BAB I
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
SITUASI
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 3
PEKERJAAN PELAKSANAAN
PASAL 5
PENYERAHAN RENCANA KERJA/TIME SCHEDULE
1. Kontraktor wajib menyerahkan suatu rencana kerja/time schedule dalam bentuk bar
chart, S-curve dan network planning kepada Pemberi Tugas dan Pengawas selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kontrak dikeluarkan, untuk memperoleh
persetujuan. S-curve kontraktor ditandatangani oleh penandatangan kontrak.
2. Setelah rencana kerja disetujui, dokumen asli diserahkan Pemberi Tugas dua Salinan
dicetak dan diserahkan pada Pengawas, satu salinan ditempelkan di kantor kontraktor
di tempat pekerjaan.
3. Berdasarkan rencana kerja tersebut, pengawas akan mengadakan penilaian secara
periodik terhadap prestasi kerja kontraktor.
PASAL 6
PENYERAHAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PASAL 7
PENYERAHAN WEWENANG KEPADA KUASA KONTRAKTOR
1. Kontraktor wajib menetapkan seorang petugas yang akan bertindak sebagai wakil atau
kuasanya untuk mengatur dan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Pemberian kuasa ini sama sekali tidak berarti mengurangi tanggung jawab kontraktor
terhadap pelaksanaan pekerjaan baik sebagian ataupun keseluruhan.
1. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam pekerjaan konstruksi bangunan ini harus
diawasi oleh tenaga ahli yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh
penandatangan kontrak (kontraktor) untuk mengambil keputusan di lapangan. Ia
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan pada proyek ini dan harus
selalu berada di lapangan (site). Bila ia akan meninggalkan site harus ada orang yang
secara tertulis diberikan wewenang untuk mewakilinya.
2. Nama dan curriculum vitae site manager harus disertakan oleh kontraktor pada saat
penawaran dilakukan.
PASAL 9
PEMBERHENTIAN SITE MANAGER
1. Bila di kemudian hari ternyata site manager yang ditunjuk kontraktor dianggap kurang
atau tidak mampu, maka pengawas berhak memerintahkan kontraktor untuk
mengganti pelaksana/petugas tersebut.
2. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudah surat perintah pengawas
tersebut keluar, kontraktor harus sudah menunjuk seorang pelaksana/petugas yang
baru.
PASAL 10
KOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN
PASAL 11
GANTI RUGI
Pengawas dan Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atau gugatan yang
diajukan oleh pekerja/buruh kontraktor, sub kontraktor agen-agennya, supplier atau pihak
ketiga yang berhubungan dengan kecelakaan, kerusakan, kerugian lainnya serta gugatan
apapun yang berhubungan dengan kontrak ini, semuanya adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor
PASAL 12
LEMBUR
Apabila menurut kontraktor demi untuk mencapai target waktu penyelesaian yang sudah
ditentukan diperlukan pekerjaan lembur, maka seluruh biaya yang timbul adalah tanggung
jawab kontraktor termasuk biaya personil untuk pengawasan selama kerja lembur
PASAL 13
RAPAT LAPANGAN
Rapat lapangan akan diadakan secara berkala untuk maksud koordinasi, monitoring serta
mengevaluasi program pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor diharuskan mengundang semua
sub kontraktornya serta mengadakan fasilitas yang diperlukan. Notulen rapat akan dibuat
oleh pengawas dan akan dibagikan kepada semua yang berkepentingan
PASAL 14
BUKU HARIAN
Kontraktor harus menyediakan buku harian di lapangan untuk mencatat semua petunjuk -
petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail dari pekerjaan serta kejadian-kejadian di
lapangan. Kontraktor wajib mencatat dalam buku harian ini atas semua kejadian dan
kegiatan yang ada di proyek
PASAL 15
PEMBUATAN LAPORAN PEKERJAAN
1. Kontraktor wajib membuat laporan harian dimana tertulis proses kemajuan pekerjaan
setiap hari, bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang didatangkan ke proyek, jumlah
tenaga kerja, jenis pekerjaan yang dilaksanakan serta keadaan cuaca di lapangan.
2. Perintah-perintah/instruksi-instruksi dari pengawas baru berlaku mengikat jika ditulis
dalam laporan harian dan telah dibubuhi tanda tangan dan nama jelas dari petugas
pengawas.
3. Pekerjaan tambah kurang harus dicatat pula dalam laporan harian ini dengan teliti.
4. Kontraktor juga wajib membuat laporan mingguan dan bulanan dimana tertulis
PASAL 16
PEMBUATAN FOTO-FOTO PEKERJAAN
1. Kontraktor wajib membuat foto-foto proyek yang menunjukkan kondisi setiap tahapan
pelaksanaan.
2. Foto-foto proyek ini akan dijadikan lampiran dalam penyusunan laporan bulanan
konsultan.
3. Pengambilan foto dilaksanakan sesuai dengan petunjuk konsultan dan
dilaksanakan setiap 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan pekerjaan mulai sejak
dilaksanakan pekerjaan ini.
PASAL 17
JAMINAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA
PASAL 18
PENJAGAAN KEAMANAN DAN PENERANGAN DI TEMPAT PEKERJAAN
3. Kehilangan yang terjadi atas barang atau alat bantu tidak dapat dijadikan alasan
untuk menunda pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 20
PENYEDIAAN BAHAN (MATERIAL APPROVAL)
1. Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan yang hanya dipergunakan dalam proyek ini
yang tercantum dalam gambar dan dokumen spesifikasi.
2. Kontraktor harus membuat daftar bahan atau material dan jadwal pemasukan
material dan disetujui direksi pengawas, termasuk cara pengangkutannya.
3. Bahan atau material yang sudah masuk tidak boleh keluar tanpa sepengetahuan
direksi pengawas.
4. Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke tempat pekerjaan tapi ditolak pemakaiannya
oleh pengawas harus segera disingkirkan dari tempat kerja selambat-lambatnya 24 jam
sesudah penolakan tersebut.
5. Bagian pekerjaan yang telah dimulai menggunakan bahan yang telah ditolak harus
segera dihentikan dan dibongkar atas biaya kontraktor.
6. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar.
Semua bahan harus dalam keadaan baru dan baik. Bilamana ternyata dipakai
bahan/peralatan lama, bekas pakai atau cacat atau rusak, kontraktor harus
menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan
spesifikasi gambar atas biaya dan tanggungan kontraktor.
7. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung
jawab kontraktor dan kontraktor harus mengganti dan memperbaiki hal tersebut di atas.
PASAL 21
TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan hendaknya dilaksanakan pada jam-jam kerja normal kecuali apabila ada jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan perlu dilakukan di luar jam kerja normal. Pada hari libur
resmi, kontraktor lebih dahulu harus mengajukan permohonan tertulis minimal 24 jam
sebelumnya kepada pengawas dan segala biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
kontraktor.
PASAL 22
TATA CARA PEMERIKSAAN
PASAL 23
TATA CARA PENILAIAN PRESTASI PEKERJAAN
Pekerjaan-pekerjaan yang sudah terpasang dengan baik dan sudah diterima oleh pengawas
dapat dihitung prestasinya. Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke lokasi proyek tapi
belum terpasang tidak dapat dinilai prestasinya, kecuali apabila ada pertimbangan-
pertimbangan khusus dari pengawas dan pemberi tugas.
PASAL 24
TATA CARA PERBAIKAN PEKERJAAN
Kontraktor wajib memperbaiki dan/atau mengulangi semua pekerjaan yang tidak diterima
oleh pengawas. Segala biaya untuk ini menjadi tanggungan kontraktor. Kontraktor wajib
mengatur koordinasi kerja dengan pihak-pihak ketiga tersebut. Tanggung jawab atas
kualitas pekerjaan yang telah diserahkan pada pihak ketiga ini tetap berada di tangan
kontraktor.
