Anda di halaman 1dari 39

BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA NEW


NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP DAN
GOOGLE CLASSROOM DI SMP YPI AL-HUDA TASIKMALAYA

OLEH :
 
Hj. TATI SURYATI, S.Pd
NIP. 19670103 200604 2 005
NUPTK. 8435745648300012

SMP YPI AL-HUDA


Jl. Tundagan, Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Tasikmalaya,
Jawa Barat 46181
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA NEW


NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP DAN
GOOGLE CLASSROOM DI SMP YPI AL-HUDA TASIKMALAYA

Tasikmalaya, 24 Januari 2021


Penulis

Hj. TATI SURYATI, S.Pd


NIP. 19670103 200604 2 005

Mengetahui,

ii
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA NEW
NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP DAN
GOOGLE CLASSROOM DI SMP YPI AL-HUDA TASIKMALAYA

merupakan karya tulis yang dibuat sendiri dan tidak menyalin atau menjiplak
karya orang lain. Apabila dikemudian terbukti tidak sesuai dengan pernyataan
tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan dan perundangan
yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesungguhan hati dan tidak mendapat
tekanan dari pihak mana pun.

Tasikmalaya, 24 Januari 2021


Yang Membuat Pernyataan,

Hj. TATI SURYATI, S.Pd

iii
ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI ERA NEW


NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP DAN
GOOGLE CLASSROOM DI SMP YPI AL-HUDA TASIKMALAYA

Hj. Tati Suryati, S.Pd.

Adanya musibah pandemi Covid-19, seluruh kehidupan manusia di bumi


terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang
bisa melakukan pembelajaran dari rumah. Pelaksanaan pembelajaran yang semula
berlangsung dengan tatap muka menjadi secara daring/online. Suatu kejutan yang
besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan
pekerjaannya di luar rumah.
Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan fasilitas Whatsapp dan
Google Classroom dalam pembelajaran Matematika peserta didik kelas VII-A
SMP YPI AL-HUDA Tasikmalaya di masa pandemi Covid-19 Tahun Pelajaran
2021-2022. Dari data yang diperoleh ternyata sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan aplikasi Whatsapp dan Google Classroom, hanya 13 peserta didik
yang mencapai ketuntasan, sedangkan setelah dilakukan pembelajaran dengan
Whatsapp dan Google Classroom, maka kelas VII-A menunjukkan hasil 23 dari
29 peserta didik mencapai kriteria ketuntasan.

Kata kunci: Hasil Belajar, Whatsapp, Google Classroom, Pandemi Covid-19

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice
ini. Karya tulis ini merupakan karya inovasi tentang “Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di Era New Normal Dengan Menggunakan Aplikasi
Whatsapp Dan Google Classroom Di SMP Ypi Al-Huda Tasikmalaya”.
Penulisan best practice ini dapat terselesaikan berkat bantuan, petunjuk,
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tulus dan
ikhlas serta penghargaan yang setingi-tingginya kepada semua pihak yang ikut
membantu terbentuknya laporan Best Practice ini.
Semoga Tuhan YME selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-
Nya kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
best practice ini. Akhir kata, penulis berharap semoga best practice ini
memberikan manfaat bagi seluruh insan akademik. Penulis juga menyadari bahwa
didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.

Tasikmalaya, 24 Januari 2021


Penulis,

Hj. Tati Suryati, S.Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 5
A. Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 ................................... 5
B. Pemanfaatan Google Classroom ....................................................... 6
C. Pemanfaatan Whatsapp ..................................................................... 7
D. Hasil Belajar ...................................................................................... 7
BAB III METODE .................................................................................. 10
A. Prosedur ............................................................................................ 10
B. Instrumen ......................................................................................... 11
C. Cara Mengatasi Masalah ................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 12
A. Persiapan KBM BDR ....................................................................... 13
B. Pelaksanaan KBM BDR ................................................................... 13
C. Refleksi ............................................................................................. 14
BAB V PENUTUP ................................................................................. 15
A. Simpulan ........................................................................................... 15
B. Rekomendasi ..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................ 17

vi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Jadwal Mengajar ........................................................... 15


LAMPIRAN 2 : Silabus Matematika Kelas VII Semester I .................... 16
LAMPIRAN 3 : RPP ................................................................................ 18
LAMPIRAN 4 : LKPD ............................................................................ 20
LAMPIRAN 5 : Materi Ajar .................................................................... 24
LAMPIRAN 6 : Lembar Penilaian Pembelajaran dan Pedoman
Penskoran ...................................................................... 29
LAMPIRAN 7 : Angket Minat Belajar Peserta Didik .............................. 32
LAMPIRAN 8 : Presensi Peserta Didik ................................................... 33
LAMPIRAN 9 : Nilai Sikap Peserta Didik ............................................ 34
LAMPIRAN 10 : Nilai Pengetahuan Peserta Didik ................................. 36
LAMPIRAN 11 : Foto-Foto Kegiatan ..................................................... 37
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seluruh penduduk bumi merasakan musibah Pandemi COVID-19.


Seluruh bagian kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali
pendidikan. Hampir seluruh negara memutuskan untuk menutup sekolah,
perguruan tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia mengingat
cepatnya penyebaran virus dan mematikan (Aji, 2020). Indonesia harus
mengambil keputusan yang sulit yakni menutup sekolah untuk mengurangi
kontak orang- orang secara masal dan untuk menyelamatkan hidup atau
tetap harus membuka sekolah dalam rangka survive para pekerja dalam
menjaga keberlangsungan ekonomi.
Di Indonesia banyak keluarga yang kurang bisa melakukan
pembelajaran dari rumah. Pelaksanaan pembelajaran yang semula
berlangsung dengan tatap muka menjadi secara daring/online. Suatu kejutan
yang besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk
dengan pekerjaannya di luar rumah. Penggunaan kuota internet dan listrik
meningkat sehingga menambah beban ekonomi. Demikian juga dengan
problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap
muka langsung dengan guru-guru mereka. Proses ini berjalan pada skala
yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi
sebelumnya. Akibatnya serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi
teknologi sangat terbatas (Aji, 2020).
Sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengacu pada Kurikulum
Darurat pada Satuan Pendidikan yang merupakan penyederhanaan
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengarah untuk
meningkatkan dan menggali potensi peserta didik baik kompetensi religius,
perilaku sosial, intelektual, kompetensi dalam berkomunikasi, sikap peduli
pada sebagai makhluk sosial, dan berperan secara aktif di dalam

vii
pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki kompetensi dan selalu kreatif
dalam pelaksanaan pembelajaran mewujudkan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat untuk menjadi lebih baik merupakan
penerapan Kurikulum 2013. Menurut Widi (2014) pada Kurikulum 2013 ini
juga termasuk dalam proses pembelajaran matematika di kelas.
Peserta didik SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya sebelum masa
Pandemi, melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan model
pembelajaran yang bervariasi antara lain model pembelajaran dengan
penemuan, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek
atau berbagai macam permainan. Pembelajaran sangat menyenangkan dan
merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan peran aktif peserta didik
dalam membangun pengetahuan dan mengembangkan kemampuan berpikir
adalah dengan menggunakan dan pendekatan atau melibatkan peseta didik
langsung dalam pembelajaran (Dahar, 2006). Menurut Khaerudin (2013)
dalam proses menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, maka peserta
didik diberi kesempatan oleh guru untuk berperan serta dan bekerja sama
dalam memecahkan suatu permasalahan.
Pandemi covid-19 belum berakhir, pembelajaran yang dilaksanakan
masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR).
Banyak cara telah dilaksanakan guru matematika maupun mata pelajaran
lain untuk memberikan layanan bagi pesera didik dengan sepenuh hati.
Sebagai guru kelas VII, belum pernah bertemu dengan pesera didik dan
belum tahu kemampuannya perlu satu metode pembelajaran yang
memungkinkan guru dapat mengetahui kondisi pesera didik, salah satunya
pembelajaran melalui Whatsapp dan Google Classroom..
Google Classroom memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah bisa
mengirim pesan, chat grup, berbagi foto, video, dan dokumen, sedangkan
Whatsapp sebagai media informasi dan komunikasi antara guru dan peserta
didik yang memiliki fungsi untuk membagikan tugas dan materi di kelas
sungguhan. Namun, penggunaan Google Classroom tersebut tidak terlalu
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran oleh guru. Peserta didik di SMP

2
YPI Al-Huda Tasikmalaya hanya menerima tugas melalui WhatsApp dan
menerima penjelasan guru melalui fitur pesan suara voice note pada
WhatsApp. Akibatnya, peserta didik tidak terlalu memahami materi
terutama konsep matematika yang merupakan dasar pengetahuan untuk
pembelajaran berikutnya. Selain itu peserta didik cenderung hanya
mengoperasikan dan mengandalkan satu aplikasi, yaitu WhatsApp saja.
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan Google Classroom dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
(Rikizaputra dan Hanna Sulastri, 2020), serta kemampuan pemecahan
masalah matematika (Gunawan, 2018). Oleh karena itu, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Di Era New Normal Dengan Menggunakan Aplikasi
Whatsapp Dan Google Classroom Di SMP Ypi Al-Huda Tasikmalaya.”.

B. Rumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah yang diajukan dalam karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah pembelajaran online dengan menggunakan aplikasi Google
Classroom pada masa pandemi Covid-19 dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa?

C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dirumuskan sebagai berikut:
Mendeskripsikan Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dan Google Classroom
Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Bagi Siswa Kelas VII Di
SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya .

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan best practices
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis : penulisan best practice ini dapat dijadikan solusi untuk
meningkatkan inovatif dan kreatifitas penulis.

2. Bagi orang lain, tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
3
dalam penyelesaian masalah terkait peningkatan kualitas pendidikan.

