Disusun Oleh:
Suci Rahmawati
1
Dasar dasar ilmu al qur’an hal.212
2
Dasar dasar ilmu al qur’an hal. 212
3
Dasar dasar ilmu al qur’an hal. 213
4
Dasar dasar ilmu al qur’an hal.213
5
Dasar dasar ilmu al qur’an hal.214
2. Urutan Surah-Surah Al-Qur’an
Para ulama berbeda pendapat terkait urutan surah surah Al-Qur’an .
Pertama : Menurut salah satu pendapat , urutan surah-surah Al-Qur’an bersifat
tauqifi , ditata langsung oleh Rasulullah saw seperti yang diberitahukan oleh Jibril
yang bersumber dari perintah Rabbnya . Pendapat ini diperkuat oleh fakta bahwa
Rasulullah saw membaca sejumlah surah-surah secara berurutan didalam shalat . Ibnu
Abi Syaibah meriwayatkan bahwa beliau membaca ayat-ayat mufashshal dalam satu
rakaat . Al Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud , bahwa ia berkata terkait surah
Bani Israil (Al-Isra’) , Al-Kahfi , Maryam , Thaha , dan Al-Anbiya’, “Mereka ini
adalah surah-surah utama , dan (urutan) mereka ini sudah ada sejak dulu .”
Kemudian , Ibnu Mas’ud menyebut surah-surah tersebut dengan urutan seperti yang
ada saat ini Diriwayatkan dari jalur Ibnu Wahab , dari Sulaiman bin Bilal , ia berkata ,
“ Aku mendengar Rabi’ah ditanya , ‘Kenapa Al-Baqarah dan Ali-Imran didahulukan ,
padahal ada delapan puluh sekian surah Makkiyah yang diturunkan sebelumnya , dan
keduanya baru diturunkan di Madinah?’ Rabi’ah menjawab , ‘Keduanya sudah
didahulukan ketika Al-Qur’an disusun (dikumpulkan) sesuai ilmu Zat yang
menyusunnya (mengumpulkannya)’ . Setelah itu ia berkata , ‘Ini sudah diputuskan
sebelumnya dan tidak boleh ditanyakan .6
Kedua : Menurut pendapat lain menyebutkan bahwa urutan surah-surah Al-Qur’an
didasarkan pada ijtihad para sahabat .
Buktinya , urutan surah berbeda beda dalam mushaf mereka . Mushaf Ali diurut
sesuai turunnya ayat-ayat dan surah-surah , dimulai dari bagian awal surah Al-Alaq ,
lalu Al-Muddatstsir , setelah itu Nun , Al-Qalam , Al-Muzzammil , dsb , hingga akhir
ayat dan surah Makkiyah dan Madaniyah. Mushaf Ibnu Mas’ud dimulai dari Al-
Baqarah , setelah itu An-Nissa’ , kemudian Ali-Imran . Bagian awal mushaf Ubay bin
Ka’bah adalah Al-Fatihah , selanjutnya Al-Baqarah , berikutnya An-Nisa’ , kemudian
Ali Imran . 7
Ketiga : Menurut pendapat lain , urutan sejumlah ayat bersifat tauqifi dan sebagian
lainnya berdasarkan ijtihad shahabat .
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda , “Bacalah zahrawain ; Al-
Baqarah dan Ali-Imran . Diriwayatkan bahwa ketika beliau hendak merebah ke
tempat tidur disetiap malam , beliau membaca “Qul huwallahu ahad….” dan
6
Dasar dasar ilmu al-qur’an hal. 214-215
7
Dasar dasar ilmu al-qur’an hal. 215
mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) . 8
11
Dasar dasar ilmu al-qur’an hal.224-225
12
Dasar dasar ilmu al-qur’an hal. 227-230
Para ulama berbeda pendapat cukup panjang terkait penafsiran huruf yang
dimaksud , sampai sampai Ibnu Hayyan menyatakan , “Ahlul ilmi berbeda pendapat
terkait makna tujuh huruf dalam tiga puluh lima pendapat . Menurut salah satu
pendapat , dialek bahasa yang dimaksud adalah dialek bahasa : Quraisy , Hudzail ,
Tsaqif , Hawazan , Kinanah , Tamim dan Yaman .13
8. Hikmah Turunnya Al-Qur’an dengan Tujuh Huruf (Bahasa)
Hikmah turunnya Al-Qur’an dengan tujuh huruf (bahasa) terangkum dalam hal-
hal berikut :
a. Agar mudah dibaca dan dihafal oleh kaum ummi (buta huruf)
b. Kemukjizatan Al-Qur’an bagi fitrah bahasa bangsa arab
c. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi makna dan hukum-hukumnya14
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah diatas yaitu urutan ayat-ayat di dalam al qur’an bersifat
tauqifi (mengacu pada dalil) dari Rasulullah saw. Beberapa riwayat menyebutkan
bahwa Nabi Muhammad memberi instruks ikepada para penulis tentang
letak ayat pada setiap surah. Sebagian ulama menukil ijmak terkait hal
ini , di antaranya adalah Az-Zarkasyi dalam Al-Burhan dan Abu Ja’far bin
Zubair dalam Al-Munasabat . Keduanya mengatakan “Urutan ayat-ayat di
dalam surah-surah di dasarkan pada petunjuk dan perintah Nabi saw ,
tanpa adanya perbedaan pendapat terkaithal ini .
urutan surah-surah Al-Qur’an bersifat tauqifi , ditata langsung oleh Rasulullah saw
seperti yang diberitahukan oleh Jibril yang bersumber dari perintah Rabbnya .
Pendapat ini diperkuat oleh fakta bahwa Rasulullah saw membaca sejumlah surah-
surah secara berurutan didalam shalat . Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan bahwa beliau
membaca ayat-ayat mufashshal dalam satu rakaat . Al Bukhari meriwayatkan dari
Ibnu Mas’ud , bahwa ia berkata terkait surah Bani Israil (Al-Isra’) , Al-Kahfi ,
Maryam , Thaha , dan Al-Anbiya’, “Mereka ini adalah surah-surah utama , dan
(urutan) mereka ini sudah ada sejak dulu .” Kemudian , Ibnu Mas’ud menyebut surah-
surah tersebut dengan urutan seperti yang ada saat ini Diriwayatkan dari jalur Ibnu
Wahab , dari Sulaiman bin Bilal , ia berkata , “ Aku mendengar Rabi’ah ditanya ,
‘Kenapa Al-Baqarah dan Ali-Imran didahulukan , padahal ada delapan puluh sekian
13
14
surah Makkiyah yang diturunkan sebelumnya , dan keduanya baru diturunkan di
Madinah?’ Rabi’ah menjawab , ‘Keduanya sudah didahulukan ketika Al-Qur’an
disusun (dikumpulkan) sesuai ilmu Zat yang menyusunnya (mengumpulkannya)’ .
Setelah itu ia berkata , ‘Ini sudah diputuskan sebelumnya dan tidak boleh ditanyakan .
Hikmah turunnya Al-Qur’an dengan tujuh huruf (bahasa) terangkum dalam hal-hal
berikut :
d. Agar mudah dibaca dan dihafal oleh kaum ummi (buta huruf)
e. Kemukjizatan Al-Qur’an bagi fitrah bahasa bangsa arab
f. Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi makna dan hukum-hukumnya