Anda di halaman 1dari 4

Hampa udara 

atau vakum merujuk kepada volume ruang yang pada dasarnya kosong


dari materi, sehinggakan tekanan udaranya lebih rendah berbanding tekanan atmosfer.
[1]
 Istilah ini berasal dari kata Latin vacuus yang bermaksud kosong. Bahkan dengan
mengesampingkan kerumitan keadaan hampa udara, pengertian klasik mengenai hampa
udara sempurna adalah tekanan gas yang persis nol, tetapi ini hanyalah sebuah konsep

nergi vakum
19 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
Lainnya




Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Energi vakum adalah energi latar belakang yang pokok yang terdapat di
seluruh ruang alam semesta. Salah satu kontribusi pada energi vakum mungkin berasal
dari partikel maya yang diperkirakan merupakan pasangan partikel yang muncul dalam
waktu yang sekejap dan kemudian musnah dalam jangka waktu yang terlalu pendek
untuk dapat diamati. Perilaku mereka dapat dikodifikasikan dalam prinsip ketidakpastian
Heisenberg mengenai energi dan waktu. Tapi, efek yang persis seperti energi yang
muncul sekilas sangat sulit untuk diukur. Energi vakum adalah kasus khusus dari energi
titik nol yang berhubungan dengan vakum kuantum.
Pengaruh dari energi vakum dapat diamati secara eksperimental pada berbagai
fenomena seperti emisi spontan, efek Casimir, dan perpindahan Lamb, dan
diperkirakan mempengaruhi perilaku alam semesta pada skala kosmologis.
Menggunakan batas maksimum dari konstanta kosmologis, energi vakum dari ruang
bebas diperkirakan sebesar 10−9 joule (10−2 erg) per meter kubik. Namun, dalam
ilmu elektrodinamika kuantum (QED) and elektrodinamika stokastik (SED), konsistensi
dengan prinsip kovariansi Lorentz dan dengan besaran konstanta
Planck mengharuskannya untuk memiliki jumlah energi sebesar 10 113 joule per meter
kubik. Perbedaan sangat besar ini disebut kekacauan vakum.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]


 Energi gelap
 Prinsip ketidakpastian Heisenberg
 Elektrodinamika kuantum
dan tidak pernah diamati dalam praktiknya.

Energi gelap
71 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
Lainnya




Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bagian dari seri

Kosmologi fisik

 Ledakan Dahsyat · Alam semesta


 Umur alam semesta
 Kronologi alam semesta

tampil

Alam semesta awal

tampil

Ekspansi · Masa depan

sembunyi

Komponen · Struktur
Komponen
 Model Lambda-CDM
 Materi barionik
 Energi
 Radiasi
 Energi gelap
o Quintessence
o Phantom energy
 Materi gelap
o Materi gelap dingin
o Materi gelap hangat
o Materi gelap panas
 Radiasi gelap

Struktur
 Bentuk alam semesta
 Reionisasi · Pembentukan struktur
 Pembentukan galaksi
 Struktur skala besar
 Grup kuasar besar
 Filamen galaksi
 Supergugus
 Gugusan galaksi
 Grup galaksi
 Grup Lokal
 Void

tampil

Eksperimen

tampil

 Ilmuwan

tampil

Sejarah subjek

  Kategori

  Portal Astronomi

 l
 b
 s

Dalam kosmologi, energi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari energi yang mengisi


seluruh ruang dan memiliki tekanan negatif yang kuat. Menurut teori relativitas umum,
efek dari adanya tekanan negatif secara kualitatif serupa dengan memiliki gaya pada
skala besar yang bekerja secara berlawanan terhadap gravitasi. Menggunakan efek
seperti itu sekarang merupakan cara yang sering dilakukan untuk menjelaskan
pengamatan mengenai pengembangan alam semesta yang dipercepat dan juga
adanya bagian besar dari massa yang hilang di alam semesta.
Dua bentuk energi gelap yang diusulkan adalah konstanta kosmologi, suatu energi
yang kerapatannya tetap dan secara homogen mengisi ruang, dan quintessence, suatu
medan dinamis yang kepadatan energinya dapat berubah dalam ruang dan waktu.
Membedakan antara keduanya memerlukan pengukuran berketelitian tinggi dari
pengembangan alam semesta untuk dapat mengerti bagaimana kecepatan
pengembangan berubah terhadap waktu. Laju pengembangan ini bergantung pada
parameter persamaan keadaan kosmologi. Mengukur persamaan keadaan dari energi
gelap adalah salah satu usaha besar dalam kosmologi observasional.

