MIOMA UTERI
Disusun Oleh:
42190390
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 2
2.1. Definisi............................................................................................................................. 2
2.2. Faktor Risiko.................................................................................................................. 2
2.3. Patofisologi..................................................................................................................... 3
2.4. Klasifikasi....................................................................................................................... 4
2.5. Manifestasi Klinis......................................................................................................... 5
2.6. Penegakkan Diagnosis................................................................................................ 6
2.7. Tatalaksana.................................................................................................................... 7
2.8. Komplikasi...................................................................................................................... 9
BAB III STATUS PASIEN................................................................................................ 10
3.1. Identitas Pasien.......................................................................................................... 10
3.2. Anamnesis.................................................................................................................... 10
3.3. Pemeriksaan Fisik..................................................................................................... 12
3.4. Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................... 14
3.5. Diagnosis Kerja........................................................................................................... 15
3.6. Prognosis...................................................................................................................... 15
3.7. Tatalaksana.................................................................................................................. 16
3.8. Edukasi.......................................................................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................... 17
4.1. Deskripsi Kasus.......................................................................................................... 17
4.2. Analisis.......................................................................................................................... 17
4.3. Evaluasi........................................................................................................................... 18
BAB V KESIMPULAN....................................................................................................... 19
5.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 19
5.2. Saran.............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 20
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Mioma uteri atau sering disebut fibroid merupakan tumor jinak yang
berasal dari otot polos rahim. Sel tumor terbentuk karena mutasi genetik,
kemudian berkembang akibat induksi hormon estrogen dan progesteron.
Leiomioma uteri merupakan jenis tumor jinak yang dapat menyerang segala
usia. (Lubis, 2020)
4
5
2.3. Patofisiologi
Steroid seks seperti estrogen dan progesteron mempunyai peran yang
besar dalam perkembangan mioma uteri. Kelompok wanita yang nullipara,
infertilitas, unopposed estrogen, konsumsi tamoxifen, mioma uteri lebih
mudah terbentuk dan berkembang lebih cepat. Pada kehamilan sendiri
ternyata hanya ⅓ mioma saja yang ukurannya tidak berubah namun ⅔ lainnya
mengalami pertumbuhan yang semakin cepat karena sel ototnya hipertrofi dan
hiperplasi. (Akbar et al, 2020)
Pada miometrium normal, peningkatan estrogen di fase folikuler akan
menyebabkan pembentukan reseptor estrogen dan progesteron, kemudian
pada fase luteal progesteron bila berikatan dengan reseptornya akan
5
6
2.4. Klasifikasi
Menurut Federation of International Gynaecology and Obstetrics
(FIGO), mioma uteri dibagi menjadi beberapa tipe:
- Mioma intramural (FIGO tipe 3, 4, 5) – mioma ini terletak di dalam
dinding rahim. Jenis ini mungkin cukup besar untuk mendistorsi rongga
rahim atau permukaan serosa. Beberapa fibroid mungkin transmural dan
meluas dari serosal ke permukaan mukosa.
- Mioma submukosa (FIGO tipe 0, 1, 2) – mioma ini berasal dari sel
miometrium tepat di bawah endometrium. Neoplasma ini menonjol ke
dalam rongga rahim. Luasnya penonjolan ini dijelaskan oleh sistem
klasifikasi FIGO/European Society of Hysteroscopy dan secara klinis
relevan untuk memprediksi hasil dari histeroskopi miomektomi
•Tipe 0 – Sepenuhnya di dalam rongga endometrium
•Tipe 1 – memanjang kurang dari 50 persen ke dalam miometrium
•Tipe 2 – memanjang 50 persen atau lebih di dalam miometrium
- Mioma subserosa (FIGO tipe 6, 7) – mioma ini berasal dari miometrium
pada permukaan serosal rahim. Mereka mungkin memiliki dasar yang luas
atau bertangkai dan mungkin intraligamenter (memanjang di antara lipatan
ligamen yang luas).
6
7
7
8
8
9
mioma uteri bila memungkinkan karena mempunyai resolusi yang lebih tinggi
sehingga dapat mengetahui gambaran yang detail tentang ukuran, letak,
maupun hubungannya dengan rongga uterus. Bila ukuran tumor ukuran besar
dapat digunakan USG abdomen atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)
karena sinyal dari probe USG transvaginal tidak mampu menembus
kedalaman jaringan di atas 7 cm. USG Transvaginal memiliki akurasi yang
sangat tinggi dalam mendeteksi mioma uteri yakni 96% dengan sensitivitas
96,38% sehingga cukup baik untuk digunakan sebagai pemeriksaan rutin.
