduduki reseptornya di jantung

Anda mungkin juga menyukai