Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU AGRESIF

oleh : kelompok 5
anggota kelompok :
M. Irsyadil Isbadi 204103050033
Nadia Firdausi Nuzula 204103050037
Ufillah Riskiah 204103050058
Rohana Naili A. Rohmah 204103050059
Cahyono Wahyu Arrafi 204103050060
Nurul Kamaliyah 205103050009
Definisi perilaku agresif
a) Menurut Sigmund Freud perilaku agresif merupakan
suatu perilaku naluriah atau instingtif, sebagai naluri
kematian yang disebut juga thanatos, yaitu faktor yang
sangat bertanggung jawab atas terbentuk nya energi
agresif di dalam kehidupan manusia. Sigmund Freud
memiliki pandangan bahwa perilaku agresif adalah
sebagai suatu sikap bermusuhan, suatu energi yang
akan membangun dan bersikap kritis serta dapat
berkembang menjadi suatu perilaku yang bersifat
kejam.
b) Applefield mendefinisikan bahwa perilaku agresif
sebagai tindakan yang disengaja yang mengakibatkan atau
mempunyai peluang mengakibatkan penderitaan secara
fisik maupun secara psikis pada orang lain dan bisa juga
kerusakan pada barang atau benda. Yang kemudian di
tambahi oleh Bandura bahwa agresif sebagai bentuk
perilaku yang berakibat pada penderitaan orang lain dan
kerusakan pada barang dan benda yang bersifat psikis
maupun fisik.
• ada empat kategori perilaku agresif
a) Kualitas perilaku agresif, derajat atau ukuran, tingkatan
perilaku agresif
b) terhadap korban baik secara secara serangan fisik
ataupun serangan psikis, membuat malu, merusak barang
orang lain.
c) Intensitas perilaku, sering tidak nya melakukan
tindakan-tindakan yang dapat merugikan ataupun
membahagiakan korban.
d) Ada unsur kesengajaan, tindakan agresif mesti berawal
dari niat yang tersurat, sengaja melakukan perilaku progresif.
e) Karakteristik, sipelaku itu sendiri contoh nya faktor usia,
jenis kelamin dan pengalaman dalam berperilaku agresif
Teori-Teori Perilaku Agresif
■ teori bawaan : Teori bawaan merupakan teori yang terdiri atas teori
psikoanalisis dan teori biologi. Menurut Freud, agresi adalah satu dari
dua naluri dasar manusia. Naluri manusia terdiri atas naluri agresi dan
naluri seks. Naluri seks berfungsi untuk melanjutkan keturunan,
sedangkan naluri agresi berfungsi untuk mempertahankan jenis. teori
bawaan ini juga dikemukakan oleh k.lorenz
■ teori biologi :Teori biologi menjelaskan perilaku agresif dari berbagai
proses. Proses tersebut antara lain proses faal dan teori genetika. Mayor
berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu
yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Sedangkan Lagerspetz
meninjau perilaku agresi dari ilmu genetika.
■ teori kognisi : inti dari teori kognisi adalah proses yang terjadi pada
kesadaran dalam membuat penggolongan (kategorisasi), pemberian
sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan keputusan.
■ teori belajar sosial : Teori ini memperhatikan faktor tarikan dari luar.
Patterson, Littman dan Bricker menemukan agresivitas yang
membuahkan hasil berupa peningkatan perilaku agresif. Rubin,
mengemukakan bahwa aksi terorisme yang tidak mendapat tanggapan
dari media massa tidak akan berlanjut
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Agresif
Jeanne Ellis Ormrod (dalam Rikard Rahmat, 2008: 126) menyebutkan
faktor yang mempengaruhi perilaku agresif diantaranya adalah akibat
kerusakan neurologis, yang mengakibatkan remaja secara genetis
memiliki kecenderungan untuk melakukan agresi. Hal lain yang
menjadi faktor yang mempengaruhi agresif adalah:
1) Lingkungan, faktor keluarga yang disfungsional, keadaan keluarga
yang terbiasa dengan konflik, kekerasaan, dan kurang kasih
sayang dapat memicu remaja berperilaku agresif.
2) Media, terbiasa menyaksikan kekerasan yang terjadi di media
dapat meningkatkan perilaku agresif remaja.
3) Faktor kognisi, seperti remaja kurang mampu mengartikan isyarat
dari orang lain, kurang mampu melihat sudut pandang orang lain,
memiliki tujuan diri yang lebih dominan,memiliki cara pemecahan
masalah yang tidak efektif dan memiliki pemahaman bahwa
perilaku agresif itu tepat dan efektif.
Krahe (dalam Yudha & Christine, 2005) membagi tiga
kelompok faktor yang mempengaruhi perilaku agresif. Tiga
faktor tersebut adalah:
• Faktor personal. Meliputi gangguan pengamatan dan
tanggapan remaja, gangguan berfikir dan intelegency
remaja, serta gangguan perasaan/emosional remaja
(Kartono dalam Trisnawati dkk, 2014). Gangguan
perasaan/emosional bila disertai dengan frustasi dan
provokasi, menyebabkan terjadinya proses penyaluran
energi negatif berupa dorongan agresi yang akan
mempengaruhi perilaku remaja (Guswani & Kawuryan,
2011)
LANJUTAN…
• Faktor situasional. Meliputi rasa frustasi dan konsumsi alkohol.
Menurut Baron & Byrne (dalam Yudha & Christine, 2005)
adanya rasa frustasi mendorong sebuah motif kuat untuk
memproduksi tingkah laku yang sifatnya melukai. Dorongan ini
diarahkan untuk menyerang target yang bermacam-macam
terutama sumber dari frustasinya tersebut. Konsumsi alkohol
juga berpengaruh pada munculnya perilaku agresi. Hal ini
dibuktikan oleh penelitian meta analisis dari Bushman dan
Cooper yang dikutip Krahe (dalam Yudha & Christine, 2005).

LANJUTAN…
• Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan terdiri dari
lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Faktor dari
lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap
agresifitas seperti kemiskinan, tinggal di
lingkungan berbahaya, teman sebaya yang
menyimpang, kurangnya area rekreasi yang aman
bagi anakanak kekerasan pada media yang terlihat
jelas, pengasuhan yang buruk dan kurangnya
dukungan sosial. Lingkungan fisik yang
berpengaruh terhadap perilaku agresi antara lain
suara bising, kualitas udara, temperature,
kerumunan, kepadatan dan kesesakan (Yudha &
Christine, 2005).
Contoh dan Fenomena Nyata
Perilaku Agresif
A. Rasa merendahkan orang lain, mata yang terlihat tidak ekspresif,
serta ketika bicara selalu memalingkan wajahnya.
B. Selalu menyinggung orang lain dengan perkataannya dan
mengekspresikan sebuah perasaan yang tidak peduli dengan apa
yang dirasakan oleh orang lain.
C. Orang tersebut Terkadang lebih banyak bicara yang berhubungan
dengan dirinya sendiri saja dan hal- hal yang berkaitan dengan
kemampuannya dan kehebatannya.
D. Terlalu sering membanggakan dirinya sendiri, apalagi ketika dipuji
oleh orang lain, bahkan Terkadang membuat seorang yang
memujinya merasa tersinggung.
LANJUTAN

E. Sifat yang paling sering kita lihat adalah rasa “sok
tahu” dimana orang tersebut selalu memberikan
sebuah opini mengenai sudut pandangnya sendiri,
selain itu sering juga membenarkan pendapatnya
sendiri.
F. Seringkali mempertahankan haknya, bahkan tidak
peduli dengan hak- hak yang dimiliki oleh orang lain.
G. Cara penyampaian keluhan yang meledak- ledak
dan juga tidak terkontrol.
H. Seringkali menyerang orang lain dengan pendapat
yang dimilikinya dan juga memotong pembicaraan
dengan maksud mengintimidasi.
Pandangan Islam Mengenai Perilaku
Agresif
Perilaku agresif dimaknai secara tipikal adalah setiap perilaku yang
bertujuan untuk menyakiti atau merugikan orang lain baik secara
fisik maupun mental. Dorongan utama munculnya perilaku agresif
adalah keinginan untuk menyakiti orang lain sebagai sarana
mengekspresikan emosi-emosi negatif, seperti pada agresi
permusuhan, atau langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan melalui tindakan agresif.
Dari pembahasan di atas diketahui bahwa perilaku agresif
merupakan salah satu bentuk tindakan penganiayaan dan
penyerangan terhadap manusia. Dalam ajaran agama Islam, tindakan
yang menyerang orang lain, baik dengan ucapan ataupun tindakan
termasuk dalam kategori tidak terpuji dan dilarang.
selain itu dalam surat al maidah ayat 27-32 yang
menceritakan tentang peristiwa pembunuhan qabil kepada
habil
Ayat di atas menjelaskan bahwa tindakan kekerasan yang
terkait perilaku agresif yakni pembunuhan merupakan
tindakan yang sangat ditentang oleh agama Islam.
Sehingga dijelaskan bahwa pembunuhan seseorang tanpa
sebab syar’i yang bisa dibenarkan, sama artinya dengan
membunuh manusia seluruhnya. Pembunuhan hanya
merupakan salah satu dari contoh perilaku agresif, masih
terdapat penjelasan lain dalam Al-Qur’an terkait perilaku
agresif yakni, pergunjingan, pencelaan, pemukulan, dan
pembunuhan.
Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang melarang dari salah satu
tindakan perilaku agresif yakni pada Surah al-Ḫujurât [49] ayat 11.
Pada ayat ini Allah melarang orang yang beriman untuk
mengolok-olok kaum lainnya.
‫ﯾٰ ٓ ﺎ َ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠ ِذﯾْنَ اٰ َﻣﻧ ُْوا َﻻ ﯾَﺳْ ﺧَ رْ ﻗ َْو ٌم ﻣﱢنْ ﻗ َْو ٍم ﻋَ ٰ ٓﺳﻰ اَنْ ﱠﯾﻛ ُْوﻧ ُْوا ﺧَ ﯾْرً ا ﱢﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َو َﻻ ﻧِﺳَ ۤﺎ ٌء ﻣﱢنْ ﻧﱢﺳَ ۤﺎ ٍء ﻋَ ٰ ٓﺳﻰ‬
‫اَنْ ﱠﯾﻛُنﱠ ﺧَ ﯾْرً ا ﱢﻣ ْﻧﮭُنﱠۚ َو َﻻ َﺗ ْﻠ ِﻣز ُْٓوا اَ ْﻧﻔُﺳَ ُﻛ ْم َو َﻻ َﺗﻧَﺎ َﺑز ُْوا ﺑ ِْﺎﻻَ ْﻟﻘَﺎ ِۗب ِﺑﺋْسَ ِاﻻﺳْ ُم ا ْﻟﻔُﺳ ُْوقُ ﺑَﻌْ دَ ْاﻻِ ْﯾﻣَﺎ ِۚن‬
َ‫َوﻣَنْ ﻟﱠ ْم َﯾﺗُبْ َﻓﺎ ُٰۤوﻟ ٕﯨِكَ ُھ ُم اﻟ ّٰظﻠِﻣ ُْون‬
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan
(mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan
(yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang
mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling
memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak
bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.” (QS. Al-
Ḫujurât[49]:11)
DAFTAR PUSTAKA
Andani F. (2018). Identifikasi Faktor Faktor Penyebab Perilaku
Agresif Siswa SMK Piri 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Breakwell. G1ynis.M. (1998). Coping Education Children With
Aggressive Behaviour. Mengatasi Exceptionalities. The Chinese
Perilaku Progresif. Penerbit University Press. Hongkong.
Hanurawan, Fattah. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2015). Psikologi Sosial Individu dan
Teori Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Balai Pustaka (Persero).
Lihat: Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang
disempurnakan), (Jakarta, 2010), Cet. Ke-5. H. 384-388 15
Al-Qur’an dan Tafsirnya bisa diakses melalui Qur’an in word yang
hingga akhir 2020 telah diunduh sebanyak 208.150, juga bisa
diakses melalui Qur’an kemenag versi android, dan versi e-book
nya bisa diakses melalui www.pustakalajnah.kemenag.go.id
secara gratis (Informasi dari Pranata Komputer Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI, Januari 2021)

Anda mungkin juga menyukai