OLEH :
Hj. TATI SURYATI, S.Pd
NIP. 19670103 200604 2 005
NUPTK. 8435745648300012
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA NEW
NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP DAN
GOOGLE CLASSROOM DI SMP YPI AL-HUDA TASIKMALAYA
merupakan karya tulis yang dibuat sendiri dan tidak menyalin atau menjiplak
karya orang lain. Apabila dikemudian terbukti tidak sesuai dengan pernyataan
tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan dan perundangan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesungguhan hati dan tidak mendapat
tekanan dari pihak mana pun.
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice
ini. Karya tulis ini merupakan karya inovasi tentang “Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di Era New Normal Dengan Menggunakan Aplikasi
Whatsapp Dan Google Classroom Di SMP Ypi Al-Huda Tasikmalaya”.
Penulisan best practice ini dapat terselesaikan berkat bantuan, petunjuk,
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tulus dan
ikhlas serta penghargaan yang setingi-tingginya kepada semua pihak yang ikut
membantu terbentuknya laporan Best Practice ini.
Semoga Tuhan YME selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-
Nya kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
best practice ini. Akhir kata, penulis berharap semoga best practice ini
memberikan manfaat bagi seluruh insan akademik. Penulis juga menyadari bahwa
didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
vii
pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki kompetensi dan selalu kreatif
dalam pelaksanaan pembelajaran mewujudkan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat untuk menjadi lebih baik merupakan
penerapan Kurikulum 2013. Menurut Widi (2014) pada Kurikulum 2013 ini
juga termasuk dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
Peserta didik SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya sebelum masa
Pandemi, melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan model
pembelajaran yang bervariasi antara lain model pembelajaran dengan
penemuan, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek
atau berbagai macam permainan. Pembelajaran sangat menyenangkan dan
merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan peran aktif peserta didik
dalam membangun pengetahuan dan mengembangkan kemampuan berpikir
adalah dengan menggunakan dan pendekatan atau melibatkan peseta didik
langsung dalam pembelajaran (Dahar, 2006). Menurut Khaerudin (2013)
dalam proses menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, maka peserta
didik diberi kesempatan oleh guru untuk berperan serta dan bekerja sama
dalam memecahkan suatu permasalahan.
Pandemi covid-19 belum berakhir, pembelajaran yang dilaksanakan
masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR).
Banyak cara telah dilaksanakan guru matematika maupun mata pelajaran
lain untuk memberikan layanan bagi pesera didik dengan sepenuh hati.
Sebagai guru kelas VII, belum pernah bertemu dengan pesera didik dan
belum tahu kemampuannya perlu satu metode pembelajaran yang
memungkinkan guru dapat mengetahui kondisi pesera didik, salah satunya
pembelajaran melalui Whatsapp dan Google Classroom..
Google Classroom memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah bisa
mengirim pesan, chat grup, berbagi foto, video, dan dokumen, sedangkan
Whatsapp sebagai media informasi dan komunikasi antara guru dan peserta
didik yang memiliki fungsi untuk membagikan tugas dan materi di kelas
sungguhan. Namun, penggunaan Google Classroom tersebut tidak terlalu
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran oleh guru. Peserta didik di SMP
2
YPI Al-Huda Tasikmalaya hanya menerima tugas melalui WhatsApp dan
menerima penjelasan guru melalui fitur pesan suara voice note pada
WhatsApp. Akibatnya, peserta didik tidak terlalu memahami materi
terutama konsep matematika yang merupakan dasar pengetahuan untuk
pembelajaran berikutnya. Selain itu peserta didik cenderung hanya
mengoperasikan dan mengandalkan satu aplikasi, yaitu WhatsApp saja.
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan Google Classroom dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
(Rikizaputra dan Hanna Sulastri, 2020), serta kemampuan pemecahan
masalah matematika (Gunawan, 2018). Oleh karena itu, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Di Era New Normal Dengan Menggunakan Aplikasi
Whatsapp Dan Google Classroom Di SMP Ypi Al-Huda Tasikmalaya.”.
B. Rumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah yang diajukan dalam karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah pembelajaran online dengan menggunakan aplikasi Google
Classroom pada masa pandemi Covid-19 dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dirumuskan sebagai berikut:
Mendeskripsikan Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dan Google Classroom
Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Bagi Siswa Kelas VII Di
SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya .
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan best practices
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis : penulisan best practice ini dapat dijadikan solusi untuk
meningkatkan inovatif dan kreatifitas penulis.
2. Bagi orang lain, tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
3
dalam penyelesaian masalah terkait peningkatan kualitas pendidikan.
4
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Pemanfaatan Whatsapp
Pemanfaatan aplikasi WhatsApp menjadi pilihan dalam pengajaran Kelas
VII A di SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya. Aplikasi WhatsApp atau WA sangat
familiar di masyarakat. Hampir semua orang yang mempunyai handphone
android menggunakan aplikasi WA. Sebelum terjadinya pandemi virus Covid-
19, semua orang tua siswa kelas VII A di SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya sudah
masuk dalam satu grup WA. Dengan adanya grup WA inilah guru dapat
menyampaikan materi pembelajaran dan tugas untuk siswa-siswi selama belajar
daring dari rumah. Melalui grup WA, guru dapat menyampaikan materi-materi
yang harus dipelajari siswa. Guru harus bisa memberikan tugas yang bervariasi
untuk siswa agar mereka tidak mudah bosan.
Materi dapat disampaikan melalui rekaman suara, link youtube, dan foto.
Guru bisa berkreasi dengan aplikasi WA agar siswa tetap bersemangat belajar
secara daring di masa pandemi ini. Guru harus mampu menciptakan kegiatan
belajar yang kreatif dan menyenangkan. Meski berada di rumah siswa tetap
memiliki semangat untuk belajar dan tidak merasa bosan dengan kegiatan
pembelajaran daring selama masa pandemi. Guru tetap bisa menerapkan model
pembelajaran yang diinginkan melalui WA seperti flipped classroom, problem
based learning, sole, project based learning, dan model pembelajaran lainnya.
Contoh pembelajaran tersebut bisa membantu memvariasikan kegiatan
pembelajaran kepada siswa. Diharapkan siswa tidak cepat bosan dan tetap
7
semangat dalam kegiatan belajar mengajar secara daring di masa pandemi ini.
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Di dalam istilah hasil belajar, terdapat 2 unsur di dalamnya, yaitu
unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan sesuatu yang telah dicapai
pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan,
dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah
laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara
tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh
si pebelajar.
Nawawi (1981: 100) mengemukakan pengertian hasil adalah sebagai
berikut: keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai
sejumlah pelajaran tertentu.
Pendapat yang dikemukakan Sadly (1977: 904), yang memberikan
penjelasan tentang hasil belajar sebagai berikut, “hasil yang dicapai oleh
tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”, sedangkan
Marimba (1978: 143) mengatakan bahwa “hasil adalah kemampuan
seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat diukur”.
Menurut Nawawi (1981: 127) berdasarkan tujuannya, hasil belajar
dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a) hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau
kecakapan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas,
termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.
b) hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.
c) hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.
8
BAB III
METODE
A. Prosedur
Secara garis besar kegiatan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa permasalahan yang ada di kelas terkait dengan
kegiatan pembelajaran Jarak Jauh .
b. Menentukan metode yang mungkin dilaksanakan terkait dengan
Pembelajaran Jarak Jauh.
c. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan Google Classroom dan
Google Meet.
d. Menetapkan tujuan.
e. Membuat desain pelaksanaan dan instrumen yang dibutuhkan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu :
a. Guru Informatika kelas VII.
b. Wali kelas.
c. Guru BK.
d. Peserta didik kelas VII-A.
3. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 02 Agustus 2021 sesuai
dengan jadwal KBM.
4. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari tahap sosialisasi sampai selesainya
kegiatan. Semua hasil monitoring dicatat, difoto, dan
didokumentasikan.
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Evaluasi terhadap hasil monitoring didiskusikan dengan pihak-pihak
terkait, misalnya peserta didik, orang tua, guru, dan kepala sekolah.
Evaluasi digunakan untuk mereview kegiatan yang perlu
disempurnakan.
6. Hasil
Hasil yang diperoleh didokumentasikan untuk selanjutnya disampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait. Misalnya angket peserta didik,
rekaman kegiatan, disampaikan kepada peserta didik dan teman
sejawat.
B. Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan, melakukan
monitoring, evaluasi, pemantauan hasil adalah :
1. Handpone/laptop
2. Dokumen perencanaan.
3. Foto-foto kegiatan.
4. Angket.
5. Catatan hasil pengamatan.
6. Dokumen hasil belajar peserta didik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Refleksi
Berdasarkan praktik PJJ menggunakan aplikasi Whatsapp dan
Google Classroom, diperoleh refleksi sebagai berikut:
1. Dari sejumlah 29 peserta didik terdapat 25 peserta didik yang mengikuti
PJJ dan 4 peserta didik yang tidak mengikuti PJJ.
2. Guru masih langsung menjawab pertanyaan peserta didik.
3. Peserta didik masih menjawab pertanyaan guru secara serempak. Solusi
yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Jika memiliki nomor telpon peserta didik, guru langsung menghubungi
dan menanyakan alasan tidak mengikuti pembelajaran Informatika. Jika
tidak memiliki nomor telpon peserta didik, guru bisa menghubungi wali
kelas.
2. Guru melemparkan terlebih dahulu pertanyaan peserta didik ke peserta
didik lainnya, baru guru menjawab sebagai penguatan.
3. Guru langsung menyebut saja satu atau dua nama peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
14
14
15
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam hasil dan pembahasan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Mendeskripsikan Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dan Google Classroom
Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Bagi Siswa Kelas VII Di
SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya.. Dari data yang diperoleh ternyata
sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan aplikasi Whatsapp dan
Google Classroom, hanya 13 peserta didik yang mencapai ketuntasan,
sedangkan setelah dilakukan pembelajaran dengan Google Classroom dan
Google Meet, maka kelas VII-A menunjukkan hasil 25 dari 29 peserta didik
mencapai kriteria ketuntasan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat
direkomendasikan sebagai berikut:
1. Whatsapp dan Google Classroom dapat digunakan pada saat
pembelajaran dengan pendampingan guru dan wali kelas sehingga
peserta didik lebih mudah dalam memahami pokok bahasan.
2. Penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran sudah baik namun guru
harus dapat mengelola waktu selama pembelajaran agar pembelajaran
bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Disarankan peneliti-peneliti
selanjutnya memberikan gambaran dengan jelas kepada peserta didik,
orang tua dan guru tentang pembelajaran menggunakan fasilitas
Whatsapp dan Google Classroom.
3. Peneliti lain perlu melatih pesera didik untuk lebih aktif dan serius
dalam menggunakan whatsapp dan Google agar saat proses
pembelajaran peserta didik tidak kesulitan dalam proses pembelajaran.
16
DAFTAR PUSTAKA
Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, 2020, Pembelajaran Daring dan Luring
pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Gagasan Pendidikan Indonesia,
Vol.1, No.2, 2020, pp. 49-59 p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982 49
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Panjiah, E. 2020. Pembelajaran
Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru: Hambatan, Solusi,
dan Proyeksi. Karya Tulis Ilmiah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati, 1-8
Alfabeta Pribadi, Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT.
University Press.
Bumi Aksara.
Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta : Gramedia
17
LAMPIRAN
Lampiran 1: Foto – foto Kegiatan
Informasi Pembelajaran
Persiapan 1. Membuat group kelas melalui media online (misalnya whatsapp,
Pembelajaran messenger, dll) dan memastikan anggota group telah tergabung secara
keseluruhan.
2. Penyampaian materi/penugasan melalui media daring dalam bentuk
word/image/video untuk memudahkan siswa belajar secara daring,
bahan ajar/tugas tidak perlu mengejar target kurikulum agar siswa tidak
merasa terbebani.
3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan hasil kerja
melalui media daring yang disepakati (misalnya whatsapp, messenger,
dll).
4. Memeriksa hasil kerja siswa.
5. Memberikan motivasi belajar dan selalu mengingatkan agar patuh
terhadap protokol kesehatan ketika berada diluar rumah.
