Anda di halaman 1dari 6

Gangguan Insomnia Pada Remaja Perempuan

Insomnia merupakan suatu kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam
jumlah, kualitas atau waktu tidur pada seorang individu. Gangguan tidur dapat
mengganggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif, dan sosial seorang dewasa.
Fakta tersebut menunjukkan besarnya kemungkinan masalah akademis, emosional,
kesehatan, dan perilaku pada dewasa dapat dicegah atau diperbaiki secara signifikan
melalui intervensi yang memperbaiki kualitas dan kuantitas tidur (LeBourgeois dkk., 2005).

Gangguan pola tidur adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami


resiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Klasifikasi gangguan tidur menurut International Classification of Sleep Disorder yaitu
dissomnia, parasomnia, gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan atau
psikiatri, gangguan tidur yang tidak terklasifikasi (Japardi I, 2002)

Menurut Owens (2014), faktor penyebab insomnia pada remaja disebabkan karena pola
tidur yang buruk, penggunaan media elektronik (televisi, komputer, gadget dan lain
sebagainya), penyakit migren, nyeri, gangguan psikologi, depresi, kafein, nikotin dan rokok. Hal
ini diperkuat dengan penelitian Haryono (2009) penyebab insomnia pada remaja disebabkan
oleh gaya hidup remaja dan pola aktifitas remaja diluar jam sekolah.

1. Aspek-Aspek Insomnia
Menurut PPDGJ III (1993), terdapat beberapa aspek mengenai insomnia, yaitu:
a. Keluhan sulit masuk tidur, mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk.
b. Gangguan tidur terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal sebulan.
c. Adanya preokupasi akan tidak bisa tidur dan kekhawatiran berlebihan perihal
akibatnya pada malam dan sepanjang hari
d. Tidak puas secara kuantitas dan kualitas dari tidurnya, yang keduanya
menyebabkan berbagai gangguan dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sulit tidur (insomnia)
Taylor (2006) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan perilaku sulit
tidur (insomnia) antara lain:
a. Bagi wanita yang telah memasuki masa menopause, perilaku sulit tidur terkait
dengan hormonal.
b. Depresi
c. Lingkungan fisik
d. Makan sedikit maupun makan banyak
e. Tidak mengkonsumsi alkohol, kopi dan rokok sebelum jatuh tertidur.
f. Olahraga secara berlebihan ketika malam hari.
3. Penyebab terjadinya Insomnia
a. Faktor Internal, yaitu keterbatasan fisik dan stress.
b. Faktor Eksternal, yaitu akademik menjadi tidak kacau atau tidak fokus.
4. Faktor yang akan di pengaruhi oleh Insomnia yaitu kualitas hidup. Kualitas hidup ini
meliputi sebagai berikut:
a. Segi Subjektif merupakan perasaan enak dan puas atas segala sesuatu secara
umum.
b. Segi Objektif adalah pemenuhan tuntutan kesejahteraan materi, status sosial
dan kesempurnaan fisik secara sosial budaya.
GUIDE INTERVIEW

Insomnia Pada Remaja Perempuan

1. Latar belakang subjek mengalami insomnia


 Sejak kapan anda mengalami insomnia?
 Jam berapa anda tidur dimalam hari? Dan berapa lama waktu tidur anda dalam
sehari?
 Selama mengalami insomnia, apakah tidur anda nyenyak atau tidak? Bisa anda
jelaskan lebih lanjut?
 Apa yang biasanya anda lakukan agar bisa tertidur dimalam hari? Bisa diceritakan
lebih lanjut?
2. Aspek Kognitif
 Apakah anda mengalami perubahan dalam konsentrasi anda sejak mengidap
insomnia? bisa jelaskan lebih lanjut lagi?
 Apakah anda sering mengalami gagal fokus ? bisa anda uraikan?
 Bagaimana anda mengelola proses berpikir anda ketika semalaman tidak tidur?
 Ketika anda kesulitan tidur di malam hari, apakah masalah kehidupan sering
muncul di pikiran anda? Bisa anda jelaskan hal seperti apa yang anda pikirkan?
3. Aspek Afektif
 Apakah anda merasakan perubahan pada emosi atau perasaan anda sejak
mengidap insomnia?
 Bagaimana cara anda mengontrol emosi setelah insomnia ketika anda sedang
mengalami mestruasi?
 Apakah menstruasi menjadi salah satu faktor penyebab insomnia yang anda
derita? Bisa jelaskan lebih lanjut lagi?

 Bagaimana perasaan yang sering muncul di pagi hari ketika semalam anda sulit
tidur? Bisa jelaskan lebih lanjut lagi?
4. Aspek Perilaku
 Apakah ada perubahan perilaku pada diri anda sejak mengalami insomnia? Bisa
jelaskan lebih lanjut?
 Setelah semalaman mengalami insomnia, pada keesokan harinya seperti apa
respon yang anda berikan ketika disapa oleh teman-teman anda?
 Untuk mengatasi insomnia yang anda derita, hal apa yang biasa anda lakukan? Bisa
anda uraikan lebih lanjut?
 Apakah anda pernah mencoba untuk mengatur kembali pola tidur anda? Bisa
dijelaskan lebih lanjut?
5. Aspek Fisik
 Apakah anda merasakan gejala seperti mual, pusing, sakit kepala keti ka anda
bangun di pagi hari setelah semalaman mengalami insomnia ?
 Setelah mengalami insomnia, apakah anda kerap merasakan kelelahan di pagi
hari? Bisa anda uraikan lebih lanjut?
 Apakah anda mampu beraktifitas seperti biasa setelah semalam mengalami
insomnia? Bisa anda jelaskan?
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, I. N. (2017). Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku Sulit Tidur (Insomnia). Psychopolytan , 39-
48.

Zahara, R., Nurchayati, S., & Woferst, R. (2018). GAMBARAN INSOMNIA PADA REMAJA DI SMK
NEGERI 2 PEKANBARU. JOM FKp , 278-285.

Anda mungkin juga menyukai