Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PEKERJAAN RUMAH ( PR ) SERTA KEGIATAN SEKOLAH

TERHADAP KEPRODUKTIFITASAN SISWA

OLEH

OLEH
ZAHRA CHANTIKA NURUL HUDA

SMA PLUS TARUNA ANDALAN


KOMPLEK PERUMAHAN II PT. RAPP PANGKALAN
KERINCI KABUPATEN PELALAWAN - PROVINSI RIAU
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................... ........................................................................... i


DAFTAR ISI· ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............. ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang................... ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............... ..................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............. ..................................................................................2
1.4.1 Manfaat Teoritis....... .........................................................................................2
1.4.2 Manfaat Bagi Guru............................................................................................2
1.4.3 Manfaat Bagi Siswa...........................................................................................2
BAB II TELAAH PUSTAKA...................................................................................3
2.1 Pengertian Pemberian Tugas................................................................................3
2.2 Pengertian Kegiatan Sekolah ...............................................................................3
2.3 Pengertian Produktivitas Siswa.............................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................5
3.1 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................5
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................5
3.3 Populasi...............................................................................................................5
3.4 Sumber Data.......................................................................................................5
3.5 Metode Pengumpulan Data................................................................................5
3.6 Analisis Data......................................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................9
4.1 Hasil Penelitian.................. .................................................................................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................18
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 18
5.2 Saran... ····...........................................................................................................18
Daftar Pustaka ...........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hasil Belajar merupakan suatu hal yang menarik dan penting untuk dikaji karena hasil belajar
merupakan penentu seseorang dalam berperilaku dan bersikap. Sebagaimana disebutkan oleh
irwandi yang menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan tingkat kemampuan aktual yang
dapat diukur berupa penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai hasil usaha
individu mengenai apa yang dipelajarinya.1 Selanjutnya Frikson Jony Purba men-jelaskan
bahwa Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut sesuai dengan aspek-aspek, aspek-aspek
tersebut ialah yang men-cakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pemberian tugas pekerjaan rumah memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih
kedisiplinan siswa dalam belajar dan menjalakan perintah dari guru serta menyelidiki hal-hal
yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari sehingga pengetahuan akan dapat
diingat lebih lama, pemberian tugas pekerjaaan rumah juga bisa menjadi. Selain itu
pemberian tugas pekerjaan rumah bertujuan agar siswa dapat memanfaatkan waktu
belajarnya dirumah. Pemanfaatan waktu belajar dirumah merupakan sesuatu yang sangat
penting dan berharga bagi siswa, karena waktu yang diberikan disekolah sangatlah tidak
cukup untuk mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang ditargetkan. Tidak hanya itu,
terdapat aspek lain yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, yaitu kegiatan sekolah, yang
mana berujung berkaitan dengan produktifivitasan siswa. Untuk mencapai prestasi belajar
yang optimal, siswa perlu mendapatkan kegiatan tambahan diluar kegiatan belajar mengajar,
yang kegiatan kegiatan tersebut bisa melatih kemampuan para siswa di luarr kemampuan
akademik. Kegaiatn acara-acara sekolah ini juga ditujukan kepada siswa agar dapat mengisi
waktu luang dan menambah semangat belajar. Strategi yang diterapkan sekolah dalam
meningkatkan produktifitas siswa sangat beragam. Apalagi sekolah sudah menerapkan
pembelajaran secara daring, guru sudah terbiasa dalam menilai bebarapa tugas yang
bevariasi. Oleh karena itu dalam meningkatkan produktifitas siswa, guru serta warga sekolah
dapat melakukan pembiasaan yang dapat megurangi kebosanan siswa dengan pembiasaan
berkarya. Masalah yang sering dihadapi di dalam dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya dukungan siswa dalam mengembangkan kemampuan mencipkatan sebuah karya.
Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungakan dengan kehidupan sehai-hari
(Sanjaya, 2016, p. 2). Oleh Karena itu, pendidikan sangat diarahkan untuk membuat siswa
aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan berbagai macam cara yang ditempuh
salah satunya dengan cara menggunakan strategi-strategi pembelajaran sehingga siswa tidak
bosan dan pasif ketika proses pelaksanaan pembelajaran

