Anda di halaman 1dari 1

MODELING PEMBELAJARAN HSKS

TABEL 1
Jumlah
Program No. Kelebihan No. Kekurangan
Siswa
1. - Peserta didik mampu bersosialisasi dengan teman sebaya dan warga sekolah. 1. - Waktu pembelajaran kurang fleksibel karena telah ditetapkan pihak lembaga.
2. - Media belajar lebih lengkap dan kreatif. 2. - Lebih banyak keterlibatan tutor daripada orangtua dalam proses pembelajaran peserta didik.
3. - Monitoring secara langsung oleh tutor, Konselor & Psikolog.
4. - Dukungan Psikologi Awal lebih cepat tertangani.
5. - Mengakomodir pengembangan potensi peserta didik.
6. - Terfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan suasana yang nyaman.
7. - Education for all dari segala latar belakang peserta didik.
8. - Terjalinnya hubungan interpersonal yang positif antara peserta didik dengan tutor (seperti adik dan kakak).
Komunitas 40% 9. - Trisentra pendidikan berjalan dengan maksimal.
10. - Kegiatan pengembangan diri lebih banyak.
11. - Pembelajaran menggunakan model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif & Menyenangkan).
12. - Pembelajaran menggunakan model CTL (Contextual Teaching Learning).
13. - Pembelajaran menggunakan model PBL (Problem Based Learning).
14. - Pembelajaran menggunakan model CL (Cooperative Learning).
15. - Pembelajaran menggunakan pendekatan SCL (Student Centered Learning).
16. - Media, sumber belajar dan penugasan telah menggunakan daring (google classroom ).

1. - Waktu belajar fleksibel. 1. - Tidak semua orangtua memahami peran sebagai pendidik.
2. - Membangun kreativitas orangtua. 2. - Sulit melakukan monitoring/pengawasan dari wali kelas.
3. - Membangun kedekatan orangtua dengan anak. 3. - Sulit mendeteksi kendala kesulitan belajar & psikologis peserta didik oleh lembaga.
4. - Lebih memiliki banyak waktu untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. 4. - Kurangnya sosialisasi/tatap muka dengan wali kelas dan teman sekolahnya.
DL 58% 5. - Bisa belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. 5. - Penanganan Dukungan Psikologis Awal membutuhkan waktu yang lebih lama.
6. - Mampu mengakomodir peserta didik WNI yang ada di dalam/luar negeri. 6. - Trisentra pendidikan kurang maksimal.
7. - Education for all dari segala latar belakang peserta didik.
8. - Strategi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
9. - Media, sumber belajar dan penugasan telah menggunakan daring (google classroom).
1. - Waktu belajar fleksibel. 1. - Tidak semua orangtua mampu menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
2. - Membangun kreativitas orangtua. 2. - Tidak semua orangtua memahami peran sebagai pendidik.
3. - Membangun kedekatan orangtua dengan anak. 3. - Sulit mendeteksi kendala kesulitan belajar & psikologis peserta didik oleh lembaga.
DL Tunggal 2% 4. - Lebih memiliki waktu untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. 4. - Trisentra pendidikan kurang maksimal.
5. - Bisa belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. 5. - Kurang mendapat fasilitas & bahan ajar yang disediakan oleh lembaga.
6. - Mampu mengakomodir peserta didik WNI yang ada di dalam/luar negeri.
7. - Education for all dari segala latar belakang peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai