Anda di halaman 1dari 2

UJIAN SEMESTER GASAL T.A.

2022/2023
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mata Kuliah : Farmakoepidemiologi/2sks
Waktu : dikumpulkan 20 Oktober 2022 maksimal pk 19.00
Tanggal : 20 Oktober 2022
Dosen : dr.Fenty, Sp.PK
semester : V
Sifat soal : TAKE HOME EXAM
Pengembalian soal : tidak perlu

PETUNJUK: Kerjakan soal di bawah ini, kumpulkan dalam


bentuk PDF baik artikel jurnal yang anda pilih maupun jawaban anda dan
submit di LMS pada tempat tersedia dalam waktu yang ditentukan.
Keterlambatan tidak bisa ditoleransi.

SOAL :
Cari sebuah artikel jurnal ilmiah farmakoepidemiologi dengan
rancangan studi case control/cross secectional/cohort yang dipublikasi
dalam 5 tahun terakhir dengan topik ‘anemia atau trombositopenia’
Lakukan ringkasaan singkat tentang latar belakang, tujuan, rancangan
serta hasil dan kesimpulan dalam jurnal ilmiah yang telah dipilih anda
maksimal 1 halaman, kemudian tulis manfaat jurnal tersebut bagi praktek
kefarmasian.
Evangeline Keisha Annabel_208114056_Farmakoepidemiologi A
“Anemia in HIV/AIDS Patients on Antiretroviral Treatment at Ayder Specialized
Hospital, Mekele, Ethiopia: A Case-Control Study”
Anemia merupakan sitopenia yang paling umum terjadi pada 95% pasien HIV di Sub-
Sahara Afrika. Anemia dapat menyebabkan komplikasi serius mulai dari penurunan fungsional
hingga penurunan kelangsungan hidup. Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa
penggunaan antiretroviral pada minggu pertama dapat menyebabkan anemia pada pasien HIV.
Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik, faktor-faktor,
tingkat keparahan dan gambaran morfologi di antara orang yang hidup dengan HIV/AIDS yang
memakai obat antiretroviral (ART) kombinasi lini pertama yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi case-control yang dilakukan di Rumah
Sakit Khusus Komprehensif Ayder yang terletak di Kota Mekel pada bulan Februasi-Agustus
2019 dengan total partisipan terpilih 212 pasien penderita HIV berusia 18 tahun ke atas yang
menjalani terapi ART lini pertama dalam enam bulan terakhir. Seleksi peserta dilakukan
menggunakan convinience dan quota sampling. Pengguna zidovudine (ZDV) dinyatakan
sebagai kelompok kasus dan pengguna tenofovir (TDF) sebagai kelompok kontrol dengan rasio
kasus-kontrol 1:1(106 ZDV dan 106 TDF). Pengumpulan data dilakukan pada awal dan setelah
inisiasi ART. Karakteristik sosio-demografis dan klinis diperoleh melalui kuisioner terstruktur.
Nilai CD4 dan CBC diperoleh dari sampel darah yang dianalisis dengan Sysmex XT-4000i,
kemudian dihitung dengan FACS Becton Dickinson (BD). Prevalensi anemia dan profil
hematologi lainnya diperoleh melalui pemeriksa data terkumpul menggunakan perangkat lunak
SPSS™ versi 24.0. Signifikansi statistik dianggap pada nilai p<0,05 dengan interval
kepercayaan 95%.
Kedua kelompok studi sebanding dalam sebagian besar karakteristik sosiodemografi
(p>0,05) pada Tabel 1. Hampir tiga perempat dari peserta di kedua kelompok berada dalam
stadium AIDS pada saat pra-ART pada Tabel 2. Pada Tabel 3. analisis uji-t sampel
berpasangan menunjukkan peningkatan yang signifikan (p<0,05) rata-rata jumlah CD4 setelah
memulai ART. Statistik uji t independen menunjukkan nilai rata-rata Hb secara signifikan lebih
tinggi (p<0,05) di antara kelompok TDF (kontrol). Prevalensi anemia sebelum mulai ART
adalah 37,7% (ZDV: 12,7%, TDF: 25%). Setelah memulai ART, sekitar sepertiga (33,5%)
pasien ditemukan anemia. Sebanyak 20,3% pasien dengan anemia menerima regimen yang
mengandung ZDV. Regimen yang mengandung ZDV secara signifikan berhubungan dengan
anemia (p<0,05, CI 95%). Pada Gambar 1. di antara total (33,5%) kasus anemia, sebagian
besar ditemukan anemia ringan dan sisanya anemia sedang, sementara anemia berat tidak
ditemukan. Berdasarkan Gambar 2. Anemia normositik-normokromik adalah yang paling
umum pada kedua kelompok (46,5%). Berdasarkan analisis multivariat pada Tabel 4. faktor
anemia yang signifikan pada kelompok ZDV adalah stadium AIDS lanjut saat pra-ART, kurang
gizi, CPT, dan kepatuhan yang buruk. Sedangkan pada kelompok TDF adalah tidak adanya
pendapatan tetap, CPT, dan kepatuhan yang buruk. Hal ini ditunjukkan pada nilai P-value<0,05
serta nilai AOR dan COR melebihi 1 pada rentang kepercayaan 95%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa anemia secara signifikan terkait dengan
regimen ART yang mengandung ZDV, dan risikonya dua kali lipat dibandingkan dengan
regimen berbasis TDF. Hasil penelitian ini dalam bidang farmasi berguna dalam melakukan
penilaian dan perawatan secara tepat berdasarkan profil hematologi pasien terinfeksi HIV
pengguna ZDV dan TDF yang mengandung antiretroviral. Evaluasi terkait penggunaan dan
pemberian suplemen nutrisi seperti suplemen zat besi, asam folat dan vitamin dapat diperlukan
untuk menurunkan risiko anemia pada penderita HIV. Jika perlu, pasien sebaiknya diobati
dengan eritropoietin (EPO), atau jika tidak ada pilihan lain, dapat dilakukan transfusi darah.

Anda mungkin juga menyukai