Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA


UPT PUSKESMAS LEMPAKE
Jl. D.I. Panjaitan Kebon Agung Lempake Telp. (0541) 280620
Samarinda

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI


No.
VII/SPO/SEK MUTU.XX/2015
Status Dokumen : c Master c Salinan No.
Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : 1 Maret 2018
Jumlah Halaman : 3 ( tiga )

Dibuat oleh :

Nama Gusti Megawati,Amd.AK


Jabatan Koordinator Laboratorium

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama dr. Zulhijrian Noor Nama dr. Nata Siswanto


Jabatan Ketua Tim Mutu Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Lempake dan tidak boleh diperbanyak, baik
sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari Kepala Puskesmas Lempake .

Puskesmas Lempake
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI


No. Dok.: BAB VII/SPO/SEK MUTU.XX/2015
PUSKESMAS LEMPAKE No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : 01 Maret 2018 Halaman 2 dari 3 NATA SISWANTO
KOTA SAMARINDA

1. Pengertian Pemeriksaan laboratorium beresiko tinggi adalah suatu pemeriksaan


laboratorium yang mempunyai resiko tinggi terhadap petugas
laboratorium, seperti pemeriksaan dari bahan yang infeksius.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui pemeriksaan yang beresiko tinggi di
laboratorium Puskesmas Lempake
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan, EGC 2011
5. Prosedur 1. Petugas laboratorium harus memperlakukan pasien sebagai individu
yang potensial menularkan dan rentan terhadap infeksi.
2. Petugas laboratorium harus menganggap semua spesimen yang
diperiksa beresiko tinggi atau infeksius.
3. Petugas laboratorium harus menggunakan alat pelindung diri (APD)
seperti jas laboratorium, sarung tangan, masker, dan alas kaki
tertutup.
4. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan terhadap bahan
yang beresiko tinggi sesuai dengan SPO yang berlaku :
a. SPO pengambilan sputum
b. SPO pemeriksaan BTA
c. SPO pengambilan darah vena
d. SPO pengambilan darah kapiler
5. Petugas laboratorium harus menjaga kebersihan lingkungan
laboratorium dengan cara membersihkan, merawat, dan desinfeksi
peralatan dan perlengkapan dalam ruangan secara rutin.
6. Petugas laboratorium harus mencuci tangan setiap kali selesai bekerja.
Ini merupakan prosedur paling penting untuk mencegah pencemaran
silang dari orang ke orang atau dari obyek yang tercemar ke orang.
7. Petugas laboratorium rutin menggunakan antiseptik berbasis alkohol
untuk membersihkan tangan.
8. Petugas laboratorium harus membuang spesimen infeksius ke tempat
limbah khusus yang aman untuk melindungi dan mencegah penularan
atau infeksi.
9. Khusus untuk pemeriksaan sputum BTA :
a. Pot sputum diantar dalam keadaan tertutup rapat.
b. Ventilasi ruangan harus terbuka.
c. Pendingin ruangan dimatikan.
d. Jendela dibuka.

Puskesmas Lempake
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI


No. Dok.: BAB VII/SPO/SEK MUTU.XX/2015
PUSKESMAS LEMPAKE No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : 01 Maret 2018 Halaman 3 dari 3 NATA SISWANTO
KOTA SAMARINDA

e. Tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan arah angin yang


berlawanan atau menyalakan kipas angin
f. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka ± 1 jam untuk sirkulasi
udara segar
g. Pot dahak yang sudah selesai dilakukan pemeriksaan digenangi
dengan larutan klorin 1 : 9 , dibiarkan semalam dan dibuang besok
hari ke tempat sampah medis.
10. Khusus untuk pemeriksaan darah :
a. Spuit dan jarum bekas pengambilan darah langsung dimasukkan
dalam safety box .
b. Kapas alkohol bekas pengambilan darah langsung dimasukkan ke
dalam tempat sampah medis.
c. Lancet bekas pengambilan darah langsung dibuang ke safety box
d. Autoclik bekas pengambilan darah langsung dibersihkan dengan
desinfektan segera setelah lancet bekas dilepas.
6. Alur Proses
7. Unit Terkait
8. Dokumen Terkait
9. Catatan Revisi

Puskesmas Lempake

Anda mungkin juga menyukai