Anda di halaman 1dari 27

KASUS 38 GEA

Gastro enteriitis akut

L/O/G/O
GEA
GASTRO ENTERITIS AKUT
Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai
dengan peradangan ("-itis") pada saluran
DEFINISI pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro"-)
dan usus kecil ("entero"-), sehingga mengakibatkan
kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut.

(Singh, Amandeep (July 2010). "Pediatric


Emergency Medicine Practice Acute
Gastroenteritis — An Update". Emergency
Medicine Practice 7)
ETIOLOGI
tidak mencuci tangan
Bakteri, Virus, sesudah buang air
Parasit besar, sesudah
infeksi kebersihan membuang tinja atau
 disakarida
sebelum
(intoleransi
mengkonsumsi
laktosa,
makanan.
maltosa, dan
sukrosa),
monosakarida malabsorbsi
GEA Rasa takut dan cemas
(intoleransi
glukosa, dapat menyebabkan
fruktosa dan psikologi diare karena dapat
galaktosa), pada merangsang
bayi dan anak peningkatan peristaltik
yang tersering usus.
Makanan basi
dan terpenting
beracun dan
adalah makanan
alergi
intoleransi
makanan.
laktosa.
FAKTOR INFEKSI
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan
makanan yang merupakan penyebab utama diare pada
anak, infeksi internal, meliputi:
Infeksi bakteri
• Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella,
campylobacter, yersinia, aeromonas dan
sebagainya.

Infeksi virus
• entrovirus (virus ECHO), coxsackie,
poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astovirus
dan lain-lain.

Infeksi parasit
• Cacing, protozoa, dan jamur.
PATOFISIOLOGI
  Hipertermi
MANIFESTASI KLINIK
DIAGNOSA
1. Hilang nafsu makan • Blood, breath, or saliva test : untuk
mengecek adanya H. pylori
2. Diare berat (lebih dari 10 kali sehari)
• fecal test : Untuk mengecek adanya
3. Gangguan pencernaan darah pada feces 
• Esophagogastroduodenoscopy :
4. Feces berwarna hitam Untuk melihat gastrointestinal tract
dengan kamera kecil. Prosedur ini
5. Mual
biasa disebut endoscopy 
6. Muntah • gastric tissue biopsy : Untuk
mengambil sedikit bagian jaringan
7. Rasa sakit pada abdomen bagian atas dari GI tract untuk analisis
• X-ray dari sistem pencernaan
PENATALAKSAAN TERAPI
SECARA UMUM
Terapi Cairan Pengobatan Simtomatik Pengobatan Kausal

Antiemetik  untuk
mencegah muntah dan
Diberikan untuk mengurangi sekresi dan Antibiotics :
mengganti kehilangan cairan tubuh Digunakan jika
cairan/elektrolit
Antipiretik  dosis rendah terjadi infeksi
yang hilang
berguna untuk menurunkan bakteri
panas yang terjadi akibat
dehidrasi/panas karena
infeksi penyerta.
AMS
(ALTERED MENTAL STATE)
AMS (Altered Mental State)
adalah penurunan kesadaran
DEFINISI yang dilihat dengan nilai GCS
(Glasgow Coma Scale)
Tabel Penilaian GCS

GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala


ringan)
GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala
sedang)
GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala
berat)
KUALITAS KESADARAN
(conscious) yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
Compos Mentis
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..

Apatis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan


sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

Delirium yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,


berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
Somnolen lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang
(mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban
verbal.
(soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap,
Stupor  tetapi ada respon terhadap nyeri.

(comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap


Coma rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek
muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
KASUS
Data Pasien
Pasien : Ny. J.T
BB/TB : - kg/- cm
Umur : 36 th
Tgl MRS : 07/03/2010
Tgl KRS : 14/03/2010 (Sore hari)
Status pasien : UMUM

Keluhan Utama : penurunan kesadaran

Riwayat Penyakit : DM (-), HT (-)


Riwayat Keluarga/ Social : -
Riwayat Pengobatan : -
Alergi obat : -

 
 
DIAGNOSA
• Dx. MRS : AMS (Altered Mental Stade)
• Dx/ Masalah Akhir: AMS + GEA + Dehidrasi berat

• Anamnesis : Pasien mulai menurun kesadarannya sejak 1


hari SMRS, makin lama makin tidak sadar. Awalnya seperti
orang mengantuk, lama – lama sulit diajak komunikasi
dan hanya tidur. Pada hari pertama SMRS pasien diare 1 kali
banyak, warna cokelat kunyit, lendir (+), darah (-). Dua jam
kemudian BAB tidak terhitung masing – masing 1 gelas,
makan/minum tidak bisa sama sekali.
Pharmaceutical Care

S P
O A
SUBJECTIVE
 Pasien mulai menurun kesadarannya sejak 1 hari SMRS, makin lama
 Sejak hari pertama masuk RS kesadaran pasien menurun, semakin lama
makin tidak sadar.
 Awalnya seperti orang mengantuk, lama – lama sulit diajak komunikasi dan
hanya tidur.
 Hari pertama  diare 1 kali, warna cokelat kunyit, lendir (+), darah (-).
 Dua jam kemudian BAB tidak terhitung masing – masing 1 gelas,
makan/minum tidak bisa sama sekali.
 Pada tanggal 14 pasien tersedak dengan mengeluarkan dahak dan lendir
dari mulut
 Pasien mengalami apnea dan pupil mata midriasis maksimal
OBJECTIVE
Data Klinik Normal Tanggal (2010)
7/3 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3
Kondisi umum Lemah Diare (+) Berak lendir Batuk Diare (+) Diare 2x -
Edema (-) warna hijau ampas Edema (+)
Kesadaran cm cm cm cm somnolence
Nadi 60-100 110 100 100 100 120 108 128 100
Suhu 36-37oC 38,9 37,5 39,5
Tekanan Darah 110
/70 140
/70 130
/60 120
/70 /100
170 110
/70 150
/90 110
/70
RR 80-100x/min 30 24 24 28 32 24 32 20
GCS 4-5-6 235 456 456 456 456 233 211
NGT + + +
Diet bubur halus + + +
rendah serat &
sisa 1700 kkal
Nasi tim 1900 +
kkal
Diet cair 6 x 200 +
cc
Venflon +
Kultur feces +
Catatan khusus
14/3/2010 pukul 17.40 WIB
Pasien tersedak dengan mengeluarkan dahak dan lendir dari mulut
Pasien mengalami apnea dan pupil mata midriasis maksimal
Data Lab Normal Tanggal (2010) 7/3  
7/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 BGA (Compact 3 AVL/NOVA)  
Leukosit 6.900 10.100 Data Normal Nilai
Hemoglobin 11,0 – 16,5 g/dl 12,3 11,2 Suhu 39,1 ºC  
Hematokrit 35 – 50 % 36,6 31,4 Hb 7,35 – 12,3 g/dl  
pH 7,45 7,371
Trombosit 150.000 – 14.900 113.000
pCO2 35 – 45 37,8 mmHg  
390.000/µl
pO2 80 – 100 77,8 mmHg
LED 15 HCO3 21 – 28 21,8 mmol/l  
BUN O2 saturasi arterial >95 93,7 %  
Kretinin 0,7 – 1,5 mg/dl 1,21 Base excess (-3) – (+3) - 3,1 mmol/l  
SGOT 11 – 41 u/l 26
 

SGPT 10 – 41 u/l 16 Urine lengkap  


Ureum 10 – 50 mg/dl 37,2 SG/BJ 1,010  
Albumin 3,5 – 5,5 g/dl 3,15 2,45 3,13 pH 6,5  
leukosit/nitrit +/-
Na+ 136 – 145 122 119 120 118 118
protein/albumin +  
mmol/l
eritrosit 5+
K+ 3,5 – 5,0 mmol/l 3,5 3,23 3,56 4,1 4,32 Mikroskopik Gepeng  
Cl-
98 – 106 mmol/l 82 96 92 87 94 sedimen +  
Phosphor 2,5 – 7,0 3,94 10 x epitel 0 – 1 /lpk  
GDA 165 Silinder 10 – 20 /lpb
 
Granuler 3 – 5 /lpb
40 x eritrosit
leukosit
 
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS
No Terapi Rute Regimen Tanggal Pemberian Obat (2010)
Dosis 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3

O2 NC 2 – 4 l/menit √ √ √ √ √ √ √ √
RL : NS 0.9 % IVFD 30 – 40 tpm √
NS 0.9 % IVFD 20 tpm √ √ √ 10 30
tpm tpm
D5% IVFD 20 tpm √
Ceftriaxon Iv 2x1g √ √ √ √ √ √ √ √
Metoclopramid Iv 3 x 10 mg √ √ √ √ √ √ √ √
Raniitidin Iv 2 x 50 mg √ √ √ √ √ √ √ √
Metronidazol Po 3 x 500 mg √ √ √ √ √ √
Paracetamol Po 3 x 500 mg √ √ √ √
Spironolacton Po 100 mg – 0 – √ √
0
Xyllo : Della Iv 1:1 √
Furosemid Iv 40 mg – 0 – 0 √
ASSESMENT
Problem S/O Terapi Analisis
Medik
Lemas Hipoksia O2 Terapi O2 bertujuan untuk
AMS NC membantu pernafasan
2 – 4 l/menit
Resuitasi cairan RL : NS 0.9 % Digunakan untuk
mempertahankan
keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh.

Resuitasi cairan NS 0.9 % Digunakan untuk


mempertahankan
Dehidrasi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh

Resuitasi cairan D5% Digunakan untuk


mempertahankan
keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh.
Problem S/O Terapi Analisis
Medik

Ceftriaxon Spektrum anti bakteri yang luas


IV mencakup bakteri gram positf dan gram
Terdapat lendir (2 x 1 g) negatif
pada Tinja,
Suhu tubuh
Infeksi Saluran Cerna
↑,pemeriksaan
urin lengkap: mempunyai aktivitas anti bakteri
Metronidazol
leukosit + yang kuat terhadap bakteri anaerob
PO
dan dapat sebagai anti parasite.
(3 x 500 mg)

Menurunkan suhu tubuh (mengatasi


Paracetamol demam)
Suhu tubuh↑ PO
(3 x 500 mg)
Demam
Suhu tubuh↑ Menurunkan suhu tubuh (mengatasi
Xyllo : Della
demam)
I.V
(1 : 1)
Problem S/O Terapi Analisis
Medik

Metoclopramid Digunakan untuk anti emetik


IV
(3 x 10 mg)

Raniitidin Merupakan golongan obat H2 bloker


Iv yang menghambat kerja histamin
(2 x 50 mg) untuk menghasilkan asam lambung
sehingga dapat mengurangi sekresi
asam lambung.

Diuresis hemat kalium. Diberikan


Spironolacton karena pasien mengalami hipokalemi
dan untuk mencegah hipokalemi yang
PO lebih parah akibat pemberian
(100 mg – 0 – 0 ) furosemide, maka perlu dierikan
Edema diuresis hemat kalium
Edema (+) Furosemid Bekerja di angsa henle assenden
dengan menghambat reabsorbsi
IV NaCl. Efek diuresis kuat.
(40 mg – 0 – 0 )
PERMASALAHAN TERKAIT
OBAT
Jenis Obat Masalah Pengatasan

Spironolacton Pasien mengalami udem pada tanggal Penggunaan spironolacton


14 tetapi spironolacton diberikan diberikan hanya pada tanggal
pada tanggal 12 dan 14 14 saja.
PLAN
Terapi Monitoring
Rekomendasi Terapi
• Pada tanggal 14 •Tekanan Darah,
pasien diberikan 2 natrium,
diuretik (Furosemid •Suhu tubuh pasien
dan Spironolakton) (-)
karena ada edema.
• kesadaran pasien
•Paracetamol
Thank You!

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai