Anda di halaman 1dari 16

Gastroentero-

hepatology

Anindityas Rahmalia Putri


PATHOGEN KLINIS TATALAKSANA
Diareabsorbsi
akut = <dan
14 sekresi,
hari
Diare
Ggn diare dgn ampas, TX DEHIDRASI +
Non-Inflamasi Diare persisten = > 14 hari o.k infeksi
leukosit dan eri (-) ANTIBIOTIK
Diare
FR kronis = >makanan
: Keracunan 14 hari o.k
<24non-infeksi
jam S. aureus
Terapi suportif dan
Toksin (daging, susu), B. cereus (nasgor), makanan
simptomatik
kaleng
Diare cair kekuningan, pantat kemerahan. FR :
Rotavirus Rehidrasi dan Zinc**
menular, tempat penitipan anak
Norovirus Dominan muntah, FR : daerah dingin, 1-3 hari
E.coli (toxin) >50% diare di daerah berkembang, <7 hari
REHIDRASI, Zinc,
Tetracycline (Doxy 4-
6mg/kgbb SDanak, 300mg ;
Tetra 50mg/kgbb/hr bagi 4
BAB seperti cucian beras, dehidrasi, ggn
3 hari,4x500 mg)kontra hamil atau
Vibrio Cholera elektrolit, bakteri anaerobic fakultatif gram (-) <8th
, Azitro 1 g SD atau
dengan bentuk koma
20mg/kgbb SD, Eritro
4x500mg atau 40mg/kgbb
bagi 4; Cipro 1 g SD atau
20mg/kgBBkontra hamil atau <18th
Kembung, diare berlemak, stetorrhea,
Giardia Lambdia Metronidazole 500 mg 2x1
Biasanya lewat air, tjd wabah.
Nyeri perut>>, Demam>, sembuh sendiri,
Cryptospordia
lewat air, wabah
Cyclospora Lewat kontaminasi
Invasi kolon. Diare ampas sedikit, kram perut,
Inflamasi
tenesmus, demam, leukosit&eri (+)
Pada GBS, akibat ungags mentah, susu belum
Campylobacter jejuni Floroquinolone/Azitromisin
dipasteur, dibawa kucing/anjing
Salmonella (non- Cipro 2x500 atau Levo
Akibat telur, unggas, susu
thypoid) 1x500
Quinolon (cipro 2x500 mg,
levo 2x500 mg), Azitro
Menular, perdarahan massif & pus (darah
1x500 mg 3 hari;Cefixime
Shigella disentri segar) di feses, leukosit (+), demam tinggi,
200mgx2, ceftri inj 1-2g,
anoreksia, kram perut, watery
cotrimoxazole 960mgx2,
amoxicillin 3x500 5 hari
E.coli (EHEC) Daging mentah, susu belum dipasteur, eri (+) Suportif
Cipro 2x500 atau Levo
Salmonella Typhi Demam, bradikardi relative, lidah tifoid
1x500
Tenesmus, lendir darah gelap, bau busuk/fishy
odor, lebih solid nyeri perut kuadran bawah,
Metronidazole 3x500 mg
E. hystolytica keadaan akut tnp darah. Pada Px Feses
(kec. Pada abses hepar
(Disentri amoebiasis) tropozoit dan kista, charcot leyder, pada
3x750 mg), Tinidazole
kondisi abses hepar lesi bulat hipoekoik soliter
di aspek posterior lobus kanan.
Citomegalovirus imunosupresi

E.COLI
Non-Inflammatory
Enterotoxigenic E. Coli Watery diarrhea, tidak berdarah,
(ETEC) hampir tidak demam, ‘traveller
diarrhea’
Inflammatory
Enteroinvasice E. Coli Diare berdarah, watery diarrhea,
(EIEC) mirip disentri
Enteropathogenic E.Coli Cair sekali, ada mucus, biasa pada
(EPEC) pediatri, bisa tjd malnutrisi dan
diare kronik
Enterohemorraghic Hemorraghic colitis menyebabkan
E.Coli (EHEC) Hemolytic-Uresis Syndrome
(HUS)
Enteroaggregative Diare sekretorik, biasanya
(EAEC) persisten >/ 14 hari

5 PILAR TX DIARE AKUT


Rehidrasi
Zinc (<6 bulan : 10 mg, >6 bln : 20 mg)
Antibiotik selektif
Edukasi
Gizi
Inflammatory Bowel Syndrome

HOW TO DIAGNOSE?
 Nyeri abdomen berulang 3 hari dalam sebulan pada 3 bulan terakhir dengan
min. 2 dari : membaik dengan defekasi, terkait perubahan BAB, terkait
perubahan konsistensi BAB
 BAB bergantian diare-konstipasi ; saat mau ujian

TATALAKSANA
 NON-FARMA :
o Menghindari FODMAP (Fermentation, Oligosakarida—tepung,
bawang, kacang, Disakarida—susu, keju, yoghurt, Monosakarida—
apel, manga, ceri, sirup, And, Polyols—kol, permen karet)
o Pemberian serat larut pada IBS-C
o Edukasi manajemen stress
 FARMA :
o IBS-C : serat larut  lubiprostone (kanal Cl C2 selektif), linaclotide
o IBS-D : loperamide,
o Nyeri, kembung, distensi : antispasmodic, antibiotic (rifaximin),
probiotik, antidepresan (amitriptilin)
o Prokinetik : metoklopramid, domperidone, ondansetron
Gambaran
Inflammatory
Chron Disease
Bowel Disease
Colitis Ulcerative
Lokasi Lesi Mulut-rektum semua bisa kena Rectum-kolon
Bentuk Lesi Skip lesion Continuous lesion
Endoskopi Cobblestone, ulkus aphthous Eritema diffuse, ulkus diffuse
Lapisan yg transmural Sebagian
terkena
Pseudopolip + ++
Gambaran String sign Lead pipe sign
Radiologi
(Barium
Enema)
Mikroskopik Granuloma non-kaseosa Abses kripta, PMN
Komplikasi Striktur, fistula, abses, obstruksi Toxic megacolon
Gejala Diare, nyeri perut kanan bawah Diare dengan atau tnp
dicetuskan makanan, teraba massa lender&darah, tenesmus, nyeri
saat px abd regio renal
Tatalaksana - Steroid (Prednisone 40-60x/hr tapper off setelah 8-12 mgg)
- Asam aminosalisilat (Mesalazine 500mg)
- Antibiotik (Metronidazole)  terutama pada Chron’s disease
- Immunomodulator (Metrotrexate)
Dispepsia
Dispepsia merupakan sindrom berupa rasa tidak nyaman di perut kuadran atas berupa
salah satu dari : nyeri epigastrium, rasa terbakar, rasa penuh setelah makan (sendawa,
kembung, mual, muntah)

Dispepsia Investigasi dengan : Dispepsia


- Lab Darah
Fungsional - Endoskopi
Organik
- UBT
- USG abd Ulkus gaster, ulkus
Keluhan 3 bulan dalam onset duodenum, gastritis erosi,
6 bulan duodenitis, GERD

Post-Prandial Pain Syndrome :


- Keluhan muncul sehabis
makan beberapa kali
Tanda bahaya :
seminggu
Epigastic Pain Syndrome : - Usia > 45 th
- Kenyang lebih awal
- Nyeri epigastrik/Rasa - Perdarahan saluran cerna
- Kembung/mual/muntah
terbakar epigastrik min atas
- Gejala epigastic pain
1x seminggu - Riw ulkus peptikum
syndrome mungkin timbul
- Intermitten - Keluarga dg riw Ca
- Tidak terlokalisir lambung, anemia, bb turun,
- Tidak membaik dengan disfagia progresif, muntah
defekasi persisten
- Tidak memenuhi kriteria
ggn sphincter
oddi/gallbladder

Prokinetik : metoclopramide,
ondansetron, domperidone

PPI : omeprazole,
lansoprazole
GERD
 Faktor Risiko : obesitas, hiatal hernia, gastric hypersecretory states, pengosongan
lambung terlambat
 Pencetus : hamil, konsumsi kafein, makanan berlemak, posisi supinasi, rokok,
konsumsi CCB, konsumsi alkohol.
 Gejala : heartburn, nyeri dada atipikal, regurgitasi, nyeri ulu hati, disfagia, batuk,
asma, laryngitis, erosi gigi.
 KRITERIA GERDQ (gejala di atas, bila 1 hari only poin 1, 2-3 hari poin 2, 3-7 hari
poin 3  8-18 kemungkinan GERD)

Alarm Symptom :
- Disfagia
- Odinofagia
- BB turun
- Muntah
- Anemia def Fe
- Adenopathy (teraba massa)
- Perdarahan GIT
- Usia >55

PENUNJANG :
- GERD-Q
Tatalaksana : - Endoskopi [GS]
- Non Farmako : - Histopatologi
o Hindari pencetus, turunkan BB, hindari makan besar dan - PPI test (beri PPI
terlambat, elevasi kepala saat tidur dosis ganda 1-2 mgg
- Farmako :  GERD bila gejala
o PPI 8 minggu, antasida menghilang saat
o Bedah : fundoplication bila reftrakter terhadap diberi PPI tapi
farmakologi kambuh lagi saat PPI
di stop)
- PH metri 24 jam
Ulkus Peptikum Ulkus Duodenum
Usia 50-60 th <40th
Berkaitan dg konsumsi NSAID Jarang berkaitan dg NSAID
Nyeri tidak berkurang dengan makan Nyeri saat perut kosong, mendingan saat makan
Mixed : Nyeri epigastrik difus, berkaitan dengan dyspepsia, bisa memicu perdarahan, perforasi, atau
obstruksi
Tatalaksana :
- Non Farma : menghindari makan pedas, kopi, alkohol, diet serat tinggi, pola makan teratur dg
selingan makan
- Antasida : Mg(OH)2, Al(OH)3 u/ netralisasi asam lambung
- PPI : omeprazole  inhibisi H+/K+ATPase menghambat asam lambung
- H2R antagonist : ranitidine, famotidine  menurunkan sekresi asam lambung
- Sitoprotektif : sukralfat  memproteksi mukosa lambung

Ulkus peptikum
 Hematemesis : muntah darah atau “coffee-ground” materials
 Hematochezia : BAB berdarah warna merah segar
 Melena : BAB berdarah warna merah gelap.

Lower GI Bleeding Upper GI Bleeding


Hematochezia Hematemesis & Melena

Upper GI Bleeding
Esofageal Gaster Duodenal
 Esofagitis  Ulkus gaster  Ulkus Duodenal
 Varises Esofageal : tx ABC   Mallory-weiss (robekan di  Divertikulae
stabilisasi hemodinamik  sambungan gastroesofageal   Aortaduodenal fistul
bilas lambung agar ada caput medusa, ascites,
mempermudah endoskopi  tx splenomegaly, hemorrhoid 
perisapan vit K, PPI dx by endoscopy  tx by
 Malignansi esofageal suportif dan endoscopy
 Gastritis
 Malignansi gaster
Gi bleeding
Jaundice

PreHepatik / Hepatik /
Bilirubin Indirek Bilirubin Direk
Parameter Kolelithiasis Koledokolithiasi Kolesistitis Kolangitis
s
Nyeri Kolik + + + +
Murphy Sign - - + +
Demam - - + +
Ikterus - + - +

INGAT 4F!!!
Cholelithiasis (fat, Female, Forty, Fertile)
 Nyeri kolik abdomen setelah makan-makanan
berlemak
 Nyeri bertahan 30 menit-3 jam dan menjalar ke
scapula
 Px : USG, Bilirubin direk/terkonjugasi/posthep
tinggi
 Tx: Cholecystektomi, Laparoskopi

 Nyeri kolik abdomen region kanan atas disertai


cholesistitis nyeri tekan dan demam
 Murphy sign (+)
 Px : USG (penebalan dinding GB), Lab
(Leukositosis)
 Tx : Suportif, Antibiotik parenteral,
Kolesistektomi

TRIAS CHARCOT : Jaundice, Demam,


cholangitis Nyeri RUQ
 Reynold’s pentad : Charcot Triad+syok dan
penurunan kesadaran
 Tx : Antibiotik broad spektrum
(Ampi+genta/levo)+MNZ, karbapenem,
piperazine
 ERCP
Hepatitis
Fase Inkubasi Tidak bergejala. Infektifitas tinggi ketika partikel virus berada dalam darah.
Fase Pre- Gejala konstitusional : malaise, mual, muntah, penurunan nafsu makan,
ikterik nyeri kepala, myalgia, diare
Fase Ikterik Pada Hepatitis A, hanya tjd pada dewasa
Fase
Konvalesens

Hepatitis A
 Menular secara fecal oral
 Tatalaksana suportif simtomatik
 Gejala : Demam, malaise, nausea, hilang nafsu makan,
ikterik, nyeri perut, muntah, urin gelap, feses pucat dan
diare.
 IgM terdeteksi 3-4 minggu post exposure dan baru
menghilang di minggu ke-6
 IgG mulai aktif di minggu ke-2 post exposure
 Menular lewat cairan tubuh.
Hepatitis B  HbsAg : pertanda infeksi
 Anti-Hbs : pertanda infeksi Hep. B sudah sembuh
 Anti-Hbc : IgM berarti infeksi akut, IgG kronik
 HbeAg : pertanda replikasi dan keparahan (sangat
infeksius)  dinilai HBV-DNAnya

 Menular lewat cairan tubuh.


Hepatitis C  Bersifat kronis dengan komplikasi tersering sirosis hepatis dan
hepatoma
pankreatitis

 Terjadi jejas sel asini pancreas akibat obstruksi duktus pankreatikus o.k batu empedu, meingkatnya
sekresi CCK akibat hipertrigliseridemia dan alkohol atau krn iskemia yg disebabkan tindakan ERCP
atau tjdnya atherosclerosis.
 Nyeri perut khas, peningkatan lipase atau amylase >/ 3x Batas ambang
 Cullen’s sign, Grey’s Turner sign
 Inflamasi pancreas dari hasil CT Scan

Sirosis hepatis

 Etiologi : Alkohol, hepatitis (terutama hepatitis B), gagal jantung, ggn metabolic, obat.
 Terjadi akibat nekrosis hepatoseluler : Kompensata (blm ada gejala klinis, dg gejala awal lelah,
malaise, nafsu makan menurun, bb turun), Dekompensata (ada komplikasi gagal hepar dan
hipertensi porta.
 S&S : Kaput medusa, splenomegaly, ascites, gatal, mudah memar, spider navy, eritema palmar,
ikterik—terutama sclera ikterik, size hepar mengecil

Komplikasi : Ensefalopati hepatikum


hepatoma

 Gejala : penurunan berat badan, anoreksia, malaise, benjolan perut kanan atas, hepatomegaly keras
dan berbenjol-benjol, stigmata.
 Faktor risiko : infeksi hepatits kronik, aflatoksin, sirosis
 Peningkatan alfa-feto protein (false + pada bumil) dan alkali phosphatase
 Pada usg : lesi fokal/difus di hepar
 Gold standard : Biopsi
 Tx : Reseksi (bila mengenai 1 lobus dgn ukuran < 3cm), Injeksi etanol saat usg (tumor<3 buah,
<3cm, residif pasca reseksi hepar, tumor residual pasca embolisasi, transplantasi hepar,
kemoembolisasi tumor

Ca pankreas

 Post-hepatal jaundice tanpa demam atau nyeri kolik


 Penurunan BB
 Peningkatan marker CA 19-9
 FR : merokok, obesitas
 +/ hematemesis

Abses hepar

 O.k entamoeba hystolityca didahului adanya walking dysentria


 Demam, RUQ pain, fluktuasi lobus dextra hepar, anchovy sauce (jar. Hepar merah kecoklatan)

Anda mungkin juga menyukai