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
1. Apakah terdapat pengaruh pemberian pekerjaan rumah ( PR ) terhadap
keproduktivitasan siswa XI IPA 2?
2. Apakah terdapat pengaruh kegiatan sekolah terhadap keproduktivitasan siswa XI IPA
2?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya Pengaruh yang signifikan Pemberian
Tugas Pekerjaan Rumah Serta Kegiatan Sekolah Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1.4.1 Secara Teoritis
Penelitian masukan bagi pembaca guna untuk menambah ilmu dan wawasan membaca
secara mendalam mengenai permasalahan Pengaruh Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa 11 IPA 2.
1.4.2 Bagi Guru
dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap kemampuan siswa-siswinya
1.4.3 Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar baik dirumah
maupun 11 disekolah serta dapat meningkat-kan hasil belajar siswa.
d. Bagi Peneliti dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pendidikan dan dapat
mengetahui adanya Pengaruh Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah serta Kegiatan Sekolah
Terhadap Keproduktivitasan siswa.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah
a. Pengertian Pemberian Tugas
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh
kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri. Sedangkan tingkat kompleksitasnya masalah
kehidupan, menuntut sumber daya manusia yang handal dan berkompeten. Selain itu,
pendidikan merupakan wahana sebagai pencetak sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga
menuntut adanya suatu perubahan atau perbaikan secara signifikan dan berkelanjutan.
Perubahan itu dapat dilakukan dalam hal peningkatan metode pembelajaran, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan, maupun perbaikan kurikulum sekolah yang ada.
Pekerjaan Rumah Tugas merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Pemberian
tugas sebagai suatu metode atau cara mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh
guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas
pekerjaan rumah (PR) tersebut siswa belajar mengerjakan tugas dirumah. Dalam
melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh suatu hasil ialah perubahan
tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemberian tugas pekerjaan
rumah adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas pekerjaan rumah agar
siswa melakukan kegiatan belajar
Metode Pemberian tugas pekerjaan rumah adalah metode dimana siswa diberi tugas diluar
jam pelajaran. Pemberian tugas ini biasanya tidak hanya mengerjakan tugas di rumah saja,
tetapi dapat dikerjakan di perpustakaan, di laboratorium, di taman, dll. Direktorat Diknas
mengemukakan bahwa metode pemberian tugas pekerjaan rumah merupakan suatu cara
mengajar dengan kegiatan perencanaan antara peserta didik dan guru mengenai suatu pokok
bahasan yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam waktu tertentu yang telah
disepakati.

b. Tujuan Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah


Adapun tujuan pemberian tugas pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar adalah:
1) Membina rasa tanggung jawab yang dibebankan kepada siswa melalui laporan baik tulisan
maupun lisan, membuat ringakasan materi, dan menyerahkan hasil kerja mereka.
2) Mendapatkan sendiri informasi yang diperlukan.
3) Melatih diri untuk bekerjasama dan menghargai hasil kerja orang lain.
4) Memperluas dan menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan.
5) Siswa terdorong untuk bersifat lebih baik.

Adapun kelebihan dan kelemahan Pemberian Tugas Pekerjaan rumah yaitu:


1) Kelebihan Metode Pemberian Tugas
a) Menaruh rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan yang diberikan.
b) Memberikan kebiasaan siswa untuk menjadi lebih disiplin dan giat belajar.
c) Memberikan siswa tugas yang bersifat praktis.
d) Dapat memperdalam pengetahuan siswa.

2) Kekurangan Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah


a) Siswa suka berbohong saat mengerjakan tugas dirumah, biasanya tugas yang diberikan
dikerjakan orang lain
b) Sulit memberikan tugas karena perbedaan individual siswa dalam kemampuan dan minat
masing-masing.
c) Siswa lebih sering mengerjakan tugas disekolah, dengan menyalin hasil pekerjaan teman.
d) Apabila tugas yang diberikan cukup banyak, siswa akan cepat merasa cepat bosan dan
jenuh.
E) Waktu yang dimiliki siswa di rumah sangat terbatas.