PASAL 25
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM DAN LINGKUNGAN
1. Kontraktor wajib menjaga properti pemberi tugas dan properti umum lainnya
terhadap gangguan-gangguan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 26
PERLINDUNGAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN
Kontraktor wajib mengadakan perlindungan yang diperlukan terhadap hasil pekerjaan yang
sedang dan sudah selesai dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan
kerusakan.
PASAL 27
PENCEGAHAN GANGGUAN TERHADAP TETANGGA
Segala jenis pekerjaan yang mungkin akan menimbulkan gangguan terhadap penghuni
yang berdekatan hendaknya dilaksanakan pada jam-jam yang sudah ditentukan sesuai
dengan petunjuk yang diberikan konsultan. Untuk hal tersebut tidak ada pertimbangan
perpanjangan waktu maupun penambahan biaya.
PASAL 28
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN KERAPIAN
PASAL 29
PEMBUATAN GAMBAR PELAKSANAAN/GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING
3. Gambar kerja dan perhitungannya diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa
dan disetujui pengawas atau perencana. Pekerjaan baru dapat dimulai bila shop drawing
telah diperiksa dan disetujui oleh pengawas.
4. Gambar kerja dan perhitungannya diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa
dan disetujui pengawas atau perencana. Pekerjaan baru dapat dimulai bila shop drawing
telah diperiksa dan disetujui oleh pengawas.
PASAL 30
RINCIAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI BADAN USAHA JASA PELAKSANA
KONSTRUKSI
SBU yang masih berlaku dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Pekerjaan Sipil dengan
Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG008).
PASAL 31
PERATURAN-PERATURAN YANG MENGIKAT DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 32
WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan diperkirakan selama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender dan Masa Pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
mulai sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO).
PASAL 33
LETAK PEKERJAAN
Keterangan mengenai letak pekerjaan Berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Cilacap yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No.28 Cilacap.
PASAL 34
DAFTAR PERSONIL INTI YANG DIPERLUKAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 35
DAFTAR PERALATAN UTAMA
Daftar Peralatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini, minimal adalah:
a. Alat ukur (Theodolite, Total Station dan Meteran pita 50m)
b. Beton Molen Kapasitas 0,6 m3 2 unit
c. Dump Truck 1 unit
d. Peralatan pendukung lainnya yang digunakan dilokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.
Memiliki bukti kepemilikan alat atau memiliki bukti perjanjian sewa peralatan dan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
PASAL 36
UKURAN
1. Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik, kecuali
untuk baut-baut dan sejenisnya dalam inch.
2. Ukuran Penduga
Ukuran penduga adalah induk ukuran darimana semua ketinggian dan kedalaman
diambil, berupa balok sepanjang 200 cm berpenampang 5 x 5 cm dengan semua sisi
diketam rata dimeni 2 kali sepanjang tegak lurus pada tanah bangunan sedalam 100 cm.
Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P) dibuat oleh Pemborong dibawah
pengawasan Direksi dan dipelihara selama pelaksanaan
3. Ukuran pokok lebih kurang ± 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam hal ini peil
Ruang masuk yang ditentukan ± 50 cm dari muka tanah yang telah dimatangkan
Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi lantai ± 0.00 ini.
PASAL 37
PEKERJAAN PERSIAPAN
5. Ketetapan letak bangunan diukur dengan patok yang dipancang kuat-kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisinya. Pemborong harus
menyediakan orang yang ahli dalam cara-cara mengukur. Alat-alat penyipat datar
(theodolit, waterpas) prisma silang harus selalu berada di lapangan.
PASAL 38
PEMATANGAN LOKASI
1. Galian Pondasi
a. Galian Pondasi dalam Pekerjaan ini adalah Galian Pondasi untuk Rumah Pompa dan
Ground Tank.
b. Galian pondasi dibuat sesuai dengan gambar.
c.Tanah bekas galian ditumpuk diluar papan bangunan.