Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WLINGI
JL.P.Sudirman No. 106 Wlingi Telp. ( 0342 ) 691144
Email : puskesmas_wlg@yahoo.com Kode Pos 66184

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN MP ASI PADA BADUTA GAKIN

A. PENDAHULUAN
Gizi memegang peranan penting dalam siklus kehidupan
manusia. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai
periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak
memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka akan
mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini
maupun masa selanjutnya. Hal ini sangat penting dalam
mewujudkan Scaling-Up Nutrition (SUN) Movement yaitu rencana
aksi percepatan perbaikan gizi dengan memperhatikan intervensi
yang tepat pada 1000 hari awal kehidupan manusia yaitu mulai
dari ibu hamil, anak lahir hingga berusia 2 (dua) tahun.
Kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan dapat tercukupi hanya
dengan pemberian ASI secara Eksklusif. Setelah 6 bulan
kebutuhan gizi bayi hanya dapat tercukupi separuh saja dari
ASI, sehingga diperlukan makanan pendamping ASI yang cukup
kualitas dan kuantitasnya.
Sesuai dengan Visi UPT Puskesmas Wlingi yaitu terwujudnya
masyarakat Wlingi yang Menuju Kabupaten Blitar lebih

1
sejahtera, maju dan berdaya saing.
dan Misi Puskesmas yaitu Meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) masyarakat melalui peningkatan mutu
bidang pendidikan dan kesehatan serta kemudahan akses
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai
,Mendorong kemandirian masyarakat Wlingi untuk hidup
sehat,Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan.
Dengan adanya tata nilai puskesmas yaitu Wewujudkan
mutu pelayanan , Loyal, Ikhlas, Niatan ibadah, Guyub rukun,
Inisiatif dan inovatif
Petugas bisa bekerja dengan lebih baik, demi terwujudnya
peningkatan tatalaksana gizi buruk di UPT Puskesmas Wlingi.
B. LATAR BELAKANG
Asumsi bahwa keluarga miskin dengan pendapatan yang
rendah dapat menimbulkan keterbatasan pangan di rumah tangga
yang berlanjut kepada rendahnya jumlah dan mutu MP ASI yang
diberikan kepada anak, maka Pemerintah Kota Surabaya
memberikan dukungan dalam bentuk pemberian MP ASI
(Makanan Pendamping ASI), pada keluarga miskin yang
mempunyai balita berusia 6-24 bulan, yang mana paket MP-ASI
ini bukan merupakan makanan utama baduta, tetapi merupakan
makanan tambahan sehingga diperlukan makanan utama lain
yang bergizi, beragam, berimbang dan aman (Karbohidrat, Protein
Hewani & Kacang-Kacangan, Sayur serta Buah).
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. TUJUAN UMUM
Sebagai upaya meningkatkan dan memenuhi status gizi dengan
memberikan MP ASI pada balita.

2
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terpenuhinya kebutuhan MP ASI bagi balita usia 6-
24 bulan dari keluarga miskin.
b. Mempertahankan dan memperbaiki status gizi balita
usia 6-24 bulan dari keluarga miskin.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Balita datang ditimbang, diukur tinggi badan dan panjang badan,
menjelaskan kepada ibu balita cara pemberian MP- ASI pada
balita.
E. METODE / CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Pelaksaan kegiatanMP-ASI di biayai Dau
a. Paket MP ASI diberikan pada Baduta Gakin (6 – 24
bulan), yang terbagi atas 2
(dua) kelompok :
Kelompok I (usia 6 – 11 bulan)
Kelompok II (usia 12- 24 bulan)
Kelompok I (usia 6-11 bulan)
b. Kelompok I mendapatkan paket MP ASI berupa susu
dan bubur yang di alokasikan untuk 3 bulan (90 hari) :
Bulan I berupa Susu dan Bubur
Bulan II berupa Susu dan Bubur
Bulan III berupa Susu dan Bubur
Setiap baduta dalam 30 (tiga puluh) hari mendapat 6
kotak susu dan 15 kotak bubur. Sehingga selama 90
(sembilan puluh) hari setiap baduta mendapat 18
kotak susu dan 45 kotak bubur. 1 kotak susu
dikonsumsi untuk 5 hari dan 1 kotak bubur
dikonsumsi untuk 2 hari.
Susu :
1 (satu) hari : diberikan 2 kali (pagi & sore). Energi =
320 kkal,

3
Protein = 10 gram
Takaran persaji (satu kali pemberian) : 7 sendok takar
(± 32,9 gram)
+ 210 ml air hangat
Bubur :
1 (satu) hari : 6 sendok makan (± 60 gram). Energi
=210 kkal,
Protein = 8 gram. 1 sdm bubur + 30 ml air hangat.
c. Kelompok II (usia 12-24 bulan)
Kelompok II mendapatkan paket MP ASI berupa susu
dan biskuit yang dialokasikan untuk 3 bulan (90 hari) :
Bulan I berupa Susu dan Biskuit
Bulan II berupa Susu dan Biskuit
Bulan III berupa Susu dan Biskuit
Setiap baduta dalam 30 (tiga puluh) hari mendapat 6
kotak susu dan 15 kotak biskuit. Sehingga selama 90
(sembilan puluh) hari setiap baduta mendapat 18 kotak
susu dan 45 kotak biskuit.
1 kotak susu dikonsumsi untuk 5 hari dan 1 kotak
biskuit dikonsumsi untuk 2 hari.
Susu :
1 (satu) hari : diberikan 2 kali (pagi & sore). Energi =
320 kkal, Protein = 10 gram.
Takaran persaji (satu kali pemberian) : 7 sendok takar
(± 34,3 gram) + 210 ml air hangat.
Biskuit :
1 (satu) hari : 8 keping (± 55 gram). Energi = 260 kkal,
Protein = 4 gram.
d. Pada saat penerimaan barang, Puskesmas diwajibkan
memeriksa kualitas dan kuantitas barang sesuai
dengan yang tertera di alokasi.

4
e. Tempat penyimpanan MP ASI harus memenuhi syarat
yaitu :
a) Bersih, bebas sampah dan kotoran, cahaya
cukup (tidak lembab), bebas dari gangguan
serangga, kecoa, tikus dan binatang pengerat
lainnya.
b) Jika ada kemasan yang sudah rusak akibat
dimakan serangga atau binatang pengerat
meskipun sedikit maka ” Makanan tersebut
jangan dikonsumsi (jangan dimakan/diberikan
ke balita)”.
c) Atap tempat penyimpanan MP ASI tidak bocor
dan harus tetap bersih.
d) Tempat penyimpanan MP ASI harus mempunyai
pintu yang dapat dibuka dan ditutup dengan
rapat pada saat keluar masuk.
e) MP ASI jangan diletakkan di tempat yang
langsung menempel dengan tanah/lantai tetapi
harus diberi alas yang kuat berjarak minimal 10-
20 cm dari lantai dan minimal 30 cm dari
dinding. Jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
akan menyebabkan tumpukan yang paling
bawah rusak.
f) Pada waktu bongkar muat jangan dibanting.
g) Tidak boleh dicampur dengan bahan bukan
pangan.
f. Pada saat distribusi ke sasaran, Puskesmas diwajibkan
memberi informasi tentang:
a) Pentingnya MP ASI tersebut bagi baduta
sehingga paket tersebut harus benar-benar
dikonsumsi hanya untuk baduta yang

5
bersangkutan.
b) Macam/ jenis MP ASI, jumlah yang diberikan,
waktu hari makan, cara mengkonsumsi dan cara
penyimpanan yang baik di rumah.
c) Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
diare, dsb maka keluarga tersebut harus segera
menghubungi Puskesmas atau Petugas
Puskesmas yang membina wilayah di mana
sasaran tinggal.
d) Paket MP-ASI ini bukanlah sebagai makanan
utama baduta, tetapi merupakan makanan
tambahan, sehingga diperlukan makanan utama
lain yang bergizi, beragam, berimbang dan aman
(Bahan Makanan Pokok, Protein Hewani &
Kacang-Kacangan, Sayur serta Buah).
g. Meminta fotocopy Jamkesmas/SKM/surat keterangan
miskin dari RT/RW beserta foto copy KTP atau luar
Kabupaten bagi penerima paket MP-ASI.
h. Dana berasal dari APBD Tingkat II Kabupaten tahun
2017.
i. Peran lintas program bersama bidan desa dalam
pendistribusian MP ASI
j. Peran lintas sektor kader dalam pendistribusian MP ASI
ke sasaran diwilayah
F. SASARAN
1. SASARAN KEGIATAN
Kegiatan dapat terlaksana secara baik, serta terpenuhinya
kebutuhan MP ASI
2. SASARAN TARGET
Sasaran adalah balita dari keluarga miskin usia 6 – 24 bulan yang
aktif datang ke posyandu.

6
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap hari Jum’at dan Sabtu saat jam pelayanan.
Penanggung BULAN (2016)
Jawab
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Musriati.
STP X X X X X X X X X X X X

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


MONITORING DAN EVALUASI OLEH PETUGAS PUSKESMAS
BERUPA :
a. Mengambil foto baduta sebelum dan sesudah diberi
MPASI.
b. Sebelum diberi MP ASI, sasaran harus terlebih dahulu
ditimbang berat badan (BB) dan diukur tinggi badan
(TB) serta umur.
c. Setelah satu bulan diukur kembali BB dan TB (dapat
melalui penimbangan bulanan di posyandu).
d. Pada akhir kegiatan pemberian MP ASI, puskesmas
diwajibkan membuat laporan kegiatan dan disertai
dengan foto kegiatan pelaksanaan pemberian MP ASI
dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota.
e. Membuat laporan stock/ sisa MP ASI di Puskesmas
setiap akhir bulan.
f. Membuat laporan monitoring status gizi sasaran sesuai
dengan format standar yang sudah ditentukan, terdiri
dari data dasar (form1), data monitoring status gizi (form
2), rekapitulasi status gizi (form 3)
LAPORAN KEGIATAN
Laporan pelaksanaan kegiatan di laporkan ke Seksi kesehatan
dasar setiap tanggal 5 bulan berikutnya dengan menggunakan
form laporan SIPROLANMAS

7
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keluaran : Terdistribusi nya semua MP ASI ke sasaran
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan evaluasi dilaporkan kepada kepala Puskesmas
setiap 1bulan sekali.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan MP ASI sebagai acuan
dalam melakukan kegiatan tersebut pada tahun 2017.

Wlingi,25 Januari 2017


Mengetahui Penanggung Jawab Program GIZI
Kepala UPT Puskesmas Wlingi UPT Puskesmas Wlingi

drg. HANIK TRIANA LIANA


NIP.19800330 200901 2 005 NIP. NIP.19710928 199303 2004

8
9
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WLINGI
Jl. P. Sudirman No. 106 Wlingi Telp. (0342) 691144
Email : puskesmas_wlg@yahoo.com Kode Pos 66184

PELAKSANAAN PDCA UNTUK TANGGAPAN KELUHAN


TANGGAPAN
KELUHAN / UMPAN DISAMPAIKAN ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT HASIL YANG MONITORING
NO DISAMPAIKAN PELAKSANA KOORDINATOR
BALIK MELALUI MEDIA MASALAH PERBAIKAN KELUHAN DICAPAI DAN EVALUASI
MELALUI MEDIA

10
11

Anda mungkin juga menyukai