2.2 Kegiatan Sekolah di Luar KBM


a. pengertian
Kegiatan sekolah di luar jam KBM adalah kegiatan dimana yang biasanya
dilaksanakan pada waktu waktu tertentu. kegiatan kegiatan ini biasanya
diselenggarakan oleh OSIS, yang mana para siswa siwa wajib mengikuti kegiatan
tersebut. Dengan adanya kegiatan di luar jam KBM ini siswa diharapkan untuk selalu
berpartisipasi memeriahkan acara yang mana dapat mengasah kemampuan-
kemampuan siswa, serta dapat menambah rasa produktif siswa.
b. Tujuan diadakannya kegiatan sekolah di luar KBM
1. menambah semangat belajar
2. mengasah kemampuan minat bakat
3. menambah keakraban antar sesama siswa serta guru
4. mendorong siswa untuk menjadi lebih produktif.
Adapun kelebihan dan kelemahan diadakannya kegiatan acara sekolah yaitu:
1) Kelebihan diadakannya kegiatan acara sekolah :
- Dapat menambah semangat siswa dalam sekolah
- Mendorong siswa agar dapat mengatur waktu
- Meambah keakraban antar siswa
2) Kekurangan diadakannya kegaiatan acara sekolah :
- siswa kurang bisa mengatur waktu, sebab acara sekolah terkadang menyita
waktu siswa diluar jam sekolah, contohnya seperti terdapat kegiatan yang ada
lomba nya, siswa pasti akan menggunakan waktu di luar sekolah untuk
berlatih sesama.
- siswa yang cenderung intovert, akan tidak berpatisipasi dalam acara.
- terkadang terdapat beberapa siswa yang menjadi kurang fokus akan pelajaran
disekolah.

3.3 Pengertian produktivitas siswa


Sederhananya, “produktivitas,” adalah kemampuan individu untuk mencapai tugas tertentu
dalam waktu singkat tanpa mengorbankan kualitas atau akurasi. Efisiensi seseorang dalam
menyelesaikan tugas dan mengatur waktu dapat berdampak langsung pada produktivitas
pribadi atau profesional mereka. Oleh karena itu, penting untuk membantu anak-anak
menjadi lebih produktif dan terus meningkatkan level mereka setiap hari. Dengan cara ini,
mereka dapat mendedikasikan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang paling penting dan
membuang lebih sedikit waktu untuk hal-hal yang tidak banyak menambah kehidupan
mereka.
Untuk membantu mereka menjadi lebih produktif di sekolah, penting bagi siswa untuk
tertarik dengan apa yang diajarkan. Tugas dan pelajaran yang menawan, membantu siswa
memoles kemampuannya untuk berpikir lebih baik dan memecahkan masalah dengan lebih
baik yang akan semakin menarik minat mereka dalam pencarian positif dan penilaian penuh
perhatian yang membantu membuat mereka mandiri dan akuntabel.
Produktivitas di sekolah adalah langkah pertama menuju berkembang sebagai individu
produktif yang akan berguna sepanjang hidup seseorang. Siswa yang mengembangkan
keterampilan ini sejak dini dan belajar bagaimana memanfaatkan waktu, membawa kebiasaan
ini ke dalam kehidupan profesional mereka secara efisien.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Teknik pengumppulan data


Survey online, yaitu metode penelitian di mana responden menjawab kuesioner yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu pengaruh keluarga danpertemanan
terhadap semangat belajar siswa kelas XI IPA 2. Responden menjawabmelalui email atau di
situs web. Survei online biasanya dibuat dalambentuk formdi situs Web, dilengkapi dengan
database untuk menyimpan jawaban dan perangkat lunak statistik untuk memberikan analisis.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada hari Minggu dan Senin, tanggal 5-6 Februari. Dan dalam bentuk
google form melalui sebaran link dalam aplikasi WhatsApp menggunakan Handphone Vivo
v9 dan laptop vivobook.

3.3 Sumber data


Populasi Populasi yang digunakan adalah 33 siswa-siswi SMAS Plus Taruna Andalandari
kelas XI IPA 2, yang terdiri dari 19 responden berjenis kelamin perempuan, dan14responden
berjenis kelamin laki-laki

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini adalahdengan
metode survey online. Survey online adalah sebutan bagi metode survey yangmemanfaatkan
media online untuk mengumpulkan data dari para responden, denganmendistribusikan angket
atau kuisioner secara online. Dalamsurvey online, komunikasi hingga proses pengisian dan
pengembalian angket dilakukan melalui media online.

