Anda di halaman 1dari 4

KISTA COKLAT DENGAN TERAPI HORMONAL

No. Dokumen
Tanggal Terbit
OBG/02/2022
Desember 2022
RSUD
KOTA YOGYAKARTA No. Revisi Halaman
1 1/3
Disusun oleh : Diperiksa oleh :
KSM Obstetri dan Ginekologi Wakil Direktur Pelayanan
Ditetapkan Oleh :
PANDUAN Direktur
PRAKTIK RSUD Kota Yogyakarta
KLINIS

dr. Ariyudi Yunita, MMR


NIP. 19670626 200212 2 003
Pengertian Kista coklat atau sering disebut dengan kista endometriosis
merupakan penyakit organ reproduksi perempuan yang
didefinisikan sebagai adanya jaringan mirip dinding rahim yang
tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba, leher rahim, dan
berbagai organ lain seperti rektum (usus besar) dan dinding perut.

Anamnesis Pasien akan mengalami rasa nyeri yang kronis di bagian perut
selama masa menstruasi dan akan makin menyakitkan setiap
bulannya. Rasa sakit akan terasa di bagian depan, dari pusar ke
pelvis, lalu bagian punggung, dari pinggang hingga tulang ekor,
dan rasa sakitnya bahkan dapat mengakibatkan pingsan. Pasien
dapat mengalami gangguan pencernaan, perut kembung, diare,
nyeri saat buang air, serta rasa nyeri di bagian perut, punggung,
kaki, atau saat melakukan hubungan seksual. Pasien dapat
mengalami pendarahan atau kencing darah, atau lebih sering
buang air kecil. Kondisi ini bahkan dapat mengakibatkan infertilitas
karena tuba fallopi yang menyempit. Dalam banyak kasus,
penumpukan endometrium menyebabkan tuba fallopi tidak
berfungsi.
Gejala-gejala klasik pada endometriosis, antara lain:
 Dysmenorrhea atau nyeri haid
 Nyeri panggul saat tidak haid
 Dyspareunia atau nyeri saat berhubungan
 Infertilitas
 Lelah
 Keluhan saluran pencernaan yang bersifat siklik: kembung,
diare, atau konstipasi secara berkala
 Dyschezia siklik, nyeri atau kesulitan untuk buang air besar
 Disuria siklik, nyeri saat buang air kecil
 Hematuria siklik, adanya darah pada urine
 Perdarahan rectum siklik
 Nyeri pundak siklik
 Atau gejala siklil lainnya.Gejala siklik adalah gejala yang
muncul beberapa hari sebelum wanita mengalami haid dan
KISTA COKLAT DENGAN TERAPI HORMONAL

No. Dokumen Tanggal Terbit


OBG/02/2022 Desember 2022

No. Revisi Halaman


RSUD
1 2/3
KOTA YOGYAKARTA
gejala biasanya akan hilang atau berhenti beberapa hari setelah
haid berhenti. Dengan demikian, gejala hanya timbul selama siklus
haid.
Pemeriksaan abdomen: supel, massa tumor kistik dpt teraba
ataupun tidak
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Inspekulo/PD: dinding vagina licin ,pada serviks utuh
mencucu oue tertutup cu dbn, bisa teraba masaa tumor kistik
maupun tidak
Kriteria Diagnosis Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang

Pemeriksaan Laboratorium seperti hematologi lengkap, urinalisis dan kultur urine,


pewarnaan gram dan kultur serviks, serta pemeriksaan serum Ca-
Penunjang 125.
USG transvaginal

Terapi Terapi ini bertujuan untuk menghentikan produksi estrogen di dalam


tubuh, yang mendorong pertumbuhan jaringan endometriosis. Akan
tetapi, terapi ini tidak berefek pada adhesi yang sudah terbentuk dan
tidak dapat memperbaiki kesuburan. Jenis terapi hormonal dapat
berupa:
 Pil KB kombinasi, yakni yang mengandung hormon estrogen
dan progesteron. Contohnya adalah pil KB Andalan,
Cyclogynon, Sydnaginon, Pilkab, Planotab, Novadiol, dan
Microgynon.
 Terapi progestin, yang dapat berupa pil (Microlut), injeksi
(Depo-Provera), implan (Nexplanon), atau alat kontrasepsi
dalam rahim (Mirena).
 Analog gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang
bekerja dengan cara menghambat produksi hormon yang
mendorong ovarium memproduksi estrogen. Obat ini
membuat wanita tidak haid dan juga memperkecil jaringan
endometriosis. Namun, obat-obat dari golongan ini membuat
wanita seolah-olah mengalami menopause sehingga
penggunaannya kerap dikombinasi dengan terapi estrogen
dosis rendah atau progestin. Haid dan kesuburan akan
kembali bila obat-obat ini dihentikan penggunaannya.
 Penghambat enzim aromatase. Obat dari golongan ini
bertujuan untuk menurunkan jumlah estrogen di dalam tubuh.
Penggunaannya dapat dikombinasi dengan terapi progestin
atau pil KB kombinasi.

Metode Kontrasepsi Hormonal


Klinisi dapat mempertimbangkan pemberian kontrasepsi
hormonal terkombinasi selama cara tersebut dapat
meredakan nyeri yang berhubungan dengan endometriosis,
seperto dyspareunia, dysmenorrhea, dan nyeri nonhaid. 
Klinisi dapat mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi per
oral terkombinasi secara kontinu pada wanita penderita
endometriosis yang mengalami dysmenorrhea.  Klinisi dapat
KISTA COKLAT DENGAN TERAPI HORMONAL

No. Dokumen Tanggal Terbit


OBG/02/2022 Desember 2022

No. Revisi Halaman


RSUD
1 2/3
KOTA YOGYAKARTA
Terapi mempertimbangkan penggunaan cincin kontrasepsi pervagina
atau koyo transdermal untuk mengurangi dysmenorrhea,
dyspareunia, dan nyeri panggul terkait dengan endometriosis.

Progestagen dan Anti-Progestagen


Klinisi diremomendasikan untuk menggunakan progestagen
atau anti progestagen sebagai salah satu pilihan untuk
mengurangi rasa nyeri terkait dengan endometriosis.  Klinisi
sebaiknya mempertimbangkan efek samping dari setiap
progestagen atau anti progestagen yang diresepkan, terutama
efek samping yang bersifat ireversibel (seperti; thrombosis,
efek samping androgenik).  Klinisi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan levonorgestrel-releasing
intrauterine system sebagai salah satu pilihan untuk
mengurangi rasa nyeri terkait dengan endometriosis.

GnRH agonist
Klinisi direkomendasikan untuk menggunakan GnRH agonist
(nafarelin, leuprolide, buserelinm goserelin atau triptorelin)
sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri yang timbul
terkait dengan endometriosis meskipun bukti mengenai dosis
atau durasi terapi masih terbatas.  Klinisis direkomendasikan
untuk meresepkan terapi hormonal tambahan bertepatan
dengan dimulainya terapi GnRH agonist yang ditujukan untuk
mencegah hilangnya massa tulang dan gejala hipoestrogenik
selama terapi. Efek dari metode ini terhadap efektivitas terapi
pengurangan rasa nyeri belum diketahui. 
Direkomendasikan untuk secara hati-hati meresepkan
pemberian GnRH agonist kepada remaja dan wanita dengan
usia muda (<23tahun) karena kelompok wanita tersebut
belum mencapai kepadatan tulang yang maksimum.

Aromatase inhibitor
Pemberian resep aromatase inhibitor direkomendasikan bagi
wanita yang mengalami nyeri hebat terkait endometriosis
meskipun telah menerima pilihan terapi lain ataupun
pembedahan dengan cara dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi per oral, progestagen, atau analog GnRH, untuk
mengurani timbulnya rasa nyeri.
Edukasi Rajin berolahraga
Kurangi stres yang berlebihan
Prognosis Baik

Kepustakaan 1. Brown R, Gagnon R, Delisle MF. No 373 Cervical Insufficiency


and Cervical Cerclage. Journal Obstetrics and Gynecology
Canada. 2019 Feb ;41(2) :233-247.doi: 10.1016/j.jogc.
2018.08.009.
2. Thakur M, Kunal M. Cervical Incompetence. NCBI Bookshelf.
A service of the National Library of Medicine, National
Institutes of Health.[Internet].Treasure Island:
StatPearlsPublishing;2019https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/

Anda mungkin juga menyukai