Anda di halaman 1dari 12

RKS - RSUD CILACAP

BAB I
BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
SITUASI

1. PEMBANGUNAN GEDUNG B (INSTALASI RADIOLOGI) SAKIT UMUM DAERAH CILACAP


akan dilaksanakan pada lokasi yang telah ditetapkan di wilayah kabupaten Cilacap Jawa
Tengah.
2. Calon pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah, sifat dan luasnya
pekerjaan dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap penawarannya, disamping
ketentuan-ketentuan dalam RKS.
3. Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim dikemudian hari.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada lokasi tersebut di atas meliputi :


1. Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.
2. Penyediaan sample barang dari material yang akan dipakai.
3. Penyediaan gambar-gambar dan laporan-laporan penunjang pelaksanaan.
4. Pembangunan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CILACAP meliputi :
a. Pekerjaan struktur sesuai gambar perencanaan
b. Pekerjaan arsitektur sesuai gambar perencanaan
c. Pekerjaan mekanikal/elektrikal sesuai gambar perencanaan
d. Pekerjaan luar bangunan sesuai gambar perencanaan
5. Unsur penunjang lainnya dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini.

PASAL 3
PEKERJAAN PELAKSANAAN

Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, Pemborong harus menyediakan :


1. Pelaksana ahli yang mengerti gambar dan cara-cara pelaksanaan.
2. Pelaksana yang trampil dalam bidang pekerjaan.
3. Pompa air mesin pemadat tanah, alat-alat pengukur seperti waterpas, penyekat tegak
dan alat-alat bantu lainnya, diperlukan untuk ketelitian, kerapihan ketepatan pekerjaan.
4. Bahan yang harus sudah ada ditempat menjelang waktu pengerjaan sehingga tidak akan
terjadi kelambatan pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan.

CV. AGP KONSULTAN I-1


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
PASAL 4
PENYERAHAN LAPANGAN/AREA/TEMPAT PEKERJAAN

Lapangan/area/tempat pekerjaan akan diserahkan kepada kontraktor terhitung sejak Berita


Acara Serah Terima lahan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat
Pengumuman Pemenang (SPP) oleh Pemberi Tugas. Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari setelah dikeluarkannya kontrak, kontraktor harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan
di tempat pekerjaan. Kontraktor dianggap sudah memahami benar-benar mengenai letak,
batas-batas maupun kondisi lapangan/tempat pekerjaan.

PASAL 5
PENYERAHAN RENCANA KERJA/TIME SCHEDULE

1. Kontraktor wajib menyerahkan suatu rencana kerja/time schedule dalam bentuk bar
chart, S-curve dan network planning kepada Pemberi Tugas dan Pengawas selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kontrak dikeluarkan, untuk memperoleh
persetujuan. S-curve kontraktor ditandatangani oleh penandatangan kontrak.
2. Setelah rencana kerja disetujui, dokumen asli diserahkan Pemberi Tugas dua Salinan
dicetak dan diserahkan pada Pengawas, satu salinan ditempelkan di kantor kontraktor
di tempat pekerjaan.
3. Berdasarkan rencana kerja tersebut, pengawas akan mengadakan penilaian secara
periodik terhadap prestasi kerja kontraktor.

PASAL 6
PENYERAHAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

1. Bersamaan waktunya dengan penyerahan Rencana Kerja, kontraktor wajib pula


menyerahkan bagan struktur organisasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan
proyek ini, untuk mendapatkan persetujuan pengawas dan pemberi tugas.
2. Sebagai lampiran dari bagan struktur organisasi tersebut, kontraktor harus
menyerahkan suatu daftar nama petugas yang akan ditugaskan lengkap dengan fungsi
dan pengalaman kerjanya.

PASAL 7
PENYERAHAN WEWENANG KEPADA KUASA KONTRAKTOR

1. Kontraktor wajib menetapkan seorang petugas yang akan bertindak sebagai wakil atau
kuasanya untuk mengatur dan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Pemberian kuasa ini sama sekali tidak berarti mengurangi tanggung jawab kontraktor
terhadap pelaksanaan pekerjaan baik sebagian ataupun keseluruhan.

