Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LAPORAN KUNJUNGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

(UMKM)

BAKSO KERIKIL TULANG IGA

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pengganti Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Manajemen Koperasi & UMKM)

Dosen Pengampu :

Maman Resmana, S.E., M.M

Disusun oleh:

Melinda Eksanti 206100080

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA CIANJUR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Laporan Kunjungan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) Bakso Kerikil Tulang Iga” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi &

UMKM. Selain itu makalah ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan Usaha

Mikro Kecil, Menengah (UMKM) yang ada di lingkungan Kota Cianjur.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maman

Resmana, SE., MM selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Koperasi & UMKM.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat

menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua

pembaca.

Penulis,

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Profil UMKM ................................................................................................... 3

B. Sistem Pemasaran ............................................................................................. 4

C. Ketenagakerjaan ................................................................................................ 5

D. Pembukuan dan Akuntansi ............................................................................... 5

E. Permasalahan yang Dihadapi UMKM dalam Mengembangkan Usaha ........ 5

F. Pengembangan Usaha ....................................................................................... 6

G. Dokumentasi Kunjungan UMKM .................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan........................................................................................................ 8

B. Saran .................................................................................................................. 8

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

UMKM sedang bertumbuh di negara ini khususnya di Kota Cianjur

dan telah terbukti bisa meningkatkan perekonomian serta memberikan

penghidupan yang layak bagi masyarakat.

Bakso Kerikil Tulang Iga merupakan salah satu produk UMKM

yang ada dilingkungan Kota Cianjur. Produk ini sangat mudah dijumpai

karena lokasinya berada di pinggir jalan. Selain itu, produk ini juga berada

dibeberapa kecamatan di Cianjur salah satunya di Kecamatan Cipanas.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bakso Kerikil Tulang Iga

memiliki perbedaan dari bakso yang lain terletak pada kuahnya yang

mempunyai 2 macam yaitu kuah mercon dan kuah bening.

Banyaknya pengusaha yang berkembang di daerah – daerah

perkotaan maupun pedesaan memberi dampak positif salah satunya mampu

mencukupi kebutuhan masyarakat sekaligus mencukupi permintaan pasar

yang terus meningkat serta dapat mengurangi angka pengangguran.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil UMKM Bakso Kerikil Tulang Iga?

2. Bagaimana sistem pemasaran UMKM Bakso Kerikil Tulang Iga?

3. Bagaimana pembukuan dan akuntansinya UMKM Bakso Kerikil

Tulang Iga?

4. Apa saja masalah dan kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam

mengembangkan usahanya?

C. Tujuan

1. Mengetahui profil UMKM Bakso Kerikil Tulang Iga

2. Mengetahui sistem pemasaran UMKM Bakso Kerikil Tulang Iga

3. Memahami pembukuan dan akuntansi UMKM Bakso Kerikil Tulang

Iga.

4. Mengetahui dan memahami masalah dan kendala yang dihadapi pelaku

UMKM dalam mengembangkan usahanya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil UMKM

Tahun 2019, Ibu Leti Latifah (34 tahun) dengan suaminya

mengawali usaha bakso dengan berjualan dirumah, beralamat di Gang

Harapan II Kelurahan Sayang Cianjur, baksonya hanya bakso biasa seperti

usaha bakso lainnya. Saat itu, usaha bakso tersebut hanya dikelola oleh

suaminya saja, karena Ibu Leti masih menjadi karyawan di salah satu

perusahaan terbesar di Cianjur.

Awal tahun 2020, Ibu Leti di PHK oleh perusahaannya karena ada

pengurangan karyawan yang disebabkan oleh pandemi Covid – 19. Ibu Leti

dan suaminya memulai lagi usahanya dengan niat, merasa bisa dan mudah

membuat bakso menjadi menarik dan berbeda dengan yang lain. Hanya

dengan modal Rp. 2.500.000, tanggal 15 Maret 2021 dengan inovasi

barunya yaitu bakso dicampur suki dengan kuah mercon, mereka membawa

gerobaknya dan berjualan di pinggir jalan tepatnya di Jl. Aria Cikondang

depan Lapas Cianjur. Tempatnya sengaja tidak dirumah lagi karena menurut

beliau, berjualan dirumah dan masuk kedalam gang tidak seramai dijalan

raya.

Usaha baksonya diberi nama “Bakso Kerikil Tulang Iga”. Diberi

nama Bakso Kerikil Tulang Iga karena baksonya kecil – kecil didalamnya

ada urat dan sisitan tulang iga dan tekstur baksonya seperti kerikil. Kini,

3
usaha bu Leti terus berkembang hingga sekarang, bahkan ada 8 (delapan)

cabang Bakso Kerikil Tulang Iga di Kabupaten Cianjur.

Bakso Kerikil Tulang Iga mempunyai berbagai macam bakso, ada

bakso suki – sukian dan bakso kerikil dengan harga Rp. 2.000/pcs, bakso isi

daging cincang dengan toping iga Rp. 10.000/pcs, bakso tulang iga/bakso

rusuk harganya Rp. 20.000/pcs, dan bakso kerikil tulang iga porsi kumplit

harganya Rp. 35.000/porsi. Bedanya dari bakso yang lain, Bakso Kerikil

Tulang iga ini mempunyai 2 (dua) macam kuah, yaitu kuah mercon dan

kuah bening. Bakso Kerikil Tulang Iga sempat viral karena kuah merconnya

yang pedas dan gurih hasil racikan Ibu Leti yang menggugah selera, dan

banyak disukai para pecinta pedas.

B. Sistem Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan oleh Bu Leti dengan cara

memanfaatkan teknologi saat ini yaitu melalui media sosial Instagram.

Karena dengan media sosial orang – orang dengan mudah dan cepat

mendapatkan informasi, sehingga Bu Leti selalu mengunggah foto maupun

4
video baksonya melalui Instagram. Bahkan konsumennya ada dari luar

daerah, yang sengaja jauh – jauh datang ke Cianjur hanya untuk membeli

Bakso Kerikil Tulang Iga Ibu Leti ini.

C. Ketenagakerjaan

Di setiap cabang usaha baksonya, para pegawai Bakso Kerikil

Tulang Iga direkrut dari luar dan sebagian ada yang merupakan keluarga

Ibu Leti.

D. Pembukuan dan Akuntansi

Dari segi pembukuan, pemilik Bakso Kerikil Tulang Iga mengakui

bahwa mereka selama ini tidak melakukan pencatatan mengenai berapa

modal, berapa omzet, berapa untung bersih, dan lain sebagainya. Semuanya

hanya mereka catat dicatatan kecil dan diingat dengan naluri “dagang” yang

mereka miliki. Mereka tidak melakukan pemisah antara harta pribadi dan

usaha. Selama ini, mereka berpikir hal tersebut tidak terlalu penting, yang

penting usahanya laris dan besok bisa berjualan kembali. Namun, mereka

mengakui memang sudah ada niat untuk melakukan sistem pembukuan dan

baru saja akan mereka mulai. Karena lama kelamaan mereka pun menyadari

bahwa hal tersebut cukup penting jika usahanya semakin besar.

E. Permasalahan yang Dihadapi UMKM dalam Mengembangkan Usaha

Kendala yang umum dihadapi oleh UMKM adalah masalah modal.

Para pengusaha industri kecil umumnya enggan meminjam uang di bank

karena prosedurnya yang sangat rumit.

5
F. Pengembangan Usaha

Untuk pengembangan usaha Bu Leti telah berupaya meningkatkan

kualias usahanya dengan cara :

1. Tetap menjaga kualitas bakso, baik dari segi rasa, ukuran, maupun

harga.

2. Terus melakukan inovasi terhadap bakso yang digunakan untuk

produksi.

Diakhir wawancara, Bu Leti mengutarakan tips dan harapannya

dalam menjalankan usahanya, yaitu :

- Mengutamakan kualitas produk dan kebersihannya.

- Mengutamakan keramahan pada konsumen.

- Menjaga kekhasan dan cita rasa produk yang dijual.

- Terus berinovasi agar semakin besar usahanya.

6
G. Dokumentasi Kunjungan UMKM

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang

membalikkan telapak tangan. Ibu Leti selalu tegar dan bersemangat dalam

menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam

usahanya. Sehingga apa yang dicita – citakan akan dengan mudah

didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, selalu optimis,

dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang

tidak singkat (instan).

Setelah mengadakan kunjungan UMKM Bakso Kerikil Tulang Iga,

usaha tersebut saat ini mengalami perkembangan. Bakso yang diproduksi

Ibu Leti ini harganya relatif murah. Karena itu, bakso ini diminati oleh

berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan dijalani

dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.

B. Saran

 Sebaiknya pelaku usaha tidak menganggap remeh pentingnya peran

pembukuan dalam mengetahui modal pasti, laba pasti, dan beban pasti

dalam perjalanan usahanya.

 Sebaiknya pelaku usaha melakukan pemisahan antara harta pribadi dan

harta usaha, untuk memudahkan pelaku itu sendiri dalam mengetahui

secara pasti mana yang merupakan keuntungan hasil usahanya dan mana

yang merupakan harta pribadi.

8
 Pelaku usaha sebaiknya tidak memiliki mindset “yang penting untung,

besok bisa berjualan kembali, dan kebutuhan hidup yang terpenuhi”.

Pelaku usaha harusnya juga dapat mengetahui dengan pasti

pencapaiannya dan membuat sebuah target agar usahanya dapat terus

berkembang.

Anda mungkin juga menyukai