4
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid 19


Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan
penyebaran pendemi covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar,
tidak kecuali di Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara
pesera didik dan guru dan pembatalan penilaian belajar berdampak pada
psikologis anak didik dan menurunnya kualitas keterampilan murid. Beban itu
merupakan tanggung jawab semua elemen pendidikan khususnya negara dalam
memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua steakholders pendidikan guna
melakukan pembelajaran jarak jauh. Bagaimana mestinya Indonesia
merencanakan, mempersiapkan, dan mengatasi pemulihan covid 19, untuk
menekan kerugian dunia pendidikan di masa mendatang (Aji, 2020).
Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di belahan dunia
mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja banyak
ketimpangan yang terjadi antardaerah. Kementerian Pendidikan di bawah
kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, mendengungkan semangat
peningkatan produktivitas bagi pesera didik untuk mengangkat peluang kerja
ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-
19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti
alur yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat.
Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun
penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang
menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring
diantaranya adalah:
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Pesera didik
Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi,
ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala
teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media
daring. Begitu juga dengan pesera didik yang kondisinya hampir sama
dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan
teknologi.

2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai


Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia
yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan.
Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba
terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang
sangat diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.
3. Akses Internet yang terbatas
Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di pelosok negeri.
Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah
menengah dapat menikmati internet. Jika ada pun jaringan internet
kondisinya masih belum mampu mengkover media daring.
4. Kurang siapnya penyediaan Anggaran
Biaya juga sesuatu yang menghambat karena, aspek kesejahteraan guru
dan murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota
internet untuk memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka
tidak sanggup membayarnya. Ada dilema dalam pemanfaatan media
daring, ketika menteri pendidikan memberikan semangat produktivitas
harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan kemampuan finansial guru
dan pesera didik belum melaju ke arah yang sama. Negara pun belum
hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang
dimaksud.

B. Pemanfaatan Google Classroom


Melalui aplikasi Google Classroom diasumsikan bahwa tujuan
pembelajaran akan lebih mudah direalisasikan dan sarat kebermaknaan. Oleh
karena itu, penggunaan Google Classroom ini sesungguhnya mempermudah
guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara tepat
dan akurat kepada peserta didik (Hardiyana. 2015). Guru dapat memanfaatkan
berbagai fitur yang terdapat pada Google Classroom seperti assignments,
grading, communication, time-cost, archive course, mobile application, dan
privacy.
Kelas virtual (virtual class) merupakan kelas yang berbasiskan pada web,
di mana guru dan murid dapat berinteraksi kapan saja dan di mana saja tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Sama seperti di kelas konvensional, dalam
pembelajaran yang dilakukan di kelas virtual maka peserta didik dan guru dapat
6 peserta didik masuk ke kelas virtual
berinteraksi satu sama lain, yang berarti
pada saat yang sama.

Google classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas


Google) adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukkan
terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu
menemukan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan
tanpa menggunakan kertas (paperless). Melalui aplikasi ini maka memudahkan
guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran
6 dengan lebih
mendalam. Hal ini disebabkan, baik guru maupun peserta didik dapat
mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, dan menilai tugas tanpa terikat
oleh batas waktu pelajaran.

C. Pemanfaatan Whatsapp
Pemanfaatan aplikasi WhatsApp menjadi pilihan dalam pengajaran Kelas
VII A di SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya. Aplikasi WhatsApp atau WA sangat
familiar di masyarakat. Hampir semua orang yang mempunyai handphone
android menggunakan aplikasi WA. Sebelum terjadinya pandemi virus Covid-
19, semua orang tua siswa kelas VII A di SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya sudah
masuk dalam satu grup WA. Dengan adanya grup WA inilah guru dapat
menyampaikan materi pembelajaran dan tugas untuk siswa-siswi selama belajar
daring dari rumah. Melalui grup WA, guru dapat menyampaikan materi-materi
yang harus dipelajari siswa. Guru harus bisa memberikan tugas yang bervariasi
untuk siswa agar mereka tidak mudah bosan.
Materi dapat disampaikan melalui rekaman suara, link youtube, dan foto.
Guru bisa berkreasi dengan aplikasi WA agar siswa tetap bersemangat belajar
secara daring di masa pandemi ini. Guru harus mampu menciptakan kegiatan
belajar yang kreatif dan menyenangkan. Meski berada di rumah siswa tetap
memiliki semangat untuk belajar dan tidak merasa bosan dengan kegiatan
pembelajaran daring selama masa pandemi. Guru tetap bisa menerapkan model
pembelajaran yang diinginkan melalui WA seperti flipped classroom, problem
based learning, sole, project based learning, dan model pembelajaran lainnya.
Contoh pembelajaran tersebut bisa membantu memvariasikan kegiatan
pembelajaran kepada siswa. Diharapkan siswa tidak cepat bosan dan tetap
7
semangat dalam kegiatan belajar mengajar secara daring di masa pandemi ini.

D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Di dalam istilah hasil belajar, terdapat 2 unsur di dalamnya, yaitu
unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan sesuatu yang telah dicapai
pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan,
dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah
laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara
tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh
si pebelajar.
Nawawi (1981: 100) mengemukakan pengertian hasil adalah sebagai
berikut: keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai
sejumlah pelajaran tertentu.
Pendapat yang dikemukakan Sadly (1977: 904), yang memberikan
penjelasan tentang hasil belajar sebagai berikut, “hasil yang dicapai oleh
tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”, sedangkan
Marimba (1978: 143) mengatakan bahwa “hasil adalah kemampuan
seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat diukur”.
Menurut Nawawi (1981: 127) berdasarkan tujuannya, hasil belajar
dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a) hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau
kecakapan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas,
termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.
b) hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.
c) hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.
8

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor
fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis yaitu kondisi jasmani dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor psikologis yaitu faktor yang
mendorong/memotivasi belajar, misalnya adanya keinginan untuk tahu, agar
mendapatkan simpati dari orang lain,untuk memperbaiki kegagalan,untuk
mendapatkan rasa aman. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luar
diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, antara lain berasal dari orang
tua, sekolah, dan masyarakat. Selain dua faktor tersebut, masih ada faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak seperti: minat, kecerdasan,
bakat, motivasi.
10

BAB III
METODE

A. Prosedur
Secara garis besar kegiatan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa permasalahan yang ada di kelas terkait dengan
kegiatan pembelajaran Jarak Jauh .
b. Menentukan metode yang mungkin dilaksanakan terkait dengan
Pembelajaran Jarak Jauh.
c. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan Google Classroom dan
Google Meet.
d. Menetapkan tujuan.
e. Membuat desain pelaksanaan dan instrumen yang dibutuhkan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu :
a. Guru Informatika kelas VII.
b. Wali kelas.
c. Guru BK.
d. Peserta didik kelas VII-A.
3. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 02 Agustus 2021 sesuai
dengan jadwal KBM.
4. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari tahap sosialisasi sampai selesainya
kegiatan. Semua hasil monitoring dicatat, difoto, dan
didokumentasikan.
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Evaluasi terhadap hasil monitoring didiskusikan dengan pihak-pihak
terkait, misalnya peserta didik, orang tua, guru, dan kepala sekolah.
Evaluasi digunakan untuk mereview kegiatan yang perlu
disempurnakan.

6. Hasil
Hasil yang diperoleh didokumentasikan untuk selanjutnya disampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait. Misalnya angket peserta didik,
rekaman kegiatan, disampaikan kepada peserta didik dan teman
sejawat.

B. Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan, melakukan
monitoring, evaluasi, pemantauan hasil adalah :
1. Handpone/laptop
2. Dokumen perencanaan.
3. Foto-foto kegiatan.
4. Angket.
5. Catatan hasil pengamatan.
6. Dokumen hasil belajar peserta didik.

C. Cara Mengatasi Masalah


Cara pemecahan masalah yang digunakan adalah:
1. Pembelajaran dengan menggunakan Whatsapp dan Google Classroom
baik untuk menyapa peserta didik, memberikan bahan ajar, LKPD dan
soal evalusi, berdiskusi secara kelompok atau seluruh kelas, konsultasi
baik dengan peserta didik maupun guru, mengirim tugas,
mempresentasikan materi pembelajaran berupa powerpoint dan video,
serta rekap penilaian.
2. Sharing dengan:
a. Diskusi dengan guru mapel di sekolah.
b. Koordinasi dengan wali kelas VII-A.
c. Hasil pemecahan masalah ditulis dan didokumentasikan.
12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan KBM BDR


1. Kebijakan Sekolah
a) Berkaitan dengan terjadinya Pandemi Covid 19 pada akhir tahun
2019 yang melanda dunia, khususnya pada bulan maret 2020 di
Kabupaten Bekasi, maka Pemerintah Kabupaten Bekasi, Dinas
Pendidikan Kabupaten Bekasi membuat kebijakan tentang
pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang semula tatap muka
menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga diharapkan
aktifitas belajar peserta didik tetap berjalan melalui Belajar Dari
Rumah (BDR).
b) Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh membutuhkan kesiapan
perangkat, sarana prasarana dan skill yang cukup dibidang IT baik
guru, peserta didik dan orangtua peserta didik.
c) Guru mempelajari sendiri cara menggunakan aplikasi Google
Classroom dengan melihat tutorial di YouTube atau bertanya jawab
dengan guru-guru yang memiliki kemampuan dibidang pengelolaan
TIK sehingga masih banyak guru yang memberikan pembelajaran
melalui grup WhatsApp.
d) Guru diberikan kebebasan dalam memilih metode Pembelajaran
Jarak Jauh, akan tetapi tetap mengacu pada kurikulum masa
pandemi covid 19 yang tidak memberatkan peserta didik, baik
penggunaan pulsa, waktu ataupun materi dan tugas yang diberikan guru
ke peserta didik, mengingat kondisi pandemi yang serba sulit.
e) Terkait dengan pulsa atau paketan yang digunakan oleh guru dan
peserta didik, telah ada bantuan dari pemerintah pusat berupa
bantuan pulsa mulai bulan September sd Desember 2020.
f) Jadwal pelaksanaan PJJ kepada peserta didik sudah ditetapkan oleh
bagian kurikulum, sedangkan jadwal guru WFH dan saat guru piket
ke sekolah agar kondisi sekolahan tetap kondusif dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi covid 19.
2. Jadwal Mengajar
Jadwal mengajar di SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya pada tahun
pelajaran 2021-2022 terdapat dalam lampiran 1.
3. Silabus
Silabus Informatika kelas VII semester I untuk pokok bahasan
himpunan terdapat dalam lampiran 2.
4. RPP
RPP yang digunakan terdapat dalam lampiran 3.
5. LKPD
LKPD yang digunakan terdapat dalam lampiran 4.
6. Platform Media Sosial
Dalam PJJ ini platform yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) WhatsApp Group (WAG)
b) Google Classroom
c) Google Form
7. Penilaian
a) Penilaian Sikap
b) Penilaian Pengetahuan
8. Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdapat dalam lampiran 5.
9. Materi Ajar
Materi ajar terdapat dalam lampiran 6.
10. Lembar Penilaian Pembelajaran
Lembar penilaian pembelajaran beserta pedoman penskorannya terdapat
dalam lampiran 7.
11. Angket Minat Belajar Peserta Didik
Angket minat belajar peserta didik yang digunakan yaitu angket dalam
tesis Bagus Saputro (2017) yang dimodifikasi menggunakan skala
Likert dengan lima skala. Angket ini diisi dan dikirim oleh peserta didik
melalui Google Form, rinciannya terdapat dalam lampiran 8.

B. Pelaksanaan KBM BDR


Kegiatan dilaksanakan pada 13
hari Senin tanggal 02 Januari 2021 pada
pukul 07.30 – 09.30. Guru mengabsen peserta didik melalui grup WhatsApp
dengan mengirimkan foto memakai seragam lengkap di hari tersebut.
Peserta didik diminta membuka Google Classroom, untuk mendapatkan
materi yang akan diberikan hari itu. Setelah siswa mendapatkan materinya
lalu guru memberikan LKPD kepada peserta didik untuk di kerjakan.
Peserta didik bereksplorasi menemukan pengetahuannya sendiri melalui
berbagai sumber, termasuk melalui video youtube yang ditayangkan oleh
guru, sampai memperoleh kesimpulan.
Kegiatan penutup dengan refleksi yang dilakukan oleh guru bersama
peserta didik, pemberian soal evaluasi dan dikumpulkan melalui Google
Form, serta pembelajaran diakhiri dengan salam.

C. Refleksi
Berdasarkan praktik PJJ menggunakan aplikasi Whatsapp dan
Google Classroom, diperoleh refleksi sebagai berikut:
1. Dari sejumlah 29 peserta didik terdapat 25 peserta didik yang mengikuti
PJJ dan 4 peserta didik yang tidak mengikuti PJJ.
2. Guru masih langsung menjawab pertanyaan peserta didik.
3. Peserta didik masih menjawab pertanyaan guru secara serempak. Solusi
yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Jika memiliki nomor telpon peserta didik, guru langsung menghubungi
dan menanyakan alasan tidak mengikuti pembelajaran Informatika. Jika
tidak memiliki nomor telpon peserta didik, guru bisa menghubungi wali
kelas.
2. Guru melemparkan terlebih dahulu pertanyaan peserta didik ke peserta
didik lainnya, baru guru menjawab sebagai penguatan.
3. Guru langsung menyebut saja satu atau dua nama peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

14

14
15

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam hasil dan pembahasan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Mendeskripsikan Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dan Google Classroom
Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Bagi Siswa Kelas VII Di
SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya.. Dari data yang diperoleh ternyata
sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan aplikasi Whatsapp dan
Google Classroom, hanya 13 peserta didik yang mencapai ketuntasan,
sedangkan setelah dilakukan pembelajaran dengan Google Classroom dan
Google Meet, maka kelas VII-A menunjukkan hasil 25 dari 29 peserta didik
mencapai kriteria ketuntasan.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat
direkomendasikan sebagai berikut:
1. Whatsapp dan Google Classroom dapat digunakan pada saat
pembelajaran dengan pendampingan guru dan wali kelas sehingga
peserta didik lebih mudah dalam memahami pokok bahasan.
2. Penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran sudah baik namun guru
harus dapat mengelola waktu selama pembelajaran agar pembelajaran
bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Disarankan peneliti-peneliti
selanjutnya memberikan gambaran dengan jelas kepada peserta didik,
orang tua dan guru tentang pembelajaran menggunakan fasilitas
Whatsapp dan Google Classroom.
3. Peneliti lain perlu melatih pesera didik untuk lebih aktif dan serius
dalam menggunakan whatsapp dan Google agar saat proses
pembelajaran peserta didik tidak kesulitan dalam proses pembelajaran.
16

DAFTAR PUSTAKA

Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, 2020, Pembelajaran Daring dan Luring
pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Gagasan Pendidikan Indonesia,
Vol.1, No.2, 2020, pp. 49-59 p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982 49

Afrianti, W. E. 2018. Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran


Akuntansi
(Studi Pada Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia).

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Elyas, Ananda Hadi., 2018, Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning


Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajara. Jurnal Warta, Edisi : 56
April 2018

Hakim, Abdul Barir. 2016. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle ,


Google Classroom Dan Edmodo.” I-Statement 2, no. 1

Iftakhar, Shampa. 2016. Google Classroom: What Works an How?. Journal of


Education and Social Sciences. Vol 3.

Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Panjiah, E. 2020. Pembelajaran
Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru: Hambatan, Solusi,
dan Proyeksi. Karya Tulis Ilmiah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati, 1-8

Johar, Rahmah. 2006. Modul Strategi Belajar Mengajar. Fakultas Keguruan


dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Khairunnisa. 2020. Analisis Pemanfaatan Aplikasi Google Classroom Sebagai


Media Pembelejaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
UMSU Medan.

Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung :

Alfabeta Pribadi, Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT.

Dian Rakyat Ratumanan. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa

University Press.

Riyanto, yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi Bagi


Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan
Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
Jakarta: Rajwali Pers

Santrock. J.W. 2003. Adolescence. Madison: Brown Publishers.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :


Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :


Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:

Bumi Aksara.

Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta : Gramedia

17
LAMPIRAN
Lampiran 1: Foto – foto Kegiatan

Kegitatan pembelajaran dengan menggunakan Whatsapp dan Google Classroom

Kegitatan pembelajaran tentang teknik menggunakan Whatsapp dan Google Classroom


Lampiran 2: RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Pertemuan 1

Sekolah : SMP YPI AL-HUDA Tasikmalaya


Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : Bilangan (Garis Bilangan)
Kelas/Semester : VII/Ganjil

Informasi Pembelajaran
Persiapan 1. Membuat group kelas melalui media online (misalnya whatsapp,
Pembelajaran messenger, dll) dan memastikan anggota group telah tergabung secara
keseluruhan.
2. Penyampaian materi/penugasan melalui media daring dalam bentuk
word/image/video untuk memudahkan siswa belajar secara daring,
bahan ajar/tugas tidak perlu mengejar target kurikulum agar siswa tidak
merasa terbebani.
3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan hasil kerja
melalui media daring yang disepakati (misalnya whatsapp, messenger,
dll).
4. Memeriksa hasil kerja siswa.
5. Memberikan motivasi belajar dan selalu mengingatkan agar patuh
terhadap protokol kesehatan ketika berada diluar rumah.
Tujuan 1. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan
2. Menentukan letak bilangan pecahan pada garis bilangan
3. Mengurutkan bilangan terkecil ke terbesar atau sebaliknya
Strategi/Aktifitas Pembelajaran
Metode : Discovery Langkah Pembelajaran :
Learning dengan A. Pendahuluan
Daring 1. Melalui media daring (misalnya whatsapp, messenger, dll),
Media: mengucapkan salam, mengecek kesehatan siswa,
Browser memotivasui pentingnya belajar di rumah.
Whatsapp 2. Menyampaikan materi pengertian bilangan bulat positif,
Messenger negatif dan sifat-sifatnya bisa secara video conference atau
Sumber Belajar: menyimak video pembelajaran.
1. Buku Siswa B. Kegiatan Inti
2. Bahan Ajar
1. Guru membentukan kelompok kecil yang beranggotakan 4
3. Buku Matematika
orang
Kelas 7 Kurikulum
2013 2. Guru memberikan permasalahan tentang garis bilangan
4. Youtube (garis bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
Alat dan Bahan: 3. Guru merumuskan pertanyaan tentang garis bilangan (garis
1. Hp/ Laptop/ bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
Komputer 4. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok kecil dalam
2. Alat Tulis menyelesaikan permasalahan garis bilangan (garis bilangan
bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
5. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan garis bilangan
(garis bilangan bulat, pecahan, dan mengurutkan bilangan ).
6. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
C. Penutup
1. Guru memberikan ungkapan terima kasih kepada siswa yang
tetap disiplin belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.
2. Guru juga memberikan informasi materi pertemuan
berikutnya (operasi bilangan bulat dan pecahan) secara
daring.
Asesmen/Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Teliti, Kejujuran, Kerjasama
Sikap Observasi/Jurnal
dan Mandiri,
Penugasan Tugas pada bahan ajar
Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Kompetensi Online
Menyelesaikan permasalahan
Keterampilan Proyek mengurutkan bilangan dalam
kehidupan sehari-hari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 2

Sekolah : SMP YPI AL-HUDA Tasikmalaya


Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : Bilangan (Operasi Bilangan Bulat dan Pecahan)
Kelas/Semester : VII/Ganjil