Tujuan 1. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
2. Menentukan letak bilangan pecahan pada garis bilangan
3. Mengurutkan bilangan terkecil ke terbesar atau sebaliknya
Strategi/Aktifitas Pembelajaran
Metode : Discovery Langkah Pembelajaran :
Learning dengan A. Pendahuluan
Daring 1. Melalui media daring (misalnya whatsapp, messenger, dll),
Media: mengucapkan salam, mengecek kesehatan siswa,
Browser memotivasui pentingnya belajar di rumah.
Whatsapp 2. Menyampaikan materi pengertian bilangan bulat positif,
Messenger negatif dan sifat-sifatnya bisa secara video conference atau
Sumber Belajar: menyimak video pembelajaran.
1. Buku Siswa B. Kegiatan Inti
2. Bahan Ajar
1. Guru membentukan kelompok kecil yang beranggotakan 4
3. Buku Matematika
orang
Kelas 7 Kurikulum
2013 2. Guru memberikan permasalahan tentang garis bilangan
4. Youtube (garis bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
Alat dan Bahan: 3. Guru merumuskan pertanyaan tentang garis bilangan (garis
1. Hp/ Laptop/ bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
Komputer 4. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok kecil dalam
2. Alat Tulis menyelesaikan permasalahan garis bilangan (garis bilangan
bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
5. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan garis bilangan
(garis bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
6. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
C. Penutup
1. Guru memberikan ungkapan terima kasih kepada siswa yang
tetap disiplin belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.
2. Guru juga memberikan informasi materi pertemuan
berikutnya (operasi bilangan bulat dan pecahan) secara
daring.
Asesmen/Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Teliti, Kejujuran, Kerjasama
Sikap Observasi/Jurnal
dan Mandiri,
Penugasan Tugas pada bahan ajar
Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Kompetensi Online
Menyelesaikan permasalahan
Keterampilan Proyek mengurutkan bilangan dalam
kehidupan sehari-hari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 2
Informasi Pembelajaran
Persiapan 1. Membuat group kelas melalui media online (misalnya whatsapp,
Pembelajaran messenger, dll) dan memastikan anggota group telah tergabung secara
keseluruhan.
2. Penyampaian materi/penugasan melalui media daring dalam bentuk
word/image/video untuk memudahkan siswa belajar secara daring, bahan
ajar/tugas tidak perlu mengejar target kurikulum agar siswa tidak merasa
terbebani.
3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan hasil kerja melalui
media daring yang disepakati (misalnya whatsapp, messenger, dll).
4. Memeriksa hasil kerja siswa.
5. Memberikan motivasi belajar dan selalu mengingatkan agar patuh
terhadap protokol kesehatan ketika berada diluar rumah.
Tujuan 1. Menyebutkan pengertian akar sebagai perpangkatan bilangan pecahan.
2. Menyelesaikan operasi bentuk akar.
Strategi/Aktifitas Pembelajaran
Metode : Discovery Langkah Pembelajaran :
Learning dengan A. Pendahuluan
Daring 1. Melalui media daring (misalnya whatsapp, messenger, dll),
Media: mengucapkan salam, mengecek kesehatan siswa,
Browser memotivasui pentingnya belajar di rumah.
Whatsapp 2. Menyampaikan materi operasi penjumlahan, sifat operasi
Messenger penjumlahan dan operasi pengurangan bilangan bulat bisa
Sumber Belajar: secara video conference atau menyimak video pembelajaran.
1. Buku Siswa B. Kegiatan Inti
2. Bahan Ajar
1. Guru membentukan kelompok kecil yang beranggotakan 4
3. Buku Matematika
orang
Kelas 7 Kurikulum
2013 2. Guru memberikan permasalahan tentang operasi
4. Youtube penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
Alat dan Bahan: pengurangan pada bilangan bulat.
1. Hp/ Laptop/ 3. Guru merumuskan pertanyaan tentang operasi penjumlahan,
Komputer sifat operasi penjumlahan serta operasi pengurangan pada
2. Alat Tulis bilangan bulat.
4. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok kecil dalam
menyelesaikan permasalahan tentang operasi penjumlahan,
sifat operasi penjumlahan serta operasi pengurangan pada
bilangan bulat.
5. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan operasi
penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
pengurangan pada bilangan bulat.
6. Guru dan siswa menyimpulkan cara menyelesaikan operasi
penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
pengurangan pada bilangan bulat.
C. Penutup
1. Guru memberikan ungkapan terima kasih kepada siswa yang
tetap disiplin belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.
2. Guru juga memberikan informasi materi pertemuan berikutnya
(operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat) secara
daring.
Asesmen/Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Teliti, Kejujuran, Kerjasama dan
Sikap Observasi/Jurnal
Mandiri,
Penugasan Tugas pada bahan ajar
Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Kompetensi Online
Menyelesaikan operasi
penjumlahan dan pengurangan
Keterampilan Proyek
bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari
Lampiran 3 : Bahan Ajar
BILANGAN BULAT
A. Bilangan Bulat
Bilangan bulat ini terdari dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan
bilangan bulat positif Contohnya : -8,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,
...
1. Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilang dimana ada simbol negatif yang
terletak didepan angka dan terletak disebalah kiri.
Contohnya : ... ,-8,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1
2. Nol
Nol yang ditulisan dengan 0 Contohnya : 0
3. Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah bilangan yang terletak setelah nol sebalah
kanan Contohnya : 1,2,3,4,5,6,7,8, ...
Sifat 2 : Asosiatif
Secara umum, jika a, b dan c adalah sembarang bilangan bulat maka
berlaku :
a+(b+c) = (a+b)+c
Note :
Note :
Apabila menggunakan garis bilangan, mengurangi dengan bilangan bulat positif
maka banyaknya langkah ke kiri Apabila menggunakan garis bilangan,
mengurangi dengan bilangan bulat negatif maka banyaknya langkah ke kanan
LKPD
NILAI
Kelompok:
Nama: 1.
2.
3.
4.
5.
KEGIATAN 1
Masalah Kontekstual
Coba perhatikan gambar di bawah ini ! pada gambar 1.1 adalah gambar zona waktu GMT
(Greenwich Meredian Time) yang menjadi standar acuan waktu dunia. Jika di Greenwich
pukul 00.00 pukul berapakah di jakarta ?
KEGGambar 1.1 zona waktu GMT
Untuk bisa menjawab pertanyaan yang serupa dengan diatas, marilah kita terlebih
dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Jawaban : C (-57)
Pembahansan :
Fani berada di tangga ke 32
Dompet terjatuh, dan harus turun sebanyak 13 tangga
Untuk sampai ke tingkat 2, Fani harus naik 20 tangga lagi
Ditanya :
Berapa jumlah tangga keseluruhan museum tersebut:
Jawab:
= 32 + (- 13) + 20
= 39
Lampiran 6 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Lembar Observasi Aspek Sikap
Kerjasama Percaya diri Teliti
Percaya diri Percaya diri Teliti saat
Kerjasama
saat saat menganalisis
dalam
No. Nama mengemukak mempresenta permasalahan
mengerjakan
an pendapat sikan hasil yang dikerjakan
tugas dalam
dalam kerja dalam
kelompok.
diskusi. kelompok. kelompok.
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi Penilaian Aspek Keterampilan
Teknik Instrumen
Kompetensi Dasar Indikator
Penilaian Penilaian
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1. Menyelesaiakan Unjuk kerja Rubrik
yang barkaitan dengan operasi masalah yang berkaitan Lembar
penjumlahan, pengurangan, dengan operasi observasi
perkalian, dan pembagian yang penjumlahan yang keterampilan
melibatkan bilangan bulat melibatkan bilangan bulat
negatif dalam kehidupan sehari- negatif dalam kehidupan
hari sehari-hari
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1. Menyelesaiakan Produk Rubrik
yang barkaitan dengan operasi masalah yang berkaitan
penjumlahan, pengurangan, dengan operasi
perkalian, dan pembagian yang penjumlahan yang
melibatkan bilangan bulat melibatkan bilangan bulat
negatif dalam kehidupan sehari- negatif dalam kehidupan
hari sehari-hari