Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN OBSERVASI PPL I

DI SMP NEGERI 15 PALEMBANG

Disusun Oleh:
Fanny Oktalizen, S.Pd.

RUMPUN BAHASA

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN

LPTK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Berdasarkan pengamatan tentang kegiatan orientasi dan observasi yang dilaksanakan


sejak tanggal 21 Oktober 2022 di SMP Negeri 15 Palembang bahwa:

Nama : Fanny Oktalizen, S.Pd


NIM :
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Telah melaksanakan kegiatan observasi terkait dengan karakteristik peserta didik,


lingkungan sekolah, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan manajemen
sekolah sebagai syarat pemenuhan tugas Praktik Pengenalan Lapangan Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan di Universitas Muhammadiyah Palembang.

Palembang, 23 November 2022

Menyetujui/Mengesahkan

Dosen Pembimbing lapangan, Guru Pamong,

Dra. Mulyati, M.Pd. Andriyani, M.Pd

NIDIN. 0228106501 196905201997032006

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN 15 Palembang,

Hj. Devi Emiliya, M.Pd.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya, sehingga praktik pembelajaran dan asesmen yang sudah dilakukan di SMP
Negeri 15 Palembang dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang
direncanakan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. selaku Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Bapak/Ibu panitia Program Profesi Guru.
3. Bapak Dr. H. Rusdy AS., M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Palembang.
4. Dosen Pengampu Mata Kuliah PPAE, Bapak Dr. Haryadi, M.Pd.
5. Ibu Dra. Mulyati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
6. Dosen – Dosen Pendidikan Rumpun Bahasa PPG Prajabatan.
7. Ibu Hj. Devi Emiliya, M.Pd. selaku Kepala Sekolah.
8. Ibu Andriyani, M.Pd. selaku Guru Pamong di kelas VII serta Guru - Guru SMP
Negeri 15 Palembang.
9. Rekan seperjuangan PPL PPG Prajabatan di SMP Negeri 15 Palembang.

Adapun penyusunan laporan akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan
bukti secara lengkap mengenai praktik pembelajaran dan asesmen yang telah mahasiswa
laksanakan di SMP Negeri Palembang. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dan dapat menjadikan laporan ini sebagai referensi untuk penyusunan laporan
kegiatan yang sejenis.

Palembang, 23 November 2022,


Penyusun,

Fanny Oktalizen, S.Pd


DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. i


Halaman Pengesahan........................................................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iv
BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 5
B. Tujuan Observasi .................................................................................................. 5
C. Manfaat Observasi ................................................................................................ 5
D. Sasaran Observasi................................................................................................. 5
BAB II Pembahasan ......................................................................................................... 6
A. Hasil Observasi...................................................................................................... 6
B. Analisi Hasil Observasi......................................................................................... 32
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi .......................... 33
BAB III Penutup ............................................................................................................... 34
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 34
B. Refleksi ................................................................................................................... 34
C. Rencana Tindak Lanjut ....................................................................................... 34
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Sesuai dengan
Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9
dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan
kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. Observasi ini dilakukan terhadap fakta,
kejadian, gejala atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Berbekal dari materi
yang diberikan oleh pengelola PPG LPTK Universitas Muhammadiyah Palembang, kegiatan
observasi akademik dan non akademik ini kemudian dilakukan pada saat mahasiswa terjun di
sekolah mitra.

B. TUJUAN OBSERVASI
Kegiatan observasi ini bertujuan sebagai pengamatan dan refleksi bagi mahasiswa
terhadap karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
non akademik: manajemen sekolah dan lingkungan belajar di sekolah tempat mahasiswa
melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL-1) agar mahasiswa memiliki pemahaman
yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL.

C. MANFAAT OBSERVASI
Agar Mahasiswa dapat menerapkan materi yang diperoleh dari perkuliahan dalam
praktek sebenarnya, Menambah pengetahuan sekaligus pengalaman mahasiswa dengan hal-
hal yang tidak diperoleh di materi perkuliahan, mengetahui karakteristik peserta didik,
perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan non akademik: manajemen sekolah
dan lingkungan belajar di sekolah tempat mahasiswa melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL-1), serta memahami karakteristik lingkungan sekolah mitra, sehingga mudah
beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan PPL.

D. SASARAN OBSERVASI
Sasaran Observasi ini adalah sekolah mitra PPL yaitu di SMP Negeri 15 Palembang.
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. HASIL OBSERVASI

1) Karakteristik Peserta Didik SMP Negeri 15 Palembang

Nama Mahasiswa PPG Fanny Oktalizen


Kelas Sasaran Observasi VII.4
Untuk Siklus Pembelajaran ( √ ) Terbimbing
( ) Mandiri, siklus ke …
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal? Ya, suasana sekolah sudah mendukung
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila pembelajaran yang optimal.
dihidupkan dalam sekolah? Selain itu, profil pelajar Pancasila
sudah dihidupkan dalam sekolah.

Interpretasi:

Dari hasil observasi, observer telah


melihat bahwa suasana sekolah telah
mendukung pembelajaran yang
optimal. Hal ini ditunjukkan dengan
tersedianya fasilitas sekolah yang
memadai dan suasana sekolah yang
nyaman sehingga terciptanya
pembelajaran yang optimal.
Hal lain yang dapat dilihat yaitu sudah
dihidupkannya profil pelajar Pancasila.
Penerapan profil pelajar Pancasila
dapat dilihat dari sikap guru yang
memberikan contoh-contoh nyata
selama kegiatan belajar mengajar.

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan
kesepakatan kelas? Guru membuat kesepakatan kelas
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil terlebih dahulu lalu menanyakan
pelajar Pancasila kepada peserta didik, kesediaan peserta didik untuk
mematuhi kesepakatan yang telah di
buat.
Untuk menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila, guru telah
mengimplementasikan beberapa cara.

