Anda di halaman 1dari 4

BAB I

DEFINISI

Penyimpanan dan distribusi reagen adalah suatu tindakan menyimpan, mendistribusi bahan
reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang ditetapkan untuk menjaga dan menjamin
kualitas reagen. Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk
tiap puskesmas. Reagen kadaluarsa adalah reagen yang tidak memenuhi persyaratan
spesifikasi atau bekas kemasan. Reagen tersebut tidak dapat digunakan dan tidak boleh
dibuang sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai limbah berbahaya dan beracun.
Kadaluarsa adalah bahan yang karena kesalahan dalam penggunaannya menyebabkan
terjadinya perubahan komposisi dan karateristik sehingga bahan tersebut tidak sesuai
spesifikasinya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Kegiatan pengelolaan reagen meliputi kegiatan penanganan dan penyimpanan reagen,


penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya, penanganan reagen kadaluarsa dan pelabelan
reagen.
Pengelolaan reagen bertujuan :
1. Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen hingga mengetahui stok
reagen untuk perencanaan kebutuhan berikutnya.
2. Sebagai pedoman dalam melakukan penyimpanan dan distribusi reagensia di laboratorium
puskesmas supaya terjaga dan terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai batas
kadaluarsa.
Supaya reagen teridentifaksi dengan baik dan jelas guna menghindari kesalahan pengambilan
dan pemakaian reagen.
BAB III
TATA LAKSANA

A. REAGEN
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk tiap
puskesmas.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai dengan persyaratan :
1. Perhatikan kadaluarsa dan suhu penyimpanannya.
2. Pemakaian reagen dengan metode FEFO (sesuai dengan urutan penerimaan).
3. Sisa pemakaian reagen tidak boleh di kembalikan kedalam sediaan induk.
4. Perhatikan perubahan warna adanya endapan, kerusakan yang terjadi pada reagen.
5. Segera tutup kembali botol reagen yang digunakan.
6. Lindungi label dari kerusakan.
7. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak terkena
cahaya matahari langsung.
8. Reagen harus terdaftar di kementerian kesehatan.
9. Reagen HIV harus sudah di evaluasi oleh laboratorium rujukan nasional.

B. PENYIMPANAN YANG BERSIFAT BERBAHAYA


Penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya memerlukan perlakuan khusus antara lain :
1. Lokasi dan kosntruksi tempat penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya dan
beracun membutuhkan pengaturan tersendiri, agar tidak terjadi kecelakaan akibat
kesalahan dalam penyimpanan tersebut. Salah satu persyaratan kelengkapan tempat
penyimpanan tersebut adalah sistem tanggap darurat dan prosedur penanganannya.
2. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan urutan alfabetis adalah tidak
tepat. Kebutuhan itu hanya diperlukan untuk melakukan pengadministrasian. Akan
lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisik dan tingkat
berbahayanya.

C. REAGEN KADALUARSA
kadaluarsa adalah reagen yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi atau bekas
kemasan. Reagen tersebut tidak dapat digunakan dan tidak boleh dibuang sembarangan,
tetapi harus dikelola sebagai limbah berbahaya dan beracun. Kadaluarsa adalah bahan
yang karena kesalahan dalam penggunaannya menyebabkan terjadinya perubahan
komposisi dan karateristik sehingga bahan tersebut tidak sesuai spesifikasinya.

D. PELABELAN REAGEN
Alangkah baiknya tempat penyimpanan masing - masing kelompok bahan tersebut diberi
label.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. SOP Pelabelan Reagen


2. SOP Pengelolaan Reagen
3. Surat berita acara penyerahan reagensia yang telah kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai