Anda di halaman 1dari 15

RUMAH SAKIT UMUM MANUABA

Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali


Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MANUABA


NOMOR:073/PD/DIR/I/2022

TENTANG:
TATA KELOLA MANAJEMEN STAF/KEPEGAWAIAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MANUABA

Menimbang : a. Bahwa dalam mencapai visi dan misi Rumah Sakit Umum Manuaba
diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dalam
menjalankan fungsi-fungsiorganisasi sebagaimana termuat dalam struktur
organisasi;
b. bahwa diperlukan kejelasan terkait tata kelola staf di rumah sakit baik
klinis maupun nonklinis yang efektif dan profesional sesuai dengan
standar peraturan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
danhuruf b, dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Manuaba tentang Tata Kelola Manajemen
Staf/Kepegawaian.

Mengingat : 1. Undang-Undang No.36 Tahun2 015 Tentang Tenaga Kesehatan


2. Undang –Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNo.5072)
3. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 77 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
5. Permendagri No.1 Tahun 2002 Tentang Pedoman Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit DaerahAkta Pendirian Yayasan Keluarga
Manuaba Nomor 02 tertanggal 5 Maret 2015 di Notaris Ny. Hj. Sri
Subekti,S
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


MANUABA TENTANG TATA KELOLA MANAJEMEN STAF/KEPEGAWAIAN

KESATU : Menetapkan manajemen tata kelola staf/kepegawaian Rumah Sakit Umum


Manuaba yang tertuang dalam pasal-pasal kebijakan ini.

KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan dalam


keputusan ini akan diadakan penyesuaian dan penyempurnaan sebagaimana
perlunya.

Pasal1
Perencanaan Staf

1. Dalam merencanakan kebutuhan staf di Rumah Sakit Umum Manuaba mengacu pada
perencanaan strategis dan perencanaan tahunan, dengan mempertimbangkan pada misi
rumah sakit, populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien,
layanan diagnostic dan klinis yang ada dirumah sakit, jumlah pasien rawat inap dan rawat
jalan, serta peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien di Rumah Sakit
Umum Manuaba.
2. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia berdasarkan pada usulan unit kerja yang
terdapat pada Form Usulan Kebutuhan Sumber Daya Manusia meliputi Pendidikan,
Kompetensi,dan Pengalaman Staf yang dibutuhkan.
3. Perihitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di rumah sakit menggunakan metode
WISN(Work load Indicators of Staffing Needs ) dan metode lain yang diakui oleh peraturan
perundang-undangan.
4. Kepala unit mempertimbangkan faktor berikut ini untuk menghitung kebutuhan staf,
anatara lain :
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

a. Misi rumah sakit,


b. populasi pasein yang dilayani dan komplesitas serta kebutuhan pasien,
c. layanan diagnostic dan klinis yang disediakan rumah sakit,
d. jumlah pasirn rawat inap dan rawat jalan,
e. peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
5. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilaksanakan pada Bulan Januari untuk kebutuhan
tahun berjalan.
6. Rapat perencanaan Staf minimal dilakukan setiap1 tahun sekali.
7. Perencanaan kebutuhan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini antara lain : terjadi
peningkatan jumlah pasien atau kekurangan staf di satu unit sehingga di butuhkan rotasi staf
dari satu unit ke unit lain, pertimbangan permintaan staf untuk rotasi tugas berdasarkan nilai-
nilai budaya atau agama dan kepercayaan, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-
undagan.
8. Pimpinan rumah sakit bertanggungjawab terhadap pemuktahiran secara terus-menerus
perencanaan staf

Pasal2
Syarat Jabatan danTanggung jawab Staf

1. Setiap staf di Rumah Sakit Umum Manuaba memiliki urain tugas, tanggung jawab dan
wewenang didalam melaksanakan tugasnya
2. Setiap jabatan yang ada wajib memiliki syarat pendidikan, keterampilan, dan pengetahuan
terkait jabatan tersebut.
3. Setiap tenaga kesehatan yang ditugaskan dibidang manajerial/memiliki dua tanggungjawab
dibidang manajerial dan bidang klinis, maupun tenaga kesehatan yang bekerja dibawah
superivisi dan tenaga kesehatan yang diizinkan bekerja paruh waktu diRumah Sakit Umum
Manuaba memiliki uraian tugas yang disesuaikan pada tugas dan tanggung jawabnya.
4. Staf yang memiliki tugas rangkap, yaitu sebagai manajemen dan fungsional memiliki 2
(dua) uraian tugasyang berbeda sesuai dengan bidang tugasnya
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

Pasal3
Rekrutmen dan Seleksi Staf Baru

1. Proses seleksi staf dilakukan oleh bagian Administrasi Umum dan SDM beserta unit kerja
yang mengusulkan kebutuhan tenaga.
2. Poses seleksi ini meliputi rekrumen staf, evaluasi kompetensi staf, hingga proses
pengangkatan staf yang dilakukan seragam kepada seluruh staf di Rumah Sakit Umum
Manuaba.
3. Proses seleksi dilakukan secara tersentralisasi dan efisien oelh rumah sakit.
4. Proses rekrutmen staf meliputi : tes administrasi, tes tulis, dan tes wawancara.
5. Tes tulis meliputi : pengetahuan umum, kompetensi bidan dan kepribadian.

6. Tes wawancara meliputi : penampilan fisik, sopan santun, pengetahuan, pengalaman kerja,
ketrampilan teknis, prestasi akademik, kemampuan menyampaikan pendapat daya tangkap,
kepercayaan diri, motivasi kerja, stabilitas emosi, kematangan sosial., komunikasi dan
customer orientation.
7. Staf yang telah dinyatakan lulus pada proses rekrutmen akan masuk pada masa percobaan
selama tiga bulan.
8. Staf yang telah menyelesaikan masa percobaan wajib dilakukan penilaian kinerja.
9. Staf yang telah lulus masa percobaan dan mendapat rekomendasi dari atasan langsungnya,
selanjutnya akan diangkat sebagai staf dengan dibuktikan adanya perjanjian kontrak kerja
dan surat keputusan pengangkatan.

Pasal 4
Seleksi Staf Profesional Pemberi Asuhan

1. Seleksi staf Professional Pemberi Asuhan (PPA) meliputi : Medis, Keperawatan, Kebidanan,
Farmasi, Keterapian Fisik, dan Keteknisan Medis.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

2. Proses seleksi dilakukan untuk memastikan tingkat pengetahuan, ketrampilan dan


kompetensi awal Profesioal Pemberi Asuhan (PPA) sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Evaluasi staf Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dilakukan saat selesai orientasi, 3
(tiga)bulan masa percobaan, 3 (tiga) kali setiap tahun, dan 1 (satu) kali penilaian profesi
setiaptahun secararutin untuk mengetahuikesesuaian dengan kebutuhan.
4. Data- data yang doperlukan untuk evaluasi staf Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
disediakan oleh unit kerja di rumah sakit.
5. Didalam mengevaluasi staf klinis/medis dapat melibatkan berbagai unsur yang koordinasikan
oleh Bidang Pelayanan Medis Dan Keperawatan, Bidang Penunjang, danBidangAdministrasi
Umum dan SDM.

Pasal5
Seleksi Staf Non Klinis

1. Seleksi staf non klinis dilakukans ecara seragam di Rumah Sakit Umum Manuaba.
2. Proses seleksi untuk memastikan pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi awa staf non
klinis yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Umum Manuaba.
3. Evaluasi staf non klinis silakukan setiap selesai orientasi 3 (tiga) bulan masa perobaan dan 1
(satu) kali setiap tahun secara rutin.
4. Evauasi dilakukan oleh atasan langsung dan diketahui oleh atasan tidak langsung.

Pasal 6
File Kepegawaian

1. File kepegawaian memuat tentang pendidikan, kualifikasi, ketrampilan, serta kompetensi


staf.
2. File kepegawaian juga memuat terkait dengan proses seleksi dan bukti orientasi staf.
3. File kepegawaian memuat tentang uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Dalam file kepegawaian juga memuat terkai riwayat pekerjaan, evaluasi dan penilaian
kinerja.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

5. File kepegawaian memuat salinan sertifikat pelatihan di dalam (inhouse training) dan diluar
rumah sakit yang telah diikuti staf.
6. File kepegawaian memuat juga informasi kesehatan yang dipersyaratkan (medical cekup)
7. File kepegawaian selalu di muktahirkan.
8. Bagian Administrasi Umum dan SDM bertanggung jawab terhadap pengelolaan file
kepegawaian tersebut.

Pasal 7
Orientasi

1. Orientasi staf meliputi orientasi umum dan orientasi khusus.


2. Orientasi staf diberikan kepada staf klinis maupun non klinis serta staf kontrak.
3. Orentasi umum dilakukan oleh Bagian Administrasi Umum dan SDM selama 2 (dua) hari
dengan materi : Profil Rumah Sakit, Peraturan Rumah Sakit, Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, Mutu dan Keselamatan Pasien, serta Kesehatan dan Keselamatan
Kerja RumahSakit.
4. Orientasi khusus dilakukan pada unit kerja selama 2 (dua) minggu yang meliputi:
strukturunit, pengenalan unit dan fasilitas, Standar Prosedur Opersaional, kebijakan
pelayanan Unit serta tugas dan tanggung jawab nya di unit.
5. Dalam pelaksanaan orientasi sekurang-kurangnya memuat TOR (Term of
Refference),daftar hadir, materi dan nara sumber sebagaimana pasal 7ayat 3) dan ayat4).
6. Bukti orientasi staf didokumentasikan dalam file kepegawaian.

Pasal 8
Pendidikan dan Pelatihan Staf

1. Program pelatihan staf diselenggarakan oleh bagian Administrasi Umum dan SDM.
2. Dalam penyusunan program pelatihan (Training Need Analysis) dapat menggunakan
sumber sebagai berikut :
a. Hasil kegiatan pengukuran data mutu dan keselematan pasien.
b. Hasil analisis laporan insiden keselamatan pasien.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

c. Hasil survey budaya keselematan pasien.


d. Hasil pemantauan program manajemen fasilitas dan keselamatan.
e. Pengenalan teknologi termasuk penambahan peralatan medis baru, ketrampilan dan
pengetahian baru yang diperoleh dari penilaian kinerja staf.
f. Prosedur klinis baru.
g. Rencana memberikan layanan abru dikemudian hari
h. Kebuthan dan usulan dari setiap unit.
3. Program diklat pada staf dapat dilakukan secara in-house training maupun eksternal yang
relevan untuk meningkatkan pengetahua staf.
4. Setiap karyawan minimal mendapat pelatihan 20 jam pertahun.
5. Seluruh staf wajib terlatih Bantuan Hidup Dasar (BHD)
6. Staf klinis/ Tim Buecode wajib mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Lanjut/ Resusitasi.
7. Pelatihan setiap staf diulang minimal setiap 2 tahun sekali.
8. Hasil pendidikan dan pelatihan staf didokumetasikan di dalam file kepegawaian.

Pasal 9
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Staf

1. Tim K3RS menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keselamatan staf.


2. Kesehatan dan keselamatan staf lebih lanjut agar dibuatkan program untuk
pelaksanaannya.
3. Program kesehatan dan keseleamatan kerja rumah sakit mencakup sebagai berikut :
a Skrining kesehatan awal
b Tindakan untuk mengendalikan pajakan kerja yang berbahaya seperti pajanan terhadap
obat-obatan beracun dan tingkat kebisingan yang berbahaya.
c Pendidikan, peatiha dan intervensi terait cara pemberian asuhan pasien yang aman.
d Pendidikan, pelatihan dan intervesi terhadap staf yang berpotensi melakuan kejadian
tidak diharapkan (KTD) atau kejadian sentinel.
e Tatalaksana kondisi terkait pekerjaan yang umum dijumpai seperti cedera punggung atau
cidera lain yang lebih darurat.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

f Vaksinasi/imunisasi pencegahan dan pemeriksaan kesehatan berkala.


g Pengelolaan kesehatan mental staf, seperti pada saat kondis kedauratan penyakit
infeksi/pandemic.
4. Didalam menysun program pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi staf, mengaju pada :
5. Epidemiologi penyakit.
6. Risiko staf terpapar atau tertular pada saat melakukan pekerjanannya.
7. Evaluasi dan konseling serta tindak lanjut kepada staf yang terpapar penyakit infeksi dan
berkoordinasi dengan Ketua Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
8. Tim K3RS melakukan identifikasi terhadap area yang berpotensi terjadi kekerasan di tempat
kerja dan melaksanakan upaya-upaya terukur untuk mengurango risiko tersebut.
9. Kejadian staf terpapar infeksi dan mengalami kekerasan dicatat dan didokumentasikan
untuk rencana tindak lanjut.

Pasal 10
Proses Penerimaan, Kredensial, Penilaian Kinerja dan Rekredensial Staf Medis

1. Proses penerimaan, kredensial, penilaian kinerja dan rekredensial staf medis di atur dalam
Medical Staf by Laws.
2. Proses keredential dan pemberian kewenangan klinis dilakukan pada seluruh staf medis
yang bertugas di Rumah Sakit Umum Manuaba.
3. Setiap staf medis yang melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Umum Manuaba wajib
menandatangani perjanjian sesuai dengan regulasi yang ada.
4. Setiap staf medis dilakukan verifikasi dari sumber utama yang mengeluarkan
dokumentersebut atau website verifikasi ijazah Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset,
danTeknologi.
5. Pengangkatan tenaga medis dibuat berdasar atas kebijakan rumah sakit dan
konsistendegan populasi pasien rumah sakit, misi, dan pelayanan yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
6. Pegangkatan staf medis tidak dilakukan sampai setidaknya izin/STR sudah terverifikasi.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

7. Bagi staf medis yang belum memiliki kewenangan mandiri dilakukan supervisi sesuai
tingkatannya dengan frekuensi yang telah ditetapkan sekurang-kurangnya 2 kali dalam
seminggu
8. Supervisor yang melakukan supervisi pada staf medis yang belum memiliki kewenagan
mandiri didokumentasikan dalam kewenangan klinisnya

Pasal 11
Kewenangan Klinis Staf Medis

1. Kewenangan klinis staf medis ditetapkan oleh Direktur berdasarkan rekomendasi Komite
Medis termasuk kewenangan tambahan.
2. Pemberian kewenangan klinis staf medis didasarkan pada:
a Informasi dan dokumentas yang diterima dari sumber luar rumah sakit yakni : program
pendidikan dokter spesialis, surat rekomendasi dari penempatan sebagai staf medis
ditempat kerja sebelumnya, organisasi profesi, kolega dekat, dan setiap data informasi
yang mungkin diberikan kepada rumah sakit.
b Program pendidikan spesialis menentukan dan membuat daftar secara umum tentang
kompetensinya di area diagnostic dan Tindakan Profesi, Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI) mengeluarkan standar kompetensi atau kewenangan klinis.
c Didalam setiap area spesialisasi proses untuk merinci kewenangan ini seragam.
d Perbedaan pendidikan spesialis, pelatihan tambahan, pengalaman, atau hasil kinerja
staf medis selama bekrja serta kemampuan motoriknya.
e Keputusan kewenagan klinis dirinci dan akan direkomendasikan kepada pimpinan
rumah sakit di area spesialisasi terkaiy dengan mempertimbangkan proses lainnya,
diantaranya: pemilihan proses apa yang dimonitor, penggunaan data tersebut dalam
OPPE, proses penugasan ulang, dan pembaharuan kewenanganklinis.
f Penilaiankinerja tenaga medis berkelanjutan setiap tahun yang dikeluarkan oleh rumah
sakit.
g Hasil evaluasi praktik professional berkelanjutan (OPPE) dan terfokus (FPPE)
h Hasil pendidikan dan pelatihan tambahan dari pusat pendidikan, kolegium, perhimpunan
profesi dan rumah sakit yang kompeten mengeluarkan sertifikat.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

i Kewenagan tambahan pada pelayanan resiko tinggi. Prosedur dengan resiko tinggi
tersebut maka tenaga medis dapat memberikan kewenangan klinis secara khusus.
j Kewenangan klinis tidak dapat diberikan jika rumah sakit tidak mempunyai peralatan
medis khusus atau satf untuk mendukudng pelaksaaan kewenanagan klinis.
3. Kewenagan klinis tambahan pada staf klinis terverifikasi dari sumber utama yang
mengeluaran ijazah/ sertifikat.
4. Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis staf dapat dibentuk cetakan atau
elektronik (softcopy) yang tersedia disemua unit pelayanan.
5. Pengawan pelaksaan bahwa staf klinis melaksakan Surat Penugasan Klinis Dan Rincian
Kewenangan Klinis dilakukan oleh penanggung jawab unit.

Pasal 12
Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan Anggota Staf Medis

1. Setiap staf klinis dilakukan penilaian kinerja untuk evaluasi mutu, praktik professional
berkelanjutan, etik dan disiplin (OPPE) staf medis.

2. Setiap staf klinis dilakukan penilaian kinerja untuk evaluasi mutu, praktik professional
berkelanjutan, etik dan disiplin (OPPE) staf medis.
3. Pelaksanaan penilaian kinerja untuk evaluasi mutu praktik professional berkelanjutan,
etik dan disiplan staf medis meliputi : perilaku, pengembangan professional dan
kinerja klinis.

4. Pelaksanaan penilaian OPPE juga meliputi peran staf medis dalam pencapaian
indicator mutu yang diukur pada unit kerjanya.

5. Data dan informasi hasil pelayanan klinis dari staf klinis di review secara obyektif dan
berdasarkan bukti jika ada, dilakukan benchmarking dengan pihak eksternal rumah
sakit.
6. Data dan informasi proses monitoring dikaji sekurang-kurangnya setiap 12 bulan oleh
kepala unit pelayanan, ketua kelompok staf medis, Sub komite mutu profesi,yang
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

mana hasil dan kesimpulan serta tindakan yang dilakukan didokumentasikan di dalam
file kepegawaian.

7. Bila terjadi kejadian insiden keselamatan pasien atau pelanggaran etik maka
dilakukan tindakan kepada staf medis tersebut secara adil (just culture) berdasarkan
hasil analisi terkait kejadian tersebut.

8. Bila ada temuan yang berdampak terhadao pembeian kewenagan staf klinis,
dilakukan proses tindak lanjut terhadap temuan dan tindakan tersebu
didokumentasikan dalam fle staf medis dan disampaikan ke tempat staf medis
memberikan pelayanan.

Pasal13
Penempatan Ulang dan Rekredensial Staf Medis

1. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi berkelanjutan, kredesial staf medis


dilaksanakan setiap 3 tahun.
2. Bukti pelaksanaan kredensial selalu diperbaharui secara periodik.
3. Proses pelaksaan rekredesial merupakan proses untuk memberikan kewenangan
klinis dengan di tetapkan kewenangannya, di tambah, di batasi, dikurangi atau
dihentikan kewenangan klinis sebelumnya.
4. Proses penambahan kewenangan klinis pada staf klinis didasarkan pada hasil
kredensial mengacu pada pasal 11 ayat 3

Pasal14
Kredensial Staf Keperawatan

1. Staf keperawatan didalam melaksanakan tugasnya harus dilakukan kredensial sesuai


dengan peraturan yang berlaku.
2. Proses kredensial perawat mengacu pada :
a Peraturan perundang-undangan terkait perawat dan praktik keperawatan.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

b Bukti pendidikan, regristasi, izin, kewenangan, pelatihan, serta pengalaman terbaru dan
diverifikasi dari sumber aslinya, bukti kompetensi terbaru melalui sumber lain di tempat
perawat pernah bekerja, dan surat rekomendasi atau informasi lain yang mungkin
diperlukan rumah sakit anatara lain riwayat kesehatan dan sebagainya.
c Melakukan verifikasi informasi penting dari berbagai sumber utama dengan jalan
mengecek ke website resmi institusi Pendidikan Pelatihan melalui email dan surat
tercatat.
3. Setiap dokumen dalam proses kredensial staf keperawatan dilakukan verifikasi ke sumber
asli yang meliputi : Pendidikan, Sertifikat, Izin, Pelatihan, dan penempatan kerja sebagai
perawat sebelumnya.
4. Staf keperawatan dilakukan rekredensial setiap 3 tahun sekali.
5. Dokumen kredensial staf keperawatan dipelihara dan diperharui secara periodic.
6. Dalam melaksanakan kredensial maupun rekredensial dilakukan oleh komite keperawatan
melalui sub komite kredential.
7. Dalam melaksanaakan kredensial tersebut komite keperawatan dapat membentuk panitia
adhock yang terdiri dari kepala unit pelayanan yang di anggap kompeten.
8. Mekanisme pelaksanaan kredentialstaf keperawatan diatur lebh lanjut dalam sebuah
panduanatau Standar Prosedur Operasional.
9. Staf keperawatan di Rumah Saki Umum Manuaba telah dilakukan proses kredensial
sebelum di tugaskan pada unit pelayanan.

Pasal 15
Penetapan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Staf Keperawatan

1. Direktur menetapkan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis staf
keperawatan berdasarkan rekomendasi hasil kredensial komite keperawatan.
2. Dalam keadaan darurat, Direktur Rumah Sakit dapat memberikan kewenangan klinis
secara langsung kepada staf keperawatan sesuai area kompetensinya.
3. Pemberian surat penugasan klinis dan rincian kewenanagn klinis staf keperawatan sesuai
dengan perundang-undangan
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

4. Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis harus diketahui oleh staf yang
bersangkutan dan terdapat pula pada unit pelayanan tempat staf keperawatan bekerja.

Pasal 16
Keterliabatan Staf Keperawatan Dalam Peningaktan Mutu Rumah Sakit

1. Setiap staf keperawatan dilakukan penilaian kinerja untuk evaluasi mutu, praktik
professional berkelanjutan, etik dan disipilin (OPPE) satu kali setiap tahun dan pemenuhan
tugas staf keperawatan dilakukan tiga kali dalam setahun.
2. Penilaian kinerja staf keperawatan minimal memuat pemenuhan uraian tugasnya dan
peran dalam pencapaian target indicator mutu yang diukur di unit tempat bekerja.
3. Bila terjadi kejadian insiden keselamatan pasien atau pelanggaran etik maka
dilakukantindakan kepada Staf Keperawatan tersebut secara adil (just culture) berdasarkan
hasil analisis terkait kejadian tersebut.
4. Data dan informasi proses penilaian kinerja (OPPE) dikaji sekurang-kurangnya setiap 12
(dua bealas) bulan oleh kepala unit pelayanan, ketua kemlompok fungsional keperawatan,
sub komite mutu profesi, yang mana hasil dan kesimpulan serta tindakan yang dilakukan
didokumentasikan dalam file kepegawaian.

Pasal 17
Kredensial Profesional Pemberi Asuhan Lainnya

1. Setiap staf professional pemberi asuhan lainnya meliputi farmasi, keteknisan medis, dan
keterapian fisik wajib dilakukan proses kredensialing.
2. Proses kredensialing professional pemberi asuhan lainnya mengacu pada :
a. Peraturan dan perundang-undangan terkait tenaga kesehatan lainnya.
b. Bukti pendidikan, regristrasi izin, kewenangan, pealtihan, serta pengalaman terbaru dan
divevrifikassi dari sumber aslinya, bukti kompetensi terbaru melalui sumber lain di
tempat professional pemberi asuhan pernah bekerja, dan surat rekomendasi dan atau
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

informasi lai yang mungkin di perlukan rumah sakit, antara lain riwayat kesehatan dan
sebagainya.
c. Melakukan verifikasi informasi penting dari berbagai sumber utama dengan mengecek
ke website resmi institusi pendidikan pelatihan melalui email dan surat tercatat.
3. Setiap dokumen dalam proses kredensial staf professional pemberi asuhan lainnya
dilakukan verifikasi ke sumber asli yang meliputi : pendidilan, sertifikasi, izin, pelatihan, dan
penempatan kerja sebagai tenaga kesehatan sebelumnya.
4. Staf Profesional Pemberi Asuhan juga dilakukan verifikasi ke sumber aslinya secara
seragam.
5. Proses rekredensial setiap Profesional Pemberi Asuhan lainnya dilakukan setiap 3 tahun
sekali.
6. Proses kredensial profesiona; pemberi asuhan lainnya dilakukan oelh komite penunjang,
diaman komite penunjang menunjuk kepala unit masing-masing sebagai verifikator
kewenangan klinis yang dimohonkan.
7. Proses kredensial Profesional Pemberi Asuhan Lainnya diatur lebih lanjut dalan sebuah
panduan maupun Standar Prosedur Operasional.
8. Staf professional pemberi asuhan lainnya di rumah sakit umum manuaba telah dilakukan
proses kredensial sebelum bertugas pada unit kerjanya.

Pasal18
Penetapan SPK dan RKK Profesional Pemberi Asuhan lainnya

1. Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Profesional Pemberi


AsuhanLainnya ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi hasil
kredensial dari Komite Penunjang.
2. Pemberian Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis staf professional pemberi
asuhan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis harus diketahui oleh staf
bersangkutan dan terdapat pula pada unit pelayanan temapt staf professional pemberi
asuhan bekerja.
RUMAH SAKIT UMUM MANUABA
Jln. Cokroaminoto No.28 Denpasar 80116-Bali
Telp. (0361) 426393,437143, Fax (0361) 429447
Email: rsumanuaba@yahoo.com

Pasal 19
Keterlibatab Profesional Pemberi Asuhan lainnya dalam peningaktan Mutu RS

1. Setiap staf professional pemberi asuhan lainnya dilakukan penilaian kinerja dalam
pemenuhan uraian tugas tenaga kesehatan dilakukan satu kali dalam setahun.
2. Penilaian kinerja staf Profesional Pemberi Asuhan Lainnya minimal memuat pemenuhan
uraian tugasnya dan perannya dalam pencapaian target indikator mutu yang diukur di unit
tempatnya bekerja.
3. Bila terjadi kejadian insiden keselamatan pasien atau pelanggaran etik maka dilakukan
tindakan kepada Staf Profesional Pemberi Asuhan Lainnya tersebut secara adil
(justculture) berdasarkan hasil analisis terkai tkejadian tersebut.
4. Data dan informasi proses penilaian kinerja dikaji sekurang-kurangnya setiap 12 (duabelas)
bulan oleh Kepala Unit Pelayanan, dan Sub Komite Mutu Profesi, yang mana hasil dan
kesimpulan serta tindakan yang dilakukan didokumentasikan didalam fileke pegawaian .

Ditetapkan di Denpasar
Pada tanggal 2 Januari 2022

Direktur
RSU Manuaba

(dr. I Made Supartayasa)

Anda mungkin juga menyukai