3.6 Analisis Data Analisis


data yang dipakai adalah jumlah presentase jawaban siswa dari setiappertanyaan yang ada
pada survey online yang dibagikan. Dari data tersebut diambil kesimpulan tentang pengaruh
keluarga dan pertemanan terhadap semangat belajar siswa XI IPA 2.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Dari hasil survey yang disebarkan, diperoleh hasil :

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan
pertanyaan mengenai apakah menurut para siswa sekolahnya termasuk sekolah yang
aktif mengadakan acara sekolah. berdasarkan data jawaban responden, 75,8% atau
sebanyak 25 orang mengatakan iya, 21,2% atau 7 orang mengatakan kadang-kadang,
dan 3 % atau sebanyak 1 orang mengatakan tidak. Perbedaan jawaban ini disebabkan
pandangan masing-masing siswa mengenai keaktifan sekolahnya. Keaktifan sebuah
sekolah mengenai “acara sekolah” mungkin bisa dikatakan apabila sekolah tersebut
dengan rutin mengadakan atau memperingati hari-hari besar, seperti 17 agustus, hari
pahlawan, hari sumpah pemuda, serta mengadakan acara-acara fleksibel seperti
adanya festival film pada sekolah SMA Plus Taruna Andalan. Kajian sejumlah
literatur yang membahas tentang produktivitas sekolah akan dijumpai rumusan yang
bermacam-macam. Produktivitas Sekolah menurut Prince George County Public
Schools (Taylor, 1990) adalah sekolah yang semua sumber dayanya diorganisasikan
dan dimanfaatkan untuk menjamin semua siswa, tanpa memandang ras, jenis kelamin,
maupun status sosial-ekonomi, dapat mempelajari materi kurikulum yang esensial di
sekolah itu. Rumusan pengertian ini lebih diorientasikan pada pengoptimalan
pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam kurikulum. Pengertian lain
tentang produktivitas sekolah dikemukakan oleh Cheng (1996), yakni sekolah efektif
menunjukkan kepada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara
maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-ekonominya, fungsi politis, fungsi
budaya maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal
kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga bekal kepada siswa
agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial
sekolah adalah sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan
masyarakat. Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memperoleh
pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Fungsi budaya adalah
media untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya. Adapun fungsi
pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk proses pendewasaan dan
pembentukan kepribadian siswa.

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai seringnya diadakan nya tugas harian dalam kelas. berdasarkan data jawaban
responden, sebanyak 66,7% atau 22 orang mengatakan iya dan sebanyak 33,3% atau
sebanyak 11 orang mengatakan kadang-kadang, dan terdapat 0 % yang mengatakan
tidak. perbedaan jawaban ini juga disebabkan dengan adanya pandangan siswa
terhadap pemberian tugas. Menurut Nita Oktiva pada blog AKU PINTAR, tugas di
sekolah maupun di rumah hendak tidak justru membuat siswa merasa kesulitan.
Seorang guru harus mengukur proporsi tugas yang diberikan, seperti bentuk tugas dan
lama waktu penyelesaian. Misalnya siswa harus membuat proyek yang harus
dipresentasikan. Sedangkan hal tersebut membutuhkan untuk observasi, eksperimen,
mencari sumber informasi, analisis, dan lain sebagainya. Kemudian Guru hanya
memberi waktu yang sangat singkat. Tentu saja ini tidak masuk akal. Karena siswa
juga harus mengerjakan tugas tersebut dengan baik, bukan asal jadi saja. Menurut
Sardiman dalam Misna (2015:130) menjelaskan bahwa pemberian tugas merupakan
alat motivasi yang baik. Melalui pemberian tugas kepada peserta didik, peserta didik
akan memiliki keinginan dan tuntutan untuk melakukan aktifitas belajar, yaitu
kebutuhan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Proses pemberian tugas kepada
peserta didik harus dilakukan secara terencana, yaitu format tugas yang diberikan
harus dirancang dan disusun secara sistematis dengan tujuan pencapaian yang
ditentukan harus jelas. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
pemberian tugas dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan hasil
belajar peserta didik. Aldila (2013:54) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa
metode pemberian tugas terstrukturberpengaruh positif dan berkorelasi kuat terhadap
hasil belajar peserta didik. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Surie (2015:95)
menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara pemberian tugas terstruktur
dengan hasil belajar

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai apakah ia termasuk siswa yang aktif mengikuti kegiatan sekolah.
Berdasarkan data jawaban respon sebanyak 45,5 % atau 15 mengatakan iya, 45,5 %
mengatakan kadang-kadang, dan sebanyak 9,1% atau sebanyak 3 orang mengatakan
tidak. Perbedaan jawaban ini terjadi sebab adanya rasa inisiatif, rasa tertarik pada
dengan adanya kegiatan sekolah-sekolah. Perbedaan ini juga mungkin terjadi sebab
kesibukan yang dimiliki oleh masing-masing siswa sehingga mempengaruhi keaktifan
siswa, contohnya seperti ada yang mengikuti osis sehingga ia menjadi murid yang
mengikuti serta menyelenggarakan acara-acara sekolah tersebut. Keaktifan berasal
dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan beraksi,
sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan, sedangkan belajar
artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih serta berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI Daring, 2016).
Menurut Hergenhahn dan Olson dalam Nofrion (2016) mengatakan bahwa belajar
adalah “perubahan tingkah laku atau potensi perilaku yang relative permanen dari
pengaman.” Dengan demikian belajar adalah suatu kegiatan yang diharapkan mampu
merubah tingkah laku seseorang dan mengenmbangkan potensi yang dimiliki individu
tersebut.

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai apakah ia merasa terbebani dengan adanya kegiatan diluar jam KBM dan
diberikkan tugas. Berdasarkan data jawaban responden, sebanyak 51,5 % atau 17
orang merasa terbebani, dan sebanyak 48,5% atau sebanyak 16 orang tidak merasa
terbebani. Perbedaan jawaban ini disebabkan dengan kesibukan serta daya kuat yang
dimiliki oleh seorang siswa sebagai “anak-anak” yang memiliki aktivitas sibuk diluar
jam sekolah. Dalam jangka panjang, efek buruk terlalu banyak pekerjaan rumah bisa
meningkatkan risiko terganggunya kesehatan mental anak. Menurut disertasi berjudul
Academic Stress and Working Memory in Elementary School Students, stres
berlebihan akibat kegiatan akademik dapat memengaruhi tumbuh kembang dan daya
ingat anak usia sekolah dasar. Stres karena tugas sekolah juga bikin anak mudah
cemas. Riset lain yang dilakukan Stanford University, Amerika Serikat, menemukan
bahwa siswa berprestasi yang terlalu banyak mengerjakan PR cenderung stres, merasa
terasing dari kehidupan sosial, dan kesehatan fisiknya terganggu. Penemuan serupa
juga dimuat dalam Journal of Experimental Education. Studinya melibatkan 4.300
pelajar dari 10 sekolah menengah atas di California. Hasil penelitian mengungkapkan
sebanyak 56 persen siswa mengaku bahwa PR adalah sumber stres utama mereka di
sekolah. Stres juga menyebabkan mereka mengalami penurunan berat badan,
kelelahan, kurang tidur, dan masalah pencernaan. Oleh karena itu, agar kesehatan
mental anak terjaga, beban dan jumlah PR yang diberikan perlu dievaluasi
berdasarkan kapasitas anak.

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai apakah ia merasa menjadi lebih produktif dengan adanya kegiatan sekolah
dan pekerjaaan rumah. Sebanyak 63,6 % atau 21 orang mengatakan iya, dan sebanyak
36,4 % atau 12 orang mengatakan tidak. Perbedaan jawaban ini disebabkan dengan
adanya perbedaan aktivitas yang dimiliki. Terdapat beberapa siswa yang mempunyai
kesibukan diluar sekolah, sehingga menurut nya dengan adanya 2 hal tersebut tidak
membuat ia menjadi lebih produktif. Menurut Menurut Gomes, di dalam bukunya yang
diterbitkan pada tahun 20003,  Produktif adalah sebuah cara untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan dengan sedikit waktu dan sedikit usaha. Ketika kamu mencoba ingin
produktif, itu artinya kamu mencoba untuk mencapai tujuan dan bisa meluangkan
waktu untuk hal-hal penting lainnya. Adapun siswa-siswa yang merasa menjadi lebih
produktif dengan adanya 2 hal tersebut, yang mana berarti 2 hal tersebut berpengaruh
positif terhadap jadwal yang dimiliki. Dengan adanya 2 hal tersebut, para siswa dapat
mengisi waktu luang yang ia punya.
Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai apakah dengan diberikannya tugas rumah serta diadakannya kegiatan
sekolah diluar kbm menggangu aktivitas siswa di luar sekolah, sebanyak 18,2 % atau
6 orang menjawab iya, 63,6 % atau sebanyak 21 orang menjawab kadang-kadang, dan
18,2 % menjawab tidak. Perbedaan jawaban ini disebabkan oleh adanya perbedaan
kegiatan yang dimiliki tiap-tiap siswa. Seperti ada siswa-siswa yang sekedar ingin
menikmati waktu diluar sekolahnya untuk beristirahat, ada pula siswa-siswa yang
mengikuti organisasi-organisasi, atau pun ada yang mengikuti bimbel. Bimbingan
belajar, les atau bimbel kerap menjadi pilihan orangtua dalam memberikan
pembelajaran tambahan di luar sekolah kepada anaknya. Bimbel juga dinilai sangat
efektif karena guru bimbel akan memperhatikan pemahaman dan perkembangan anak
muridnya mengenai materi yang sudah dipelajari. Bimbingan belajar adalah
kegiatan yang dilakukan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah dalam
hal belajar. Bimbingan belajar dilakukan dengan suasana belajar-mengajar yang
kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Pembimbing dalam bimbingan
belajar membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan suasana
belajar yang efektif, membantu siswa agar berhasil dalam belajar agar mampu
menyesuaikan diri terhadap tuntutan pendidikan (Yusuf, 2013).
(https://www.neliti.com/publications/449958/pengaruh-bimbingan-belajar-terhadap-
hasil-belajar-bahasa-indonesia-siswa-kelas-t , https://smkmucirebon.sch.id/pengaruh-
bimbingan-belajar-terhadap-prestasi-siswa/ )

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai, berdasarkan data jawaban responden sebanyak 54,5 % atau 18 orang
menjawab iya, dan 45,5% atau sebanyak 15 orang mengatakan tidak.
Menyeimbangkan kehidupan sekolah dan kehidupan pribadi dapat menjadi tantangan
bagi banyak siswa, terlebih di dalam asrama yang kesehariannya dipenuhi kegiatan
bersama. Komitmen waktu dalam menghadiri kelas, menyelesaikan pekerjaan rumah,
menahan pekerjaan dan meluangkan waktu untuk kehidupan sosial bisa terasa luar
biasa. Saat berada di sekolah, tentunya akan lebih mudah untuk tetap fokus dan
produktif daripada saat di rumah. Ketika sedang di rumah, banyak hal yang
mendistraksi sehingga untuk lebih fokus terhadap pekerjaan sekolah menjadi lebih
sulit. Keinginan untuk memainkan ponsel, menonton TV, bermain game di komputer
atau laptop, rebahan di tempat tidur dan banyak lagi yang dapat mengganggu
konsentrasi belajar. Namun di sekolah, banyak dari gangguan-gangguan ini bahkan
tidak ada sama sekali. Tempat memang sangat menentukan keseriusan seseorang
untuk belajar. Jika di rumah memiliki kamar pribadi, cukup mudah untuk menutup
pintu dan berkonsentrasi pada apa yang dilakukan. Namun, jika tinggal di asrama dan
memiliki teman sekamar, atau jika berbagi kost atau apartemen situasi lingkungannya
sibuk dan bising, sebaiknya untuk mencari tempat yang lebih tenang dan kondusif.
Sangat efektif untuk pergi ke kampus dan mulai belajar di taman yang tidak terlalu
ramai atau bahkan di perpustakaan sekolah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Adapun yang produktif di luar sekolah disebabkan adanya kegiatan rutin yang ia
lakukan. Menurut Russel Kleis,dalam bukunya Non-formal Education
mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan yang
dilakukan secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda dengan
pendidikan tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media.
Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan
keinginan serta kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh.

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai apakah para siswa mendukung dengan rutin diadakannya acara sekolah,
berdasarkan data jawaban responden hampir seluruh siswa sebanyak 90,9 % atau 30
orang mengatakan iya, serta 9,1% atau 3 orang lainnya mengatakan tidak. Perbedaan
jawaban ini terjadi sebab ada nya perbedaan ketertarikan atau minat siswa terhadap
acara sekolah. Menurut Djamarah (2002: 132) indikator minat belajar yaitu rasa
suka/senang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran
untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan
perhatian. Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu:
perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa.

Objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa, yang mana setiap siswa diberikan pertanyan
mengenai jika ditiadakannya kegiatan sekolah serta tidak diberikannya tugas kepada
murid, apakah ia setuju. berdasarkan data jawaban responden sebanyak 66,7% atau 22
orang menjawab tidak, dan sebanyak 33,3% atau 11 orang mengatakan iya. Perbedaan
jawaban ini disebabkan karena perbedaan rasa sanggup yang dimiliki oleh seorang
siswa untuk melakukan kegiatan di luar jam KBM. Kebanyakan siswa memilih tidak
setuju apabila ditiadakannya 2 hal tersebut sebab 2 hal tersebut dapat mengisi waktu
nya. pengertian tugas rumah menurut Roestiyah (2008: 132-133) berpendapat
pemberian tugas merupakan variasi dari teknik penyajian materi untuk siswa dan
dikerjakan di rumah. Tujuan pemberian tugas rumah oleh guru kepada siswa
merupakan suatu metode atau kegiatan tambahan agar siswa dapat belajar secara baik
dan aktif saat pembelajaran di kelas, lebih menguasai materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru saat di kelas. Pemberian tugas rumah ini berkaitan dengan
seringnya dan banyaknya pemberian pekerjaan rumah setiap mata pelajaran, kualitas
pekerjaan rumah, kejujuran dan ketekunan siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah
tersebut. Namun, pemberian tugas yang terus menerus di setiap pelajaran akan
membuat konsentrasi siswa terpecah ketika dalam kelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil angket, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian
tugas serta diadakannya kegiataan sekolah lebih banyak mendukung dan didukung
oleh siswa, akan tetapi diharapkan 2 kegaiatan ini dilakukan secara sesuai porsi dan
waktu yang tepat. Banyak siswa yang cukup tertarik, serta mendapatkan hal positif
diluar jam KBM. Oleh karena itu, didalam hal ini murid serta guru wajib saling
berkomunikasi dan menjalin hubungan yang baik, agar 2 hal ini benar-benar
menghasilkan hal yang baik antar sesama.
5.2 Saran :
Sebagai seorang siswa, dengan diadakannya kegiatan sekolah dan pemberian tugas
berdampak baik bagi saya. Akan tetapi, semua harus sesuai dengan porsi nya dan
waktu nya. Sebagai seorang siswa juga harus pandai mengatur waktu dan meluangkan
waktu akan tugasnya di jam KBM atau luar KBM. Hal ini juga terkhususkan oleh
guru untuk memberikan tugas sesuai porsi, dan waktu, serta dapat terus mendukung
anak muridnya untuk selalu bersemangat dan berpatisipasi akan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh siswa-siswanya.
Daftar Pustaka ;
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/5-hal-yang-harus-dipertimbangkan-sebelum-
memberikan-tugas
https://proceedings.ums.ac.id/index.php/knpmp/article/view/2241
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/terlalu-banyak-pr-sekolah-
ganggu-kesehatan-mental-anak-benarkah
https://www.gramedia.com/best-seller/produktif/
https://www.neliti.com/publications/449958/pengaruh-bimbingan-belajar-terhadap-
hasil-belajar-bahasa-indonesia-siswa-kelas-t , https://smkmucirebon.sch.id/pengaruh-
bimbingan-belajar-terhadap-prestasi-siswa/
https://almasoem.sch.id/tips-menjadi-siswa-produktif-di-sekolah-dan-asrama/
https://chiscyberschool.com/tips-cara-agar-lebih-produktif-di-sekolah/
#:~:text=Produktivitas%20di%20sekolah%20adalah%20langkah,kehidupan
%20profesional%20mereka%20secara%20efisien.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=fungsi+event+sekolah+&btnG=
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/5/article/view/3005/1752
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/38931/18422077.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://eprints.ums.ac.id/35501/9/BAB%20II.pdf
http://eprints.uny.ac.id/66840/4/4%20Bab%20II.pdf
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/article/view/922/744

Anda mungkin juga menyukai