Informasi Pembelajaran
Persiapan 1. Membuat group kelas melalui media online (misalnya whatsapp,
Pembelajaran messenger, dll) dan memastikan anggota group telah tergabung secara
keseluruhan.
2. Penyampaian materi/penugasan melalui media daring dalam bentuk
word/image/video untuk memudahkan siswa belajar secara daring, bahan
ajar/tugas tidak perlu mengejar target kurikulum agar siswa tidak merasa
terbebani.
3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan hasil kerja melalui
media daring yang disepakati (misalnya whatsapp, messenger, dll).
4. Memeriksa hasil kerja siswa.
5. Memberikan motivasi belajar dan selalu mengingatkan agar patuh
terhadap protokol kesehatan ketika berada diluar rumah.
Tujuan 1. Menyebutkan pengertian akar sebagai perpangkatan bilangan pecahan.
2. Menyelesaikan operasi bentuk akar.
Strategi/Aktifitas Pembelajaran
Metode : Discovery Langkah Pembelajaran :
Learning dengan A. Pendahuluan
Daring 1. Melalui media daring (misalnya whatsapp, messenger, dll),
Media: mengucapkan salam, mengecek kesehatan siswa,
Browser memotivasui pentingnya belajar di rumah.
Whatsapp 2. Menyampaikan materi operasi penjumlahan, sifat operasi
Messenger penjumlahan dan operasi pengurangan bilangan bulat bisa
Sumber Belajar: secara video conference atau menyimak video pembelajaran.
1. Buku Siswa B. Kegiatan Inti
2. Bahan Ajar
1. Guru membentukan kelompok kecil yang beranggotakan 4
3. Buku Matematika
orang
Kelas 7 Kurikulum
2013 2. Guru memberikan permasalahan tentang operasi
4. Youtube penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
Alat dan Bahan: pengurangan pada bilangan bulat.
1. Hp/ Laptop/ 3. Guru merumuskan pertanyaan tentang operasi penjumlahan,
Komputer sifat operasi penjumlahan serta operasi pengurangan pada
2. Alat Tulis bilangan bulat.
4. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok kecil dalam
menyelesaikan permasalahan tentang operasi penjumlahan,
sifat operasi penjumlahan serta operasi pengurangan pada
bilangan bulat.
5. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan operasi
penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
pengurangan pada bilangan bulat.
6. Guru dan siswa menyimpulkan cara menyelesaikan operasi
penjumlahan, sifat operasi penjumlahan serta operasi
pengurangan pada bilangan bulat.
C. Penutup
1. Guru memberikan ungkapan terima kasih kepada siswa yang
tetap disiplin belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.
2. Guru juga memberikan informasi materi pertemuan berikutnya
(operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat) secara
daring.
Asesmen/Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Teliti, Kejujuran, Kerjasama dan
Sikap Observasi/Jurnal
Mandiri,
Penugasan Tugas pada bahan ajar
Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Kompetensi Online
Menyelesaikan operasi
penjumlahan dan pengurangan
Keterampilan Proyek
bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari
Lampiran 3 : Bahan Ajar

BILANGAN BULAT

Bilangan bulat sering dijumpai dimana-mana. Salah satunya dapat ditemukan


bilangan bulat pada “Termometer “. Karena di termometer terdapat bilangan bulat
yang terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

A. Bilangan Bulat
Bilangan bulat ini terdari dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan
bilangan bulat positif Contohnya : -8,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,
...
1. Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilang dimana ada simbol negatif yang
terletak didepan angka dan terletak disebalah kiri.
Contohnya : ... ,-8,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1
2. Nol
Nol yang ditulisan dengan 0 Contohnya : 0
3. Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah bilangan yang terletak setelah nol sebalah
kanan Contohnya : 1,2,3,4,5,6,7,8, ...

Contoh Bilangan Bulat pada Garis Bilangan


Operasi hitungan bilangan bulat kali ini yang akan dipelajari :
Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
1. Operasi Hitung Penjumlahan
Pada operasi hitung penjumlahan berlaku sifat :
Sifat 1 : Komutatif
Secara umum, Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat, maka
berlaku:
a+b = b+a

Sifat 2 : Asosiatif
Secara umum, jika a, b dan c adalah sembarang bilangan bulat maka
berlaku :
a+(b+c) = (a+b)+c

a. Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat


Pada operasi hitung penjumlahan ini ada beberapa cacatan yang
harus dipahami

Note :

Apabila menggunakan garis bilangan, menjumlahkan dengan bilangan bulat positif

maka banyaknya langkah ke kanan Apabila menggunakan garis bilangan,

menjumlahkan dengan bilangan bulat negatif maka banyaknya langkah ke kiri

Dalam operasi hitung bilangan bulat ada beberapa, antara lain :


 Positif dijumlah dengan positif
Penulisan : 8 + 3
 Positif dijumlah dengan ngeatif
Penulisan : 8 + (-3)
 Negatif dijumlah dengan negatif
Penulisan : -8 + (-3)
 Negatif dijumlah dengan positif
Penulisan : -8 + 3

b. Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat


Pad operasi hitung pengurangan ini ada beberapa catatan yang harus
dipahami

Note :
Apabila menggunakan garis bilangan, mengurangi dengan bilangan bulat positif
maka banyaknya langkah ke kiri Apabila menggunakan garis bilangan,
mengurangi dengan bilangan bulat negatif maka banyaknya langkah ke kanan

Dalam operasi hitung bilangan bulat ada beberapa, antara lain :


 Positif dikurangi dengan positif
Penulisan : 8 - 3
 Positif dikurangi dengan ngeatif
Penulisan : 8 - (-3)
 Negatif dikurangi dengan negatif
Penulisan : -8 - (-3)
 Negatif dikurangi dengan positif
Penulisan : -8 - 3
Lampiran 4 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD

MEMBANDINGKAN, MENJUMLAHKAN, DAN


MENGURANGI BILANGAN BULAT

NILAI
Kelompok:
Nama: 1.
2.
3.
4.
5.

KEGIATAN 1
Masalah Kontekstual

Coba perhatikan gambar di bawah ini ! pada gambar 1.1 adalah gambar zona waktu GMT
(Greenwich Meredian Time) yang menjadi standar acuan waktu dunia. Jika di Greenwich
pukul 00.00 pukul berapakah di jakarta ?
KEGGambar 1.1 zona waktu GMT
Untuk bisa menjawab pertanyaan yang serupa dengan diatas, marilah kita terlebih
dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Kerjakan secara berkelompok!


Alat dan bahan: kertas pelangi, penggaris, gunting, mainan kecil, lem/perekat,
kertas lipat, spidol.
1. Ambil kertas pelangi yang telah disediakan.
2. Potong kertas pelangi dengan warna yang berbeda menjadi dua bagian
yang samapanjang.
3. Tempelkan kertas pelangi tersebut pada kertas karton menggunakan
lem/perekat, kemudian buat tulisan bilangan bulat diatasnya (misalnya -
10 sampai dengan10).
4. Kemudian tulislah “Garis Bilangan” pada kertas karton palingatas.
5. Gunakan mainan kecil sebagai model peragaan.
6. Setiap akan melakukan peragaan, posisi awal aktivitas peragaan harus
selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 (nol).
7. Tentukan pada angka berapa model tersebut berhenti!
a. Berjalan ke arah kanan empat langkah kemudian berjalan maju tiga
langkah = ........
b. Berjalan ke arah kanan lima langkah kemudian berbalik dan
berjalan maju dua langkah = ......
c. Berjalan ke arah kanan enam langkah kemudian berbalik dan berjalan
mundur tiga langkah = ......
d. Berjalan ke arah kiri lima langkah kemudian berjalan maju tiga
langkah = ......
e. Berjalan ke arah kiri tiga langkah kemudian berbalik dan berjalan
maju empat langkah = ...........
f. Berjalan ke arah kiri tujuh langkah kemudian berbalik dan berjalan
mundur enam langkah = ..............
Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan
Lampiran 5 : Soal, Kunci
Jawablah Soal – soal di bawah ini dengan benar !
1. Budi meminjam kelereng Andi sebanyak 84 buah. Setelah menang bermain,
Budi dapat mengganti kelereng Andi sebanyak 27 buah. Berapakah sisa hutang
kelereng Budi kepada Andi?
a. - 37
b. 47
c. – 57
d. 67

Jawaban : C (-57)

2. Fani mengunjungi sebuah museum tingkat 2 di Jakarta. Ia menaiki tangga


meseum tersebut. Setelah sampai pada tangga ke-32. Tiba-tiba dompetnya
terjatuh. Fani kembali turun sebanyak 13 tangga. Untuk sampai ke tingkat 2,
Fani harus naik lagi sebanyak 20 tangga. Berapakah jumlah tangga tersebut?

Pembahansan :
Fani berada di tangga ke 32
Dompet terjatuh, dan harus turun sebanyak 13 tangga
Untuk sampai ke tingkat 2, Fani harus naik 20 tangga lagi

Ditanya :
Berapa jumlah tangga keseluruhan museum tersebut:

Jawab:
= 32 + (- 13) + 20
= 39
Lampiran 6 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Lembar Observasi Aspek Sikap
Kerjasama Percaya diri Teliti
Percaya diri Percaya diri Teliti saat
Kerjasama
saat saat menganalisis
dalam
No. Nama mengemukak mempresenta permasalahan
mengerjakan
an pendapat sikan hasil yang dikerjakan
tugas dalam
dalam kerja dalam
kelompok.
diskusi. kelompok. kelompok.
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Dst

Ya : skor 1, jika sub indikator terlihat konsisten selama 1 hari


Tidak : skor 0, jika sub indikator tidak terlihat sama sekali
Petunjuk penskoran
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh
x 100
skor maksimal

Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi Penilaian Aspek Keterampilan
Teknik Instrumen
Kompetensi Dasar Indikator
Penilaian Penilaian
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1. Menyelesaiakan Unjuk kerja Rubrik
yang barkaitan dengan operasi masalah yang berkaitan Lembar
penjumlahan, pengurangan, dengan operasi observasi
perkalian, dan pembagian yang penjumlahan yang keterampilan
melibatkan bilangan bulat melibatkan bilangan bulat
negatif dalam kehidupan sehari- negatif dalam kehidupan
hari sehari-hari
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1. Menyelesaiakan Produk Rubrik
yang barkaitan dengan operasi masalah yang berkaitan
penjumlahan, pengurangan, dengan operasi
perkalian, dan pembagian yang penjumlahan yang
melibatkan bilangan bulat melibatkan bilangan bulat
negatif dalam kehidupan sehari- negatif dalam kehidupan
hari sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai