Anda di halaman 1dari 11

PEMAKAIAN BAHASA

Disusun untuk Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Semantik yang diampu oleh
Ruli Andayani, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 1:


1. Nova Efiana (126210211029)
2. Nur Aminah (126210211030)
3. Rifdah Adilah Achsani (126210211037)
4. Bela Nofitasari (126210212101)

PROGAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN IMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas selesainya makalah
berjudul Pemakaian Bahasa ini tepat waktu. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih disampaikan pada pihak-pihak berikut
ini.
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahamatullah
Tulungagung.

2. Ibu Ruli Andayani,M.Pd..selaku dosen pengampu mata kuliah Semantik.

3. Teman-teman dan segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman menganai ragam pemakaian bahasa.
Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai materi tersebut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yangbersifat membangun dari para pembaca
mengenaiisi makalah ini.

Tulungagung, 9 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
Aneka Macam Tanda .................................................................................................................. 5
Bahasa Lisan dan Tulis ............................................................................................................... 6
Komunikasi Nonverbal ............................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 10
Simpulan ................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah suatu sistem berupa bunyi atau lambang yang bersifat abitrer,
produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan masyarakat. Bahasa sangat perlu untuk dipelajari oleh seluruh masyarakat karena
bahasa merupakan salah satu bentuk komunikasi suatu lapisan masyarakat untuk
berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Di dalam bahasa Indonesia terdapat pembahasan
tentang ragam bahasa beserta karakteristiknya. Dimana ragam bahasa merupakan varian
dari sebuah bahasa menurut penggunaannya. Ragam bahasa amat luas pemakaiannya dan
bermacam-macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan
sejumlah ragam bahasa yang berbeda-beda. Dalam pemakaian bahasa tentunya kita
memerlukan atuaran-atuaran atau kaidah yang telah disepakati bersama.
Seperti yang kita ketahui bahasa dibagai menjadi dua yaitu bahasa verbal dan
bahasa nonverbal. Bahasa tidak hanya mengenai huruf, tanda baca, dan juga bunyi.
Beberapa aspek yang menunjukan suatu makna juga masuk kedalam pembahasan bahasa.
Makalah ini akan menjelaskan mengenai pemakaian bahasa dalam bentuk tanda, bahasa
lisan dan tulis, serta bahasa nonverbal. Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca
untuk memahami pemakaian bahasa secara lebih mendalam, meliputi pengertiannya,
karakteristiknya, dan perbedaan dari masing-masing penggunaan bahasa tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian tanda dan macam-macamnya?
2. Apa pengertian bahasa lisan dan bahasa tulis dan bagaimana karakteristiknya?
3. Apa itu bahasa nonverbal dan apa saja bentuk atau macamnya.

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian tanda dan macam-macam tanda.
2. Untuk mengetahui pengertian bahasa lisan dan tulis serta karakteristiknya.
3. Untuk mengetahui pengertian bahasa nonverbal dan bentuk atau macam-macamnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aneka Macam Tanda


Tanda dalam Kamus Besar Bahaha Indonesia (KBBI) adalah yang menjadi alamat
atau yang menyatakan sesuatu1. Perre mengembangkan teori tanda pada abad ke-18 yang
dipertegas dengan publikasi The Meaning of Meanning oleh Ogden & Richards pada tahun
1923. Dalam perkembangannya, teori tanda kemudian dikenal dengan semiotic, yang
dibagi dalam tiga cabang, yakni:
1. Semantik, semantik berfokus pada tanda.
2. Sintaksis, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-
tanda)
3. Pragmatik, pragmatik berhubungan denga nasal-usul, pemakaian, dan akibat
pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.
Tanda-tanda dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Tanda yang terjadi secara alami (ditimbulkan oleh alam), diketahui manusia
melalui pengalaman, misalnya:
a. Cuaca mendung tanda akan hujan
b. Hujan terus-menerus dapat menyebabkan banjir
c. Banjir dapat menyebabkana wabah penyakit dan kelaparan, dst.
2. Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang
tersebut, misalnya:
a. Anjing menggonggong pertanda ada orang memasuki halaman
b. Kucing berkelahi (mengeong) dan mengeluarkan suara yang ramai tanda
ada wabah penyakit atau keributan
3. Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:
a. Yang bersifat verbal
Tanda yang bersifat verbal adalah tanda yang dihasilkan manusia melalui
alat-alat bicara (organ of speach).
b. Yang bersifat nonverbal
Digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengaan tanda
verbal. Tanda nonverbal dapat dibedakan menjadi:
1) Tanda yang dihasilkan oleh tubuh dikenal sebagai bahasa isyarat,
misalnya:
a) Acungan jempol bermakna luar biasa, bagus,dsb.
b) Mengangguk bermakna ya, menghormat,dsb.
c) Menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan,dsb.
d) Membelalakkan mata bermakna heran, marah,dsb.

1
Kamus. 2021. Pada KBBI Daring. Diambil 08 Maret 2023, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religiositas.

5
2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:
a) Bersiul bermakna memanggil, ingin kenal, dsb.
b) Menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya, dsb.
c) Berdehem (batuk-batuk kecil) bermakna ada orang, ingin
kenal, dsb.
Dari contoh-contoh di atas kita dapat melihat bahwa tanda dengan
hal yang ditandai bersifat langsung.2

B. Bahasa Lisan dan Tulis


Bahasa diartikan sebagai suatu sistem berupa bunyi atau lambang yang bersifat
abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan masyarakat. Didalam bahasa indonesia terdapat pembahasan tentang ragam bahasa
beserta karakteristiknya. Dimana ragam bahasa merupakan varian dari sebuah bahasa
menurut penggunaannya. Ragam bahasa amat luas pemakaiannya dan bermacam-macam
pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa
yang berbeda-beda. Terdapat beberapa ragam bahasa, diantaranya ragam lisan dan ragam
tulisan.
Perbedaan paling jelas antara bahasa lisan dan bahasa tulis bisa dilihat pada
manifestasinya. Dalam pertuturan, bahasa tampil sebagai bunyi, kata-kata cenderung
terdengar seperti rentetan suara petasan renceng, yang panjang pendeknya tergantung pada
banyak kata dalam satu kalimat. Tiap kata dan tiap kalimat terdengar saling menyambung
nyaris tanpa jeda.
Dalam tulisan, tiap kata ditulis terpisah satu sama lain. Kata-kata dirangkai jadi kalimat,
rangkaian kalimat jadi paragraf, sekian paragraf menjadi satu tulisan. Dan dengan cara itu
satu atau beberapa unit informasi dapat dipahami oleh pihak lain.
1. Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan fonem
sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata
dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi
rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa lisan :
a. Memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c. Terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

2
Fatimah Djajasudarma. Semantik 1 Makna Leksikal dan Gramatikal. (Bandung: PT Refika Aditama,2016), hlm.
35-37.

6
Kelebihan ragam bahasa lisan sebagai berikut.
a. Dapat disesuaikan dengan situasi
b. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain
berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang
dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara
c. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian
bahasa yang dituturkan oleh penutur.
d. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan sebagai berikut.
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa
tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata ataupun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dan
penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa tulis sebagai berikut.
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
Kelebihan ragam bahasa tulis yaitu.
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau
materi yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi
atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan
wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis yaitu.
a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak
ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya
pikat dan nilai jual.
c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh
karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

7
C. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi adalah pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran
atau hubungan. Komunikasi ini juga dibedakan menjadi beberapa bentuk, salah satunya
komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya
disampaikan dalam bentuk tanpa kata-kata secara sengaja dan diinterpretasikan yang akan
berpotensi akan ada umpan balik dari penerima informasi tersebut. Dalam kehidupan nyata
komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal, karena
komunikasi nonverbal bersifat jujur dan spontan dalam mengungkapkan sesuatu.
Beberapa bentuk komunikasi nonverbal yaitu, bahasa isyarat, ekspresi wajah,
sandi, simbol-simbol, dan intonasi suara. Berikut beberapa contoh komunikasi nonverbal
yaitu.
1. Sentuhan, seperti bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, dan pukulan.
2. Gerakan tubuh, meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase,
contohnya mengangguk untuk mengatakan ya, mengilustrasikan atau menjelaskan
sesuatu, dan menunjukkan perasaan.
3. Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara
berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemah- nya suara,
kecepatan berbicara, kualitas suara, dan intonasi.
4. Kronemik merupakan penggunaan waktu dalam komunikasi, hal ini meliputi
durasi bagi suatu aktivitas dan banyaknya aktivitas yang dianggap harus dilakukan
dalam jangka waktu tertentu3.
Rakhmat mengelompokkan pesan-pesan nonverbal menjadi beberapa bentuk,
yaitu:
1. Pesan kinesik adalah pesan yang disampaikan dengan menggunakaan gerakan
tubuh.
2. Pesan fasial adalah pesan yang disampaikan dengan ekspresi wajah.
3. Pesan gestura merupakan pesan yang ditunjukkan dengan gerakan sebagian
anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.
4. Pesan postural merupakan pesan yang ditunjukkan dengan keseluruhan anggota
badan.
5. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya
dengan mengatur jarak sesuai keakraban dengan orang lain.
6. Pesan sentuhan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan
membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan
emosi tertentu dapat mengkomunikasikan kasih sayang, takut, marah, bercanda,
dan tanpa perhatian.

3
Kusumawati, Tri Indah. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Medan: Jurnal Pendidikan dan Konseling. Edisi
Desember 2016. Vol. 6, No. 2. Hal 90-94.

8
7. Bau-bauan, terutama wewangian yang digunakan orang, juga dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan, menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan
keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.4
Mark L. Knapp dalam Jalaludin dalam Tri Indah Kusumawati menyebutkan bahwa ada
lima fungsi pesan nonverbal yaitu:
1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan. Misalnya
setelah mengatakan penolakan, di iringi dengan menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah
kata berkata, bisa menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan
kepala.
3. Kontradiksi, menolak pesan yang disampaikan atau memberi makna. Misalnya
anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat,
kau memang hebat.”
4. Komplemen, yaitu melengkapi makna pesan. Misalnya, ekspresi wajah anda
menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak dapat terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan yang disampaikan. Misalnya,
mengungkapkan betapa jengkelnyadengan memukul meja.

4
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994)

9
BAB III

PENUTUP

Simpulan
Pemakaian bahasa bukan hanya seputar bahasa lisan dan tulis, pemakaian bahasa
mencakup tanda, bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa nonverbal. Tanda atau alamat merupakan
suatu peristiwa atau tindakan yang mengindikasikan akan terjadinya sesuatu atau makna yang
terkandung dalam tanda tersebut. Berdasarkan jenisnya tanda dibagi menjadi tiga yaitu tanda dari
alam, tanda dari binatang, dan tanda dari manusia.
Bahasa lisan asalah bahasa yang disampaikan melalui bunyi yang bersistem dan diproduksi
dari alat ucap manusia, sedangkan bahasa tulis merupakan bahasa yang dituangkan dalam bentuk
huruf dan tanda baca, serta memiliki kaidah. Sedangkan bahasa nonverbal adalah bahasa yang
tidak ada kaitannya dengan kata-kata, tidak memiliki aturan tertentu, dan merupakan bahasa yang
telah disepakati dalam masyarakat di suatu wilayah. Bahasa nonverbal meliputi bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, dan intonasi suara.
Setelah mengatahui macam-macam pemakaian bahasa, hendaknya kita sebagai pengguna
bahasa mampu menempatkan diri dalam pemakaian bahasa secara tepat menurut situasi, dan
kondisi. Meskipun beberapa bahasa tidak memiliki kaidah atau aturan tertentu, seperti bahasa
nonverbal, namun kita harus tetap menjunjung tinggi nilai sopan santun dalam berbahasa. Selain
itu bahasa erat kaitannya dengan budaya, alngkah baiknya kita mempelajari budaya dan kebiasaan
masing-masing daerah untuk menelaah bahasa seperti apa yang cocok dengan lingkungan tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djajasudarma, Fatimah. 2016. Semantik 1 Makna Leksikal dan Gramatikal. Bandung: PT Refika
Aditama.
Kamus.. 2021. Pada KBBI Daring. Diambil 08 Maret 2023, dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religiositas.
Kusumawati, Tri Indah. 2016. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Jurnal Pendidikan dan
Konseling. Vol. 6, No. 2. Hal 90-94.
Mumtaz, Fairuzul. 2021. Bahasa Indonesia Untuk perguruan Tinggi. Yogyakarta: PT Pustaka
Baru.
Rakhmat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai