Anda di halaman 1dari 2

Nama : Satria Pangestu Ciayadi

Nim : 19.D1.0193

1. keterkaitan antara teori sumber pengetahuan rasionalisme, teori kebenaran


pengetahuan keteguhan, dan metode ilmu pengetahuan deduksi ialah karena ilmu
tersebut lebih mengandalkan akal sehat /rasio dengan mencari pembenaran yang
sudah ada untuk pengetahuan manusia dengan cara kerja yang deduktif. Dan
metode deduksi akan mencari kebenaran baru berdasarkan pernyataan yang sudah
benar dan logis .

2. keterkaitan antara teori sumber pengetahuan empirisme, teori kebenaran


pengetahuan kesesuaian, dan metode ilmu pengetahuan induksi ialah teori empiris
mengangap bahwa sumber pengetauan berasal dari inderawi ,sedangkan teori
kesesuaian adalah keadaan yang dianggap benar yaitu fakta dan metode induksi
merupakan penarikan kesimpulan umum berdasarkan pengamatan hal-hal yang
khusus atau generalisasi. Jadi kaitannya antara ketiganya adalah menyatakan bahwa
suatu fakta berdasarkan indera manusia sebagai sumber pengetahuan yang didapat
berdasarkan pengamatan atau penelitian yang dilakukan secara khusus atau
generalisasi.

3. Immanuel Kant adalah tokoh yang berjasa mendamaikan rasionalisme dan


empirisme. Jelaskan pemikiran Immanuel Kant !
1. Panca indera, akal budi dan rasio. Dan kita sudah tau dalam empirisme yang
mementingkan pengalaman inderawi dalam memperoleh pengetahuan dan
rasionalisme yang mengedepankan penggunaan rasio, tetapi pada Immanuel
kant rasio memiliki arti yang baru yaitu sebagai sesuatu yang ada “di
belakang” akal budi dan pengalaman inderawi. Maka muncul akal budi, rasio,
dan penglaman inderawi
2. Immanuel kant ingin membuktikan bahwa sumber pengetahuan tidak hana
di perolah hanya 1 unsur melainkan dari 2 unsur yaitu penglaman inderawi
dan akal budi. Pengetahuan a-priori datang lebih dahulu sebelum di alami
misalkan pengetahuan akan bahaya sedangkan a-posteriori yaitu di alami
dulu baru mengerti misalnya rubix cube. Kant menyebutkan bahwa
pengetahuan merupakan gabungan oleh keduanya.
3. Immanuel Kant memberikan arah yang baru yang berbeda dengan filsafat
sebelumnya yaitu bahwa objeklah yang harus mengarahkan diri kepada
subjek. Kant dapat di katakan seorang revulisioner karena dalam ranah
filsafat ia tidak memulai pengetahuan dari objek yang ada teapi dari yang
lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat obyek .

Anda mungkin juga menyukai