Gastroentero-Hepatology: Anindityas Rahmalia Putri
Gastroentero-Hepatology: Anindityas Rahmalia Putri
hepatology
E.COLI
Non-Inflammatory
Enterotoxigenic E. Coli Watery diarrhea, tidak berdarah,
(ETEC) hampir tidak demam, ‘traveller
diarrhea’
Inflammatory
Enteroinvasice E. Coli Diare berdarah, watery diarrhea,
(EIEC) mirip disentri
Enteropathogenic E.Coli Cair sekali, ada mucus, biasa pada
(EPEC) pediatri, bisa tjd malnutrisi dan
diare kronik
Enterohemorraghic Hemorraghic colitis menyebabkan
E.Coli (EHEC) Hemolytic-Uresis Syndrome
(HUS)
Enteroaggregative Diare sekretorik, biasanya
(EAEC) persisten >/ 14 hari
HOW TO DIAGNOSE?
Nyeri abdomen berulang 3 hari dalam sebulan pada 3 bulan terakhir dengan
min. 2 dari : membaik dengan defekasi, terkait perubahan BAB, terkait
perubahan konsistensi BAB
BAB bergantian diare-konstipasi ; saat mau ujian
TATALAKSANA
NON-FARMA :
o Menghindari FODMAP (Fermentation, Oligosakarida—tepung,
bawang, kacang, Disakarida—susu, keju, yoghurt, Monosakarida—
apel, manga, ceri, sirup, And, Polyols—kol, permen karet)
o Pemberian serat larut pada IBS-C
o Edukasi manajemen stress
FARMA :
o IBS-C : serat larut lubiprostone (kanal Cl C2 selektif), linaclotide
o IBS-D : loperamide,
o Nyeri, kembung, distensi : antispasmodic, antibiotic (rifaximin),
probiotik, antidepresan (amitriptilin)
o Prokinetik : metoklopramid, domperidone, ondansetron
Gambaran
Inflammatory
Chron Disease
Bowel Disease
Colitis Ulcerative
Lokasi Lesi Mulut-rektum semua bisa kena Rectum-kolon
Bentuk Lesi Skip lesion Continuous lesion
Endoskopi Cobblestone, ulkus aphthous Eritema diffuse, ulkus diffuse
Lapisan yg transmural Sebagian
terkena
Pseudopolip + ++
Gambaran String sign Lead pipe sign
Radiologi
(Barium
Enema)
Mikroskopik Granuloma non-kaseosa Abses kripta, PMN
Komplikasi Striktur, fistula, abses, obstruksi Toxic megacolon
Gejala Diare, nyeri perut kanan bawah Diare dengan atau tnp
dicetuskan makanan, teraba massa lender&darah, tenesmus, nyeri
saat px abd regio renal
Tatalaksana - Steroid (Prednisone 40-60x/hr tapper off setelah 8-12 mgg)
- Asam aminosalisilat (Mesalazine 500mg)
- Antibiotik (Metronidazole) terutama pada Chron’s disease
- Immunomodulator (Metrotrexate)
Dispepsia
Dispepsia merupakan sindrom berupa rasa tidak nyaman di perut kuadran atas berupa
salah satu dari : nyeri epigastrium, rasa terbakar, rasa penuh setelah makan (sendawa,
kembung, mual, muntah)
Prokinetik : metoclopramide,
ondansetron, domperidone
PPI : omeprazole,
lansoprazole
GERD
Faktor Risiko : obesitas, hiatal hernia, gastric hypersecretory states, pengosongan
lambung terlambat
Pencetus : hamil, konsumsi kafein, makanan berlemak, posisi supinasi, rokok,
konsumsi CCB, konsumsi alkohol.
Gejala : heartburn, nyeri dada atipikal, regurgitasi, nyeri ulu hati, disfagia, batuk,
asma, laryngitis, erosi gigi.
KRITERIA GERDQ (gejala di atas, bila 1 hari only poin 1, 2-3 hari poin 2, 3-7 hari
poin 3 8-18 kemungkinan GERD)
Alarm Symptom :
- Disfagia
- Odinofagia
- BB turun
- Muntah
- Anemia def Fe
- Adenopathy (teraba massa)
- Perdarahan GIT
- Usia >55
PENUNJANG :
- GERD-Q
Tatalaksana : - Endoskopi [GS]
- Non Farmako : - Histopatologi
o Hindari pencetus, turunkan BB, hindari makan besar dan - PPI test (beri PPI
terlambat, elevasi kepala saat tidur dosis ganda 1-2 mgg
- Farmako : GERD bila gejala
o PPI 8 minggu, antasida menghilang saat
o Bedah : fundoplication bila reftrakter terhadap diberi PPI tapi
farmakologi kambuh lagi saat PPI
di stop)
- PH metri 24 jam
Ulkus Peptikum Ulkus Duodenum
Usia 50-60 th <40th
Berkaitan dg konsumsi NSAID Jarang berkaitan dg NSAID
Nyeri tidak berkurang dengan makan Nyeri saat perut kosong, mendingan saat makan
Mixed : Nyeri epigastrik difus, berkaitan dengan dyspepsia, bisa memicu perdarahan, perforasi, atau
obstruksi
Tatalaksana :
- Non Farma : menghindari makan pedas, kopi, alkohol, diet serat tinggi, pola makan teratur dg
selingan makan
- Antasida : Mg(OH)2, Al(OH)3 u/ netralisasi asam lambung
- PPI : omeprazole inhibisi H+/K+ATPase menghambat asam lambung
- H2R antagonist : ranitidine, famotidine menurunkan sekresi asam lambung
- Sitoprotektif : sukralfat memproteksi mukosa lambung
Ulkus peptikum
Hematemesis : muntah darah atau “coffee-ground” materials
Hematochezia : BAB berdarah warna merah segar
Melena : BAB berdarah warna merah gelap.
Upper GI Bleeding
Esofageal Gaster Duodenal
Esofagitis Ulkus gaster Ulkus Duodenal
Varises Esofageal : tx ABC Mallory-weiss (robekan di Divertikulae
stabilisasi hemodinamik sambungan gastroesofageal Aortaduodenal fistul
bilas lambung agar ada caput medusa, ascites,
mempermudah endoskopi tx splenomegaly, hemorrhoid
perisapan vit K, PPI dx by endoscopy tx by
Malignansi esofageal suportif dan endoscopy
Gastritis
Malignansi gaster
Gi bleeding
Jaundice
PreHepatik / Hepatik /
Bilirubin Indirek Bilirubin Direk
Parameter Kolelithiasis Koledokolithiasi Kolesistitis Kolangitis
s
Nyeri Kolik + + + +
Murphy Sign - - + +
Demam - - + +
Ikterus - + - +
INGAT 4F!!!
Cholelithiasis (fat, Female, Forty, Fertile)
Nyeri kolik abdomen setelah makan-makanan
berlemak
Nyeri bertahan 30 menit-3 jam dan menjalar ke
scapula
Px : USG, Bilirubin direk/terkonjugasi/posthep
tinggi
Tx: Cholecystektomi, Laparoskopi
Hepatitis A
Menular secara fecal oral
Tatalaksana suportif simtomatik
Gejala : Demam, malaise, nausea, hilang nafsu makan,
ikterik, nyeri perut, muntah, urin gelap, feses pucat dan
diare.
IgM terdeteksi 3-4 minggu post exposure dan baru
menghilang di minggu ke-6
IgG mulai aktif di minggu ke-2 post exposure
Menular lewat cairan tubuh.
Hepatitis B HbsAg : pertanda infeksi
Anti-Hbs : pertanda infeksi Hep. B sudah sembuh
Anti-Hbc : IgM berarti infeksi akut, IgG kronik
HbeAg : pertanda replikasi dan keparahan (sangat
infeksius) dinilai HBV-DNAnya
Terjadi jejas sel asini pancreas akibat obstruksi duktus pankreatikus o.k batu empedu, meingkatnya
sekresi CCK akibat hipertrigliseridemia dan alkohol atau krn iskemia yg disebabkan tindakan ERCP
atau tjdnya atherosclerosis.
Nyeri perut khas, peningkatan lipase atau amylase >/ 3x Batas ambang
Cullen’s sign, Grey’s Turner sign
Inflamasi pancreas dari hasil CT Scan
Sirosis hepatis
Etiologi : Alkohol, hepatitis (terutama hepatitis B), gagal jantung, ggn metabolic, obat.
Terjadi akibat nekrosis hepatoseluler : Kompensata (blm ada gejala klinis, dg gejala awal lelah,
malaise, nafsu makan menurun, bb turun), Dekompensata (ada komplikasi gagal hepar dan
hipertensi porta.
S&S : Kaput medusa, splenomegaly, ascites, gatal, mudah memar, spider navy, eritema palmar,
ikterik—terutama sclera ikterik, size hepar mengecil
Gejala : penurunan berat badan, anoreksia, malaise, benjolan perut kanan atas, hepatomegaly keras
dan berbenjol-benjol, stigmata.
Faktor risiko : infeksi hepatits kronik, aflatoksin, sirosis
Peningkatan alfa-feto protein (false + pada bumil) dan alkali phosphatase
Pada usg : lesi fokal/difus di hepar
Gold standard : Biopsi
Tx : Reseksi (bila mengenai 1 lobus dgn ukuran < 3cm), Injeksi etanol saat usg (tumor<3 buah,
<3cm, residif pasca reseksi hepar, tumor residual pasca embolisasi, transplantasi hepar,
kemoembolisasi tumor
Ca pankreas
Abses hepar