Interpretasi:

Dari hasil observasi, didapatkan data


bahwa guru secara gamblang
membuat kesepakatan kelas di awal
pembelajaran. Kesepakatan kelas yang
dibuat berupa: jangan makan pada
saat jam pelajaran, mendengarkan
guru dengan seksama ketika
dijelaskan, dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk menekankan nilai-
nilai profil pelajar Pancasila, guru telah
mengimplementasikan beberapa cara
seperti: mrmbaca do’a pada saat
memulai dan mengakhiri
pembelajaran, melakukan diskusi
untuk menumbuhkan kerjasama dan
sikap mandiri, serta mendorong
peserta didik untuk bersikap aktif
dalam menanya dan menjawab pada
saat proses pembelajaran berlangsung.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif selama Ya. Peserta didik terlibat aktif selama
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa proses pembelajaran di kelas.
saja keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran ini?
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta
didik untuk terlibat dalam pembelajaran?
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak
termotivasi dalam pembelajaran? Interpretasi:
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar Dari observasi yang telah dilaksanakan,
dari para peserta didik? observer menemukan bahwa peserta
● Apakah peserta didik aktif merespon didik telah terlibat aktif di dalam kelas
pertanyaan guru selama pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Hal
berlangsung? Jelaskan tersebut terlihat dari antusias mereka
baik dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan maupun dalam
memberikan pertanyaan.
Dari beberapa hal yang diperhatikan,
peserta didik berperan aktif dalam
merespon pertanyaan dari guru. Dapat
dilihat ketika mereka diberikan
pertanyaan terkait kesiapan mereka
untuk membacakan hasil tulisannya,
peserta didik berani mengajukan diri
tanpa diminta oleh guru.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik Ya, guru mengamati atau mengecek
secara kondisi maupun secara materi yang akan kesiapan peserta didik di awal
diajarkan pembelajaran. Selain itu, guru juga
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui melakukan beberapa hal ketika
bahwa kompetensi awal peserta didik mengetahi bahwa kompetensi awal
beragam?
peserta didik beragam.
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta
didik agar mencapai tujuan pembelajaran? Interpretasi:
Dari hasil observasi yang telah
dilakukan, guru berusaha mengamati
atau mengecek kesiapan peserta didik
dengan cara menanyakan secara
langsung kesiapan mereka pada awal
pembelajaran.
Ketika guru mengetahui bahwa
kompetensi awal peserta didik
beragam, guru menjelaskan terlebih
dahulu serta mengulangi kembali
materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Guru juga membuat
kelompok-kelompok antar peserta
didik demi mengklasifikasin peserta
didik berdasarkan keberagamannya.
Hal lain yang dilakukan guru yaitu
memberikan penjelasan secara jelas
dan terukur serta mengawasi peserta
didik selama proses pembelajaran
berlangsung.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran Ruang kelas yang digunakan dalam
lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat proses belajar mengajar sudah
untuk peserta didik? nyaman.
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang
belum bisa mengekspresikan diri dengan Interpretasi:
tepat? Ruang kelas yang digunakan selama
proses pembelajaran sudah memiliki
fasilitas pendukung yang memadai.
Fasilitas-fasilitas yang ada dapat dilihat
dari tersedianya kipas angina, rak
buku, dan keadaan ruang kelas yang
cantik.
Bagi peserta didik yang belum bisa
mengekspresikan diri, guru terus
berusaha untuk memberikan perhatian
serta terus mencoba untuk
memancing keaktifan siswa dengan
cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan ringan selama proses
pembelajaran.

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru membangun Dari observasi yang telah dilakukan,
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk guru menerapkan beberapa langkah
mengembangkan kemampuan bersosialisasi? untuk membangun atmosfer yang
misalnya peka terhadap situasi sekitar, mendukung peserta didik dalam
berempati, saling menghargai, serta mengembangkan kemampuan
berinteraksi dan berkomunikasi? bersosialisasi.
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan keterampilan sosial Interpretasi:
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh, Beberapa hal telah dilakukan oleh guru
kerja kelompok, mengerjakan proyek
untuk membangun atmosfer yang
bersama)?
mendukung peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan
bersosialisasi. Contohnya, guru
menghimbau peserta didik untuk
melaksanakan piket kelas sesuai
jadwalnya serta membagi tugas
selama piket berlangsung.
Sedangkan untuk membangun dan
mengembangkan keterampilan sosial
peserta didik dalam kegiatan belajar,
guru membuat kelompok diskusi
selama proses pembelajaran
berlangsung serta menggunakan
media PowerPoint untuk
meningkatkan antusiasme peserta
didik dalam melakukan pembelajaran
di kelas.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam Berdasarkan hasil observasi yang telah
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual dilaksanakan, guru sudah berusaha
peserta didik? untuk membangun nilai-nilai integritas
dan spiritual peserta didik dengan
berbagai cara yang efekif.

Interpretasi:
Dari hasil observasi, guru membangun
nilai-nilai integritas dan spiritual
peserta didik dengan cara yang efektif.
Contohnya dengan meminta peserta
didik berdo’a sebelum dan sesudah
belajar, membaca yaasin setiap hari
jum’at, memberikan infaq setiap hari
jum’at, dan lain sebagainya.

2) Hasil Observasii Perangkat Ajar/ Modul Ajar Guru Pamong

Nama Mahasiswa PPG : Fanny Oktalizen, S.Pd

NIM : -

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Penyusun Modul ajar/RPP : Andriyani, M.Pd.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII (Tujuh)

Capaian Pembelajaran Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan


fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang
kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan
literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang
digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan
demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
pembelajaran literasi untuk berbagai tujuanberkomunikasi dalam
konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi
dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan
memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk
berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan
bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang
didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe
teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan
penggunaanbahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat
tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks
(explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian
(independent construction). Di samping pedagogi.

* ) Modul Ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.


Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, ✓ Modul ajar sudah
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan lengkap sesuai
asesmen pembelajaran yang jelas? komponen
minimum.

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran ✓ Ya. Tujuan


memenuhi kriteria SMART (Specific, pembelajaran
Measurable, Achievable, Relevant, dan telah memenuhi
Time) (tidak menimbulkan penafsiran kriteria SMART.
ganda dan mengandung perilaku hasil ✓ Tujuan
belajar) pembelajaran
selaras dengan CP
Tujuan yang dituju.
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan ✓ Konsep utama
pembelajaran yang sesuai selaras dengan sudah tertera
CP yang dituju? jelas.
● Apakah konsep utama yang akan ✓ Konten yang
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, dipelajari sudah
dan sikap yang akan dipelajari tertera bebas dari muatan
secara jelas? SARA pornografi,
pornoaksi, dan
● Apakah konten yang dipelajari sudah provokasi.
bebas dari muatan SARA pornografi, ✓ Pada modul ajar
pornoaksi, dan provokasi. telah memuat
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna pertanyaan
dan pertanyaan pemantik yang menyasar bermakna dan
konsep inti? pertanyaan
pemantik.
Kegiatan ✓ Alur kegiatan pada
● Apakah alur kegiatan disusun secara modul ajar sudah
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi disusun secara
waktu? runtut, sistematis,
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi sesuai dengan
pada penguatan kompetensi dan alokasi waktu.
kemampuan berpikir area tinggi? ✓ Modul ajar sudah
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan memuat rangkaian
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan kegiatan
pengayaan) yang berpusat pada siswa/ berorientasi pada
menjadikan siswa peserta aktif? penguatan
kompetensi dan
Asesmen kemampuan
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran berpikir area
beserta cara penilaiannya untuk tinggi.
mengecek kesiapan siswa? ✓ Modul ajar
memuat asesmen
● Apakah asesmen yang termuat secara awal
jelas mengukur ketercapaian Tujuan pembelajaran
Pembelajaran? beserta cara
● Apakah bentuk asesmen memberikan penilaiannya
umpan balik pada proses belajar siswa? untuk mengecek
● Apakah kriteria untuk mengukur kesiapan siswa
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera ✓ Asesmen yang
secara jelas? termuat pada
modul ajar secara
jelas mengukur
ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran.
✓ Pada modul ajar
menyertakan
bentuk asesmen
yang memberikan
umpan balik pada
proses belajar
siswa.
✓ Modul ajar secara
jelas mengukur
kriteria
ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran.

Berkesinambungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis ✓ Ya. Pada modul


dan logis? ajar urutan
● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang pembelajaran
membantu guru dan siswa untuk disusun secara
merefleksikan kegiatan pembelajaran di sistematis dan
kelas? logis
✓ Modul ajar sudah
● Apakah asesmen yang tertera di modul memuat
ajar/RPP selaras dengan kegiatan pertanyaan kunci
pembelajaran? yang membantu
guru dan siswa
untuk
merefleksikan
kegiatan
pembelajaran di
kelas.
✓ Asesmen yang
tertera di modul
ajar/RPP sudah
selaras dengan
kegiatan
pembelajaran.

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif ✓ Ya. Modul


kegiatan untuk diimplementasikan pada ajar/RPP sudah
lingkungan sekolah yang berbeda? memuat alternatif
● Apakah modul ajar/RPP dapat kegiatan untuk
mengakomodir siswa dengan kebutuhan diimplementasika
yang berbeda? n pada lingkungan
sekolah yang
● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan berbeda
lokal daerah setempat?
✓ Ya. Modul
ajar/RPP sudah
mengakomodir
siswa dengan
kebutuhan yang
berbeda.

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan ✓ Ya. Modul


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? ajar/RPP sudah
● Apakah bahasa/istilah yang digunakan menggunakan
mudah dipahami? bahasa yang jelas
dan mudah
dipahami serta
bahasa/istilah
yang digunakan
dapat dipahami
dengan baik.

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media ✓ Ya. Pemilihan


pembelajaran sesuai dengan tujuan, sumber/media
materi, dan karakteristik peserta didik? pembelajaran
● Apakah ada kegiatan remedial atau sudah sesuai
pengayaan? dengan tujuan,
materi, dan
● Apakah ada daftar pustaka? karakteristik
peserta didik
✓ Modul ajar sudah
memuat kegiatan
remedial atau
pengayaan serta
daftar pustaka
sebagai bahan
rujukan.

Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran Modul Ajar/RPP yang disusun oleh Guru Pamong sudah sangat sesuai
dengan konsep perangkat ajar pada pembelajaran paradigma baru. Komponen yang dirancang telah
memenuhi kriteria kurikulum merdeka belajar dengan menerapkan konsep SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung
perilaku hasil belajar).

3) Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas VII.4

Mata Pelajaran/Topik Bahasa Indonesia/ Kegiatan 10: Menilai Cerita Fantasi


Sekolah/ Kelas SMPN 15 Palembang / VII.4
Nama Guru Model Andriyani, M.Pd.
✓ Siswa mampu mengembangkan kerangka teks naratif
Kompetensi Dasar ✓ Siswa mampu menulis cerita fantasi sederhana untuk
menyampaikan amanat tertentu.

Bila Anda adalah guru di kelas tersebut, hal apa


Hal yang diobservasi Hasil Observasi
yang akan Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta Ya. Semua peserta Mengatur waktu belajar secara efektif dan berfokus
didik benar-benar telah didik benar-benar kepada pembelajaran paradigma baru (Student
belajar tentang topik telah belajar Center Learning).
pembelajaran hari ini? tentang topik
Bagaimana proses pembelajaran hari
mereka belajar? ini

Peserta didik mana Tidak Ada. Semua Melakukan proses pembelajaran secara interaktif.
yang tidak dapat peserta didik
mengikut kegiatan antusias mengikuti
pembelajaran pada hari proses
ini? pembelajaran.

Mengapa peserta didik Tidak Ada. Semua Memfasilitasi peserta didik berdasarkan materi
tersebut tidak dapat peserta didik yang telah tersusun di modul ajar, serta menelaah
belajar dengan baik? belajar dengan baik progress yang dilakukan oleh peserta didik.
Menurut Anda apa secara aktif dan
penyebabnya dan interaktif.
bagaimana alternatif
solusinya?

Bagaimana usaha guru Memberikan Memberikan pertanyaan pemantik dan berdiskusi


model dalam pertanyaan interaktif.
mendorong peserta pemantik dan
didik yang tidak aktif berdiskusi
untuk belajar? Apakah interaktif.
usaha tersebut berhasil

Apakah pembelajaran Ya. Pembelajaran Memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik
berjalan dengan berjalan dengan karena telah terlibat secara aktif.
efektif? (Semua efektif. Proses
kegiatan yang diberikan pembelajaran
bermakna untuk berpusat pada
peserta didik, semua peserta didik, dan
peserta didik terlibat semua terlibat
aktif dan tidak ada yang secara aktif.
idle)

Bagaimana usaha guru Memberikan Membimbing peserta didik untuk memahami bahan
membantu peserta referensi buku bacaan terkait materi pembelajaran.
didik yang mengalami sebagai bahan
kesulitan dalam bacaan agar
mencapai tujuan memperkaya
pembelajaran? pengetahuan
peserta didik
terkait materi
pembelajaran.

Bagaimana usaha guru Guru memberi Memfasilitasi peserta didik untuk memahami
dalam memfasilitasi kesempatan materi pembelajaran.
peserta didik yang lebih kepada peserta
cepat dari rata-rata didik yang lebih
kelas dalam mencapai cepat dari rata-rata
tujuan pembelajaran? kelas dalam
mencapai tujuan
dengan cara
melibatkan peserta
didik tersebut
untuk menjadi
fasilitator bagi
peserta didik
lainnya. Guru
memberi
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
menerapkan dan
menemukan ide
sendiri.

Apakah guru melakukan Ya. Guru Merefleksi peserta didik berdasarkan pertanyaan-
modifikasi dari modul menyesuaikan pertanyaan pemantik yang diberikan.
ajar/RPP? Apakah modul ajar dengan
modifikasi tersebut situasi dan kondisi
merupakan keputusan pada kelas
guru untuk merespons tersebut.
situasi kelas dan
peserta didik?
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Pelajaran berharga yang Saya dapatkan dari pengamatan ini, bahwa sebagai guru kita
harus kreatif mengembangkan modul ajar, memberikan respon positif setiap jawaban
peserta didik.

Kesimpulan:

Proses pembelajaran pada materi kegiatan 10 diikuti peserta didik secara aktif, kreatif. Proses
pembelajaran saat itu berjalan lancar, efisien, efektif dan kolaboratif. Peserta didik mampu berlatih
untuk mengkaji atau menilai alur pada teks naratif.

4) Hasil Observasi Manajemen Sekolah di SMP Negeri 15 Palembang

Nama Mahasiswa Fanny Oktalizen


Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah PPl SMP Negeri 15 Palembang

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang
kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi :
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi Ya, observasi dilakukan pada tanggal 28
prioritas sekolah? Oktober 2022.
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin Interpretasi Hasil Observasi :
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? • Kebutuhan siswa yang menjadi
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini prioritas sekolah adalah
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? kurikulumnya, apakah sesuai atau
tidak dengan pembelajaran dan
pesrta didik, lalu Informasi dan
teknologi mereka, pengadaan
suasana belajar peserta didik
• Upaya yang dilakukan adalah
guru-guru diberikan fasilitas
untuk mengikuti pelatihan dan
penelitian supaya kurikulum
terbaru bisa diaplikasikan kepada
peserta didik. Untuk peserta didik
difasilitasi bimbingan tambahan
belajar dibidang IT. Lingkungan
belajar dibuat senyaman-
nyamannya agar pembelajaran
lebih efektif.
• Ya, kebutuhan siswa ini tercermin
dalam analisis karakteristik
satuan pendidikan yaitu profil
pancasila beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME contohnya
pesrta didik mengucapkan salam
ketika memulai pembelajaran,
tadarusan di waktu pagi dan siang
hari kecuali hari senin.
• Kebutuhan peserta didik ini
tercermin dalam tujuan satuan
pendidikan terlihat dari adanya
pementukan karakter peserta
didik dengan mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler yang diakan di
hari minggu sehingga peserta
didik bisa berprestasi dengan
kegiatan akademik dan non
akademik.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi :
● Bagaimana satuan pendidikan mengelola • Satuan pendidikan mengelola
pembelajarannya? pembelajaran dilakukan oleh
● Bagaimana proses perencanaan dan desain guru dan wakil kurikulum.
kurikulum? • Proses perencanaan dan desain
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan kurikulum dilakukan oleh guru
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? secara langsng dan dimonitoring
● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses oleh wakil kepala sekolah.
refleksi kurikulum? • Monitoring terhadap pelaksanaan
kurikulum dilaksanakans
sebanyak 4 kali dalam satu
semester.
• Kepala sekolah melakukan
pengambilan data secara
langsung kepada siswa untuk
melakukan refleksi kurikulum
Interpretasi Hasil Observasi :
• Sekolah biasanya melakukan
pembinaan kepada guru-guru
dalam mengelola pembelajaran.
Di akhir semester, kepala sekolah
bersama wakil kurikulum
melakukan super visi untuk
merefleksikan proses
pembelajaran. Wakil kurikulum
akan memberikan evaluasi secara
umum mengenai proses
pembelajaran yang telah
berlangsung.
• Proses perencanaan dan desain
kurikulum dilakukan oleh guru
secara langsung. Guru akan
mengumpulkan perangkat ajar
yang akan digunakan selama 1
semester berlangsung. Guru akan
melakukan supervisi untuk
mengontrol proses pembelajaran.
Biasanya pada akhir semester,
guru akan melakukan rapat untuk
menentukan perencanaan
pembelajaran pada semester
berikutnya
• Guru biasanya melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan
kurikulum melalui kegiatan
rutinitas yang dilakukan oleh
wakil kurikulum. Biasanya dalam
satu semester monitoring ini
dilakukam sebanayak 4 kali dalam
satu semester. Hasil dari
monitoring ini ditindaklanjuti
untuk perbaikan pada semester
berikutnya.
• Kepala SMP Negeri 15 Palembang
memiliki inisiasi untuk melakukan
pengambilan data secara acak
untuk menemukan kendala siswa
dalam proses pembelajaran.
Kepala sekolah biasanya
membagikan angket tersembunyi
(tidak diketahui guru) untuk
menanyakan keluhan siswa
selama belajar. Hasil angket
tersebut kemudian ditindaklanjuti
oleh kepala sekolah kepada guru
yang bermasalah.

Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi :


● Bagaimana proses penerimaan guru dalam Berdasarkan Hasil observasi yang telah
satuan pendidikan? dilakukan di SMP 15 Palembang tentang
● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu
guru yang baru mengajar? sebagai berikut. (Adapun yang
● Apakah ada kegiatan khusus untuk diwawancarai yaitu Kepala Urusan Tata
pengembangan profesional guru? Usaha SMPN 15 Palembang).
1) Proses penerimaan guru dalam
satuan pendidikan ini, yaitu harus
menyesuaikan kebutuhan
terhadap guru mata pelajaran
apa yang perlu dan dibutuhkan
untuk memenuhi kuota yang
sesuai.
2) SMPN 15 berkomitmen
mendukung kebijakan
Pemerintah tentang penataan
tenaga kepegawaian, sejak
terbitnya surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi perihal
Status Kepegawaian di
Lingkungan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah yang
ditandatangai pada 31 Mei 2022,
SMPN 15 Palembang tidak lagi
merekrut tenaga Honorer.
3) Kegiatan khusus untuk
membekali guru yang baru
mengajar yaitu biasanya akan
diikutkan pada program MGMP
(Musyawarah guru mata
pelajaran), MGBK (Musyawarah
Guru Bimbingan dan Konseling)
serta mengadakan workshop
pelatihan guna menambah bekal
ilmu bagi guru di bidang belajar
dan mengajar.
4) Kegiatan khusus lainnya untuk
pengembangan profesional guru,
yaitu menyesuaikan dengan
kebutuhan atau kesempatan yang
didapatkan guru secara individu
ketika mendapatkan formasi
undangan dalam proses
pendidikan profesi guru dalam
jabatan.
Interpretasi Hasil Observasi :

Manajemen Sumber Daya Manusia di


SMP Negeri 15 Palembang dijembatani
oleh Kepala Urusan Tata Usaha dan
Kepala Sekolah. Guna mengembangkan
Sumber Daya Manusia di SMPN 15
Palembang, Kepala Urusan Tata Usaha,
Kepala Sekolah serta Badan Kepegawaian
Daerah berkorelasi untuk kemajuan
sekolah dan bertanggungjawab untuk
mengantisipasi berbagai kebutuhan
tenaga guru dan kepegawaian agar
terpenuhi dengan baik.

Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi :


● Apa saja data yang digunakan untuk Manajemen Sarana & Prasarana di SMPN
perencanaan sarana dan prasarana? 15 Palembang dikelola oleh Wakil Kepala
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana Sarana & Prasarana yang diketuai oleh
sudah efektif untuk mendukung proses Ibu Darmiati, S.Pd., M.Si. Pada bagian ini,
pembelajaran? beliau berwenang mendata keperluan
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar sarana & prasarana yang diperlukan oleh
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk sekolah. Adapun pendataan keperluan
mendukung pembelajaran? sarana & prasarana dilakukan pertahun
dan ada pula yang di data setiap semester
tergantung kebutuhan.
1) Untuk pengadaan sarana &
prasarana persemester yang
direncanakan oleh bagian ini
adalah pengadaan keperluan
proses belajar mengajar, yang
bersifat urgent dan cepat habis
seperti; buku, spidol, kertas, dan
tinta. Selain itu, adapun
keperluan untuk bagian
kebersihan juga didata di setiap
semester, seperti : pembelian
alat kebersihan (sapu, kain
pel,dan cairan pembersih lantai)
dan juga untuk keperluan dapur,
misalnya; pembelian teh, kopi,
gula, dan galon air.
2) Sedangkan, untuk pengadaan
sarana & prasarana tahunan
direncanakan untuk pembelian
keperluan dalam proses belajar
mengajar, contohnya; pengadaan
laptop, in focus, dan keperluan
lain di lab komputer dan lab IPA.
Pengadaan juga direncanakan
untuk pembelian sarana &
prasarana di mushola,seperti
pengadaan karpet musholla,
mukena, dll. Ada juga untuk
pembelian alat musik, seperti
(Gitar, piano, drum, dll). Sarana &
prasarana untuk keperluan
olahraga juga termasuk juga
dalam pengadaan tahunan,
misalnya, pengadaan bola kaki,
voli, basket, net dll.

Semua pengadaan yang dilakukan oleh


pihak sarana& prasarana
mempertimbangkan dana dan juga
urgensi dari suatu kebutuhan yang
selanjutnya akan direncanakan dan
didiskusikan dengan pihak bendahara
selaku pihak yang membelanjakan
keperluan sarana & prasarana di SMPN
15 Palembang.

Interpretasi Hasil Observasi :


Data yang diperlukan oleh bagian sarana
& prasarana adalah buku inventaris yang
mencatat barang apa saja yang akan
dibelanjakan dan yang sudah disalurkan
ke berbagai pihak yang mengusulkan.
Sehingga semua data tercatat rapi dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun untuk penggunaan sarana &
prasarana di SMPN 15 Palembang sangat
efektif sehingga mampu mendukung
proses pembelajaran.

Manajemen anggaran Hasil Observasi :


● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem Satuan pendidikan memiliki system dalam
dalam merencanakan, melaksanakan, dan merencanakan, melaksanakan, dan
memonitor anggaran dan penggunaannya? memonitor anggaran dan
penggunaannya, Sistem tersebut ialah
manajemen anggaran atau bendahara
sekolah.

Interpretasi Hasil Observasi:


Perencanaan anggaran sekolah yang
bersumber dari dana BOS dilakukan
melalui rapat internal antara Kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara,
guru, dan komite sekolah. Penyaluran
anggaran dana BOS sendiri dilakukan
sesuai dengan penetapan Peraturan
Menteri Keuangan NO. 119/PMK.07/2021
tentang pengelolaan dana alokasi khusus
non fisik. Selanjutnya, proses
pemonitoran dana tersebut dilakukan
bendahara sekolah setiap bulan melalui
laporan yang diberikan oleh tiap bidang di
sekolah untuk kemudian diberikan
kepada Dinas Pendidikan setiap 4 bulan
sekali.

Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi :


● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan Manajemen sistem informasi di SMPN 15
dalam mendukung proses pembelajaran? Palembang dikelola oleh Tata Usaha (TU)
● Bagaimana informasi dikelola sehingga untuk data umum siswa dan Bimbingan
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? Konseling (BK) untuk data siswa yang
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan berhubungan dengan proses
menggunakan data tersebut untuk mendukung pembelajaran.
proses pembelajaran?
Interpretasi Hasil Observasi:
1. Bidang tata usaha (TU):
-informasi siswa yang dikumpulkan
berupa biodata diri dan keluarga siswa.
-Data yang dikumpulkan digunakan
keperluan umum siswa, seperti
pendaftaran NISN siswa ke dapodik,
administrasi perpindahan siswa,
pembukaan tabungan di bank, dll.
-Pihak sekolah dapat meminta akses data
biodata siswa ke TU hanya untuk proses
kegiatan sekolah secara umum, misalnya
perpindahan sekolah, alamat siswa untuk
kunjungan rumah, dll.
-TU mengeluarkan surat untuk keperluan
izin, seperti keperluan lomba atau
dispensasi.

2. Bimbingan konseling (BK):


-guru BK mengumpulkan data diagnostik
siswa seperti keahlian, pengetahuan
kognitif dan non-kognitif, hobi siswa, dll.
-Data yang didapatkan kemudian diolah
dan direkap untuk mengelompokkan
siswa dalam beberapa kelompok
berdasarkan minat dan kemampuan
siswa sehingga nantinya tiap kelompok
itu akan diawasi, dijaga dan dibina oleh
guru BK untuk menyalurkan kemampuan
mereka.
-Data yang sudah ada tersusun di dalam
sebuah buku yang dapat diakses oleh wali
kelas maupun guru mata pelajaran jika
memang dibutuhkan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa agar berguna
untuk proses pembelajaran di kelas.

Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi :


● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk Manajemen tata laksana di SMP Negeri
membantu sistem administrasi? 15 Palembang dikelola oleh bagian Tata
Usaha sekolah, yang diketuai oleh Ibu
Maryam. Tata usaha terdiri dari beberapa
bagian, yaitu bagian kepegawaian,
kebendaharaan, kesiswaan, dan operator.
Inti dari kegiatan-kegiatan tata usaha
mencakup 6 fungsi, yaitu:
1) Manajemen tata laksana di SMP
Negeri 15 Palembang dikelola
oleh bagian Tata Usaha sekolah,
yang diketuai oleh Ibu Maryam.
Tata usaha terdiri dari beberapa
bagian, yaitu bagian
kepegawaian, kebendaharaan,
kesiswaan, dan operator. Inti dari
kegiatan-kegiatan tata usaha
mencakup 6 fungsi, yaitu:
2) Menghimpun: yaitu kegiatan-
kegiatan mencari data,
mengusahakan tersedianya
segala keterangan yang tadinya
belum ada, sehingga siap untuk
dipergunakan bilamana
diperlukan.
3) Mencatat: yaitu kegiatan
membubuhkan dengan pelbagai
peralatan tulis keterangan yang
diperlukan sehingga terwujud
tulisan yang dapat dibaca, dikirim
dan disimpan. Dalam
perkembangan teknologi
modern, maka dapat termasuk
alat-alat perekam suara.
4) Mengolah: bermacam kegiatan
mengerjakan keterangan-
keterangan dengan maksud
menyajikan dalam bentuk yang
lebih berguna.
5) Menggandakan: yaitu kegiatan
memperbanyak dengan berbagai
cara dan alat.
6) Mengirim: yaitu kegiatan
menyampaikan dengan berbagai
cara dan alat dari satu pihak
kepada pihak lain.
7) Menyimpan: yaitu kegiatan
menaruh dengan berbagai cara
dan alat di tempat tertentu yang
aman.

Interpretasi Hasil Observasi :


Manajemen tata laksana sekolah di SMP
Negeri 15 Palembang dikelola oleh Tata
Usaha SMP. Inti dari kegiatan tata usaha
mencakup fungsi menghimpun,
mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim, dan menyimpan.
5) Hasil Observasi Lingkungan Belajar di Kelas VII.4

Nama Mahasiswa Fanny Oktalizen


Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
19 Oktober 2022 1. Latar belakang sosial- Ya, Murid dengan ✓ Saat melakukan
ekonomi murid kondisi sosial- observasi di kelas,
ekonomi yang setiap peserta
Murid dengan kondisi sosial- berbeda memiliki didik mendapatkan
ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama akses dan memiliki
hak yang sama dalam dalam mengakses hak yang sama,
mengakses dan memperoleh dan memperoleh guru tidak
layanan pendidikan yang layanan pendidikan membeda-
berkualitas, seperti tingkat yang berkualitas. bedakan dan
pendidikan orang tua dan menyamaratakan
fasilitas belajar yang tersedia di semua hak peserta
rumah. didiknya dalam
memperoleh
layanan
pendidikan.
2. Kualitas pembelajaran di Ya, Seluruh kegiatan ✓ Strategi,
kelas belajar mengajar di manajemen kelas,
kelas, mencakup dan metode
Seluruh kegiatan belajar indikator mengajar yang
mengajar di kelas, mencakup manajemen kelas, digunakan guru
indikator manajemen kelas, dukungan afektif, telah sesuai
dukungan afektif, pembelajaran pembelajaran dengan tingkat
interaktif dan penyesuaian cara interaktif dan kemampuan murid
mengajar dengan tingkat penyesuaian cara dan memenuhi
kemampuan murid. mengajar dengan kualitas
tingkat kemampuan pembelajaran yang
murid sudah sesuai. baik di kelas.
Strategi yang yang
digunakan guru
dan metode
pembelajaran
sudah tepat
sehingga
menciptakan
pembelajaran
bermakna bagi
siswa.
3. Refleksi dan perbaikan Ya, kemampuan ✓ Refleksi
pembelajaran oleh guru pengembangan guru pembelajaran dan
untuk terus perbaikan
Kemampuan pengembangan meningkatkan pembelajaran
guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui telah diterapkan
kompetensi melalui belajar belajar mandiri oleh guru di akhir
mandiri dengan merefleksi dengan merefleksi pembelajaran
praktik pengajaran yang telah praktik pengajaran Guru melakukan p
diterapkan dan juga belajar dari telah diterapkan erbaikan kinerja
rekan guru. guru. khususnya
pembelajaran
dalam
pengembangan
kompetensi secara
berkelanjutan
setelah
melakukan refleksi
dan evaluasi diri
dengan membuat
jurnal reflektif dan
catatan harian.
4. Kepemimpinan instruksional Ya. Kemampuan ✓ kepala sekolah
kepala satuan mengemban tugas
Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam penting menyusun
pendidikan dalam menyusun menyusun dan dan
dan mengkomunikasikan visi, mengkomunikasikan mengkomunikasika
misi, program, dan kebijakan visi, misi, program, n tujuan-tujuan
yang mendukung guru dalam dan kebijakan sekolah,
meningkatkan mutu mendukung guru menciptakan
pembelajaran di satuan dalam meningkatkan pengharapan-
pendidikan. mutu pembelajaran pengharapan dan
di satuan standar-standar,
pendidikan. mengkoordinir
kurikulum,
mengawasi dan
mengevaluasi
instruksi
(pengajaran),
memperluas
kesempatan siswa
untuk belajar, dan
meningkatkan
profesionalisme
para staf dan guru
di sekolah.

…….. Ya, Satuan ✓ Satuan Pendidikan


5. Iklim keamanan di satuan pendidikan SMP SMP Negeri 15
pendidikan Negeri 15 Palembang memiliki
memiliki kebijakan, lingkungan sekolah
Satuan pendidikan yang pemahaman, dan yang aman,
memiliki kebijakan, program terkait terlihat dari
pemahaman, dan program perundungan, kesejahteraan
terkait perundungan, hukuman hukuman fisik, psikologis yang
fisik, kekerasan seksual dan kekerasan seksual baik dan
narkotika sehingga memberikan dan narkotika rendahnya kasus
perlindungan dan rasa aman sehingga perundungan,
bagi warga satuan pendidikan, memberikan hukuman fisik,
baik secara fisik maupun perlindungan dan kekerasan seksual,
psikologis. rasa aman bagi dan
warga satuan penyalahgunaan
pendidikan, baik narkoba. Satuan
secara fisik maupun pendidikan dapat
psikologis. mempertahankan
kualitas warga
sekolah dalam
mencegah dan
menangani kasus
untuk
menciptakan iklim
keamanan di
lingkungan
sekolah.
6. Iklim kebinekaan di satuan Ya, lingkungan ✓ Iklim kebinekaan
pendidikan satuan pendidikan yang baik
yang menghargai tercermin dalam
Llingkungan satuan pendidikan keragaman agama penerimaan dan
yang menghargai keragaman maupun sosial- dukungan
agama maupun sosial-budaya budaya dan terhadap hak-hak
dan dukungan kesetaraan hak. dukungan semua warga
kesetaraan hak. sekolah, terlepas
dari latar belakang
gender, sosial-
ekonomi, budaya,
politik, agama,
maupun kondisi
fisik. Rasa diterima
dan didukung
tanpa diskriminasi
ini menjadi
prakondisi bagi
pembelajaran yang
berkualitas di SMP
Negeri 15
Palembang.
7. Iklim kesetaraan gender Ya, lingkungan ✓ Satuan pendidikan
satuan pendidikan SMP Negeri 15
Bagaimana lingkungan satuan SMP Negeri 15 Palembang tidak
pendidikan berperilaku adil, Palembang hanya fokus untuk
memberikan kesempatan yang berperilaku adil, kesetaraan gender,
sama bagi warga satuan memberikan namun dalam
pendidikan, baik laki-laki kesempatan yang mewujudkan
maupun perempuan dalam sama bagi warga kesetaraan
menjalankan peran satuan pendidikan, pendidikan. Tidak
publik.seperti dukungan kepala baik laki-laki maupun hanya berorientasi
satuan pendidikan dan guru atas perempuan dalam pada anak
kesetaraan gender. menjalankan peran perempuan saja,
publik.seperti akan tetapi semua
dukungan kepala anak karena
satuan pendidikan memandang
dan guru atas bahwa setiap anak
kesetaraan gender. berhak
mendapatkan
pendidikan yang
merata dan
berkeadilan.
8. Iklim inklusivitas Ya, pengetahuan, ✓ Seperti yang sudah
penerimaan dan dijelaskan
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru mengenai iklim
dukungan guru terhadap murid terhadap murid kesetaraan gender
dengan disabilitas serta murid dengan disabilitas tadi, satuan
cerdas istimewa dan murid serta murid cerdas pendidikan SMP
bakat istimewa. Negeri 15
istimewa dan murid Palembang
bakat istimewa. memandang
bahwa setiap anak
berhak
mendapatkan
pendidikan yang
merata dan
berkeadilan,
artinya guru
memberi
dukungan
terhadap murid
dengan disabilitas
serta murid cerdas
istimewa dan
murid bakat
istimewa.

9. Dukungan orangtua dan Ya ✓ Terdapat


murid terhadap program satuan dukungan
pendidikan partisipasi dari
orangtua peserta
Partisipasi orangtua dalam didik dalam
kegiatan satuan pendidikan, dan kegiatan satuan
partisipasi murid dalam pendidikan, dan
penyusunan program satuan partisipasi murid
pendidikan. dalam penyusunan
program satuan
pendidikan.

Kesimpulan:
Satuan pendidikan SMP Negeri 15 telah menerapkan sasaran observasi lingkungan sekolah. Hasil dan
interpretasi yang mahasiswa observasi mendapatkan hasil yang baik dari pengamatan selama di
sekolah.
B. ANALISI HASIL OBSERVASI
1) Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik Peserta didik di kelas VII.2 SMPN 15 Palembang sudah sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila, pembelajaran yang dilakukan Guru sudah
merujuk kepada model Pembelajaran Paradigma Baru. Suasana sekolah yang asri,
tertib, sehat mendukung proses belajar mengajar terbukti dari interaksi antara
peserta didik dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Profil pelajar
Pancasila sudah dihidupkan, terbukti pada saat sebelum siswa belajar, siswa
menyanyikan bersama. Guru mendampingi setiap peserta didik sehingga
mencapai tujuan belajarnya dengan membangkitkan semangat belajar mereka dan
memperhatikan setiap siswa sehingga kebutuhan belajar mereka terpenuhi. Kelas
dan ruang pembelajaran sudah menjadi ruang ekspresi diri yang sehat untuk
peserta didik, terlihat dari kondisi kelas yang bersih, rapih, poster-poster yang ada
di kelas bertema sesuai karakter peserta didik di kelas tersebut

2) Perangkat Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran Modul Ajar/RPP yang disusun oleh Guru Pamong
sudah sangat sesuai dengan konsep perangkat ajar pada pembelajaran paradigma
baru. Komponen yang dirancang telah memenuhi kriteria kurikulum merdeka
belajar dengan menerapkan konsep SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung
perilaku hasil belajar). Pemilihan sumber/media pembelajaran sudah sesuai
dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Modul ajar sudah memuat
rangkaian kegiatan berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan
berpikir area tinggi.

3) Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru telah mengatur waktu belajar secara
efektif dan berfokus kepada pembelajaran paradigma baru (Student Center
Learning), melakukan proses pembelajaran secara interaktif, memfasilitasi peserta
didik berdasarkan materi yang telah tersusun di modul ajar, serta menelaah
progress yang dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan guru
model mengedepankan student learning center atau pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik.

4) Manajemen Sekolah
Di lingkungan SMP Negeri 15 Palembang sudah melaksanakan pengelolaan
manajemen sekolah yang sangat baik. Satuan pendidikan juga memiliki program
dan kebijakan terkait pengelolaannya. Selanjutnya, seluruh warga sekolah sudah
secara aktif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada satuan
pendidikan. Satuan pendidikan memiliki sistem dalam merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya, sarana prasarana di
SMP Negeri 15 Palembang cukup memadai, sehingga mendukung pada proses
kegiatan belajar mengajar
5) Lingkungan Belajar di Sekolah
Di lingkungan SMP Negeri 15 Palembang tidak membedakan latar sosial,
ekonomi, budaya, dan perbedaan gender dalam menerima peserta didik. Kualitas
pembelajaran di kelas didukung oleh pengelolaan manajemen yang baik,
pembelajaran yang interaktif, dan memperhatikan iklim inklusivitas. Satuan
pendidikan juga memiliki program dan kebijakan terkait perundungan, hukuman
fisik, kekerasan seksual, dan narkotika. Selanjutnya, orang tua dan peserta didik
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh satuan pendidikan.
Guru selalau mengimbau peserta didik untuk mengondisikan kelas dalam keadaan
bersih, rapi, belajar dengan penuh semangat. SMP Negeri 15 Palembang
merupakan salah satu sekolah yang mendapatkan predikat sekolah percontohan.
Hal tersebut membuktikan keseriusannya dalam meningkatkan mutu pembelajaran
di satuan pendidikan.

C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN


OBSERVASI

1) Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Observasi


Pada pelaksanaan kegiatan observasi PPL-1 ini tidak ada kendala yang cukup
berarti. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap kegiatan
pembelajaran selalu ditemukan permasalahan, baik itu yang berhubungan dengan
komunikasi antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran,
permasalahan waktu, maupun permasalahan yang berhubungan dengan adaptasi
lingkungan sekolah. Akan tetapi, hal tersebut bukan merupakan suatu faktor yang
dapat menghambat pelaksanaan observasi pada kegiatan PPL-1 ini, melainkan
sebuah latihan pendewasaan diri, tantangan serta pola pikir mahasiswa
mempraktikkan sebagai calon pendidik professional.
2) Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Observasi
Pada pelaksanaan kegiatan observasi PPL-1 ini terdapat faktor pendukung sebagai
berikut :
a. Mahasiswa mendapatkan sumber materi dan petunjuk yang terdapat di LMS.
b. Koordinator PPG Prajabatan dan dosen pembimbing yang selalu memantau
pelaksanaan PPL.
c. Dosen pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan saran yang bersifat
membangun kreativitas mahasiswa praktikan.
d. Kepala sekolah yang senantiasa memberi dukungan dalam pelaksanaan
kegiatan PPL-1.
e. Koordinator guru pamong yang memberikan petunjuk dan pengarahan dalam
pelaksanaan kegiatan PPL di sekolah mitra.
f. Guru pamong yang senantiasa mengarahkan dan membimbing mahasiswa
praktikan dalam mengobservasi lingkungan sekolah serta memberikan
informasi mengenai hal-hal yang mendukung kelancaran kegiatan
pembelajaran.
g. Guru-guru yang turut membimbing mahasiswa praktikan serta memberi saran
dan kritikan yang membangun dalam pelaksanaaan observasi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan observasi di lingkungan SMP Negeri 15 Palembang secara keseluruhan
berjalan dengan baik. Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan maka dapat
diperoleh hasil: 1) Observasi yang dilakukan sebelum kegiatan PPL sangat berguna untuk
mengetahui kondisi sekolah baik fisik maupun non fisik. Dengan observasi yang dilakukan,
mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan sekolah, 2) Kegiatan observasi memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menyalurkan dan menyampaikan ilmu dan materi yang
telah diterima sebelumya di perkuliahan, 3) Observasi yang telah dilaksanakan di SMP
Negeri 15 Palembang memberikan banyak pengalaman yang berharga kepada mahasiswa
PPL baik dalam kelas maupun diluar kelas, pengalaman ini tentunya menjadi bekal
mahasiswa kelak setelah menjadi pendidik professional.

B. REFLEKSI
Pada kegiatan observasi, observer melakukan orientasi dan observasi selama kurang
lebih dua minggu di SMP Negeri 15 Palembang. Dalam pelaksanaan observasi ini observer
tidak hanya menggunakan observasi dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan
observasi pengamatan terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi.
Data yang diambil meliputi data tentang keadaan karakteristik peserta didik, perangkat ajar
atau modul ajar guru pamong, pelaksanaan pembelajaran oleh guru pamong, manajemen
sekolah, dan lingkungan belajar sekolah mitra PPL-1. Dari kegiatan PPL 1 ini, praktikan
memperoleh pengetahuan/informasi baru mengenai: karakteristik peserta didik, perangkat
ajar atau modul ajar guru pamong, pelaksanaan pembelajaran oleh guru pamong, manajemen
sekolah, dan lingkungan belajar sekolah. Hasil yang observer dapatkan, sekolah mitra
merupakan sekolah yang menyenangkan bagi peserta didik, mengusung kurikulum merdeka
mengajar dan merdeka belajar sebagaimana kurikulum yang berlaku saat ini di Indonesia.
Observer mendapat pengajaran dan pengajaran di SMP Negeri 15 Palembang tentang
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara baik dan menjadi refleksi bagi observer
untuk menjadi guru profesional di masa mendatang.

C. RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan ialah, mendiskusikan hasil pengamatan
yang telah saya lakukan bersama Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Sekolah, Guru
Pamong agar hasil observasi ini dapat menjadi acuan tentang gambaran sekolah mitra. Tindak
lanjut yang akan saya lakukan nantinya ialah mengaplikasikan praktik baik yang ada di
sekolah mitra pada aksi nyata sebagai calon pendidik profesional di tempat saya mengabdi,
serta mengembangkan sistem manajemen sekolah secara baik guna meningkatkan sumber
daya manusia secara kualitatif dan kuantitatif, dan berkontribusi dalam mengembangkan tata
laksana proses kegiatan belajar yang efekif, efesien, dan fleksibel dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik.
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai