JASMINE SYAHIRA
1604619059
Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Metode Penelitian Olahraga
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
NEGERI JAKARTA”.
Fakultas Ilmu Olahraga Univesitas Negeri Jakarta. Dan juga terima kasih yang
Dalam kesempatan ini tidak lupa ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak pernah henti hentinya
memberikan hikmat sehat wal-alfiat dan memberikan segala kemudahan-
kemudahan, serta kepada semua pihak yang telah membatu secara langsung
maupun tidak langsung hingga selesai nya proposal ini.
Jasmine Syahira
NIM. 1604619059
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................5
A. Latar Belakang Masalah.................................................................5
B. Identifikasi Masalah.......................................................................8
C. Pembatasan Masalah......................................................................8
D. Perumusan Masalah.......................................................................9
E. Kegunaan Hasil..............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................37
iii
Lampiran 1
Pernyataan Orisinalitas
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Makalah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
nilai akademik mata kuliah Metode Penelitian Olahraga, Universitas
Negeri Jakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2. Makalah ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dosen pembimbing.
3. Dalam makalah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipubikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan niali
yang telah diperoleh karena makalah ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Unversitas Negeri Jakarta.
Jasmine Syahira
No. Reg. 1604619059
iv
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai unsur yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong,
Dari uraian di atas, sangat jelas bahwa kegiatan olahraga selain sebagai
kegiatan fisik atau prestasi juga bisa digunakan untuk mendidik budi pekerti
dan jiwa seseorang untuk bertindak jujur, pantang menyerah, berani dan
dari jalan, lari dan olahraga permainan. Dapat terlihat bahwa kegiatan
5
yang diperlombakan misalnya: renang, atletik dan olahraga yang
olahhraga secara individu dan kelompok atau beregu, seperti halnya tinju,
gulat adalah olahraga secara individu, sedangkan sepak bola, bola voli, bola
basket adalah olahraga yang dilakukan secara kelompok atau beregu. Akan
maupun kelompok (beregu), seperti Thomas Cup, Uber Cup, Piala Sudirman.
Sedangkan untuk individu antara lain kejuaraan All England dan Grand Prix.
gerak reflek yang baik dan tingkat kebugarannya yang tinggi. Untuk dapat
mental. Karena tidak mungkin dapat bermain dengan baik jika teknik yang ada
pada umumnya. Belajar merupakan suatu fenomena atau gejala yang tidak
dipahami secara langsung. Gejala tersebut hanya bisa diduga atau diketahui
6
tersebut maka latihan fisik haruslah mendapat prioritas utama dalam suatu
program latihan, apabila fisik dari pemain tersebut baik, barulah dilanjutkan
dengan latihan teknik. Teknik adalah ketrampilan khusus yang dikuasai oleh
dengan sebaik-baiknya.
lain:
memerlukan kekuatan fisik yang baik juga harus dapat menguasai teknik-
teknik yang baik pula. Dalam kaitannya dengan masalah diatas, maka salah
permainan bulutangkis adalah kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki
yang dapat dijadikan obyek dalam penelitian ini. Untuk itu, dengan
memperkirakan faktor kekuatan lengan dan kekuatan otot kaki sebagai faktor
7
yang mempengaruhi kemampuan smash dalam permainan bulutangkis maka
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ternyata unsur fisik dibutuhkan dalam
bulutangkis
bulutangkis
bulutangkis
5) kurangnya latihan fisik antara otot lengan dan otot kaki untuk
7) Belum teridentifikasi latihan antara otot lengan dan kekuatan otot kaki
C. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, peneliti
8
hubungan antara otot lengan dan otot kaki terhadap ketepatan smash dalam
permainan bulutangkis.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pilihan serta memperhatikan variabel-variabel yang diambil
yaitu kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki sebagai variabel bebas serta
ketepatan smash sebagai variabel terikat, maka aspek-aspek yang diteliti dapat
E. Kegunaan Hasil
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ataupun
1) Bagi penulis
2) Bagi mahasiswa
9
3) Bagi institusi
4) Bidang olahraga
dunia olahraga.
10
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini sebagai landasan terhadap masalah dalam proses
dalam menyelesaikan penulisan akhir nanti. Dalam hal ini semuanya telah
sebuah konsep yang berisi tentang hubungan sebab akibat yang berkaitan
dimana hal itu memberikan gambaran tentang gejala sosial yang akan diteliti.
penelitian ini perubahan masalah yang akan dibicarakan dititik beratkan pada:
11
“Hubungan antara kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki dengan
Sesuai dengan hal diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang
1) Ketepatan Smash
dipukul keatas. Arti penting dari pukulan smash adalah pukulan ini hanya
kecepatan awalnya pada bola mencapai lawan pada sisi lapangan lainnya.
Semakin tajam sudut yang dibuat, semakin sedikit waktu yang dimiliki
lawan untuk bereaksi. Selain itu semakin akurat smash-nya, semakin luas
12
hanya sekali, apabila hasil pukulan smash masih dapat dikembalikan oleh
lawan, maka ketepatan smash tadi masih kurang dan dapat dilakukan
Ketepatan smash ini sangat diperlukan karena salah satu pukulan yang
Untuk melakukan sebuah smash bukan suatu hal yang mudah dan
perlu adanya latihan. Untuk melakukan smash juga ada tahapannya, ada
a. Fase Persiapan
telapak kaki.
13
Sumber:https://www.google.com/search?
q=fase+persiapan+smash+bulutangkis
b. Fase Pelaksanaan
keseimbangan.
keadaan tertekuk.
kebawah.
c. Fase Follow-Through
14
Gunakan gerakan menggunting dan dorong tubuh dengan
Keterangan:
15
pukulan yang jelek didalam melakukan smash. Latihan dan pengulangan
Kekuatan berasal dari sebuah otot atau gabungan dari otot-otot yang
16
Harsono (1988:177) menjelaskan kekuatan otot adalah komponen yang
sewaktu bekerja (M. Sajoto, 2004:8). Oleh karena itu untuk memiliki
memperoleh kekuatan yang lebih besar lagi dari pada yang diperlukan
2000:3).
Seorang atlet harus memiliki tubuh yang sehat dan kuat, terutama pada
bermain dengan performa yang luar biasa. Performa tubuh seorang atlet
17
bulutangkis memiliki kekuatan pada otot dibagian lengan, otot lengan
serabut otot tersebut bisa diwujudkan bila otot mendapat latihan yang rutin
18
a. Kekuatan maksimal adalah kemampuan dalam otot kontraksi
maksimal pula.
intensitasnya.
push -up.
19
3) Kekuatan Otot Kaki
(1985: 21) kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi
salah satunya adalah kekuatan otot kaki. Karena dalam olahraga seorang
memerlukan kerja otot yang sangat besar terutama pada otot kaki.
antara kekuatan otot kaki dan kecepatan otot dalam melangkah. Seorang
atlet bulutangkis harus memiliki kaki yang kuat, paha yang kuat, lutut
yang kuat dan pergelangan kaki yang kuat agar dapat memikul badan
20
dengan gerakan tubuh dan gerakan tangan yang menghasilkan pukulan
yang baik.
harus melakukan latihan kekuatan otot kaki secara rutin dengan prinsip-
prinsip:
21
Dengan prinsip pada overload, maka kelompok otot akan
3) Jumlah fibril otot yang ikut bekerja dan melawan beban yang
diberikan
22
tahanan (resistence exercises). Dimana kita harus mengangkat,
mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu biasanya beban anggota
tubuh kita sendiri atau beban atau bobot dari luar (external resistence) agar
suatu berat atau bobot beban tertentu. Oleh sebab itu pada penelitian ini
detik.
B. Kerangka Berfikir
fisik, mental yang matang selain itu harus ada kemampuan dari dalam diri
sendiri, tekun berlatih, disiplin, tidak mudah putus asa, adanya sarana
23
selalupetunjuk dari seorang pelatih. disamping itu seorang atlet harus
kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelenturan dan daya tahan khusus serta
C. Hipotesis Penelitian
Jakarta.
24
2. Terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot kaki dengan
Jakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah untuk mengetahui:
3. Otot lengan dan otot kaki dapat meningkatkan ketepatan smash dalam
25
2. Waktu Penelitian
Pengajuan proposal penelitian dan dosen pembimbing dilakukan pada bulan
januari 2022. Untuk pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2022.
Pengambilan data dilakukan dengan sesi jam latihan, yaitu: Selasa, Rabu dan
Kamis, pukul: 18.00 – 20.30 WIB. Setelah pengambilan data, dilakukan proses
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih, mencari peranan, pengaruh dan hubungan yang bersifat sebab-akibat,
Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang
terdiri dari variabel kekuatan otot lengan dan kekuatan otot kaki (x) dengan
X1 dan X2.
X1
Y
X2 26
Gambar 3.1 Desain dua variabel bebas dan satu variabel terikat
Keterangan : Variabel terikat adalah Y, variabel bebas adalah adalah X1 dan X2.
D. Populasi dan Sampel
1. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
berjumlah 50 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri – ciri atau
Gulo, sampel sering juga disebut “contoh” yaitu himpunan bagian/ subset dari
atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
27
dari populasi itu. Cara mengambil sampel dari populasi di sebut dengan
(Riduwan, 2007).
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2007: 98) instrumen penelitian adalah alat atau tes yang
pegas. Tes kekuatan otot lengan memiliki validitas sebesar 0,860 dan reliabilitas
sebesar 0,910 (dalam skripsi Jhati Asmoro, 2012). Adapun prosedur pelaksanaan
sebagai berikut:
1) Alat dan Fasilitas: Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot
terbuka
28
3) Skor: Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik
kekuatan otot kaki memiliki validitas sebesar 0,837 dan reliabilitas sebesar
pada dinding atau tiang, jarak antara lantai dengan angka nol pada skala
- Serbuk kapur.
- Alat penghapus.
- Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur.
29
- Peserta berdiri tegak di dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di
5) Penilaian
raihan tegak
0,926 dari criterion round robin tournament dan reliabilitas 0,90 dari test-retest.
smash.
- Raket
30
- Net
- Lapangan bulutangkis
- Shuttlecock
- Pelaksana
- Seorang pengumpan
- Seorang pengambil
3) Pedoman Pelaksanan
- Sebelum tes dimulai, pemain diberi penjelasan dan contoh mengenai tes
yang akan diberikan, yaitu dengan mencoba 2 kali pukulan smash lurus
pukulan smash, petugas akan mencatat hasil yang diperoleh testee sesuai
di posisi semula.
- Testee melakukan smash setelah diberi umpan oleh testor dengan service
forehand panjang.
31
- Setelah menerima umpan, testee melakukan smash. Sasaran ditunjukan
dari kanan ke posisi kanan lawan dan sasaran dari kiri 52 ke posisi kiri
- Hasil smash yang jatuh di daerah sasaran atau di atas garis belakang area
long service line for single, dianggap sah dan dianggap mendapat nilai,
sedangkan untuk pukulan yang jatuh di luar daerah sasaran dan diluar
1. Bila shuttlecock jatuh pada garis samping untuk tunggal atau (side
line for single) pada jarak 1,98 m dari net dengan lebar 35 cm, maka
2. Bila shuttlecock jatuh pada service count right atau left pada jarak
1,32 m dari short service line, maka skor yang diperoleh 2 (dua).
3. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 1.32 m sampai
4. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 2,64 m sampai
5. Bila shuttlecock jatuh pada long service line for single, maka skor
6. Bila shuttlecock jatuh pada garis antara dua sasaran smash, maka
32
7. Bila testor memberikan umpan, namun testee tidak memukul
dilakukan perulangan.
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah
variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah
ditentukan sebelumnya.
33
Menurut Riduwan “data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
2009) Ditinjau dari aspek cara memperolehnya, data digolongkan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dan
diolah langsung dari obyeknya atau sumbernya. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, hasil dari pengumpulan dan
sempurna
34
Untuk mengetahui kekuatan otot lengan dan otot kaki terhadap ketepatan
smash dari tes yang dilakukan adalah dengan jumlah shuttlecock yang dapat
menyentuh tepat pada garis tengah lapangan. Adapun penilaian tes kekuatan
data:
SKOR
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
menyajikan data, dan menentukan nilai. Data yang didapat dari tiap tes tersebut
35
merupakan data awal dari tiap butir tes yang telah dicapai oleh Mahasiswa. Untuk
memberikan makna dari nilai itu harus disesuaikan dengan 5 batasan norma
penilaian dari Anas Sudijono (2001: 453) yang memberikan penilaian menjadi
1. Analisis Deskriptif
sebagai berikut:
a. Mean (rata-rata)
H. Hipotesis Penelitian
36
1. Hipotesis Pertama
H0: py1 = 0
H1: py1 ≠ 0
2. Hipotesis Kedua
H0: py2 = 0
H1: py2 ≠ 0
3. Hipotesis Ketiga
H0: py.12 ≠ 0
H1: py.12 ≠ 0
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Magill, Richard A. 2001. Motor Learning: Consepts and Applications 6th ed.
New York: Mc. Graw-Hill Companies.
Nana Sudjana. 2001, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Rahantoknam, B Edward. 1988, Belajar Motorik Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Ditjen
Dikti Depdikbud.
Riduwan, 2003, Dasar – dasar Statistika, Bandung: Alfabeta.
2009, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta.
2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusli Lutan, 2001 Pembaruan Pendidikan Jasmani di Indonesia, Indonesia:
Depdiknas.
Sadoso Sumodisardjono, 1990, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga,
PT. Gramedia, Jakarta
Schmidt, R. A. 1988. Motor control and learning: A behavioral emphasis (2nd
ed.). Human Kinetics Publishers.
Singer, Robert N, and Walter, Dick. 1980. Teaching Physical Education: A
System Approach. Boston: Houghton Miffin Company.
Sudrajat Prawirasaputra. 2000. Sepak Takraw. Jakarta: Depdiknas Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sugiyanto. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta. Derpartemen
Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta,
2000. Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi terhadap Kemampuan
Lob Bulutangkis. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suharjana. 2007. Latihan Beban. Yogyakarta: FIK UNY
Suharno, HP. 1993. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung. PT. Karya Ilmu,
Suharsimi Arikunto, 2011, Prosedur penelitian, kualitatif, dan R&D, Bandung:
CV Alfabeta.
2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
39
40