Bukti dari adanya Energi gelap[sunting | sunting sumber]


Pada tahun 1998, pengamatan Supernova tipe Ia oleh dua grup yang berbeda yaitu,
High-Z SN Search Team pimpinan Dr. Brian Schmidt dan Supernova Cosmology
Project (SCP) pimpinan Dr. Saul Perlmutter, menunjukkan bahwa pengembangan alam
semesta mengalami percepatan. Dalam beberapa tahun terakhir, pengamatan ini telah
dikuatkan oleh beberapa sumber: radiasi latar belakang gelombang mikro
kosmis, pelensaan gravitasi, usia alam semesta, nukleosintesis dentuman
dahsyat, struktur kosmos berskala besar dan pengukuran dari parameter Hubble, dan
juga pengukuran supernova yang lebih baik. Semua elemen ini konsisten
dengan model Lamda-CDM.
Supernova tipe Ia memberikan bukti paling langsung dari adanya energi gelap. Dengan
mengukur kecepatan dari objek yang menjauh menggunakan pengukuran pergeseran
merah, yang merupakan efek Doppler radiasi dari objek yang menjauh. Menentukan
jarak dari suatu objek adalah masalah yang sulit dalam astronomi. Kita perlu
menemukan lilin standard: objek yang diketahui kecerlangan intrinsiknya, sehingga
mungkin digunakan untuk menghubungkan kecerlangan yang tampak dengan jarak.
Tanpa lilin standard, tidaklah mungkin mengukur hubungan pergeseran merah dengan
jarak dalam hukum Hubble. Supernova tipe Ia adalah lilin standard terbaik untuk
pengamatan kosmologi, karena mereka sangat terang dan hanya terjadi ketika massa
dari bintang katai putih tua mencapai batas Chandrasekhar. Jarak ke supernova dapat
digambar terhadap kecepatan, dan inilah yang digunakan untuk mengukur sejarah
pengembangan alam semesta. Pengamatan ini menunjukkan bahwa alam semesta
tidak mengalami perlambatan, yang seharusnya akan terjadi pada alam semesta yang
didominasi oleh materi, tetapi justru secara misterius mengalami percepatan.
Pengamatan ini dapat dijelaskan dengan membuat postulat tentang adanya sejenis
energi yang memiliki persamaan keadaan yang negatif, yaitu energi gelap.
Keberadaan energi gelap, dalam bentuk apapun, juga memecahkan masalah yang
disebut "massa yang hilang". Teori nukleosintesis dentuman dahsyat mengatur
pembentukan unsur-unsur ringan pada awal alam semesta, seperti helium, deuterium,
dan litium. Teori struktur kosmos berskala besar mengatur pembentukan struktur alam
semesta, bintang, kuasar, galaksi dan gugus galaksi. Kedua teori ini menunjukkan
bahwa kepadatan baryon dan materi gelap yang dingin di alam semesta adalah sekitar
30% dari kepadatan kritikal untuk alam semesta yang tertutup. Ini adalah kepadatan
yang diperlukan untuk membuat bentuk alam semesta rata. Pengukuran Radiasi latar
belakang gelombang mikro kosmis, baru-baru ini menggunakan satelit WMAP,
menunjukkan bahwa alam semesta hampir datar. Oleh karena itu, kita tahu bahwa
suatu bentuk energi pasti mengisi 70% yang lainnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]
 HubbleSite press release: New Clues About the Nature of Dark Energy: Einstein
May Have Been Right After All
 Papers announcing the supernova observations: Riess et al Perlmutter et al
 Sean Carroll's technical reviews -- Why is the universe accelerating?, The Cosmolog

Anda mungkin juga menyukai