CV. AGP KONSULTAN I-2


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
PASAL 8
PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN (SITE MANAGER)

1. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam pekerjaan konstruksi bangunan ini harus
diawasi oleh tenaga ahli yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh
penandatangan kontrak (kontraktor) untuk mengambil keputusan di lapangan. Ia
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan pada proyek ini dan harus
selalu berada di lapangan (site). Bila ia akan meninggalkan site harus ada orang yang
secara tertulis diberikan wewenang untuk mewakilinya.
2. Nama dan curriculum vitae site manager harus disertakan oleh kontraktor pada saat
penawaran dilakukan.

PASAL 9
PEMBERHENTIAN SITE MANAGER

1. Bila di kemudian hari ternyata site manager yang ditunjuk kontraktor dianggap kurang
atau tidak mampu, maka pengawas berhak memerintahkan kontraktor untuk
mengganti pelaksana/petugas tersebut.
2. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudah surat perintah pengawas
tersebut keluar, kontraktor harus sudah menunjuk seorang pelaksana/petugas yang
baru.

PASAL 10
KOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN

1. Untuk kelancaran pekerjaan, kontraktor mengadakan koordinasi / penyesuaian


pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya atas petunjuk ahli
sebelum pengerjaan dimulai maupun pada saat pelaksanaan. Gangguan dan konflik di
antara kontraktor harus dihindari. Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya
koordinasi menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor bisa bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan proyek ini.
3. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain
atau yang dibeli dari pihak lain dan termasuk dalam lingkup pekerjaan struktur, maka
kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dalam pekerjaan ini.
4. Kontraktor harus mengijinkan, mengawasi dan memberikan petunjuk kepada sub
kontraktornya untuk melakukan penyambungan kabel-kabel, pemasangan, sensor-
sensor, peletakan peralatan/instansi, pembuatan sparing dan peralatan
mekanikal/elektrikal, sehingga sistem struktur sipil secara keseluruhan dapat berjalan
dengan sempurna. Dalam hal ini kontraktor masih tetap bertanggung jawab penuh
atas peralatan-peralatannya tersebut.
5. Kontraktor wajib melaporkan kepada konsultan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau
gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
6. Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi mekanikal/elektrikal

CV. AGP KONSULTAN I-3


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
dilaksanakan oleh kontraktor dan harus dikoordinasikan dengan pihak lain. Kontraktor
harus sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian/pembersihan

PASAL 11
GANTI RUGI

Pengawas dan Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atau gugatan yang
diajukan oleh pekerja/buruh kontraktor, sub kontraktor agen-agennya, supplier atau pihak
ketiga yang berhubungan dengan kecelakaan, kerusakan, kerugian lainnya serta gugatan
apapun yang berhubungan dengan kontrak ini, semuanya adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor

PASAL 12
LEMBUR

Apabila menurut kontraktor demi untuk mencapai target waktu penyelesaian yang sudah
ditentukan diperlukan pekerjaan lembur, maka seluruh biaya yang timbul adalah tanggung
jawab kontraktor termasuk biaya personil untuk pengawasan selama kerja lembur

PASAL 13
RAPAT LAPANGAN

Rapat lapangan akan diadakan secara berkala untuk maksud koordinasi, monitoring serta
mengevaluasi program pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor diharuskan mengundang semua
sub kontraktornya serta mengadakan fasilitas yang diperlukan. Notulen rapat akan dibuat
oleh pengawas dan akan dibagikan kepada semua yang berkepentingan

PASAL 14
BUKU HARIAN

Kontraktor harus menyediakan buku harian di lapangan untuk mencatat semua petunjuk -
petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail dari pekerjaan serta kejadian-kejadian di
lapangan. Kontraktor wajib mencatat dalam buku harian ini atas semua kejadian dan
kegiatan yang ada di proyek

PASAL 15
PEMBUATAN LAPORAN PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib membuat laporan harian dimana tertulis proses kemajuan pekerjaan
setiap hari, bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang didatangkan ke proyek, jumlah
tenaga kerja, jenis pekerjaan yang dilaksanakan serta keadaan cuaca di lapangan.
2. Perintah-perintah/instruksi-instruksi dari pengawas baru berlaku mengikat jika ditulis
dalam laporan harian dan telah dibubuhi tanda tangan dan nama jelas dari petugas
pengawas.
3. Pekerjaan tambah kurang harus dicatat pula dalam laporan harian ini dengan teliti.
4. Kontraktor juga wajib membuat laporan mingguan dan bulanan dimana tertulis

CV. AGP KONSULTAN I-4


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
rekapitulasi segala kegiatan yang berlangsung dalam minggu atau bulan tersebut.
5. Kelalaian dalam menyusun laporan akan terkena sanksi, yaitu penundaan pembayaran
termin. Pembayaran termijn hanya akan dilakukan apabila kontraktor telah melengkapi
seluruh laporan.

PASAL 16
PEMBUATAN FOTO-FOTO PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib membuat foto-foto proyek yang menunjukkan kondisi setiap tahapan
pelaksanaan.
2. Foto-foto proyek ini akan dijadikan lampiran dalam penyusunan laporan bulanan
konsultan.
3. Pengambilan foto dilaksanakan sesuai dengan petunjuk konsultan dan
dilaksanakan setiap 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan pekerjaan mulai sejak
dilaksanakan pekerjaan ini.

PASAL 17
JAMINAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA

1. Kontraktor wajib menyediakan peti yang berisi obat-obatan/alat-alat PPPK, guna


pertolongan pertama pada kecelakaan.
2. Kontraktor wajib menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan guna menjamin
keselamatan kerja baik bagi pekerja-pekerja, pelaksana, petugas dari kontraktor, dari
pengawas maupun dari pemberi tugas.
3. Untuk keperluan perencana dan pengawas, kontraktor wajib menyediakan helm
pengaman, sepatu lapangan, sarung tangan pengaman, dan sebagainya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.
4. Apabila terjadi kecelakaan, kontraktor wajib mengurus dan menyelesaikan atas biaya
dan tanggung jawab kontraktor

PASAL 18
PENJAGAAN KEAMANAN DAN PENERANGAN DI TEMPAT PEKERJAAN

1. Kontraktor harus mengusahakan adanya cukup penerangan dan penjagaan di tempat


pekerjaan untuk menghindari terjadinya kehilangan dan pencurian terutama di luar jam
kerja.
2. Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan atau kerusakan yang
terjadi atas barang-barangnya.

3. Kehilangan yang terjadi atas barang atau alat bantu tidak dapat dijadikan alasan
untuk menunda pelaksanaan pekerjaan.

4. Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan atas barang-barang


dalam ruang yang dikerjakan dan wajib menggantinya atas biaya sendiri

CV. AGP KONSULTAN I-5


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
PASAL 19
PENYEDIAAN PERALATAN KERJA

1. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan


dan menjamin keamanannya. Peralatan yang hilang karenanya menjadi tanggung jawab
kontraktor sepenuhnya.
2. Direksi pengawas berhak menolak setiap peralatan yang tidak cocok untuk
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam kontrak. Tidak tersedianya
peralatan yang memenuhi persyaratan tidak dapat dijadikan alasan kelambatan
pekerjaan.
3. Adanya perubahan merek peralatan yang telah ditentukan hanya diperkenankan
dengan persetujuan terlebih dulu dari direksi pengawas.

PASAL 20
PENYEDIAAN BAHAN (MATERIAL APPROVAL)

1. Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan yang hanya dipergunakan dalam proyek ini
yang tercantum dalam gambar dan dokumen spesifikasi.
2. Kontraktor harus membuat daftar bahan atau material dan jadwal pemasukan
material dan disetujui direksi pengawas, termasuk cara pengangkutannya.
3. Bahan atau material yang sudah masuk tidak boleh keluar tanpa sepengetahuan
direksi pengawas.
4. Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke tempat pekerjaan tapi ditolak pemakaiannya
oleh pengawas harus segera disingkirkan dari tempat kerja selambat-lambatnya 24 jam
sesudah penolakan tersebut.
5. Bagian pekerjaan yang telah dimulai menggunakan bahan yang telah ditolak harus
segera dihentikan dan dibongkar atas biaya kontraktor.
6. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar.
Semua bahan harus dalam keadaan baru dan baik. Bilamana ternyata dipakai
bahan/peralatan lama, bekas pakai atau cacat atau rusak, kontraktor harus
menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan
spesifikasi gambar atas biaya dan tanggungan kontraktor.
7. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung
jawab kontraktor dan kontraktor harus mengganti dan memperbaiki hal tersebut di atas.

PASAL 21
TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan hendaknya dilaksanakan pada jam-jam kerja normal kecuali apabila ada jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan perlu dilakukan di luar jam kerja normal. Pada hari libur
resmi, kontraktor lebih dahulu harus mengajukan permohonan tertulis minimal 24 jam
sebelumnya kepada pengawas dan segala biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
kontraktor.

CV. AGP KONSULTAN I-6


RKS - RSUD CILACAP
BAB I

PASAL 22
TATA CARA PEMERIKSAAN

1. Konsultan akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap kualitas bahan-bahan yang


akan digunakan dalam pekerjaan ini. Untuk ini kontraktor diharap agar benar-benar
memperhatikan ketentuan dalam syarat tersebut di atas.
2. Pengawas akan melakukan pengawasan ketat terhadap jenis pekerjaan yang akan,
sedang maupun yang sudah dilaksanakan. Untuk itu kontraktor diharapkan agar benar-
benar memperhatikan ketentuan dalam Peraturan-peraturan tersebut di atas.
3. Kontraktor wajib membantu sepenuhnya agar seluruh proses pemeriksaan/
pengawasan tersebut di atas berjalan lancar.
4. Segala peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan/ pengawasan
tersebut harus disediakan oleh kontraktor

PASAL 23
TATA CARA PENILAIAN PRESTASI PEKERJAAN

Pekerjaan-pekerjaan yang sudah terpasang dengan baik dan sudah diterima oleh pengawas
dapat dihitung prestasinya. Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke lokasi proyek tapi
belum terpasang tidak dapat dinilai prestasinya, kecuali apabila ada pertimbangan-
pertimbangan khusus dari pengawas dan pemberi tugas.

PASAL 24
TATA CARA PERBAIKAN PEKERJAAN

Kontraktor wajib memperbaiki dan/atau mengulangi semua pekerjaan yang tidak diterima
oleh pengawas. Segala biaya untuk ini menjadi tanggungan kontraktor. Kontraktor wajib
mengatur koordinasi kerja dengan pihak-pihak ketiga tersebut. Tanggung jawab atas
kualitas pekerjaan yang telah diserahkan pada pihak ketiga ini tetap berada di tangan
kontraktor.

PASAL 25
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM DAN LINGKUNGAN

1. Kontraktor wajib menjaga properti pemberi tugas dan properti umum lainnya
terhadap gangguan-gangguan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan.

2. Kontraktor wajib membongkar, memindahkan dan memperbaiki kembali saluran-


saluran air bersih, saluran air kotor, saluran telepon, listrik dan sebagainya yang
mungkin akan terpengaruh dan/atau mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan.
3. Kontraktor wajib menjaga kondisi lingkungan selama pekerjaan berlangsung.
4. Kontraktor wajib memelihara/menjaga bangunan yang ada di sekitar terhadap
adanya gangguan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan.
5. Segala biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas menjadi tanggungan

CV. AGP KONSULTAN I-7


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
kontraktor.

PASAL 26
PERLINDUNGAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN

Kontraktor wajib mengadakan perlindungan yang diperlukan terhadap hasil pekerjaan yang
sedang dan sudah selesai dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan
kerusakan.

PASAL 27
PENCEGAHAN GANGGUAN TERHADAP TETANGGA

Segala jenis pekerjaan yang mungkin akan menimbulkan gangguan terhadap penghuni
yang berdekatan hendaknya dilaksanakan pada jam-jam yang sudah ditentukan sesuai
dengan petunjuk yang diberikan konsultan. Untuk hal tersebut tidak ada pertimbangan
perpanjangan waktu maupun penambahan biaya.

PASAL 28
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN KERAPIAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib untuk selalu menjaga dan


memelihara kebersihan dan kerapian lokasi pekerjaan. Untuk itu kontraktor diminta
menempatkan petugas khusus untuk memelihara kebersihan dan kerapian.

PASAL 29
PEMBUATAN GAMBAR PELAKSANAAN/GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING

1. Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja dan detail pelaksanaan (shop


drawing) dengan menggunakan kertas HVS 70 gram ukuran A4 lengkap dengan skala
dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

2. Gambar-gambar tersebut harus dikoordinasikan dengan semua disiplin


pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang
ada.

3. Gambar kerja dan perhitungannya diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa
dan disetujui pengawas atau perencana. Pekerjaan baru dapat dimulai bila shop drawing
telah diperiksa dan disetujui oleh pengawas.

4. Gambar kerja dan perhitungannya diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa
dan disetujui pengawas atau perencana. Pekerjaan baru dapat dimulai bila shop drawing
telah diperiksa dan disetujui oleh pengawas.

CV. AGP KONSULTAN I-8


RKS - RSUD CILACAP
BAB I

PASAL 30
RINCIAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI BADAN USAHA JASA PELAKSANA
KONSTRUKSI

SBU yang masih berlaku dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Pekerjaan Sipil dengan
Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG008).

PASAL 31
PERATURAN-PERATURAN YANG MENGIKAT DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Peraturan Syarat-syarat Umum Pelaksanaan Pekerjaan Pemborongan di Indonesia.


2. Spesifikasi Bahan Bangunan.
3. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan.
4. Peraturan dari Dinas Teknis Kabupaten Cilacap.
5. Peraturan Air Bersih/Minum.
6. Peraturan dari pemerintah Daerah setempat.

PASAL 32
WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan diperkirakan selama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender dan Masa Pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
mulai sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO).

PASAL 33
LETAK PEKERJAAN

Keterangan mengenai letak pekerjaan Berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Cilacap yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No.28 Cilacap.

PASAL 34
DAFTAR PERSONIL INTI YANG DIPERLUKAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kebutuhan minimal tenaga manajerial adalah:


a. Pelaksana Pekerjaan Bangunan Gedung, 1 orang dengan persyaratan minimal memiliki
sertifikat Keterampilan sebagai Tenaga Pelaksana Jalan yang dikeluarkan oleh lembaga
yang sah dan masih berlaku, berpengalaman minimal 5 tahun.
b. Petugas K3 Konstruksi, 1 orang dengan persyaratan minimal mempunyai sertifikat
sebagai petugas K3 Konstruksi yang dikeluarkan oleh lembaga yang sah dan masih
berlaku, diutamakan berpengalaman sebagai Petugas K3 Konstruksi selama 3 tahun.

CV. AGP KONSULTAN I-9


RKS - RSUD CILACAP
BAB I

PASAL 35
DAFTAR PERALATAN UTAMA

Daftar Peralatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini, minimal adalah:
a. Alat ukur (Theodolite, Total Station dan Meteran pita 50m)
b. Beton Molen Kapasitas 0,6 m3 2 unit
c. Dump Truck 1 unit
d. Peralatan pendukung lainnya yang digunakan dilokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

Memiliki bukti kepemilikan alat atau memiliki bukti perjanjian sewa peralatan dan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

PASAL 36
UKURAN

1. Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik, kecuali
untuk baut-baut dan sejenisnya dalam inch.

2. Ukuran Penduga
Ukuran penduga adalah induk ukuran darimana semua ketinggian dan kedalaman
diambil, berupa balok sepanjang 200 cm berpenampang 5 x 5 cm dengan semua sisi
diketam rata dimeni 2 kali sepanjang tegak lurus pada tanah bangunan sedalam 100 cm.
Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P) dibuat oleh Pemborong dibawah
pengawasan Direksi dan dipelihara selama pelaksanaan

3. Ukuran pokok lebih kurang ± 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam hal ini peil
Ruang masuk yang ditentukan ± 50 cm dari muka tanah yang telah dimatangkan
Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi lantai ± 0.00 ini.

PASAL 37
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Papan Nama Proyek


a. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran lebar
1.20 m, panjang 2.40 m dari papan multiplek, dilengkapi dengan tulisan sesuai
petunjuk Direksi.
b. Ditanam dalam halaman depan dengan dicor beton adukan 1 pc:2 pc:3 kr. yang kuat.

2. Izin Mendirikan Bangunan


Kontraktor wajib membayar/mengganti biaya pengurusan IMB kepada konsultan
Perencana selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu setelah SPK pelaksanaan dikeluarkan.

3. Papan Bangunan (Bouwplank)

CV. AGP KONSULTAN I - 10


RKS - RSUD CILACAP
BAB I
a. Setelah Permukaan tanah yang akan dibangun, bangunan dibersihkan dari kotoran
sampah maupun pohon, baru diizinkan membuat papan bangunan.
b. Papan bangunan dari kayu borneo tebal 2 cm dengan tiang kaso 5/10 jarak tiang 1
meter.
c. Papan bangunan permukaan atasnya ditempatkan setinggi lantai bangunan induk
(peil ± 0.00) dan minimal 2 m dari As Bangunan kearah luar.
d. Papan Bangunan boleh dibongkar sesudah mulai pekerjaan dinding bata.
e. Patok peil beton dibuat dari beton 15 x 15cm.

4. Penyediaan Air Kerja


a. Air kerja diadakan dengan membuat sumur pantek ( bila mana tidak ditentukan
dengan cara lain ).
b. Peletakan pompa ditentukan oleh pengawas lapangan.
c. Pompa ini tidak boleh dibongkar dan menjadi milik proyek, pada penyerahan kedua
diserahkan dalam keadaan baik dan berfungsi.
d. Apabila air dilokasi tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor harus
mendapatkannya dengan membeli air yang memenuhi persyaratan.

5. Ketetapan letak bangunan diukur dengan patok yang dipancang kuat-kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisinya. Pemborong harus
menyediakan orang yang ahli dalam cara-cara mengukur. Alat-alat penyipat datar
(theodolit, waterpas) prisma silang harus selalu berada di lapangan.

6. Pembongkaran dan Pembersihan.


a. Semua penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya
pekerjaan harus dibongkar atau dibersihkan dan dipindah dari tanah bangunan,
kecuali hal-hal yang tercantum dalam gambar atau yang ditentukan oleh Pemberi
Tugas. Dilindungi agar tetap utuh. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan harta/benda yang berdekatan dari
kerusakan.
b. Kerusakan yang terjadi pada harta/benda intansi atau badan lain atau perorangan di
dalam atau di luar halaman karena alasan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan harus
diperbaiki tanpa penambahan biaya dari Pemberi Tugas.
c. Semua pohon semak, rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya yang ada di daerah
yang harus diurug, harus dihilangkan/dibersihkan yang sebelumnya harus
dikoordinasikan dengan pengawas teknis.

7. Perlindungan Pada Benda-benda yang berfaedah.


a. Semua saluran-saluran yang masih berfungsi, riol, air, listrik atau benda-benda lain
yang berfaedah, harus dilindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk
dihilangkan. Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti Pemborong.
b. Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah
sekelilingnya, harus dilindungi dari erosi yang terjadi, antara lain dengan cara
pembuatan tanggul-tanggul tanah dan selokan sementara.

CV. AGP KONSULTAN I - 11


RKS - RSUD CILACAP
BAB I

PASAL 38
PEMATANGAN LOKASI

1. Galian Pondasi
a. Galian Pondasi dalam Pekerjaan ini adalah Galian Pondasi untuk Rumah Pompa dan
Ground Tank.
b. Galian pondasi dibuat sesuai dengan gambar.
c.Tanah bekas galian ditumpuk diluar papan bangunan.

CV. AGP KONSULTAN I - 12

Anda mungkin juga menyukai