(Akbar et al, 2021)
2.7. Tatalaksana
Perlu diperhatikan usia pasien dan tujuan jangka panjang seperti masih
menginginkan kehamilan atau tidak. Hal ini akan membantu dalam
mengarahkan modalitas dan tujuan pengobatan. Pilihan pengobatan yaitu
medikamentosa dan bedah. Tujuan pengobatan harus memenuhi tiga hal yaitu
meringankan tanda dan gejala yang mengganggu, mengurangi ukuran mioma
dan mempertahankan atau meningkatkan kesuburan wanita jika masih ingin
hamil. (Kashani et al, 2016)
Jika pasien datang tanpa keluhan dilakukan tatalaksana konservatif
sambil terus memantau perkembangan tumor. Penatalaksanaan
medikamentosa merupakan intervensi awal untuk mioma uterus simptomatik
termasuk terapi hormonal, obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) dan/atau
modulasi aksis hipotalamus-hipofisis. Kelemahan utama dari manajemen
medikamentosa adalah durasi penggunaan yang terbatas. Banyak pilihan obat
hanya dapat digunakan untuk jangka waktu pendek, dan setelah penghentian
pengobatan, gejala muncul kembali, dan mioma sering terus tumbuh (Stewart
et al, 2016).
Pilihan hormonal untuk pengobatan termasuk kontrasepsi oral
kombinasi, supresi progesteron agen tunggal atau agonis GnRH. Terapi
9
10
10
11
arteri uterina dengan butiran polyvinyl alkohol melalui kateter yang nantinya
akan menghambat aliran darah ke mioma dan menyebabkan nekrosis.
Miomektomi merupakan operasi pengangkatan mioma tanpa melibatkan
seluruh uterus. Miomektomi memungkinkan kesuburan di masa depan
sekaligus mengurangi ukuran dan gejala dari fibroid; namun, banyak wanita
akan memerlukan prosedur tambahan berikutnya untuk fibroid simptomatik
berulang. Histerektomi merupakan satu-satunya metode pembedahan yang
memberikan terapi definitif. Ada berbagai metode histerektomi, pilihan yang
sangat tergantung pada riwayat pasien, temuan fisik dan pengalaman dokter
ahli secara individu. (Stewart et al, 2016)
2.8. Komplikasi
Komplikasi mioma yang paling meresahkan adalah infertilitas.
Berdasarkan data di Amerika Serikat, infertilitas dapat terjadi pada 2-3%
kasus mioma uteri. Pada kehamilan, tumor akan memicu keguguran,
gangguan plasenta dan presentasi janin, prematuritas serta perdarahan
pascapersalinan. Komplikasi pembedahan meliputi perdarahan, infeksi, dan
trauma pada organ sekitar. Akibat embolisasi dapat terjadi sindrom pasca-
embolisasi yang ditandai dengan keluhan nyeri, demam, dan ekspulsi tumor
dari vagina. Setelah miolisis dapat terjadi nyeri dan perdarahan. (De La Cruz,
2017)
11
12
BAB III
STATUS PASIEN
a. Nama : Ny. MS
c. Usia : 39 tahun
h. No RM : 0063XXXX
3.2. Anamnesis
Keluhan Utama
Perdarahan post partum
Riwayat Penyakit Sekarang
Ny 39 tahun, G0P0Ab1Ah0 datang ke poli RSU Bethesda
Lempuyangwangi (Sabtu, 13/11/21) dengan keluhan haid banyak dan
nyeri. Ganti pembalut tiap 1 jam. Ketika haid sangat mengganggu
aktivitas, sampai ijin tidak masuk kerja. Skala nyeri 8. Keluhan sudah
dirasakan sejak tahun 2018 dan sudah pernah periksa ke RS Februari 2020
mendapat obat hormon namun berhenti pengobatan karena pandemi.
Keluhan dirasakan kembali sejak awal tahun 2021 dan semakin memberat
12
13
3 bulan terakhir. Keluhan lain yaitu ada rasa tidak nyaman seperti pada
perut bawah ketika beraktivitas berat.
Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Dismenore : (-)
Riwayat Perkawinan
13
14
Riwayat KB
Gaya Hidup
Status Generalis
- GCS : E4V5M6
- Vital Sign
14
15
Suhu : 36.2 OC
- Status Gizi
Berat badan : 83 kg
Status Lokalis
- Kepala : normocephali
Perkusi : timpani
15
16
- Ekstremitas
- VT : tidak dilakukan
16
17
USG :
3.6. Prognosis
17
18
3.7. Tatalaksana
Leiomioma, NOS
Adenomiosis
3.8. Edukasi
Memberitahu pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi mioma uteri.
Memberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan yakni
histerektomi.
Memberikan penjelasan mengenai risiko, komplikasi, serta prognosis dari
mioma uteri dan tindakan histerektomi.
Memberikan edukasi konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup
dan menjaga kebersihan daerah bekas luka operasi.
18
19
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2. Analisis
Mioma uteri atau secara medis disebut leiomyoma uteri merupakan suatu
salah satu tumor jinak yang disebabkan neoplasma jinak dari sel lapisan otot
polos miometrium. Penyebab mioma uteri kemungkinan besar dari
abnormalitas genetik. Faktor risiko dari mioma sendiri, diantaranya paritas,
usia menarche awal, aktivitas endokrin, serta obesitas. Sebagian besar kasus
asimptomatik. Jika terdapat gejala yang paling sering dikeluhkan pasien yaitu
perdarahan, nyeri, dan gangguan kesuburan (infertil).
Dari anamnesis pasien memiliki keluhan utama yaitu haid yang banyak dan
19
20
nyeri, terdapat riwayat abortus, infertil, serta memiliki faktor risiko obesitas.
Selain itu dari pemeriksaan USG terdapat massa hipoekoik bulat ukuran 8.5
cm dapat ditegakkan diagnosa mioma uteri.
4.3. Evaluasi
Melalui kasus ini saya belajar menggali lebih dalam faktor risiko dan
mempertimbangkan tindakan yang bisa diambil sebagai manajemen dari
mioma uteri. Selain itu, saya juga belajar bagaimana mengedukasi pasien
perihal penyakit yang diderita serta menanggapi pertanyaan pasien seputar
komplikasi dari tindakan yang dilakukan.
20
21
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
ini terdiagnosis Ny. 39 tahun G0P0Ab1Ah0 dengan mioma uteri dan obesitas.
Mioma uteri atau secara medis disebut leiomyoma uteri merupakan suatu
salah satu tumor jinak yang disebabkan neoplasma jinak dari sel lapisan otot
polos miometrium. Kemungkinan besar penyebab mioma uteri yaitu
abnormalitas genetik, namun juga dipengaruhi beberapa faktor risiko. Pada
pasien ini diagnosis ditegakkan lewat anamnesis yang sesuai teori yaitu haid
yang banyak dan nyeri juga adanya riwayat abortus serta infertil. Pemerikssan
USG juga mendukung suatu mioma uteri. Sedangkan faktor risiko pada pasien
ini yaitu obesitas.
5.2. Saran
a. Menjelaskan penyakit dan tatalaksana yaitu tindakan histerektomi.
b. Mengedukasi pasien untuk datang kembali kontrol 1 minggu post operasi.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Borah, B., Nicholson, W., Bradley, L., & Stewart, E. (2013). The impact of uterine
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2013.07.017
De La Cruz MS, Buchanan EM. (2017). Uterine Fibroids: Diagnosis and Treatment.
Kashani, B., Centini, G., Morelli, S., Weiss, G., & Petraglia, F. (2016). Role of
https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2015.11.016
Laughlin-Tommaso, S., Hesley, G., Hopkins, M., Brandt, K., Zhu, Y., & Stewart, E.
22
23
Puri, K., Famuyide, A., Erwin, P., Stewart, E., & Laughlin-Tommaso, S. (2014).
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2013.09.038
Stewart, E., Laughlin-Tommaso, S., Catherino, W., Lalitkumar, S., Gupta, D., &
https://doi.org/10.1038/nrdp.2016.43
Kandungan Edisi Keempat ( edisi keempat, pp. 274–278). Jakarta: Bina Pustaka.
Wise, L., Radin, R., Kumanyika, S., Ruiz-Narváez, E., Palmer, J., & Rosenberg, L.
https://doi.org/10.3945/ajcn.113.073635
23