Anda di halaman 1dari 1

BAB III

(PENUTUP)

A.    Kesimpulan
Pendekatan teologis dalam memahami agama menggunakan cara berfikir deduktif,
yaitu cara berfikir yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar dan mutlak adanya,
karena ajaran yang berasal dari Tuhan, sudah pasti benar, sehingga tidak perlu dipertanyakan
lebih dahulu melainkan dimulai dari keyakinan yang selanjutnya diperkuat dengan dalil-dalil
dan argumentasi. Namun pendekatan teologis ini menunjukkan adanya kekurangan antara
lain berfiat eksklusif, dogmatis, tidak mau mengakui kebenaran agama lain, dan sebagainya.
Kekurangan ini dapat diatasi dengan cara melengkapinya dengan pendekatan sosiologis.
Pendekatan teologis ini selanjutnya erat kaitannya dengan pendekatan normatif, yaitu
suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari
Tuhan yang di dalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia. Dalam pendekatan
teologis ini agama dilihat sebagai suatu kebenaran mutlak dari Tuhan, tidak ada kekurangan
sedikitpun dan tampak bersikap ideal. Dalam kaitan ini agama tampil sangat prima dengan
seperangkat cirinya yang khas. Untuk agama Islam misalnya, secara normatif pasti benar,
menjunjung nilai-nilai luhur.

B.     Saran
Sebagai warga negara yang beragama kita hendaknya mengeerti dan memahami
bagaimana menjaga ketentraman dan kedamaian dengan pemeluk agama yang lain. Sebab
jangan sampai perpecahan yang dsebabkan beda pemikiran keagamaan membuat kita menjadi
terpecah belah seperti halnya orang-oang pada zaman dahulu. Menjaga silaturahmi dan
memjunjung tinggi toleransi agama sangatlah diperlukan di lingkungan kita. Selalu
tingkatkan semangat belajar dan memahami metodologi studi islam. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai