Anda di halaman 1dari 3

● BJ HABIBIE

o Latar Belakang dan Pelantikan

Habibie dilantik menjadi Presiden RI ketiga di bawah pimpinan Mahkamah Agung di


Istana Negara pada 21 Mei 1998 berdasarkan TAP MPR No. VII/MPR/1973.
Dalam pidato pertamanya, malam hari setelah dilantik sebagai Presiden, pukul 19.30 WIB
melalui RRI dan TVRI, Habibie menyatakan tekadnya melaksanakan reformasi (visi
kepemimpinan Habibie).

o Pembentukan kabinet reformasi pembangunan


• Habibie membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri atas 36 menteri, yaitu 4
Menteri Koordinator, 20 Menteri Departemen, dan 12 Menteri Negara tugas tertentu, dengan 20
orang Menteri pada Kabinet Pembangunan era Soeharto.
• Habibie mengikutsertakan kekuatan sosial politik non Golkar, unsur daerah, akademisi,
profesional, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sehingga tercipta rainbow coalition yang
bersinergi.

o Sidang istimewa MPR 1998


MPR mengadakan Sidang Istimewa sebab desakan demonstrasi mahasiswa dan kaum intelektual
terhadap pemerintahan Habibie, pada 10-13 November 1998, serta menghasilkan:
• Kesempatan amandemen UUD 1945 tanpa referendum.
• Pencabutan P4 sebagai mapel wajib (Tap MPR No. XVIII/MPR/1998).
• Masa jabatan presiden dan wapres dibatasi dua kali masa tugas masing-masing lima tahun (Tap
MPR No. XIII/MPR/1998).
• Agenda reformasi politik.
• Mendorong kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, berserikat, dan pembebasan
tahanan dan narapidana politik (Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM).

o Reformasi bidang politik


• Diberlakukannya Otonomi Daerah yang lebih demokratis dan luas. (Ketetapan MPR No.
XV/MPR/1998.
• Pencabutan ketetapan untuk meminta Surat Izin Terbit (SIT) bagi media massa cetak.
• Kebebasan berpolitik dilakukan dengan pencabutan pembatasan politik.
• Seorang warga negara Indonesia dibatasi menjadi presiden sebanyak dua kali masa jabatan saja.

o Pelaksanaan pemilu 1999


• Pemilu 1999 adalah penyelenggaraan pemilu multi partai (yang diikuti 48 partai politik).
• Hal yang membedakan Pemilu 1999 dengan pemilu sebelumnya (kecuali Pemilu 1955) adalah
diikuti oleh banyak partai, karena adanya kebebasan untuk mendirikan parpol.
• Pemilu 1999 terlaksana dengan relatif damai tanpa ada kekacauan dibandingkan dengan pemilu
sebelumnya.
• PDI-P sebagai pemenang meraih 153 kursi, Golkar 120 kursi, PKB 51 kursi, PPP 48 kursi, dan
PAN 34 kursi di DPR.
o Pelaksanaan refrendum timor-timur
Integrasi Timor-Tim ke wilayah RI tahun 1975 dikukuhkan oleh TAP MPR No. VI/MPR/1978 atas
kemauan sebagian warga Timor-Timor yang tidak pernah mendapat pengakuan dunia.
• Di forum dunia, Indonesia selalu dipojokkan untuk menyelesaikan masalah Timor-Timur dengan
cara yang dapat diterima oleh masyarakat internasional.
• Indonesia menawarkan alternatif pertama Otonomi Luas dalam jajak pendapat dengan hasil
78,5% rakyat Timor-Timur menolak.
• Alternatif kedua Indonesia mengesahkan pemisahan Timor-Timur dari Ri secara baik, terhormat,
dan damai.
• Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bagian dari masyarakat dunia
yang bertanggung jawab demokratis, dan menjunjung tinggi HAM.

o Reformasi bidang ekonomi


• Indonesia mengikuti saran dari Dana Moneter Internasional yang dimodifikasi dengan
mempertimbangkan kondisi di Indonesia
• Tiga tujuan utamanya yaitu:
1 Merestrukturisasi dan memperkuat sektor keuangan dan perbankan.
2. Memperkuat basis sektor riil ekonomi rakyat yang terdampak krisis.
3. Menyediakan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) bagi pembangunan kelautan.
• Indonesia juga mendapat perhatian besar untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan ketahanan
Indonesia.

o Reformasi bidang hukum


• Indonesia berhasil menyelesaikan 68 produk Perpu dalam waktu singkat. Kepolisian dan TNI
dipisah untuk meningkatkan kinerja aparatur penegak hukum.
• Tanggal 1 Oktober 1999, 700 anggota DPR/MPR periode 1999-2004 dilantik dengan Amin Rais
dari PAN sebagai ketua MPR dan Akbar Tanjung dari Golkar sebagai ketua DPR.

o Akhir jabatan
• Tanggal 14 Oktober 1999, Habibie menyampaikan pidato pertanggung jawabannya di Sidang
Umum MPR tentang masalah Timor- Timur, pemberantasan KKN, ekonomi, dan HAM.
• Tanggal 20 Oktober 1999, MPR menolak pertanggung jawaban Habibie melalui voting. Habibie
ikhlas dan mengundurkan diri Digantikan Gus Dur dari Poros Tengah yang menang di voting
pemilihan presiden.
● GUS DUR
o Latar Belakang dan Pelantikan

• Gus Dur membentuk Kabinet Persatuan Nasional (koalisi dari PKB, Golkar, PPP, PAN,
PK, dan PDI-P.
• Membubarkan Departemen Penerangan dan Sosial untuk perampingan struktur
pemerintahan.
• Membentuk Departemen Eksplorasi Laut tanggal 26 Oktober 1999 dan diubah menjadi
Departemen Kelautan dan Perikanan tanggal 23 November 2000.

o Reformasi bidang hukum dan pemerintahan


• Mengamandemen UUD 1945 tentang susunan pemerintahan dan proses pemilu berikutnya yang
dipilih dari tiap Dewan Perwakilan.
• Menyelesaikan kasus KKN masa Orde baru yang dilakukan Soeharto dan keluarga hingga
Soeharto menjadi terdakwa dari yayasan yang dipimpinnya.
• Memulihkan hak minoritas keturunan Tionghoa dalam menjalankan keyakinan agama Konghucu.
• Gus Dur mencabut Tap MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang larangan PKI dan penyebaran
Marxisme dan Leninisme.
• Membuka hubungan dagang dengan Israil Melonggar Pembukaan UUD 1945 (Penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan).

o Hubungan DPR dan Presiden


• Hubungan Gus Dur dengan DPR dan beberapa menteri kabinet yang tidak harmonis karena
berhenti- angkat menteri tanpa keterangan dan DPR.
• Gus Dur dituduh terlibat pencairan dan penggunaan dana Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan
(Yanatera) Bulog sebesar 35 miliar rupiah dan dana bantuan Sultan Brunei Darussalam sebesar 2
juta dollar AS.
• Hubungan antara presiden dan DPR semakin memanas seiring dengan ancaman presiden terhadap
DPR.

o Dekret Presiden
• Gus Dur menyadari posisinya terancam, ia kemudian mengeluarkan Maklumat Presiden
tertanggal 22 Juli 2001 yang disebut Dektret Presiden. Namun tidak mendapat aksi nyata dari TNI
dan Polri.

o Akhir Jabatan
• MPR menggelar Sidang Istimewa dan menganggap presiden telah melanggar haluan negara
karena tidak hadir dan menolak untuk memberikan pertanggungjawaban dalam Sidang Istimewa.
• Akhirnya MPR memberhentikan Gus Dur sebagai presiden dan mengangkat Megawati sebagai
presiden selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai